Anda di halaman 1dari 51

Gangguan Sistem

Peredaran Darah
Materi :
1. Anemia
2. Hemofilia
3. Leukimia
4. Siklemia
5. Talasemia
6. Hipertensi
7. Hipotensi
8. Arteriosklerosis
9. Embolus
10.Jantung Koroner
11.Varises
12.Hemoroid ( wasir )
13.Limfangitis
14.Edema
15.Infark Miokard ( IM )
1. Anemia
- Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana jumlah sel
darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal.
- Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh
bagian tubuh.
- Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu
dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekurangan
oksigen guna mengahasilkan energi
Gejala :
1. Kelopak Mata Pucat
2. Sering Kelelahan
3. Sering Mual
4. Sakit kepala
5. Ujung Jari Pucat
6. Sesak napas
7. Denyut Jantung Tidak Teratur
8. Wajah Pucat
9. Rambut rontok
10. Menurunnya Kekebalan Tubuh
• Sel darah putih (leukosit) = melawan infeksi.
• Platelets / keping darah = membantu membekukan darah saat terluka.
• Sel darah merah (eritrosit) = membawa oksigen dari paru-paru melalui aliran
darah menuju otak dan organ serta jaringan lain.

Tubuh memerlukan suplai oksigen untuk berfungsi. Sel darah merah


mengandung hemoglobin yang merupakan protein yang kayak dengan zat besi
yang memberikannya warna merah.

Banyak sel darah diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Untuk dapat
memproduksi sel darah merah dan hemoglobin, tubuh anda membutuhkan zat
besi, mineral, protein dan vitamin lainnya dari makanan yang anda makan.
Macam – macam anemia :

Iron deficiency anemia ( kekurangan zat besi )

Vitamin deficiency anemia ( kekurangan vitamin B – 12 )

Anemia of chronic disease ( faktor penyakit kronis )

Aplastic anemia ( ketidakmampuan menghasilkan sel darah )

Anemias associated with bone marrow disease ( berkuranganya produksi sel darah )

Hemolytic anemias ( sel darah lebih cepat hancur daripada dibentuknya )

Sickle cell anemia ( sel darah berbentuk sabit yang mudah mati )
Faktor risiko terkena anemia
Beberapa faktor yang mungkin meningkatkan peluang terjadinya anemia
antara lain:
• Rendahnya asupan gizi pada makanan.
• Gangguan kesehatan usus kecil atau operasi yang berkenaan dengan usus
kecil.
• Menstruasi.
• Kehamilan.
• Kondisi kronis seperti kanker, gagal ginjal atau kegagalan hati.
• Faktor keturunan.

Infeksi tertentu seperti gangguan pada darah dan autoimun, terkena racun
kimia, dan menggunakan beberapa obat yang berpengaruh pada produksi sel
darah merah dan menyebabkan anemia.

Risiko lain adalah diabetes, alkohol dan orang yang menjadi vegetarian ketat
dan kurang asupan zat besi atau vitamin B-12 pada makanannya.
Pencegahan Penyakit Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu menghindari iron
deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias dengan makanan sehat yang
mengandung:

1. Zat besi
Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang, sayuran berwana hijau gelap, buah
yang dikeringkan, dan lain-lain.

2. Folat
Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kavangan,
sereal dan pasta.

3. Vitamin B-12
Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.

4. Vitamin C
Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan yang mengandung vitamin C antara lain
jeruk, melon dan buah beri.

Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi
tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup
juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.
2. Hemofilia :
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari 2 kata yaitu haima dan philia. Haima
berarti darah sedangkan philia berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu
penyakit yang diturunkan, dari ibu kepada anaknya pada saat sang anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita penyakit hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya
secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita penyakit ini tidak secepat orang
normal.

Penderita penyakit hemofilia kebanyakan mengalami gangguan pendarahan di bawah kulit.


Misalnya luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar yang timbul dengan
sendirinya ketika penderita melakukan aktivitas berat. Contoh lainnya adalah pembengkakan
pada persendian seperti lutut, pergelangan kaki, atau siku tangan. Pada beberapa kasus juga
ditemui pendarahan di saluran cerna. Hemofilia bisa membahayakan jiwa penderitanya jika
pendarahan terjadi pada bagian organ tubuh vital seperti pendarahan otak.

