Anda di halaman 1dari 17

Draft awal maret 2014

MODUL

PENDAMPINGAN SOSIAL
LANJUT USIA TERLANTAR
Dalam HOMECARE
( 16 JAM BIMBINGAN TEKNIS )

A. DESKRIPSI RINGKAS

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan umum

Modul ini ditujukan untuk membantu peserta bimbingan teknis pendamping


sosial lansia, yakni para pekerja sosial sebagai pendamping lansia terlantar
dalam setting homecare, maupun pekerja sosial sebagai pendamping lansia
terlantar dan tidak potensial yang bersifat sukarela atau TKSM, dalam
meningkatkan pemahaman mengenai hakekat pendampingan sosial terhadap
lansia terlantar dan tidak potensial, dalam setting homecare. Sehingga, setelah
mengikuti bimbingan teknis pendamping sosial lansia ini diharapkan mereka
memiliki pengetahuan mengenai ruang lingkup, tujuan dan prinsip-prinsip
dasar dalam pendampingan,khususnya pendampingan kelompok lansia
terlantar dan tidak potensial dalam setting home care.

2. Tujuan khusus

Meningkatkan kompetensi peserta sehingga mereka memiliki pemahaman,


keterampilan dan sikap yang menyangkut:

a. Substansi dan konteks pelayanan sosial lansia dalam setting home care
b. Ruang Lingkup Pendampingan Sosial Lansia dalam setting home care
c. Kerangka kerja pendamping sosial lansia dalam setting home care

C. POKOK BAHASAN
1. Substansi dan konteks:
a. Makna home care
b. Manfaat home care
c. Alasan diperlukan home care
d. Tujuan penyelenggaan home care
e. Sasaran pelayanan home care

2. Ruang Lingkup Pendampingan Sosial dalam home care


a. Pengertian Pendampingan home care
b. Prinsip pendampingan home care
c. Jangka waktu pelaksanaan pendampingan
d. Tahapan dan proses pendampingan home care

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 1


Draft awal maret 2014

e. Teknik yang digunakan dalam pendampingan home care

3. Kerangka kerja pendamping sosial dalam home care


a. Pengertian dan identitas pendamping
b. Syarat dan kriteria pendamping home care
c. Etika dan panduan pendamping home care
d. Pengetahuan dasar pendamping home care
e. Hak, kewajiban dan tanggung jawab pendamping home care
f. Tugas, peran dan fungsi pendamping home care (utamakan peran
pendamping)
g. Mekanisme kerja pendamping
h. Mitra kerja pendamping

D. BAHAN PEMBELAJARAN/ BIMBINGAN

1. Substansi dan Konteks Home Care

a. Apa yang disebut dengan Home Care


Home Care adalah bentuk pelayanan pendampingan dan perawatan
lanjut usia di rumah sebagai wujud perhatian terhadap lanjut usia
dengan mengutamakan peran masyarakat berbasis keluarga.

b. Apa manfaat Home Care ?


Pelayanan lanjut usia di rumah sangat membantu lanjut usia yang
mempunyai hambatan fisik, mental dan sosial, termasuk memberikan
dukungan dan pelayanan untuk hidup mandiri, sehingga mengurangi
beban pendamping, baik dari anggota keluarga, teman, kerabat
maupun tetangga yang membantu memenuhi kebutuhannya

c. Mengapa Home Care diperlukan


Karena keluarga yang seharusnya merupakan pranata sosial pertama
dan utama dalam mewujudkan lanjut usia sejahtera, tidak dapat
melaksanakan fungsinya untuk memberikan perlindungan dan
pelayanan kepada lanjut usia. Dalam hal tidak adanya anggota
keluarga yang dapat menjalankan fungsi pendampingan, maka dapat
melibatkan anggota masyarakat yang tempat tinggalnya sama dengan
lingkungan lanjut usia yang memerlukan pendampingan ataupun
perawatan di rumah.

d. Apa tujuan penyelenggaraan Home Care

1) Meningkatnya kemampuan lanjut usia untuk menyesuaikan diri


terhadap proses perubahan dirinya secara fisik, mental dan sosial.

