TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
berlangsung progresif, dan cukup lanjut. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi
fungsi ginjal yang bersifat persisten dan ireversibel. Menurut Brunner dan
Suddarth (2010), gagal ginjal kronik atau penyakti renal tahap akhir
2. Etiologi
tidak diketahui.
3. Patofisiologi
penurunan klirens kreatinin dan peningkatan kadar kreatinin serum. Hal ini
gangguan pada saraf, terutama pada neurosensori. Selain itu Blood Ureum
kebutuhan. Dengan tertahannya natrium dan cairan bisa terjadi edema dan
ascites. Hal ini menimbulkan resiko kelebihan volume cairan dalam tubuh,
4. Klasifikasi
5. Manifestasi Klinis
2) Mulut bau amonia disebabkan oleh ureum yang berlebihan pada air
liur.
3) Cegukan (hiccup)
b. Sistem Integumen
toksin uremik.
c. Sistem Hematologi
1) Anemia
3) Ensefalopati metabolic
4) Miopati
e. Sistem Kardiovaskuler
1) Hipertensi
f. Sistem Endokrin
laki.
sekresi insulin.
6. Penatalaksanaan
kelebihan cairan.
c. Diet tinggi kalori dan rendah protein. Diet rendah protein (20-40
dari uremia.
hidroksida (300 – 1800 mg) atau kalsium karbonat (500– 3000 mg)
g. Deteksi dini dan terapi infeksi. Pasien uremia harus diterapi sebagai
h. Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal. Banyak obat yang harus
1. Pengertian Hemodialisa
digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien
14
2010).
dialiser yang terjadi secara difusi dan ultrafikasi, kemudian darah kembali
sisa nitrogen yang terdiri atas ureum, kreatinin, serta asam urat ; dan
elektrolit seperti kalium, fosfor, dan lain-lain yang berlebihan pada klien
gagal ginjal kronik, khususnya pada gagal ginjal terminal (GGT) (Hartono,
2008).
2. Tujuan Hemodialisa
asam urat.
3. Prinsip Hemodialisa
Menurut Muttaqin & Sari (2011) disebutkan bahwa ada tiga prinsip
a. Difusi
b. Osmosis
c. Ultrafiltrasi
a. Dosis hemodialisa
2007).
<12 bulan, 12-24 bulan, dan > 24 bulan. Pembentukan kategori ini
16
2 kali seminggu, dialisis dianggap cukup bila nilai URR 65-70% dan
5. Terapi Hemodialisa
a. Heparin
karena mudah diberikan dan efeknya bekerja cepat, juga mudah untuk
hemodialisa, yaitu :
2) Repeated bolus
selesai.
b. Heparin-free dialysis (Saline).
c. Regional Citrate
mengurangi kadar kalsium ion dalam darah. Hal ini dapat dilakukan
2008).
19
d. Jumlah asupan cairan dibatasi sesuai dengan jumlah urin yang ada
Pantangan besar :
prune.
kembang kol.
21
dengan baik maka kadar fosfor naik sehingga kalsium menjadi turun.
Agar aliran darah tetap stabil, pasokan kalsium diambil dari tulang
ginjal tidak berfungsi baik, kelebihan fosfor tidak bisa dibuang. Kadar
c. Cairan
500 cc (berasal dari pengeluaran cairan dari keringat dan BAB). Ingat
perhatian khusus : kopi, susu, teh, lemon tea. Tips mengurangi rasa
haus :
2) Mengisap/mengkulum es batu.
menimbulkan selera.
sayuran, buah, dan bahan makanan lain yang telah dikupas dan
Setelah itu masaklah. Lebih baik lagi jika air yang digunakan
Menurut Tisher dan Wilcox (1997) dalam Havens dan Terra (2010)
hemodialisa.
diakibatkan dari osmol-osmol lain dari otak dan bersihan urea yang
azotemia berat.
kardiopulmonar.
perdarahan.
25
penyakit yang kronis dan sering membuat pasien tidak ada harapan. Pasien
pasien disarankan untuk menilai status kesehatan jiwa pasien yang akan
a. Depresi
al.2007)
Kenyataan bahwa pasien gagal ginjal terutama gagal ginjal kronis yang
hal-hal yang sangat dirasakan oleh para pasien gagal ginjal yang
depresi yang nyata pada pasien gagal ginjal sampai dengan tindakan
bunuh diri.
b. Sindrom Disequilibrium
terjadi setelah 3 s.d. 4 jam setelah hemodialisis namun bisa juga terjadi
c. Demensia Dialisis
awalnya kondisi ini dapat kembali baik namun jika dibiarkan dapat
C. Konsep Depresi
1. Pengertian Depresi
(Hawari, 2010).
stroke, gagal ginjal dan penyakit kronis lainnya, hal ini sudah lama
2. Klasifikasi Depresi
2) Gangguan siklotimik depresi dan hipomanik saat ini atau baru saja
4) Depresi postpartum
akibat zat.
a. Gangguan tidur
berinteraksi adalah :
kehidupan yang dapat menyebabkan harga diri rendah dan tidak dapat
2007).
31
salah satu dari berbagai intrumen untuk menilai depresi. Penelitian yang
halnya reliabilitas oleh satu pemeriksa yang dilakukan pada waktu yang
a. Keadaan perasaan sedih (sedih, putus asa, tak berdaya, tak berguna)
Perasaan ini ada hanya bila ditanya; perasaan ini dinyatakan secara
b. Perasaan bersalah
kesalahan masa lalu; sakit ini sebagai hukuman, waham bersalah dan
c. Bunuh diri
pikiran-pikiran lain kearah itu, ada ide-ide bunuh diri atau langkah-
setengah jam baru masuk tidur; ada keluhan tiap malam sukar masuk
tidur
sepanjang malam (bangun dari tempat tidur kecuali buang air kecil)
Bangun saat dini hari tetapi dapat tidur lagi, bangun saat dini hari
sekarang (dirumah sakit) bila pasien tidak bekerja sama sekali, kecuali
33
sama sekali)
i. Kegelisahan (agitasi)
bibir
saluran pencernaan
34
n. Kotamil (genital)
Sering buang air kecil terutama malam hari dikala tidur; tidak haid,
darah haid sedikit sekali; tidak ada gairah seksual dingin (firgid);
hipokondriasi
berat badan
b. 18 – 24 : depresi ringan
c. 25 – 34 : depresi sedang
d. 35 – 51 : depresi berat
tangga.
atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
37
D. Kerangka Konsep
dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik
variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti). Kerangka konsep akan
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak Diteliti
E. Hipotesis
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris
terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis pada penelitian ini adalah:
R. Soedjono Selong
R. Soedjono Selong