Sebanyak 70% hemofilia disebabkan karena faktor


genetik. Bahkan sejak masih janin dalam kandungan
seorang anak sudah dapat diprediksi mengalami penyakit
hemofilia atau tidak.
Tanda dan Gejala Hemofilia
Salah satu tanda yang paling sering muncul dari hemofilia adalah lebam di
kulit. Lebam adalah warna kulit yang kebiruan yang menandakan bahwa ada
pendarahan di bawah kulit. Misalnya tejadi di otot atau sendi. Pada orang
normal juga terkadang mengalami kebiruan di beberapa bagian tubuh seperti
itu, tetapi akan menghilang dalam beberapa hari. Namun jika lebam meliputi
area tubuh yang luas, atau disertai bengkak kemerahan di sekitarnya, maka
segera periksa ke dokter. Bisa jadi itu adalah gejala hemofilia.

Ciri utama adalah :


- Luka sukar sembuh
- Jika terjadi pendarahan akan lama berhenti
- Kondisi pemulihan luka berlangsung lebih lama daripada umumnya
3. Infark Miokard :
Infark Miokard adalah kondisi terhentinya aliran darah dari arteri koroner pada
area yang terkena yang menyebabkan kekurangan oksigen (iskemia) lalu sel-sel
jantung menjadi mati(nekrosis miokard).
Manifestasi Klinis
Gambaran klinis nyeri pada infark miokard adalah nyeri dada khas
yang digambarkan seperti terasa berat, menekan, terasa sesak, dan
bersifat menetap.

Etiologi
Penyebab paling sering adalah oleh ruptur lesi aterosklerotik
pada arteri koroner yang menyebabkan pembentukan trombus
yang menyumbat arteri lalu mengakibatkan terhentinya
pasokan darah ke regio jantung yang disuplainya.

Patofisiologi
Pada individu yang kekurangan vitamin dan nutrien pokok lainnya,
terutama vitamin C di berjuta-juta sel dinding vaskuler selama
bertahun-tahun akan merusak/melemahkan fungsi pembuluh darah.
Kondisi ini menyebabkan terbentuknya celah-celah yang akan
semakin membesar pada dinding arteri, terutama arteri koroner.
Faktor Resiko

Faktor-faktor yang dapat memicu terhadap resiko terjadinya infark miokard antara lain:

1. Individu dengan defisiensi vitamin C menahun.

2. Riwayat merokok.

3. Stres berkepanjangan serta aktivitas fisik tidak sehat

4. Riwayat penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus


4. Siklemia (Penyakit sel sabit )
Penyakit genetic akibat mutasi gen yang menyebabkan sel darah
memiliki hemoglobin abnormal sehingga kekurangan jumlah oksigen,
dan berbentuk seperti bulan sabit, Sel sabit ini rapuh dan mudah pecah
saat melewati pembuluh darah, akibatnya terjadi anemia,
penyumbatan darah, kerusakan organ. Siklemia dikendalikan oleh gen
resesif. Hemoglobin normal seharusnya mengandung asam glutamat,
tetapi karena terjadi kesalahan dalam penerjemahan
5. Asteriosklerosis :
Asteriosklerosis

Penyakit degenerative arteri yang menyebabkan sumbatan bertahap mengurangi aliran


