Disusun Oleh:
Ida Fariza 17.0603.0003
Ahmad Taufiq Karim 17.0603.0023
Avinda Yunita S 17.0603.0091
B. ETIOLOGI
Gangguan ginjal akut dulunya dibagi berdasarkan lokasi cedera
yang berhubungan dengan ginjal. Penyakit yang berkaitan dengan gangguan
perfusi, pengiriman oksigen ke ginjal termasuk dalam praranal dan intrinsic
renal, sedangkan pasca renal ditunjukkan pada gangguan aliran urin dari
ginjal.
Cedera prarenal terjadi ketika aliran darah ke ginjal menurun akibat
kontraksi volume intravascular atau menurunnya volume darah efektif.
Cedera prarenal yang berkelanjutan dapat menyebabkan GGA intrinsic
akibat nekrosis tubular akut hipoksik-iskemik.
Hipoperfusi akibat kontraksi volume terjadi akibat perdarahan,
dehidrasi karena kehilangan melalui gastrointestinal, salt-wasting renal atau
penyakit adrenal, diabetes insipidus sentral atau nefrogenik, meningkatnya
insensible losses, seperti pada luka bakar dan pada penyakit seperti sepsis,
sindroma nefrotik, trauma jaringan, capillary leak syndrome. Sedangkan
menurunnya volume darah efektif terjadi ketika volume darah normal atau
meningkat, tetapi perfusi ginjal menurun akibat penyakit seperti gagal
jantung kongestif, tamponade jantung, dan sindroma hepatorenal.
Perbaikan dari gangguan yang mendasari akan mengembalikan
fungsi ginjal menjadi normal. Gangguan ginjal akibat hipoksik-iskemik
pada penyakit ginjal intrinsic ditandai dengan vasaokontriksi awal diikuti
dengan nikrosis tubular.
Penelitian terbaru menduga vaskulator pada ginjalmempunyai peran
dalam terjadinya cedera akut dan juga kronik, dan endotel diidentifikasikan
sebagai target cedera. (Andreoli SP, 2009)
Ada 3 penyebab gagal ginjal akut :
a. Gagal ginjal prarenal terjadi akibat penurunan volume plasma yang
berakibat penurunan curah jantung dan perfusi gagal pra-renal dapat
terjadi karena hypovolemia (misalnya dehidrasi, hemoresi) atau
insufisiensi sirkulasi (misalnya syok, gagal jantung, kongestif, aritmia,
hipotensi, berkepanjangan) iskemia renal sering menyebabkan nekrosis
tubular akut, kecepatan volume cairan yang hilang menentukan derajat
gagal sirkulasi.
b. Gagal ginjal akut karena penyebab renal terjadi akibat perubahan
parenkin ginjal yang merusak nefron penyebab factor-faktor
penyebabnya macam-macam glomerulonephritis poliferasi sel-sel
glomerular. Nekrosis kapiler glomerular atau eksudasi leukosit ke dalam
glomerulus. Penyakit vascular ginjal terjaadi akibat kelainan yang dapat
berakibat penyempitan arteri, penebalan arterior aferen, atau radang dan
nekrosis dinding arteri akut menunjukan kerusakan akut pada apitel
tubulus ginjal.
c. Sedangkan penyebab pasca renal mencakup obstruksi saluran kemih
akibat obstruksi uretra, batu, hipertropi, prostat dan tumor. Ciri unik
ginjal pascal renal adalah terjadinya anuria, yang tidak terjadi pada gagal
renal atau pre-renal. (Tambayong jan, 2000)
C. MANIFESTASI KLINIS
Gagal ginjal akut merupakan sakit yang kritis. Tanda-tanda yang dini
meliputi oliguria, azotemia, dan kadang-kadang anuria. Ketidakseimbangan
elektrolit, osidosis metabolic, dan beberapa akibat berat lainnya akan terjadi
ketika keadaan urenia yang dialami psien bertambah berat dan disfungsi
renal mengganggu system tubuh yang lain.
a. Gastrointestinal : anoreksia, mual, muntah, diare atau konstipasi,
stomatitis, perdarahan, hematemesis, membrane mukosa yang kering,
pernapasan uremik.
b. System syaraf pusat : sakit kepala, mengantuk, iritabilitass,
kebingungan, neuropati perifer, serangan kejang atau bangkitan, koma.
c. Kulit : kering, pruritus, pucat, purpura, dan kadang-kadang uremic frost.
d. Kardiovaskuler : pada awal penyakit hipotensi kemudian terjadi
hipertensi, aritmia, kelebihan muatan cairan, gagal jantung, edema
sistemik, anemia, perubahan mekanisme pembekuan darah.
e. Pernapasan : edema paru, pernapasan kussmaul.
(Kowalak, Jennifer P, 2011)
D. PATHWAY
ANALISA DATA
a. Data Objektif
Nama : Tn. S
Umur : 50 tahun
Tekanan darah : 120/80mmhg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Berat badan : 68kg
BAK : 50cc/ hari
Keadaan umum :
- Klien tampak lemah
- Terdapat edema di kaki kanan dan kiri
b. Data Subjektif\
- Klien mengatakan nyeri pada pinggang.
- Klien mengatakan susah buang air kecil.
- Pasien mengatakan tubuh terasa lemas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gagal ginjal akut berhubungan dengan kelebihan volume cairan.
INTERVENSI
1. Monitor intake dan output.
2. Monitor berat badan.
3. Monitor tekanan darah.
4. Periksa turgor kulit
5. Tentukan jumlah dan jenis intake cairan serta kebiasaan eliminasi
6. Catat dengan akurat asupan dan pengeluaran.
7. Ajarkan klien dalam memilih makanan maupun minuman yang
mendukung kesehatan.
8. Kolaborasikan dengan dokter untuk terapi hemodialisa.