Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA (HAN)


HARI/TANGGAL : SELASA / 13 April 2021
NAMA : FAIRUZ NUZULA KARIOKA
NIM : 11000120140258
KELAS :G

UMUM :

1. Jelaskan Asas Legalitas HAN dalam bentuk Bagan/Ragaan dan Uraian !


2. a). Jelaskan tentang Sifat-sifat dari HAN dan Fungsi HAN !
b). Jelaskan Asas Prosedur Umum dalam HAN yang menjadi Landasan HAN !
3. a). Jelaskan konsep Pemerintahan (Bestuur/Sturen) menunjukkan sifat yang Aktif !
b). Jelaskan tentang Keputusan Administrasi sebagai salah satu bentuk dari Instrumen
Pemerintahan !
4. Jelaskan tentang Wewenang Atribusi, Delegasi, dan Mandat ! Bagaimana perbedaan antara
ketiganya !
KASUS (KHUSUS) :
Peraturan perundang-undangan seringkali memuat rumusan norma dalam pasal-pasal Batang
tubuhnya sebagai berikut :
a) Dalam hal pemegang Izin tidak memenuhi kewajiban-kewajiban dalam keputusan ini, Izin
dapat dicabut.
b) Demi ketertiban umum Gubernur dapat melarang penggunaan bahasa asing dalam reklame.
c) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini, akan ditetapkan kemudian.
Pertanyaan : bagaimana rumusan norma-norma tersebut dilihat dari konsep dan teori HAN,
khususnya konsep dan teori Wewenang/kekuasaan Pemerintahan !

Semarang, 13 April 2021


Penguji

Sri Nur Hari Susanto


.JAWABAN

1. ASAS LEGALITAS

Asas Legalitas (Wetmatigeid en Rechtmatigheid) mengandung makna umum bahwa setiap


keputusan harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
bidang Hukum Administrasi Negara asas legalitas mengandung makna setiap pejabat harus
mengeluarkan keputusan atau melakukan tindakan harus berdasarkan pada peraturan-
peraturan perundang-undangan

In Enge Zin/ In Narrow Sense In Reuime Zin In a Broad Sense

(Dalam arti sempit – sampai abad 19) (Dalam arti luas – mulai abad 20 sampai
sekarang)

Legalitas Formil (Formale Legaliteit) Legalitas Materiil (Materiele Legaliteit)

 Wewenang  Substanti (Substantie)


 Prosedur

Uraian : Asas Legalitas adalah asas yang berkenaan dalam mengandung pengaturan tentang
penggunaan wewenang pemerintahan, yang dimana kekuasaan pemerintahan tidaklah semata-
mata sebagai kekuasaan terikat, tetapi juga merupakan suatu kekuasaan yang bebas. Kekuasaan
yang bebas tidak dimaksudkan kekuasaan yang tidak terbatas, tetapi tetap dalam koridor hukum
setidaknya kepada hukum yang tidak tertulis. Serta HAN juga berhubungan dengan kewenangan
publik dengan cara-cara pengujian kewenangannya, juga hukum mengenai kontrol terhadap
kewengan tersebut.

2. A. Sifat HAN :

-Peraturan HAN tidak seragam : HAN merupakan bidang hukum yang paling muda, sehingga
pertumbuhan cenderung sektoral, Wewenang membuat peraturannya tidak terletak dan terpaku
terhadap satu lembaga, dan Masing-masing bidangnya lembaga memiliki kepentingan dan tugas
masing-masing.

-Sulit Dikodifikasikan : HAN juga merupakan bidang hukum yang sulit dikodifikasikan, karena
banyak negara yang sudah melakukan kodifikasi terhadap kitab undang-undang nya masing-
masing.

-Peka terhadap situasi politik : Pemerintah dengan wewenang publiknya memiliki kewajiban
untuk menetapkan kebijakan negara yang betujuan untuk Mengatur, Mengarahkan, dan
Mengendalikan Masyarakat.

-Sifat Norma Hukumnya : HAN mengatur kehidupan norma dalam masyarakat yang bersifat
Umum – Abstrak, Umum – Konkrit, Individual – Abstrak, dan Individual Konkrit.\

Fungsi HAN :

-Fungsi Legitimasi : Secara konkret, fungsi normatif/legitimasi Hukum Administrasi tercermin


dalam pembentukan dan pengembangan badan administrasi/pemerintahan, pemberian wewenang
administrasi dan prosedur pengambilan keputusan.