2) Terpenuhinya kebutuhan dan hak lanjut usia agar mampu


berperan dan berfungsi di masyarakat secara wajar.

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 2


Draft awal maret 2014

3) Meningkatnya peran serta keluarga dan masyarakat dalam


pendampingan dan perawatan lanjut usia di rumah.
4) Terciptanya rasa aman, nyaman dan tentram bagi lanjut usia, baik
di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.

2. Ruang Lingkup Pendampingan Home Care

a. Prinsip pelayanan
 Promote Independent Living, memberi kesempatan kepada lanjut
usia untuk hidup dalam lingkungan keluarganya selama mungkin.
 Selft determination, menentukan nasib sendiri/tidak ada rasa
keterpaksaan.
 Respect Personal Culture and Life Style, menghormati budaya
dan agama masing-masing
 Confidentiality, menjaga kerahasiaan.
 Safety, memiliki rasa aman.
 Empowerment, Pemberdayaan masyarakat
 Flexibility, bila sewaktu-waktu lanjut usia ataupun keluarga
memerlukan pendampingan, bisa menghubungi pendamping.
 Sustainability, kesinambungan pelayanan perlu dipertahankan

b. Prinsip Pendampingan

Terdapat 11 prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu :

 Hak azasi dan Kehormatan.

Semua hak azasi dan kehormatan berlaku bagi kelompok lanjut


usia. Dalam hidupnya lanjut usia telah berkontribusi bagi
pembangunan, oleh karena itu berhak pula untuk menikmati
kemajuan pembangunan yang dicapai pada saat ini.

 Individualisasi

Lanjut usia tidak sama satu dengan lainnya, setiap lanjut usia
mempunyai keunikan sendiri, oleh sebab itu, kepada setiap lanjut
usia perlu diperhatikan kebutuhan, kepribadian serta kekhususan
masing-masing.

 Kemandirian

Lanjut usia perlu dijamin agar dapat mandiri dalam berbagai


bidang, seperti pelayanan kesehatan, jaminan pemeliharaan

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 3


Draft awal maret 2014

dalam bidang sosial, ekonomi, transportasi, kegiatan,


perumahan, kesejahteraan sosial, terutama bila mereka terkena
kecacatan, sehingga mereka mempunyai kemandirian.

 Hak menentukan diri sendiri

Lanjut usia berhak turut menentukan kebijakan pemerintah dalam


bidang pelayanan kesehatan dan sosial, terutama bagi mereka
yang sudah tua dan cacat.

 Keluarga sebagai sumber pemecahan.

Pelayanan bagi lanjut usia dapat diberikan di rumahnya sendiri,


karena dengan tinggal bersama keluarga atau di rumahnya
sendiri, lanjut usia tersebut lebih bahagia dan sejahtera.
Lingkungan keluarga digunakan sebagai sumber pemecahan
masalah yang dirasakan oleh lanjut usia.

 Aksesibilitas

Pelayanan masyarakat di berbagai bidang diusahakan untuk


dapat dicapai dengan mudah oleh lanjut usia seperti pelayanan
kesehatan, tempat rekreasi, fasilitas pendidikan dan lain-lain. Bila
mungkin mereka dibebaskan dari biaya pelayanan. Dalam hal
tersebut sebagian fasilitas sudah memberi kebebasan atau
potongan/keringanan.

 Mengikutsertakan Lanjut usia (Engaging the


Elderly)

Mendorong ikatan antar generasi, semua anggota keluarga,


tetangga, masyarakat serta lanjut usia, agar semuanya saling
membantu untuk meningkatkan kesejahteraan lanjut usia.
Mendorong lanjut usia untuk membantu generasi muda serta
berperan sebagai kakek atau nenek asuh yang bijaksana dan
penuh keteladanan.

 Penggunaan bahasa lanjut usia

Pendamping harus mampu memahami bahasa lanjut usia, baik


bahasa tubuh, verbal, dan psikologis yang dirasakan oleh lanjut
usia. Jika setiap Pendamping mampu menguasai bahasa
mereka, maka akan mempermudah menempatkan dirinya
sebagai “teman” ngobrol/curhat, sehingga proses pendampingan
dilakukan maksimal.