darah. Dibawah lapisan dalam arteri terdapat plak – plak lemak

Hal tersebut dapat disebabkan

1. Kolesterol teroksidasi
2. Radikal bebas
3. Tekanan darah tinggi
4. Homosistein
5. Bahan kimia yang di bebaskan dari sel lemak
6. Bakteri / virus perusak dinding pembuluh darah
Pengobatan Asteriosklerosis
 Perubahan gaya hidup : Gaya hidup yang mengurangi faktor risiko penyebab
aterosklerosis akan memperlambat atau menghentikan proses plak. Hal itu
berarti pola makan yang sehat, olahraga, dan tidak merokok. Perubahan gaya
hidup ini tidak akan menghilangkan penyumbatan, tetapi terbukti
menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
 Obat : Minum obat-obatan untuk kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi
akan memperlambat dan bahkan mungkin menghentikan perkembangan
aterosklerosis, serta menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
 Operasi bypass : Ahli bedah “memanen” pembuluh darah yang sehat
(seringnya dari kaki atau dada), yang kemudian menggunakan pembuluh
darah yang sehat tersebut untuk bypass bagian yang tersumbat oleh
aterosklerosis.
6. Embolus (Emboli)
Gumpalan bekuan darah yang bergerak di dalam sirkulasi dan terjepit di dalam
pembuluh darah kecil.
Kondisi yang meningkatkan terjadinya
emboli
 Sedang hamil.
 Mengalami kegemukan atau obesitas.
 Merokok.
 Menderita penyakit jantung.
 Berusia di atas 60 tahun.
 Tidak bergerak atau aktif dalam jangka waktu
lama.
Penyebab – penyebab terjadinya
emboli
1. Lemak
2. Gumpalan Darah
3. Air ketuban
4. Kolestrol
5. Udara
Gejala – gejala pada emboli
Emboli pada paru-paru:
 Sesak napas
 Sakit pada dada yang lebih parah ketika bernapas dan
batuk
 Batuk-batuk, bisa mengeluarkan darah
 Berkeringat berlebihan
 Pusing
 Detak jantung yang cepat
Jika emboli menghambat aliran darah ke otak, maka akan
terjadi gejala-gejala stroke.
THALASSEMIA MAYOR - LETHAL (7)
 Penyebab penyakit ini adalah kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb)
sehingga produksi hemoglobin berkurang
 Thalassemia adalah sekelompok gejala atau penyakit keturunan yang diakibatkan karena
kegagalan pembentukan salah satu dari empat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin
sebagai bahan utama darah.
 Darah manusia terdiri dari plasma dan sel darah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keeping darah (trombosit).
 Seluruh sel darah tersebut dibentuk oleh sumsum tulang, sementara hemoglobin merupakan
salah satu pembentuk sel darah merah.
 Kerja limpa dan hati sangat berkaitan dengan eritrosit.
 Limpa berfungsi membersihkan eritrosit yang rusak sedangkan hati merombak eritrosit yang
sudah tua.
 Rusaknya tulang wajah pada penderita anemia karena terdiri atas tulang pipih yang berfungsi
sebagai tempat pembuatan eritrosit.
 Eritrosit yang rusak dalam jumlah besar menyebabkan tulang pipih pada wajah membuat
eritrosit pipi, serta menjauhnya jarak antara kedua mata.

Thalassemia merupakan penyakit menurun dengan gangguan atau ketidakmampuan memproduksi


hemoglobin dan eritrosit.
Bagaimana pengobatan penyakit Thalassemia?
 Sampai saat ini belum ada obat yang menyembuhkan penyakit Thalassemia secara total.
 Pengobatan yang paling optimal adalah transfuse darah seumur hidup dan mempertahankan
kadar Hb selalu sama atau diatas 12g/dl dan mengatasi akibat efek samping transfuse darah
 Akan tetapi transfuse darah berulang dapat mengakibatkan penimbunan zat besi pada organ-
organ tubuh yang penting (jantung,hati,otak) dan dapat mengganggu fungsi organ-organ tersebut.
 Untuk pencegahan penimbunan zat besi tersebut dapat digunakan dengan memberikan
desferoxamine (desferal) melalui alat pompa (syring drive) selama 10 sampai 15 jam, 5 hari berturut-
turut dalam seminggu sehingga zat besi dapat dikeluarkan dari jaringan tubuh.
 Pada penderita Thalassemia berat diperlukan pencangkokkan sumsum tulang.
 Dalam hal ini diperlukan donor yang cocok dan sebaiknya dilakukan sedini mungkin sejak
kecil, yakni ketika anak belum mendapat transfuse darah, karena semakin sering transfuse semakin
besar kemungkinan untuk terjadinya penolakan terhadap sumsum tulang donor
Hipertensi (8)
Hipertensi dijuluki dengan “silent desease” atau pembunuh diam-diam, Hipertensi memang seringkali
datang diam-diam dan tiba-tiba sudah merenggut nyawa. Kalaupun tidak sefatal itu, pasien bisa
terkena komplikasi berupa stroke, kebutaan, gagal ginjal dan serangan jantung.

• Pada tahun 1995 Survei Kesehatan Rumah Tangga


menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia sudah
mencapai 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Wanita lebih
banyak yang terkena ketimbang pria. Angka ini cukup tinggi
dan akan terus bertambah.

• Survei yang sama sebelumnya tahun 1986, hipertensi


disebutkan sebagai penyebab utama kematian pada penderita
jantung koroner di Indonesia. Jumlah kasusnya 428 per
100.000 kematian.