-Fungsi Instrumental : Fungsi Instrumental Hukum Administrasi menyangkut peran yang


dimainkan hukum ini dalam penetapan dan implementasi kebijakan pemerintah. Akibatnya,
hukum administrasi mengalami perubahan yang cepat dan terlampau jauh.

-Fungsi Jaminan/Perlindungan : Hukum Administrasi harus menjamin hak seluruh warga negara
dalam prosedur umum dan khusus serta harus menjamin posisi hukum warga negara ketika
berhadapan dengan pemerintah.

B. Asas dalam HAN yang menjadi Landasan dalam HAN

-Asas Ne Bis Vexari Rule : Asas yang menginginkan setiap tindakan dalam administrasi negara
itu harus berdasarkan undang-undang dan hukum yang ada.

-Asas Principle of Equality : Asas yang menginginkan agar ketika ada suatu kasus maupun fakta
yang serupa, seluruh alat administrasi negara haruslah mempunyai keputusan yang sama
-Asas Principle of Proportionally : Asas yang menginginkan penjatuhan hukuman dalam
proporsi yang wajar bagi pegawai yang telah melakukan kesalahan.

-Asas Principle of Legality : Asas yang menginginkan agar hak yang telah diperoleh seseorang
berdasarkan keputusan pejabat/badan administrasi negara itu dihormati.

-Asas of Non-Minuse of Competence : Asas yang menginginkan agar pejabat administrasi negara
dalam pengambilan keputusan tidak memakai kewenangan ataupun kekuasaannya.

-Asas Principle Of Public Service : Asas yang mengingankan agar kiranya pemerintah selalu
mengutamakan kepentingan umum dalam melaksanakan tugasnya.

-Asas Principle of Resonable or Prohibition of Arbitrariness : Asas yang menginginkan


pemerintah tidak boleh sewenang-wenang ataupun berbuat tidak layak dalam melakukan
tindakannya.

3. A. Pemerintah sebagai lembaga yang menerbitkan dan mengeluarkan izin dalam segala
peraturan dan pemerintah juga bertugas untuk mengawasi agar izin tersebut digunakan secara
benar dan tidak di salah gunakan oleh pihak tertentu.

Pemerintah dalam kekuasaannya menciptakan undang-undang atau peraturan harus berlandaskan


pada Asas Negara Hukum, Asas Demokrasi, dan Asas Instrumental.

Pemerintah dalam kekuasaannya menciptakan peraturan dan undang-undang harus dengan latar
belakang dan tujuan yang jelas serta harus menjadi kepentingan rakyat bersama.

B. Hukum Administrasi merupakan Instrumen Yuridis yang berfungsi untuk mengarahkan dan
mengendalikan kehidupan masyarakat dan orang banyak agar supaya kehidupan bermasyarakat
dapat teratur dan tidak tercipta kekacauan yang disebabkan tidak adanya peraturan yang
mengikat dalam kehidupan masyarakat.

4. Wewenang Atribusi : Pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat undang-undang


kepada organ pemerintahan terkait yang berhubungan dan memiliki kepentingan tertentu.

Delegasi : Pelimpahan wewenang pemerintahan dari suatu organ pemerintahan kepada organ
pemerintahan lainnya.

Mandat : Suatu kejadian ketika organ pemerintahan mengizinkan kewenangannya dijalankan


oleh organ lain atas namanya

Perbedaan : Dalam wewenang atribusi diperoleh bersifat secara asli yang berasal dari peraturan
perundang-undangan. Dengan kata lain, organ pemerintahan memperoleh kewenangan secara
langsung dari redaksi pasal tertentu dalam perundang-undangan. Sedangkan pada delegasi tidak
ada penciptaan wewenang, yang ada hanya pelimpahan wewenang dari pejabat yang satu kepada
pejabat lainnya, sementara pada mandat, penerima mandat hanya bertindak untuk menjalankan
wewenang dan tanggung jawab akhir berada di tangan pemberi mandat,

Anda mungkin juga menyukai