 Produktivitas

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 4


Draft awal maret 2014

Berbagai kegiatan yang dapat memberikan kesempatan bagi


lanjut usia untuk produktif perlu difasilitasi sehingga tidak
memberi peluang untuk menganggur dan menarik diri dari
kehidupan bermasyarakat, terkecuali bagi mereka yang
kondisinya tidak memungkinkan.

 Perawatan diri sendiri dan keluarga

Menyertakan lanjut usia dalam upaya pemeliharaan kesehatan


dirinya serta membantu keluarga yang ada anggota lanjut usia,
agar mereka aktif merawat lanjut usia di rumah.
 Pelibatan masyarakat
Setiap pendampingan lanjut usia di lingkungan keluarga
diperlukan pelibatan masyarakat. Warga diperankan sebagai
sumber dukungan sosial, jika keluarga tidak mampu
melaksanakan fungsi sosialnya bagi lanjut usia karena berbagai
faktor. Sumber dukungan yang dapat diperoleh dari masyarakat
antara lain penyediaan fasilitas sosial yang menjamin
pendampingan berjalan lancar, jaminan keamanan dalam
pendampingan, dan lain-lain.

3. Kerangka Kerja Pendamping Home Care

a. Bagaimana proses pendampingan ?


Pendampingan dan perawatan lanjut usia di lingkungan keluarga
merupakan suatu proses kegiatan yang terencana dan
berkesinambungan, mulai dari sosialisasi sampai terminasi, sebagai
upaya membantu lanjut usia, keluarga dan masyarakat dalam rangka
memenuhi kebutuhan lanjut usia yang bersangkutan.
b. Berapa lama pelaksanaan pendampingan?
Lamanya proses pendampingan dan perawatan, tergantung pada
kesepakatan kerja antara pendamping dengan lembaga yang
menugaskannya, kecuali lanjut usia meninggal dunia atau
memutuskan hubungan sebelum berakhirnya kesepakatan/masa
penugasan.
c. Bagaimana tahapan dan Proses pendampingan?
Tahap Pra Persiapan
1) Penyiapan kerangka penyelenggaraan pendampingan baik dari
segi administrasi maupun teknis.
2) Penyusunan bahan sosialisasi
3) Menyusun rencana dan materi sosialisasi tentang
“Pendampingan dan perawatan lanjut usia di lingkungan
keluarga”
4) Pelaksanaan sosialisasi
Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 5
Draft awal maret 2014

5) Mendayagunakan seoptimal mungkin sumber daya lokal dan


mengadakan pendekatan kepada masyarakat setempat,
sehingga masyarakat bersedia memberi dukungan seperti
penyediaan tempat kegiatan, pertemuan, koordinasi, baik bagi
lanjut usia maupun bagi petugas pendamping, termasuk
rekruitmennya.
Tahap Persiapan
1) Pendataan lanjut usia
2) Pendataan Anggota /Keluarga Lanjut Usia
3) Pendataan Lingkungan
4) Pendataan sumber pendukung
5) Pengolahan dan analisis data / masalah
6) Penyusunan rencana pemecahan masalah

Tahap pelaksanaan pendampingan dan perawatan


Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun
dan disetujui oleh pihak-pihak yang berkepentingan (lanjut usia,
keluarga, pendamping).

Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah rencana telah
dilaksanakan dan berjalan lancar dan berhasil atau mengalami
hambatan. Dalam hal ini dapat diketahui faktor pendukung dan faktor
penghambat serta cara mengatasi hambatan tersebut.

Tahap Terminasi
Pada tahap ini, proses pendampingan dapat diakhiri setelah
diadakan pertimbangan berdasarkan hasil evaluasi.

