Anda di halaman 1dari 2

HUKUM PIDANA INTERNASIONAL

Karena Peranan hukum pidana internasional dalam melakukan kajian teoritik dan
praktis pemberantasan kejahatan transnasional dan kejahatan internasional. Kemampuan
hukum pidana internasional secara implisit telah teruji di dalam berbagai perundingan
pembahasan perjanjian bilateral maupun multilateral  antara pemerintah Indonesia dan
pemerintah negara lain.
Selain kegunaan tersebut, pengajaran hukum pidana internasional meghasilkan sumber
daya manusia ahli yang tanggap terhadap berbagai masalah nasional dan internasional.
Khususnya di Insdonesia yang terkait dengan masalah pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia serta dapat memperkuat implementasi politik luar negri dalam bidang diplomasi.

1) Perjanjian Internasional (International Conventions).


Perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk
mengakibatkan akibat hukum tertentu.
2) Kebiasaan International (International Custom)
Semua peraturan-peraturan yang walaupun tidak ditetapkan oleh negara, tetapi ditaati oleh
seluruh rakyat, kerena mereka yakin bahwa peraturan itu berlaku sebagai hukum.
3) Prinsip Hukum Umum (General Principles of Law) yang diakui oleh negara-negara
beradab.
Asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab (the general principle of
law recognized by cilivized nations).
4) Keputusan Pengadilan (judicial decisions) dan pendapat para ahli yang telah diakui
kepakarannya (Theachings of the most highly qualified publicists).
Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana hanya merupakan sumber subsidier atau
tambahan. Artinya keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana dapat dikemukakan
untuk membuktikan adanya kaidah hukum internasional mengenai suatu persoalan yang
didasarkan atas sumber primer yakni perjanjian internasional, kebiasaan dan asas hukum
umum. Keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana itu sendiri tidak mengikat, artinya
tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum.
5) Keputusan Badan Perlengkapan (organs) Organisasi dan Lembaga Internasional
Pertumbuhan lembaga dan organisasi internasional dalam 50 tahun belakangan ini telah
mengakibatkan timbulnya berbagai keputusan baik dari badan legislatif, eksekutif, maupun
yudikatif dari lembaga atau organisasi internasional itu yang tidak dapat diabaikan dalam
suatu pembahasan tentang sumber hukum internasional, walaupun mungkin keputusan
demikian belum dapat dikatakan merupakan sumber hukum internasional dalam arti yang
sesungguhnya.

Sengketa internasional antara Indonesia dan timor leste.

Klaim wilayah Indonesia, ternyata bukan hanya dilakukan oleh Malaysia, tetapi juga oleh
Timor Leste, negara yang baru berdiri sejak lepas dari Negara KesatuanRepublik Indonesia
pada tahun 1999. Klaim wilayah Indonesia ini dilakukan oleh sebagian warga Timor Leste
tepatnya di perbatasan wilayah Timor Leste dengan wilayah Indonesia, yaitu perbatasan
antara Kabupaten Timor Tengah Utara (RI) dengan Timor Leste.

Penyelesaian sengketa

Permasalahan perbatasan antara RI dan Timor Leste itu kini sedang dalam rencana untuk
dikoordinasikan antara Pemerintah RI dengan Pemerintah Timor Leste dan kemungkinan
akan dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendapatkan
penyelesaian.Masalah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di lima titik
yang hingga kini belum diselesaikan akan dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Anda mungkin juga menyukai