Anda di halaman 1dari 18

UJI SILANG SERASI / CROSSMATCH

Tim Teknologi Laboratorium Medik


Poltekkes Banten
2019
Uji Silang Serasi
suatu pemeriksaan pretransfusi untuk menjamin
kecocokan darah yang akan ditransfusikan bagi
pasien dan mendeteksi ada tidaknya antibodi
dalam plasma donor yang dapat menyebabkan
kerusakan pada SDM pasien
Uji Silang Serasi

Mencegah terjadinya reaksi transfusi dengan memastikan


pasien tidak mengandung antibodi yang reaktif terhadap
antigen pada sel darah merah donor.

Memastikan bahwa darah yang diberikan


sesuai/kompatibel/cocok, dan tidak menimbulkan
reaksi transfusi serta bermanfaat bagi pasien.
2 macam Uji Silang Serasi

Reaksi antara serum pasien dengan


Mayor sel darah merah donor
Crossmatch

Minor Add Text


Crossmatch Reaksi antara serum donor dengan
sel darah merah pasien
Prinsip Dasar
Uji Silang Serasi

1 Harus dilakukan 3 fase secara bersamaan mayor


test dan minor test (disertai autokontrol)

2
Untuk permintaan lebih dari satu kantong, tidak
boleh dilakukan metoda pooling untuk uji cocok
serasi mayor.
3 Ada instruksi kerja/SOP, lembar kerja dan
check-list.

4 Semua hasil pemeriksaan harus didokumentasikan


dengan baik
Uji Silang Serasi
Uji silang serasi dilakukan dalam fase dan medium yang berbeda karena jenis
antibodi golongan darah mempunyai karakter yang berbeda

Fase I: ada antibodi yang bereaksi pada suhu kamar (20-25ºC),


dalam medium saline: anti-Lewis, I, M,N,P1

Fase II: antibodi yang bereaksi pada suhu 37ºC, dalam medium albumin:
antibodi Rhesus (anti- C,-c-D,-E,-e) anti-K, -S dan -s.

Fase III: antibodi yang bereaksi dengan antiglobulin (AHG):


antibodi Rhesus, anti-Kell, anti- Duffy, anti-Kidd
Validasi

Validasi pemeriksaan Uji Silang Serasi terhadap setiap hasil


Coombs test yang Negatif penambahan reagensia
Coombs Control Cells (CCC)

Coombs Control Cells:


• Sel eritrosit normal golongan darah O yang di
coated (sensitisasi) dengan antibodi inkomplit
• CCC umumnya dibuat dari sel normal golongan O Rh positip,
dengan anti-D inkomplit (anti-D IgG)
PEMERIKSAAN UJI SILANG SERASI
ANTARA DARAH PASIEN DENGAN DARAH DONOR

• Harus dilakukan 3 fase mayor, minor dan auto


o Uji Silang Serasi – Mayor adalah memeriksa ketidakcocokan karena
adanya antibodi dalam serum pasien terhadap antigen SDM donor.
o Uji Silang Serasi – Minor adalah memeriksa ketidakcocokan karena
adanya antibodi dalam serum donor terhadap antigen SDM pasien.
o Auto mereaksikan antara SDM pasien dengan serumnya, untuk
mengetahui apakah terdapat autoantibodi atau tidak
UJI SILANG SERASI
❑ phase I putar 1000 rpm 1’ baca.
❑ phase II (+) 2 tts BSA
22%campur. inkubasi
15’,37C, putar 1000 rpm
1’,baca

serum plasma serum ❑ phase III cuci 3X dgn saline,


pasien donor pasien buang supernatan (+) 2 tts AHG,
+ + + putar 1000 rpm 1’ baca,
3-5% 3-5% 3-5%
Susp sel Susp sel bila neg (+) IgG coated cells
Susp sel
Donor pasien pasien (Coombs control sel),
DERAJAT AGLUTINASI
• 4+ : SDM menggumpal menyatu, cairan tampak jernih
• 3+ : SDM menggumpal tetapi tidak menyatu, ada
beberapa gumpalan kasar, disekitar tampak cairan jernih
• 2+ : gumpalan2 agak kasar, tidak semua sel
beraglutinasi sehingga sekitar gumpalan agak keruh
• 1+ : gumpalan2 halus, cairannya tampak keruh
• Negatip: Tidak tampak adanya gumpalan,campuran
tampak keruh
Interpretasi Hasil

• Jika Mayor dan Minor Fase 1-3 tidak menunjukan


reaksi aglutinasi dan atau hemolisis, hasil diinter-
pretasikan kompatibel/cocok Darah dapat di-
keluarkan
• Jika Mayor dan Minor Fase 1-3 menunjukan reaksi
aglutinasi dan atau hemolisis, hasil diinterpretasi-
kan tidak kompatibel/tidal cocok Darah tidak
dikeluarkan
X-Match Mayor : serum pasien + SDM donor
• Bila mayor positif, kemungkinan disebabkan :

1. Goldar ABO pasien/donor tidak sesuai → Periksa ulang goldar


2. Adanya antibodi (allo/auto) pada serum pasien yg bereaksi dengan eritrosit
donor → skrining antibodi pasien
3. Sel darah donor diselubungi oleh protein → lakukan DCT
4. Kelainan dalam serum pasien, misalya adanya detran atau plasma
expander lainnya sehingga false positip (rouleaux formation). Semua test
menunjukkan hasil yang sama.
5. Kontaminasi pada test, tabung yang kotor, kontaminasi sampel oleh bakteri,
dsb.
6. Kondisi sampel tidak baik
X-match minor : serum donor + SDM pasien
• Bila minor positif, kemungkinan disebabkan :

1. Gol drh ABO pasien atau donor tidak sesuai. → Periksa gol drh ulang.
2. Adanya antibodi (allo/auto) plasma donor yang bereaksi dengan antigen
yang sesuai pada sel darah merah pasien → skrining antibodi pasien
3. Sel darah merah pasien diselubungi oleh protein → DCT pasien
4. Kemungkinan adakah riwayat transfusi? AIHA? HDN? Riwayat obat2an?
5. Kondisi sampel tidak baik lisis, Ada fibrin pada plasma donor
6. Kontaminasi pada test, tabung yang kotor, kontaminasi sampel oleh bakteri,
dsb
Daftar Pustaka

• Meriska, Engla. Palang Merah Indonesia. 2017


• WHO dan BANBCT 2013. Standard Operating
Procedure For Blood Transfusion, Bangladesh, OPEC
Foundation for International Development.
• Bhattacharya P, Samanta E, Afroza N, Naik A, Biswas
R. An approach to incompatible cross-matched red
cells: Our experience in a major regional blood
transfusion center at Kolkata, Eastern India. Asian J
Transfus Sci. 2018;12(1):51–56.
doi:10.4103/ajts.AJTS_157_16
Thank you

Anda mungkin juga menyukai