SKEMA
Input pendampingan:
 PENDAMPINGAN
Adanya tenaga DAN Proses:
PERAWATAN LANJUT USIA DI
pendamping terlatih LINGKUNGAN  Identifikasi
KELUARGA
(sosial) untuk masalah
pendampingan lansia  Kesepa
dirumah katan
 Adanya tenaga mengatasi
Kesehatan (dokter dan masalah
perawat Puskesmas) lansia dengan
yang dapat memfasilitasi keluarga
pelayanan ramah lanjut (peran dan
usia (konsep wilayah fungsi unit
puskesmas) yang terlibat)
 Adanya disiplin ilmu  Penyus
terkait lainnya yang unan rencana
sosial Homecare untuk lansiakegiatan
dapat memberikan
Modul Pendampingan dan
‘bermasalah’ Page 6
pelayanan implementasi
(komplementer) pelayanan
 Populasi lansia yang pada usila
terus meningkat dirumah
Draft awal maret 2014

Output

Lansia
sehat dan
mandiri

4. Tehnik apa saja yang digunakan dalam pendampingan ?


a. Teknik Pertemanan (companionship),
b. Teknik Asistensi Asuhan Diri (personal care),
c. Teknik Konsultasi (counselling),
d. Teknik Kerumahtanggaan (housekeeping),
e. Teknik Fasilitasi Urusan Pribadi (personal activity), dan
f. Teknik Rujukan (referral).

2. Kerangka Kerja Pendamping Home Care


a. Siapa yang dimaksud dengan pendamping
Pendamping Home Care adalah seseorang dari anggota keluarga
atau warga masyarakat yang mempunyai kompetensi yang didapat
melalui pelatihan untuk memberikan bimbingan dan perawatan lanjut
usia di rumah agar lanjut usia dapat menjalankan fungsi sosialnya
secara wajar.
b. Siapa saja yang dapat menjadi pendamping Home care
Pendamping bisa terdiri dari unsur : anggota keluarga/masyarakat,
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna (KT), Kader
Posyandu, Anggota PKK, Anggota Majlis Ta’lim, dan lain-lain, yang
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

c. Apa syarat menjadi calon pendamping


 Minimal berusia 20 tahun.
 Sehat secara fisik, mental dan sosial yang dibuktikan dengan
surat keterangan kesehatan).
 Pendidikan formal minimal SLTP/sederajat.
 Mempunyai perhatian dan kepedulian terhadap lanjut usia.
 Mempunyai pengalaman mendampingi ataupun merawat lanjut
usia

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 7


Draft awal maret 2014

 Sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan lanjut usia.


 Bersedia dan sanggup mengikuti pelatihan/pemantapan petugas
pendamping lanjut usia di rumah (elderly home care service)
 Menandatangani surat pernyataan sebagai pendamping dan
bersedia melaksanakan kontrak kerja pendampingan,
 Jangka waktu dan status pendamping ditentukan oleh masing-
masing penyelenggara.

d. Apa etika seorang pendamping ?


 Berpenampilan sederhana, rapi, ramah dan sopan
 Mampu menempatkan diri dalam situasi apapun.
 Mampu berkomunikasi
 Menghormati agama yang dianut lanjut usia
 Mengendalikan diri dari kebiasaan yang membahayakan lanjut usia
(merokok, minum alkohol, dll).
 Tidak menerima hadiah apapun yang diberikan lanjut usia/
keluarganya
 Tidak melakukan kecurangan dan atau peminjaman uang kepada
lanjut usia dan keluarga
 Tidak ikut dalam bentuk transaksi apapun yang menyangkut / atas
nama lanjut usia
 Tidak diperkenankan melakukan hubungan pribadi yang
melanggar norma agama dan adat istiadat setempat.
 Menggunakan Tanda Pengenal (ID) selama melakukan
pendampingan lanjut usia

e. fungsi dan peran pendamping


1) Fungsi pendamping adalah:
 Fungsi pencegahan, yaitu melakukan berbagai kegiatan untuk
mencegah agar lanjut usia tidak mengalami kesulitan atau
masalah.
 Fungsi pemulihan, yaitu melakukan berbagai kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan, mengatasi kesulitan, dan memecahkan
masalah yang dialami lanjut usia.
 Fungsi pengembangan, yaitu melakukan berbagai kegiatan
untuk menjaga dan atau meningkatkan kemampuan lanjut usia
dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari atau
menyalurkan hobi dan bakat.
2) Peran pendamping dapat dikelompokkan :

