Anda di halaman 1dari 5

ILMU NEGARA

Soal

1. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik

2. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara

3. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Administrasi Negara

4. Hubungan Imu Negara dengan Perbandingan Hukum Tata Negara

Jawab

1. Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik

Jika diperhatikan pendapat Georg Jellinek dalam bukunya yang berjudul Allgemeine
Staatslehre, ilmu negara sebagai Theoristische Staatswissenschaft atau staatslehre merupakan
hasil penyelidikan dan diperbandingkan satu sama lain, sehingga terdapat persamaan-persamaan
dan perbedaan-perbedaan diantara pelbagai sifat dan organisasi-organisasi negara itu.
Karena itu dari fakta yang bermacam-macam itu dicari sifat-sifat dan unsur-unsur
pokoknya yang bersifat umum seakan-akan intisari unsur-unsur itu merupakan “pembagi
persekutuan terbesar (ppt) dalam ilmu hitung atau grootste gemene deler-nya dari keadaan yang
berbeda-beda itu. Dan jika pekerjaan yang dikerjakan untuk dilarapkan, dijalankan atau
diterapkan di dalam praktek untuk mencapai tujuan tertentu, tugas itu diserahkan kepada
Angewandte staatswissechaft atau ilmu politik. Jadi ilmu negara selaku ilmu pengetahuan sosial
yang bersifat teoritis, segala hasil penyelidikannya dipraktekkan oleh ilmu politik sebagai ilmu
pengetahuan dan bersifat praktis (angewandt, toegepast atau applied). Dengan demikian jelaslah
menurut pahamnya, bahwa ilmu politik itu tidaklah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
berdiri sendiri. Herman Heller menganggap ilmu politik atau politikologie sebagai ilmu yang
berdiri sendiri, dan bertalian pula dengan pengaruh konsepsi Ango-Saxon terutama Amerika
terhadap ilmu politik yang lebih menitikberatkan pembahasannya kepada hal-hal yang bersifat
praktis dalam masyarakat sebagai gejala sosio-politik. Maka dalam hubungan ini jelaslah ada
sifat-sifat komplementer, karena itu ilmu negara merupakan salah satu hardcore (teras inti) dari
pada ilmu politik.

2. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara

Adanya hubungan yang erat antara ilmu negara dengan hukum tata negara, karena secara
akademis “obyek kajian ilmiahnya sama yakni negara”. Perbedaan antara Ilmu Negara dengan
Hukum Tata Negara, yaitu:

Kajian Hukum Tata Negara, adalah:

1) Negara dalam pengertian yang konkrit, artinya negara yang terikat pada tempat, waktu dan
keadaan. Misalnya; Negara Indonesia, Negara Inggris, Negara Muangthai, Negara Malaysia, dan
sebagainya.

2) Susunan negara, alat – alat perlengkapannya (lembaga negara), tugas` dan wewenang serta
kewajiban dari lembaga – lembaga tersebut.

Sedangkan kajian Ilmu Negara, adalah:

1) Negara dalam pengertian yang umum, abstrak, tidak terikat pada tempat, waktu dan keadaan.
Jadi obyeknya negara dalam sifat yang umum universal.

2) Penyelidikan tentang asal mula negara, hakekat negara, bentuk – bentuk negara dan
pemerintahan.

Dari uraian hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara, dalam pengembangan
keilmuan maka Ilmu Negara merupakan “pengantar” untuk mempelajari Hukum Tata Negara.
Misalnya, untuk menentukan bentuk Pemerintahan Republik dari suatu negara, seperti; Republik
Indonesia yang diatur dalam pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia 1945, maka harus
diketahui ukuran – ukuran pemerintahan republik yang secara teoritis dibahas dalam Ilmu
Negara.

Dengan demikian, Ilmu Negara memberikan basis atau dasar – dasar teoritis bagi Hukum Tata
Negara. Hukum Tata Negara merupakan penerapan didalam kenyataan – kenyataan konkrit dari
bahan – bahan teoritis dari hasil pengkajian Ilmu Negara. Ilmu Hukum Tata Negara mempunyai
sifat praktis atau ilmu terapan (applied science) yang bahan – bahannya diselidiki, dikumpulkan
dan disediakan oleh Ilmu Negara yang dapat disebut ilmu murni (pure science).

3. Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Administrasi Negara

ilmu hukum administrasi negara mempunyai hubungan yang erat dengan ilmu negara
karena ilmu tersebut mempunyai obyek yang sama dengan ilmu negara, yaitu negara.. Obyek
dari ilmu hukum administrasi negara adalah negara yang sudah terikat pada tempat, keadaan, dan
waktu. Jadi telah mempunyai ajektif tertentu,misalnya Negara republik Indonesia. Kemudian
negara dalam pengertiannya yang konkrit itu di selidiki lebih lanjut mengenai susunannya, alat-
alat perlengkapannya, wewenang, dan kewajibawan alat-alat perlengkapannya.Cabang ilmu
pengetahuaan tersebut adalah hukum positif, dan di dalam sistematika Georg Jellinek,cabang
ilmu tersebut termasuk dalam kategori recbtswissenscbaft.
mengenai peraturan-peraturan hukum administrasi negara adalah peraturan mengenai de
staat in beweging atau negara yang sedang bergerak. Berdasarkan rumusan-rumusan tersebut,
maka ilmu hukum administrasi Negara sudah jelas lapangan penyelidikannya hanya terdapat
Negara-negara tertentu (hukum positif), sedangkan ilmu negara tidak mengenai Negara-negara
tertentu, melainkan negara-negara di dunia ini pada umumnya. Dengan demikian, ilmu hukum
administrasi negara di satu pihak dengan ilmu negara di pihak lain mempunyai hubungan saling
memengaruhi dan saling menjelaskan. Oleh karena itu, dalam buku-buku tentang hukum
administrasi negara, hal dari ilmu negara dapat di pakai sebagai batu loncatan untuk sampai
kepada cabang hukum tersebut. Sebaliknya, buku-buku tentang ilmu negara, hal-hal mengenai
ilmu hukum administrasi negara dapat di pakai sebagai contoh dari apa yang diuraiakan di dalam
ilmu negara.
Maka dengan demikian, jelaslah bahwa ilmu negara yang merupakan ilmu pengetahuan
yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok negara dapat memberikan
dasar-dasar teoretis yang bersifat umum untuk hukum administrasi negara. Oleh karena itu, agar
dapat mengerti dengan sebaik-baiknnya dan sedalam-dalamnya sistem hukum administrasi
negara sesuatu negara tertentu, sudah sewajarnyalah kita harus terlebih dahulu memiliki
pengetahuan segala hal ikhwalnya secara umum tentang negara yang di dapat dalam ilmu
Negara.

