DALAM TRANSFUSI
• Indikasi:
Perdarahan akut, transfusi tukar (mengeluarkan darah pasien dan memasukkan darah
donor untuk mengurangi kadar bilirubin/hematokrit yang tinggi/konsentrasi toksin-toksin
dalam aliran darah pasien), pengganti PRC saat memerlukan transfusi sel darah merah
•Kontraindikasi:
Resiko overload cairan misalnya pada anemia kronik dan gagal jantung
• Resiko infeksi:
Tidak steril, dapat menularkan infeksi pada eritrosit atau plasma yang tidak terdeteksi
pemeriksaan IMLTD, malaria, TORCH (Toxoplasma gondiii, Rubella, Citomegalovirus,
Herpes)
• Penyimpanan
Suhu 2oC-6oC dapat terjadi perubahan komposisi akibat metabolisme sel darah merah,
maksimal penyimpanan WB di Bank Darah 3 minggu, harus segera ditransfusikan 30 menit
setelah keluar dari tempat penyimpanan
• Perhatian
Golongan darah harus sesuai (ABO dan Rh compatible), dilarang memasukkan obat-
obatan ke dalam kantong darah, dan waktu transfusi maksimal 4 jam
DARAH ENDAP
(Packed Red Cells/PRC)
• Deskripsi:
Mayoritas berisi eritrosit dan plasma dipisahkan dari komponen whole blood untuk memperoleh
PRC. Volume yang diperoleh 150-250 ml eritrosit dengan jumlah plasma yang minimal, Hb ± 20
g/100 dl, Hct 55-75%. Catatan : PRC plasma tetap disisakan sekitar 2 jari atau 2 cm dari
endapan sel eritrosit agar tetap menjaga nilai hematokrit dan kualitas darah endap (PRC).
• Indikasi:
Pengganti sel darah merah pada anemia, anemia karena perdarahan akut atau anemia berat
• Perhatian:
Resiko infeksi dan cara penyimpanan sama dengan WB, Golongan darah harus sesuai (ABO dan
Rh compatible), dilarang memasukkan obat-obatan ke dalam kantong darah, waktu transfusi
maksimal 4 jam kecuali dengan gagal jantung kongestif, ginjal kronik dan luka jantung akut
DARAH MERAH CUCI
(washed erythrocyte)
• Deskripsi:
Volume yang dihasilkan untuk washed erythrocyte yaitu 260 ml, Hct 57%, leukosit < 1x10 8, plasma
< 0,2 ml
• Indikasi:
Transfusi masif pada neonatus sampai usia < 1 tahun, penderita dengan anti-IgA atau defisiensi
IgA dengan riwayat alergi transfusi berat, riwayat reaksi transfusi berat yang tidak membaik
dengan pemberian premedikasi
• Kontraindikasi:
Defisiensi IgA yang belum pernah mendapat transfusi komponen darah (eritrosit, plasma,
trombosit), defisiensi IgA yang tidak pernah mengalami reaksi alergi terhadap komponen darah
sebelumnya, belum diketahui mempunyai antibodi anti-IgA, dan tidak pernah mengalami reaksi
transfusi berat terhadap eritrosit
Trombocyte Concentrates
• Deskripsi:
Berada di dalam plasma. Setiap 50-60 ml plasma yang dipisahkan dari WB mengandung: trombosit minimal
55x109, eritrosit <1,2x109, leukosit <0,12x109
• Indikasi:
Perdarahan akibat trombositopenia atau gangguan fungsi trombosit, pencegahan perdarahan karena
trombositopenia (gangguan sumsum tulang) kurang dari 10.000/µl
• Kontraindikasi:
ITP (idiopathic trombositopeni purpura) tanpa perdarahan, DIC (disseminated intravascular coagulation) yang
tidak terapi, trombositopenia terkait sepsis
• Dosis:
1 unit TC/10 kgBB. Pada dewasa 60-70 kg, 1 unit platelet (dari 4-6 donor) mengandung 240x10 9 trombosit
meningkatkan trombosit 20-40 x109/L
Fresh Frozen Plasma
• Deskripsi:
Plasma dipisahkan dari satu kantong WB (maksimal 6 jam) dibekukan pada -25oC atau lebih,
terdiri dari faktor pembekuan stabil, albumin dan imunoglobulin, F VIII minimal 70% dari kadar
plasma segar normal, volume 60-180 ml
• Indikasi:
Defisiensi faktor koagulasi (penyakit hati, overdosis antikoagulan-warfarin, kehilangan faktor
koagulasi pada penerima transfusi dalam jumlah besar), DIC, TTP
• Dosis:
awal 10-15 ml/kgBB
• Perhatian:
Reaksi alergi akut dapat terjadi dengan pemberian cepat, jarang terjadi reaksi anafilatik
berat, ABO kompatibel untuk menghindari resiko hemolisis, diberikan segera setelah
dipasangkan alat transfusi darah, faktor koagulasi labil dan cepat terdegradasi diberikan
maksimal 30 menit setelah pemasangan alat transfusi
• Penyimpanan:
pada -25oC atau lebih bertahan hingga 1 tahun, sebelum digunakan harus dicairkan dalam
air 30-37oC di bank darah, suhu yang lebih tinggi akan merusak faktor pembekuan dan
protein, sekali dicairkan harus disimpan pada suhu 2oC hingga 6oC
Cryoprecipitate
• Deskripsi:
Presipitasi dari FFP saat dicairkan 4oC dan dicampur 10-20 ml plasma, berisi setengah F
VIII dan fibrinogen darah utuh (F VIII 80-100 IU/kantong; fibrinogen 150-300 mg/kantong)
• Indikasi:
1) Alternatif terapi F VIII konsentrat pada defisiensi: faktor von Willebrand (von
Willebrand’s disease), faktor VII (hemofilia A) dan faktor XIII, 2) sumber fibrinogen pada
DIC
• Perhatian
Berikan segera setelah dicairkan, dengan set alat transfusi darah, maksimal 30 menit
setelah pencairan
TUGAS !!!