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 8


Draft awal maret 2014

 Memandirikan sesuai dengan kemampuan lanjut usia itu


sendiri
 Melaksanakan prinsip – prinsip pendampingan
 Melakukan komunikasi (berbicara/mendengar dan mengetahui
bahasa tubuh).
 Memperhatikan kesehatan, kebersihan, keamanan dan
kenyamanan lanjut usia.
 Melatih pergerakan tubuh / olah raga
 Memperhatikan kondisi lanjut usia di tempat tidur (lama dan
jadwal tidur).

f. Siapa yang menjadi sasaran program pelayanan Home Care


1) Sasaran Langsung
 Lanjut usia yang tinggal sendiri, atau tinggal bersama
keluarga, baik keluarganya sendiri maupun keluarga
pengganti;
 mengalami hambatan, seperti yang sakit, penyandang cacat,
uzur
 terlantar atau miskin.
2) Sasaran Tidak Langsung
o Keluarga,
Pemeran utama dalam membantu memenuhi kebutuhan
lanjut usia, baik dari segi fisik, mental maupun sosial.
o Masyarakat
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan mengatasi
hambatan lanjut usia diperlukan peran serta dan penerimaan
masyarakat .
o Kelembagaan yang ada di masyarakat
Lembaga lokal seperti RT dan RW sangat diharapkan untuk
menggerakan masyarakat dan memfasilitasi berbagai
kegiatan lanjut usia.

g. Apa yang harus dilakukan pendamping terhadap lansia yang


sakit, cacat , uzur dan mengalami masalah psikososial?
1) Merawat Lanjut Usia Yang sakit

Dalam melaksanakan pendampingan dan perawatan di


rumah, pendamping dapat menjalankan fungsi sebagai
pramuwerdha/ pramurukti/ pramulansia dengan tugas
sebagai berikut :

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 9


Draft awal maret 2014

o Memeriksakan lanjut usia kepada dokter atau petugas


kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit atau dokter praktik
untuk mendapat diagnosis dan pengobatan
o Memberikan obat untuk diminum sesuai dosis yang telah
ditetapkan;
o Membimbing lanjut usia agar dapat mengikuti aturan yang
dianjurkan dokter atau petugas kesehatan .
o Mendampingi lanjut usia yang sakit dengan memberikan
motivasi agar timbul rasa optimisme untuk cepat sembuh
dari penyakitnya;
o Memberikan bantuan perawatan kebersihan tubuh selama
sakit.

2) Merawat Lanjut Usia Penyandang Cacat

 Memeriksakan lanjut usia kepada dokter atau ahli yang


berkompeten di bidang kecacatan untuk mendapat
diagnosis dan saran tindak lanjut mengenai tata cara
merawat lanjut usia;
 Membimbing agar dapat mengikuti aturan yang dianjurkan
dokter atau ahli yang berkompeten dengan derajat
kecacatannya;
 Mendampingi dengan memberikan motivasi agar timbul
rasa optimisme untuk dapat mewujudkan potensi dirinya;
 Memberikan bantuan perawatan kebersihan tubuh selama
lanjut usia tersebut belum mampu melakukannya sendiri.

3) Merawat Lanjut Usia Yang Uzur (bed ridden )

 Memeriksakan kepada dokter atau ahli yang berkompeten


untuk mendapat diagnosis dan saran tindak lanjut
mengenai tata cara merawat lanjut usia yang uzur;
 Membimbing agar dapat mengikuti aturan yang dianjurkan
dokter atau ahli yang berkompeten;
 Mendampingi dengan penuh kasih sayang agar ia merasa
mendapat perhatian dari lingkungan sekitarnya;
 Memberikan bantuan perawatan kebersihan tubuh selama
menjalani kehidupan di akhir hayatnya.