• Maka dalam makalah ini kami mencoba untuk menelusuri


penyebab, komplikasi, teknik diagnosa serta cara pencegahan
dan pengobatan hipertensi melalui kajian literatur dari
berbagai sumber cetak maupun digital. Semua data yang
kami dapat kami coba rangkai untuk mencapai tujuan
tersebut dengan menggunakan sudut pandang pengobatan
JAWI.
• DEFINISI
Dilihat dari bahasa Hipertensi terdiri dari dua kata yaitu Hiper yang berarti sangat, lebih atau hebat dan
Tensi berarti tegangan. Sedangkan dalam istilah medis Hipertensi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
(morbilitas) dan angka kematian (mortalitas).

• TEKANAN DARAH
Tekanan darah ada pada setiap manusia yang hidup karena adanya aktivitas jantung memompa darah
dalam tubuh. Besarnya tekanan darah dapat diukur dengan alat tensimeter, hasil pengukuran akan
menunjukan dua nilai, nilai tertinggi adalah tekanan sistolik yaitu tekanan ketika jantung berkontraksi
memompa darah keluar jantung. Dan nilai terendah adalah tekanan diastolik yaitu ketika jantung
mengendur dan terisi darah. Besarnya tekanan darah tersebut berbeda-beda pada setiap orang
bergantung faktor usia, berat badan dan lain sebagainya.

• Tekanan darah normal pada orang dewasa diatas 18 tahun menurut WHO dalam guidelines 1999 adalah
(sistolik/diastolik) kurang dari 130/85 mmHg. sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHg sudah termasuk
hipertensi.
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal Dibawah 85 mmHg


Dibawah 130 mmHg

Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Stadium I 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Stadium II 160-179 mmHg 100-109 mmHg

Stadium III 180-209 mmHg 110-119 mmHg

Stadium IV 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih


PENYEBAB HIPERTENSI
Dalam dunia medis hipertensi dibagi dalam dua kategori :
• Hipertensi esensial (primer) yaitu hipertensi yang belum diketahui faktor
penyebabnya secara pasti. Beberapa faktor yang diduga kuat menjadi penyebab
hipertensi jenis ini adalah faktor usia, lingkungan, rokok, konsumsi garam, obesitas,
alkohol, rokok dan faktor genetis. Meskipun belum diketahui penyebabnya secara
pasti 95% penderita hipertensi termasuk dalam kategori ini.

• Hipertensi sekunder. Yaitu hipertensi yang telah diketahui penyebabnya secara pasti,
yaitu faktor gangguan ginjal, kelebihan hormon esterogen dan aldosteron.

Tinjauan Fisis Penyebab Hipertensi

• Naiknya tekanan darah secara sederhana dapat diketahui dengan mengarahkan perhatian
pada organ yang terlibat secara langsung yaitu sistem kardiofaskuler. Tekanan darah
meningkat diatas normal karena ada gangguan dalam organ-organ sistem kardiofaskuler.
Gangguan tersebut antara lain:
• Gangguan Jantung: Tekanan darah akan meningkat jika jantung berdenyut lebih cepat dan
lebih kuat.
• Gangguan pembuluh darah: Tekanan darah akan meningkat jika pembuluh darah mengalami
penurunan elastisitas, penyempitan atau penyumbatan.
• Gangguan pada darah: Tekanan darah akan meningkat jika darah mengalami peningkatan
volume atau penggumpalan.
Jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat karena pengaruh hormon adrenalin.
sekresi hormon adrenalin dapat dipicu oleh dua hal:

1. Stress

2. Nikotin (dapat merangsang sekresi hormon adrenalin).

3. Inveksi oleh Chlamydia Pneumonial,

4. Rusaknya lapisan endotel arteri oleh radikal bebas meningkatkan risiko inveksi.

5. Penyempitan pembuluh darah

6. CO yang masuk melalui pernafasan kemudian masuk ke peredaran darah.

7. Hormon adrenalin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit.

8. Kadar garam (Na) yang tinggi dalam darah sangat mudah mengendap dalam
pembuluh darah dan dapat menyebabkan pembuluh menyempit.