4. Hubungan Imu Negara dengan Perbandingan Hukum Tata Negara

Ilmu perbandingan hukum tata Negara ini dikenal dengan sebutan “vergelijkende
staatsrechtswetenschap” atau “ comparative government”, sedangakan Prof. M. Nasron, S.H.,
menamakannya “ ilmu perbandingan pemerintahan” sebagaimana judul bukunya. Dengan hal
tersebut Roelof Kranenburg dalam bukunya “inleidin in de vergelijkende staastrecht sweetens
chap” pada bab “object der vergelijkende staastrecht sweetens chap”, menyatakan bahwa dari
ilmu pengetahuan dan diferensiasi itu dihasilkan ilmu perbandingan tata negara. Kemudian yang
menjadi objek penyelidikan ilmu perbandingan hukum tata negara, ialah bahwa “dalam
peninjauan lebih lanjut, mungkin ternyata manfaat mengadakan perbandingan secara metodis
dan sistematis terhadap ‘bentuk’ yang bermacam-macam dari sifat-sifat dan ketentuan-ketentuan
umum dari genus “negara”. Dan sekali lagi, jika penyelidikan itu berkembang dapat dicapai
suatu tingkatan yang menghendaki, agar penyelidikan dan kumpulan-kumpulan masalahnya
dijadikan satu kesatuan yang baru sekali dan sekali lagi timbullah suatu cabang ilmu
pengetahuan, yaitu ilmu perbandingan hukum tata negara. Ilmu Perbandingan Hukum Tata
Negara bertugas untuk menganalisis secara teratur, menetapkan secara sistematis mengenai sifat-
sifat yang melekat pada negara, faktor-faktor yang menimbulkan, mengubah atau menghilangkan
suatu negara dll. Selain itu, Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara juga bertugas untuk
mengadakan perbandingan antara negara-negara, menyelidiki dan menetapkan bagian-bagian
atau unsur-unsur, sifat-sifat, corak umum dari negara yang merupakan genus suatu bangsa.
Hasil penyelidikan dari ilmu negara yang bersifat umum akan menjadi dasar bagi
penyelidikan Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara selanjutnya yang akan menerangkan,
menjelaskan dan membandingkan antara negara yang satu dengan yang lainnya.
Jadi jelas, bahwa ilmu perbandingan hukum tata negara bertugas menganalisis secara teratur,
menetapkan secara sistematis, sifat-sifat apakah yang melekat padanya, sebab-sebab apa yang
menimbulkannya, mengubah dan menghilangkan atau menyebabkan yang satu memasuki yang
lain terhadap bentuk-bentuk negara itu.
Maka dalam hubungan ini Roelof Kranenburg dalam buku tersebut di atas menyatakan
bahwa dalam menunaikan tugasnya, ilmu perbandingan hukum tata negara itu, haruslah
mempergunakan hasil yang diperoleh ilmu negara. Karena itu perkembangan ilmu negara dan
ilmu hukum merupakan syarat mutlak bagi kesuburan tumbuhannya ilmu perbandingan hukum
tata negara untuk menjadi ilmu yang memberi keterangan dan penjelasan atau verklarend.

KESIMPULAN
Ilmu negara merupakan ilmu social yang tidak dapat berdiri sendiri. Harus saling melengkapi
dan bemanfaat terhadap ilmu social yang lain, khususnya dengan ilmu politik, hukum tata
Negara, hukum administrasi Negara dan perbandingan hukum tata Negara. Ilmu Negara sebagai
dasar untuk mempelajari teori tentang Negara sangatlah bermanfaat bagi hukum tata Negara dan
hukum administrasi Negara untuk mempelajarinya lebih lanjut. Hubungan ilmu Negara dengan
hukum tata Negara dan hukum administrasi Negara tidaklah jauh berbeda dengan manfaat ilmu
ini, yaitu ilmu Negara mempelajari secara teoritis mengenai Negara sedangkan hukum tata
Negara dan hukum administrasi Negara lebih menekankan pada prakteknya. Segala sesuatu
prakteknya ilmu Negara ini dijalankan oleh ilmu politik. Sedangkan ilmu perbandingan hukum
tata negara bertugas menganalisis secara teratur, menetapkan secara sistematis, sifat-sifat apakah
yang melekat padanya, sebab-sebab apa yang menimbulkannya, mengubah dan menghilangkan
atau menyebabkan yang satu memasuki yang lain terhadap bentuk-bentuk negara..

Anda mungkin juga menyukai