• Buatlah ringkasan yang ditulis tangan pada kertas folio bergaris yang berisi salah
satu contoh penyakit yang membutuhkan salah satu atau beberapa komponen
darah untuk ditransfusikan.
• Tugas hanya boleh dikumpulkan pada hari Jumat, 17 April 2020 mulai pukul
08.00-09.00 WIB di google classroom. Kurang dari jam tersebut atau lebih dari
jam tersebut, maka tugas tidak diterima.
TERIMA KASIH
ALUR PELAYANAN
BANK DARAH RUMAH SAKIT
BDRS
Dokter
Perawat Keluarga Pasien
Menyiapkan - Registrasi
Pasien Perlu Mengambil Membawa
Formulir - Pemeriksaan Golongan
Transfusi Sampel Darah Formulir dan Darah
Permintaan
Pasien Sampel ke BDRS - Bila Ada Stok Darah di
Darah lakukan Crossmatch
• Untuk golongan darah pasien, perawat menanyakan kepada keluarga pasien dan meminta keluarga
pasien untuk menunjukkan kartu golongan darah.
• Jika belum tahu golongan darah pasien maka pilih pilihan pada kolom “belum tahu” pada formulir
untuk dilingkari.
• Kemudian perawat menandatangani formulir permintaan darah untuk transfusi sekaligus melakukan
pengambilan sampel darah pasien.
CONTOH FORMULIR PERMINTAAN DARAH
2. Apakah ada waktu-waktu tertentu bagi BDRS untuk meminta darah kepada pihak UTD-
PMI?
Tidak ada waktu tertentu, apabila stok darah di PMI banyak maka akan dihibahkan ke
BDRS dengan nominal biaya Rp.360.000/kantong darah.
3. Pemeriksaan golongan darah pasien di BDRS sudah terekap pada buku rekapan golongan darah.
4. Biaya per kantong darah di BDRS senilai 460.000, untuk biaya pemeriksaan golongan darah,resus,dan
crossmatch. Lebih mahal dari PMI dikarenakan pihak BDRS membeli kantong darah dari UTD PMI
senilai Rp.360.000 ditambah biaya pemeriksaan golongan darah di BDRS, crossmatch di BDRS, dan
penyimpanan kantong darah selama di BDRS.
5. Penyimpanan kantong darah ditempatkan pada kulkas yang terstandar (suhu 2-6 derajat celcius dengan
rak-rak yang bertuliskan golongan darah pada pintu kulkas). Bisa saja disimpan pada kulkas rumah
tangga, namun tidah memenuhi syarat dan standar.
6. Jika keluarga pasien ingin mengambil kantong darah, namun belum melengkapi persyaratan BPJS,
maka keluarga pasien membayar terlebih dahulu sebagai uang jaminan dan pihak BDRS akan
memberikan kwitansi sebagai bukti klaim kembali apabila syarat telah dilengkapi kemudian.
7. Uang jaminan dapat di klaim maksimal 3 hari setelah pembayaran, dengan membawa kwitansi yang
diberikan.
TERIMA KASIH
ALUR PELAYANAN
UTD-PMI
Konfirmasi Golda
AFTAP
Konfirmasi Golda
Cross match
Konfirmasi Golda
Pendistribusian Darah
ALUR SKRINING DONOR DI UTD-PMI
Seleksi donor :
1. Umur : 17 – 50 tahun
2. Berat badan : ≥ 50 kg
3. Kadar Hb : ≤ 12,5 g/dl (tenggelam)
Pendaftar Donor 4. Tekanan darah : minimal 110/70 mmHg ; maksimal 140/90 mmHg
(Sukarelawan/ Pengganti ) 5. Detak nadi : 50 – 100 /menit (teratur)
6. Tidak sedang flu
7. Tidak minum obat (selama 3 hari terakhir) kecuali vitamin
8. Tidak memiliki riwayat penyakit jantung, hati paru, ginjal, diabetes,
perdarahan, kejang, kanker dan penyakit kulit kronis
9. Untuk pendonor wanita tidak sedang menstruasi, tidak hamil, tidak
sedang menyusui (minimal 1-2 minggu setelah menstruasi baru
diperbolehkan untuk donor)
10.Untuk pendonor rutin, minimal 2-3 bulan setelah donor darah baru bisa
donor darah kembali.
Seleksi Donor
Seleksi Donor
Konfirmasi Golda
1. Saat uji saring IMLTD ditemukan hasil reaktif pada salah satu atau beberapa parameter pemeriksaan
seperti HBsAg, HCV, HIV, dan Sifilis maka petugas UTD-PMI tidak memiliki wewenang untuk
memberikan informasi tersebut kepada pendonor. Wewenang ini hanya boleh disampaikan oleh dokter
penanggungjawab yang ada di UTD-PMI.
2. Apabila ada hasil reaktif HIV, maka pendonor akan diarahkan ke RSUD terutama kepada petugas klinik
VCT (voluntary counselling and testing atau bisa diartikan sebagai konseling dan tes HIV sukarela
(KTS). Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, serta pengobatan bagi
penderita HIV/AIDS.
3. Kantong darah yang dinyatakan reaktif akan disimpan pada kulkas khusus (afkir) dan dikumpulkan untuk
kemudian diambil oleh petugas khusus yang akan mengirimkan kantong darah tersebut ke UTD-PMI
Pusat Indonesia untuk didata, dilaporkan, dan dimusnahkan sesuai Prosedur Standar Operasional yang
berlaku.
TERIMA KASIH