9. Kadar garam yang tinggi disebabkan oleh kelebihan hormon aldosteron. Hormon
ini mengurangi ekskresi garam dalam darah.
KOMPLIKASI AKIBAT HIPERTENSI

1. Komplikasi pada pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi

2. Komplikasi pada otak dan tulang belakang adalah stroke.

3. Komplikasi pada mata adalah terjadinya kerusakan retina karena hipertensi

4. Komplikasi pada ginjal adalah gagal ginjal.

5. Komplikasi pada jantung adalah penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
Wasir (10)

Penyakit wasir sering kali terjadi pada wanita daripada


pria. Hal ini karena wanita sering mengalami pelebaran
pembuluh balik, misalnya di saat menstruasi atau
kehamilan.
kebanyakan penyakti wasir terjadi karena mengejan terlalu
keras yang merupakan akibat dari susah buang air besar,
olah raga pernafasan, atau karena terlalu lama duduk.
Namun secara teori, wasir adalah suatu pembengkakan di
sekitar anus yang membuat penderita tidak nyaman saat
duduk, feses berdarah tapi tidak terasa sakit, sering merasa
ingin BAB tapi tidak keluar juga, atau terasa ada yang
mengganjal di sekitar anus.
Gejala-gejala penyakit wasir
Wasir bisa ditandai dengan pendarahan yang tanpa disertai nyeri atau
dengan nyeri yang sangat menyakitkan. Namun secara umum, gejala wasir
ialah:
1. Gatal-gatal di sekitar anus
 Gatal-gatal ini terjadi karena ada area anus yang tidak benar-benar bersih
setelah buang air. Pada area tersebut akan tumbuh bakteri yang
menyebabkan gatal. Area ini bisa mengalami iritasi dan infeksi hingga
pendarahan.
2. Pendarahan
 Darah akan keluar berasama feses dengan disertai nyeri atau tidak disertai
nyeri. Biasanya darah yang keluar adalah darah segar dalam bentuk
tetesan
3. Rasa mengganjal di sekitar anus
 Rasa mengganjal ini mungkin membuat penderita merasa bahwa ia belum
selesai BAB sehingga mengejan lebih keras lagi. Jika ia terus mengejan
lebih keras, maka resiko wasir akan semakin parah, dan bisa menyakitkan.
Contoh Wasir
Perbaiki gaya hidup untuk mengatasi wasir
 Memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat
 Konsumsi makanan yang lebih banyak serat untuk melancarkan sistem
pencernaan
 Perbanyak minum air putih agar feses tidak terlalu keras
 Olahraga secara teratur agar pembuluh darah semakin kuat
 Kurangi rokok, minuman beralkohol, serta obat-obatan terlarang
 Jangan melakukan anal seks
 Jangan menunda buang air besar
Leukemia(11)

Leukemia atau yang lebih dikenal sebagai kanker darah adalah salah satu
jenis penyakit kanker. Leukemia disebabkan karena meningkatnya jumlah sel
darah putih dalam darah atau sumsum tulang.

Karena jumlahnya yang meningkat, sel-sel darah putih yang sebetulnya tidak
normal tersebut menggantikan sel darah yang normal. Ketidaknormalan ini
membuat fungsi sel terganggu.

Leukemia mampu membunuh penderitanya hanya dalam hitungan minggu


atau bahkan hanya dalam beberapa hari. Inilah yang dikenal sebagai leukemia
akut.
Penyebab Leukemia

Pada umumnya penderita leukemia sering terserang infeksi seperti radang amandel,
luka di mulut, radang paru-paru, diare, dan berbagai jenis infeksi lainnya.

Penderita leukemia juga rentan mengalami kekurangan darah (anemia), sesak


nafas, dan pucat di wajah

 Leukemia dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Sejumlah penelitian


menyebutkan bahwa munculnya leukemia bisa jadi disebabkan juga oleh
pengobatan yang menggunakan radiasi atau kemoterapi yang digunakan untuk
membunuh kanker lain yang sebelumnya diderita. Namun tanpa disadari justru hal
itu menimbulkan leukemia.
 Radiasi merupakan salah satu faktor yang juga banyak dituding sebagai penyebab
leukemia. Tudingan ini beralasan karena sejumlah fakta mendukung hal ini. Para
pegawai yang bekerja di lingkungan penuh radiasi kerap terserang leukemia.
Contoh Leukemia
Hipotensi(12)

Hipotensi adalah keadaan


ketika tekanan darah di dalam
arteri lebih rendah
dibandingkan normal dan biasa
disebut dengan tekanan darah
rendah.
Gejala Hipotensi
Gejala-gejala seperti berikut ini.
 Jantung berdebar kencang atau tidak teratur.
 Pusing.
 Lemas.
 Mual.
 Pingsan - Pingsan.
 Kehilangan keseimbangan atau merasa goyah.
 Pandangan buram.
Penyebab Hipotensi
Hipotensi bisa diakibatkan oleh kondisi atau penyakit tertentu, beberapa di antaranya adalah:

