Anda di halaman 1dari 3

Nama

NIM
Kelas
Tugas

:
:
:
:

Yustria Novi Satriana


201610110311309
1F
1

A. Pengantar
1. Hubungan Antara PIH dan PHI
Disetiap negara memiliki hukumnya sendiri. Setiap warga
negara yang baik semestinya mentaati segala aturan yang ada. Dalam
mempelajari ilmu hukum ada 2 materi penting yaitu PIH dan PHI.
PIH mendukung atau menunjang kepada setiap orang yang
akan mempelajari hukum positif Indonesia (Tata Hukum Indonesia).
PIH menjadi dasar PHI, yang berarti bahwa untuk belajar PHI haarus
belajar PIH dahulu karena dasar-dasar yang berhubungan dengan
hukum diberikan di dalam PIH. Sebaliknya pokok-pokok bahasa PHI
merupakan contoh konkrit apa yang dibahas didalam PIH.1
Pengantar Ilmu Hukum (PIH) keerapkali oleh dunia studi hukum
dinamakan Encyclopaedia Hukum, yaitu mata kuliah dasar yang
merupakan pengantar (introduction atau inleiding) dalam mempelajari
ilmu hukum. Dapat pula dikatakan bahwa PIH merupakan dasar yang
merupakan dasar untuk pelajaran lebih lanjut dalam studi hukum yang
mempelajari pengertian-pengertian dasar, gambaran tentang sendisendi utama ilmu hukum.
2. Ruang Lingkup PHI
Pengantar Hukum Indonesia (PHI) merupakan terjemahan dari
mata kuliah inleiding tot de recht sweetenschap yang diberikan di
Rech School (RHS) atau sekolah tinggi hukum baravia di jaman
Hindia Belanda yang didirikan 1924 di Batavia (jakarta sek). Istilah
itupun sama dengan yang terdapat undang-undang perguruan tinggi
Negeri Belanda Hoger Onderwijswet 1920. Di zaman kemerdekaan
pertama kali menggunakan istilah pengantar ilmu hukum adalah
perguruan tinggi Gajah Maja yang didirikan di Yogyakarta 13 Maret
1946.2
3. Klasifikasi Hukum
a. Berdasarkan Sifatnya
Hukum bersifat memaksa artinya dimanapun dan kapanpun
suatu hukum harus mempunyai paksaan mutlak. Barang siapa
telah
melakukan
pelanggaran
hukum,
harus
mempertanggungjawabkan perbuatanya kecuali ditentukan
oleh ketentuan hukum misalnya si pelaku cacat jiwa atau
dilakukan dalam keadaan overmact atau adanya alasan
1 Mokhammad Najih SH. M.Hum dan Soimin SH. M.H., Pengantar Hukum
Indonesia, Setara Press, Malang, 2016, hlm. 16.
2 Meldha Letiefah, Pengertian Pengantar Hukum Indonesia, diakses dari
http://www.belajar hukum.com, pada tanggal 24 September 2016.

pembenar.3 Hukum bersifat mengikat artinya hukum yang


dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan
telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.
b. Berdasarkan Fungsinya
1) Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat
yaitu menunjukan mana yang baik dan mana yang
buruk, sehingga segala sesuatu dapat berjalan tertib dan
teratur
2) Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir
dan batin hukum dapat memberi keadiln yaitu
mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah.
Sebagai sarana penggerak penggerak pembangunan
yaitu hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat
ke arah yang lebih maju
3) Sebagai penentuan lokasi wewenang secara terperinci
siapa yang boleh melakukan pelaksanaa (penegak)
hukum, siapa yang harus menaatinya, siapa yang
memilih sanksi yang tepat dan adil
4) Sebagai alat penyelesaian sengketa. Seperti contoh
persengketaan harta waris dapat segera selesai dengan
ketetapan hukum waris yang sudah diatur dalam hukum
perdata
5) Memelihara
kemampuan
masyarakat
untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan yang
berubah.4
c. Berdasarkan Isinya
1) Hukum Publik (hukum negara) ialah hukum yang
mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat
perlengkapan atau hubungan antara negara dengan
perseorangan
2) Hukum Privat (Hukum Sipil) ialah hukum yang
engatur hubungan-hubungan antar orang yang satu
dengan orang yang lain dengan menitikberatkan kepada
kepentingan perseorangan.
Jadi, yang menjadi perbedaan antara hukum publi dengan
hukum privat adalah yaitu kepentingan.5 Jika mengatur
kepentingan umum adalah hukum publik sedangkan jika
mengatur kepentingan perseorangan yaitu hukum privat.
d. Berdasarkan Waktu Berlakunya
1) Ius Contitutum (hukum positif), yaitu hukum yang
berlaku sekarang bagi suatu masyarakat dalam suatu
daerah tertentu. Hukum yang berlaku bagi suatu
masyarakat pada suatu waktu, dalam suatu tempat
3 Mokhammad Najih SH. M.Hum dan Soimin SH. M.H, op.cit., hlm. 19.
4 R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hlm. 53.
5 Mokhammad Najih SH. M.Hum dan Soimin SH. M.H, op.cit., hlm. 23.

tertentu. Ada sarjana yang menanamkan hukum positif


Tata Hukum
2) Ius Constituendum, yaitu hukum yang diharapkan
berlaku dimasa yang akan datang
3) Hukum Asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku
dimana-mana dalam segala waktu dan untuk segala
bangsa didunia. Hukum ini tak mengenal batas waktu
melainkan berlaku untuk selama-lamanya (abadi)
terhadap siapapun juga diseluruh tempat.6
e. Berdasarkan Daya Kerjanya
1) Hukum Pemaksa, artinya aturan hukum yang dalam
konkret dapat dikesampingkan oleh perjanjian para
pihak atau ketentuan penyimpangan lainya diluar dalam
hukum tersebut
2) Hukum Pelengkap, artinya dapat disimpangi dengan
adanya perjanjian oleh para pihak.
f. Berdasarkan Wujudnya
1) Hukum Obyektif, yaitu hukum dalam suatu negara
yang berlaku umun dan tidak mengenai orang atau
golongan tertentu. Hukum ini hanya menyebut
peraturan hukum saja
2) Huum Subyektif, yaitu hukum uang timbul dari hukum
obyektif dan berlaku terhadap seorang tertentu atau
lebih. Hukum ini disebut juga HAK.7

6 Drs. C.S.T. Kansil, S.H., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 1986, hlm. 83.
7 Ibid, hlm. 75.

Anda mungkin juga menyukai