4) Merawat Lansia yang mengalami masalah psikososial

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 10


Draft awal maret 2014

Pendampingan psikososial, meliputi kegiatan mendampingi


lanjut usia yang menderita traumatik dan mengadakan
rujukan psikososial.
a. Mendampingi Lansia Yang Mengalami Tekanan
Traumatik

Pendamping hanya membantu agar dapat diawasi


tindakannya atau sedapat mungkin anggota keluarga
dapat dimotivasi untuk bertindak mengawasi dan
membantu meringankan gejala traumatik yang diderita
dengan tugas sebagai berikut :

 Periksakan kepada dokter dan ahli yang berkompeten


di bidang terapi psikososial, untuk mendapat
diagnosis dan pengobatan serta bimbingan yang
sesuai dengan gangguan traumatik yang diderita;

 Memberikan obat untuk diminum sesuai dosis yang


telah ditetapkan;
 Membimbing agar dapat mengikuti aturan dan
larangan yang dianjurkan dokter dan ahli yang
berkompetensi di bidang terapi psikososial;
 Mendampingi dengan cara memberikan motivasi agar
timbul rasa optimisme untuk cepat sembuh dari
trauma yang dideritanya;
 Memberikan bantuan perawatan diri apabila yang
bersangkutan tidak atau belum dapat melakukannya
sendiri.

b) Mengadakan Rujukan Psikososial

Bagi Lanjut Usia yang memerlukan perawatan medis dan


rehabilitasi psikososial, para pendamping mempunyai
tugas :

 Merujuk ke Rumah Sakit dan/atau Trauma Center


untuk mendapat perawatan medis dan rehabilitasi
psikososial dari dokter dan ahli psikososial;
 Mengunjungi secara berkala, selama ia menjalani
perawatan dari dokter dan ahli psikoterapi;
 Mengurus pengembalian ke rumahnya, setelah proses
pengobatan medis dan rehabilitasi psikososial
dinyatakan selesai .

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 11


Draft awal maret 2014

g. Bagaimana mekanisme kerja pendamping ?


Mekanisme kerja pendamping terhadap lanjut usia, lembaga yang
menugaskan maupun mitra kelembagaan serta pemerintah dapat dilihat
pada skema berikut ini :

SKEMA 1.
Keterkaitan bebagai pihak dalam pendampingan lanjut usia

LEMBAGA
RUMAH SAKIT PENUGASAN
PMI BKL PEMERINTAH
SETEMPAT
PUSKESMAS KOORDINATOR
LAPANGAN/KASUS

ORSOS
( PKK, PSM)
PETUGAS
PENDAMPING

KELUARGA
LANJUT USIA LANJUT USIA

Keterangan :
= hubungan langsung
= hubungan kerja/rujukan
= saling koordinasi

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 12


Draft awal maret 2014

a. Pelayanan terhadap lanjut usia sesuai dengan kebutuhan


lanjut usia yang didampingi.
b. Mendorong keluarga lanjut usia untuk mendampingi serta
memenuhi kebutuhan lanjut usia
c. Menjalin hubungan kerja dengan Puskesmas untuk
rujukan perawatan medis
d. Menjalin hubungan kerja dengan pemerintah setempat
dan lembaga-lembaga lainnya untuk berperan dalam pemberian fasilitas
yang dibutuhkan lanjut usia
e. Menjalin hubungan kerja dengan instansi pemerintah
seperti : PMI, BKKBN program-program yang ditujukan kepada lanjut
usia maupun keluarganya.
f. Menjalin hubungan kerja dengan organisasi sosial lainnya
seperti PKK, PSM untuk ikut serta secara aktif dalam pelayanan
terhadap lanjut usia.
g. Mempertanggung-jawabkan seluruh kegiatan yang
dilakukan tenaga pendamping terhadap lanjut usia maupun kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan mitra kerja kepada lembaga
penugasan.
h. Dalam menumbuhkan dan mengembangkan jejaring,
seorang pendamping senantiasa berkoordinasi dengan koordinator
lapangan dan lembaga tempat yang bersangkutan ditugaskan

2. Dengan siapa saja pendamping dapat bekerjasama/bermitra?


a. Kerjasama dengan keluarga
Menjalin hubungan kerja (komunikasi) dengan keluarga adalah hal
yang paling penting dilakukan. Dalam hal ini keluarga turut dilibatkan
dalam pelaksanaan pendampingan, terutama dalam hal petugas
pendamping berhalangan.
b. Membentuk jaringan kemitraan dengan pihak terkait
Dalam melakukan tugas pendampingan lanjut usia di rumah maka
perlu dibentuk jaringan kemitraan dengan pihak terkait (pengandil).
Adapun pengandil yang dimaksud adalah :
1) RT/RW dan Kelurahan untuk administrasi kependudukan
2) Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan
Kabupaten/Kota serta Instansi terkait ( antara lain Dinas Sosial
dan Dinas Kesehatan).
3) Relawan.
4) Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan dan Rumah
Sakit untuk rujukan
5) Rumah Sakit. Umum

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 13


Draft awal maret 2014

6) Rumah Sakit Jiwa


7) Klinik Geriatri
8) Dunia Usaha (CSR)
9) Asosiasi-asosiasi profesi terkait.
10) Perguruan Tinggi
11) Lembaga Bantuan Hukum
12) Lembaga Swadaya Masyarakat./ Orsos–orsos
(PKK/PSM/BKL/PMI)
13) PSTW

h.

E. PROSES PEMBELAJARAN

Peran
No. Pokok Bahasan Waktu
Fasilitator Peserta
1. Perkenalan 20 mnt - -
2. Penyajian Pokok-pokok Fasilitator menyajikan Peserta mengikuti
bahasan setiap pokok bahasan penyajian, tanya jawab
pada setiap akhir sesi
masing-masing pokok
bahasan
3. Tanya Jawab Fasilitator memfasilitasi Peserta menjawab
tanya jawab dengan berbagai pertanyaan
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
yang berkaitan dengan substansi dan konteks
substansi dan konteks pelayanan home care,
pelayanan home care, ruang lingkup
ruang lingkup pendampingan, kerangka
pendampingan, kerangka kerja pendamping home
kerja pendamping home care
care

4. Diskusi Kelompok Fasilitator membagi Peserta melakukan


peserta latihan ke dalam diskusi Kelompok 1
tiga kelompok. membahas dan
melakukan role playing
tentang tahapan dan
proses pendampingan.
Kelompok 2 membahas
dan melakukan role
playing mengenai
mekanisme kerja
pendamping Kelompok 3
membahas dan
melakukan role playing
mengenai kiat-kita
bermitra dalam
pendampingan home care
lansia

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 14


Draft awal maret 2014

5. Diskusi Pleno Fasilitator memfasilitasi Peserta melakukan


diskusi pleno mengenai diskusi pleno mengenai
hasil kerja setiap hasil kerja setiap
kelompok kelompok
6. Refleksi/Pembulatan 30 mnt Fasilitator memberikan -
masukan mengenai
kesimpulan akhir dan
memberikan pembulatan
hasil diskusi secara
keseluruhan

F. METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah
Penyajian konsep-konsep tentang home care, ruang lingkup
pendampingan sosial dalam home care dan kerangka kerja pendamping
sosial home care, yang berfungsi untuk mengenalkan konsep yang
abstrak dan pemberian informasi. Ceramah berlangsung secara interaktif,
artinya tercipta interaksi antara fasilitator dengan peserta berupa tanya
jawab, baik selama ceramah berlangsung maupun setelah ceramah
berakhir.
2. Tanya jawab
Tanya jawab digunakan untuk menghargai motivasi pribadi peserta. Prinsip
pendekatan andragogi antara lain : “tidak menganggap peserta sebagai
orang yang tidak tahu tentang topik yang sedang dibahas”
3. Diskusi
Diskusi kelompok; dilakukan ketika peserta mendalami suatu materi yang
dilakukan sesama peserta latihan dalam kelompok.
Metode ini berpusat pada peserta bimbingan teknis, dimana dapat
dilakukan bervariasi dari situasi yang tidak terstruktur sampai kepada
situasi yang terstruktur. Melalui diskusi kelompok akan dicapai perubahan
pada peserta bimbingan teknis dalam aspek motivasi, emosi dan sikap.

4. Pembahasan Kasus
Metode ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan peserta bimbingan
teknis dalam asesmen kebutuhan/masalah, analisis masalah, serta
pemecahan masalah.

5. Permainan Peran
Metode ini dilakukan ketika peserta untuk menghayati suatu persoalan
dengan memainkan peran-peran yang telah direncanakan sesuai dengan
topik yang sedang dibahas.

G. PRINSIP- PRINSIP PEMBELAJARAN

Prinsip-prinsip pembelajaran dalam menggunakan modul ini sebagai berikut :


1. Kesiapan

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 15


Draft awal maret 2014

Fasilitator memiliki kesiapan sebelum menyampaikan materi bimbingan


teknis dengan mempersiapkan dan membaca bahan-bahan yang akan
disajikan.
2. Partisipasi
Fasilitator dan peserta terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran baik
dalam mengajukan pertanyaan, melaksanakan tugas-tugas terstruktur
maupun dalam mengembangkan metode dan materi bimbingan teknis.
3. Demokrasi
Bimbingan teknis bersifat terbuka dan setara di mana seluruh peserta
bimbingan teknis memiliki hak yang sama dalam mengemukakan
argumentasinya secara aktif dan terbuka.
4. Kapabilitas
Fasilitator memiliki kapasitas yang memadai dalam menguasai materi
bimbingan teknis. Peserta memiliki kompetensi dasar yang diperlukan
sesuai dengan bimbingan teknis yang diikutinya.
5. Penggunaan Alat Bantu
Proses pembelajaran hendaknya disertai dan didukung oleh alat bantu
bimbingan teknis yang memadai seperti audio visual dan multi media untuk
memudahkan pencapaian tujuan bimbingan teknis.
6. Praktis
Mata diklat hendaknya diarahkan agar konsep-konsep teoritis dapat
merespon kondisi-kondisi praktis di lapangan.

H. ALAT BANTU

1. Buku dan Modul


2. LCD Projector
3. OHP,
4. Flipchart
5. Spidol
6. Kertas Plano
7. Papan-tulis,
8. Sound-system,
9. Berbagai alat peraga yang sesuai
10. Film (VCD) tentang program pemberdayaan fakir miskin

I. EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap bimbingan


teknis. Aspek-aspek yang dievaluasi pada bimbingan teknis ini adalah:
1. Evaluasi reaksi
Evaluasi ini merupakan respon atau tanggapan peserta terhadap proses
pembelajaran dan penyelenggaraan bimbingan teknis.
2. Evaluasi Belajar
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perubahan atau peningkatan
terhadap aspek-aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta.
3. Evaluasi Perilaku
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perubahan tingkah laku peserta
selama dan setelah proses bimbingan teknis.
4. Evaluasi Hasil
Evaluasi dilakukan setelah bimbingan teknis berakhir untuk mengetahui
pemanfaatan hasil bimbingan teknis terhadap kinerja di dalam organisasi,

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 16


Draft awal maret 2014

produktifitas organisasi dan kelompok dampingan (masyarakat). Adapun


evaluasi yang digunakan dalam bimbingan teknis ini adalah evaluasi proses
dan evaluasi hasil.

Evaluasi tersebut meliputi:


 Kemampuan peserta dalam menjelaskan pengertian home care,
pendampingan sosial home care dan pendamping sosial home care
 Kemampuan peserta dalam menyebutkan prinsip-prinsip metoda
pekerjaan sosial dengan masyarakat.
 Kemampuan peserta dalam mengutarakan metode, teknis, tahapan dan
proses pendampingan sosial home
 Kemampuan peserta dalam menerapkan secara contoh tentang metode,
teknik, tahapan dan proses pendampingan home care

J. DAFTAR PUSTAKA

Zastrow, Charles H. (2000), Introduction to Social Work and Social Welfare,


Pacific Grove: Brooks/Cole

Modul Pendampingan sosial Homecare untuk lansia ‘bermasalah’ Page 17

Anda mungkin juga menyukai