 Hipotensi ortostatik. Gejala hipotensi ortostatik biasanya muncul saat Anda berubah posisi
secara tiba-tiba. Seseorang dengan hipotensi ortostatik mengalami penurunan tekanan darah
sistolik sebanyak 15-30 mm Hg ketika berdiri dari posisi duduk atau berbaring.
 Dehidrasi.
 Efek samping pengobatan. Ada beberapa obat yang bisa menurunkan tekanan darah, seperti
obat antidepresi dan obat anti-hipertensi seperti alpha-blocker dan beta-blocker.
 Anemia. Anemia menyebabkan jumlah sel darah merah berada di bawah normal. Salah satu
gejala anemia adalah tekanan darah rendah.
 Ketidakseimbangan hormon. Penyakit seperti diabetes atau penyakit Addison menyebabkan
gangguan produksi hormon. Hal ini bisa berdampak pada keseimbangan kadar air dan mineral
tubuh, serta tekanan darah.
 Penyakit saraf. Penyakit saraf seperti penyakit Parkinson dapat menyebabkan hipotensi
ketika menjangkiti sistem saraf yang mengontrol fungsi tubuh otonom seperti mengendalikan
tekanan darah.
 Syok dan cedera serius.
 Penyakit jantung.
 Kehamilan.
Contoh Hipotensi
13. Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang
memasok darah dan oksigen ke jantung. Ini disebabkan oleh pembentukan plak di
dinding arteri, dikenal pula sebagai pengerasan arteri. Pembentukan plak ini dapat
menyertai perpaduan pradisposisi genetik dan pilihan gaya hidup. Resiko yang
terjadi akan sangat fatal apabila tidak segera dilakukan pengobatan/pencegahan
dari sekarang.
Gejala Penyakit Jantung Koroner :

 Nyeri dada, Sering merasakan sakit kepala


 Bagian perut yang membengkak
 Detak yang tidak teratur
 Sesak nafas dan terengah-engah
 Selalu merasakan mual, Nafsu makan berkurang
 Keluar keringat meskipun tidak beraktifitas
 Rasa lelah terjadi meskipun tidak beraktifitas berat
 Pada wanita sering merasakan rasa sakit pada tangan kanan dan lengan kiri
 Pada pria rasa sakit sering terjadi pada lengan kiri
 Rasa sakit dibagian tubuh lainnya seperti, bahu, leher, punggung, siku
 Pembengkakan yang terjadi pada pergelangan kaki dan perut.
Obat :
• Anti-vertigo (mencegah pusing)
• Cardioprotective (untuk jantung)
• Anti-lipidemic (membuang kolesterol)
• Sedatif (Zat yg bersifat menenangkan)
• Anti-Lemak Jahat ( Mengurangi lemak)
• Hipotensif (Menurunkan tekanan darah)
• Anti-arteri (mencegah penumpukan plak)
• Vasodilator (Melebarkan pembuluh darah)
• Menghilangkan rasa sesak dan sakit didada
• Kardiodepresan (Menekan aktivitas jantung)
• Mencegah resiko bahaya Penyumbatan arteri
• Analgetik (Zat yang dapat meredakan rasa nyeri)
• Anti-atherosclerotic (mencegah pengerasan arteri)
• Antipasmodik (Zat yg bersifat merelaksasi otot polos)
• Antiinflamasi (Zat yang bersifat menekan peradangan)
• Stomakik (Zat yg menguatkan lambung dan menambah nafsu makan)
Faktor Penyebab Penyakit Jantung Koroner :

• Kolesterol tinggi yang berlebih


• Gaya hidup yang buruk/tidak sehat
• Pola makan yang tidak baik
• Gizi yang tidak seimbang
• Riwayat keluarga atau turunan
• Kurangnya olahraga
• stress yang berlebih
• Obesitas/kegemukan
• Perokok aktif
• Faktor usia
14.Varises
Penyakit varises adalah penyakit yang terjadi akibat adanya
pelebaran pembuluh darah vena, dimana pembuluh darah
vena itu sendiri berfungsi untuk mengangkut darah sisa dari
metabolisme dalam tubuh dan mengembalikannya kembali ke
dalam jantung.

Apabila penderita penyakit varises ini tidak segera


mengobatinya dengan pengobatan yang tepat, penyakit
varises ini bisa menimbulkan masalah yang sangat vatal,
yaitu dapat mengakibatkan tersumbatnya aliran darah ke
jantung dan alebih parahnya lagi dapat mengakibatkan gagal
jantung.
Penyebab Penyakit Varises :
* Terlalu lama berdiri
* Menderita diabetes
* Menderita kolesterol tinggi
* Faktor usia
* Perokok aktif
* Kegemukan / Obesitas
* Wanita yang sedang hamil

Gejala Penyakit Varises :


Adapun gejala penyakit varises yang paling
menonjol yaitu munculnya tonjolan pembuluh darah
atau urat yang biasamuncul pada bagian kaki, tangan,
bahkan bisa pada organ tetis pada laki-laki yang
biasanya disertai dengan rasa panas, keram, nyeri, gatal
pada pada bagian yang terkena varises.
15.Edema

 Edema paru adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan
pada paru-paru. Cairan ini terkumpul dalam kantung-kantung udara di
paru-paru, menyebabkan sulit bernapas.

 Dalam kebanyakan kasus, masalah jantung dapat menyebabkan edema


paru. Cairan juga dapat menumpuk karena alasan lain, termasuk
pneumonia, paparan terhadap racun atau obat-obatan tertentu,
berolahraga atau tinggi di tempat yang sangat tinggi.

 Edema paru yang berkembang secara tiba-tiba (akut) merupakan keadaan


medis yang segera membutuhkan perawatan darurat. Meskipun edema
paru kadang-kadang dapat berakibat fatal, prospek untuk pulih terjadi
ketika anda menerima pengobatan yang tepat disertai dengan pengobatan
untuk masalah yang mendasari edema paru.
Gejala Edema paru akut( mendadak )

 Sesak napas ekstrim atau kesulitan bernapas (dyspnea) yang semakin


memburuk ketika anda berbaring

 Perasaan tercekik atau seperti tenggelam

 Terengah-engah, napas berdesah

 Kecemasan, kegelisahan, atau ketakutan

 Batuk yang menghasilkan dahak berbusa yang mungkin disertai


dengan warna darah

 Keringat berlebihan , kulit pucat

 Nyeri dada, terutama jika edema baru disebabkan oleh penyakit


jantung

 Detak jantung yang cepat atau tidak teratur (palpitasi)


Gejala edema paru jangka panjang (kronis)
 Mengalami sesak napas yang lebih dari biasanya ketika anda aktif secara
fisik Kesulitan bernapas dengan pengerahan tenaga, seringkali terjadi
ketika anda berbaring Napas berdesah

 Bangun di malam hari dengan perasaan sesak napas yang dapat membaik
ketika anda duduk

 Kenaikan berat badan dengan cepat ketika edema paru muncul sebagai
akibat dari gagal jantung kongestif, yakni kondisi dimana jantung anda
memompa darah terlalu sedikit untuk memenuhi kebutuhan tubuh anda.

 Pertambahan berat badan berasal dari penumpukan cairan dalam tubuh,


terutama pada kaki anda.

 Bengkak pada kaki dan pergelangan kaki

 Kehilangan nafsu makan

 Gejala edema paru karena ketinggian (tempat): Sakit kepala Insomnia


Penyebab & Faktor Risiko

Paru-paru anda berisi kantung udara yang kecil-elastis (biasa disebut alveoli). Setiap
kali anda bernapas, kantung-kantung udarah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida.
Biasanya, pertukaran gas ini berlangsung tanpa masalah. Namun, dalam kondisi tertentu, alveoli
terisi dengan cairan (bukan udara), sehingga mencegah oksigen terserap ke aliran darah anda.
Beberapa hal dapat menyebabkan cairan ini menumpuk di paru-paru, tetapi sebagian besar kasus
penumpukan ini berkaitan dengan jantung (edema paru jantung).

Cara penanganan mirip dengan cara penanganan pada penyakit jantung lainnya , seperti :
- Menjaga tekanan darah agar kerja jantung maksimal
- Mengurangi mengkonsumsi makanan yang dapat tertimbun atau menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah / saluran darah .
- Olahraga
- Hindari minum setelah olahraga keras , karena pada saat itu , katup udara sedang terbuka
maksimal dan minuman yang anda minum bisa masuk ke saluran pernafasan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai