Anda di halaman 1dari 25

EJAAN

BAHASA
INDONESIA
KELOMPOK 2
1. NANDA SETYA DARMAWAN (11000120120100)
2. WUNINGTYAS NAILA ROHMAH (11000120120101)
3. MARITZA ADENA NITISARA (11000120120102)
4. ANISA BADRIYANI (11000120120103)
5. ZAHROTUL AULIA NI’MAH (11000120120104)
6. IFAN WAHYU SAPUTRA (11000120120105)
7. IVAN ANUGRAH ALDIANSYAH (11000120120107)
MATERI

1. PENGERTIAN EJAAN BAHASA


2. SEJARAH EJAAN BAHASA
3. KESALAHAN PENULISAN KATA
PENGERTIAN EJAAN
PENGERTIAN EJAAN
PENGERTIAN EJAAN MENURUT WIKIPEDIA
MENURUT KBBI BAHASA INDONESIA
Ejaan adalah kaidah
kaidah cara Ejaan adalah penggambaran 
menggambarkan bunyi- bunyi bahasa (kata, kalimat,
bunyi (kata,kalimat,dan dsb) dengan kaidah tulisan (
sebagainya) dalam huruf) yang mempunyai makna.
bentuk tulisan (huruf-
huruf) serta penggunaan
tanda baca.
DUA SEGI PENGERTIAN EJAAN

SEGI UMUM SEGI KHUSUS


Ejaan sebagai penyimbolan Ejaan adalah keseluruhan ketentuan yang
bunyi-bunyi bahasa dengan mengatur pelambangan bunyi bahasa
huruf ( baik berupa huruf yang termasuk pemisah dan
telah disusun menjadi penggabungannya,yang dilengkapi juga
kata,kelompok kata,maupun dengan tanda baca.
kalimat).  
SEJARAH EJAAN BAHASA

1 2 3 4
Ejaan Ejaan Melindo
Ejaan Van Ejaan Republik Pembaharuan
Ophusyen • Disusun oleh Slamet
• Berlaku sejak 17 • Disusun oleh Priyono
• Tahun 1901-1947 Mulyana (Indonesia)
Maret 1947 dan Katopo
• Disusun oleh Prof. dan Syed Nasir bin
• Disebut juga berdasarkan surat
Charles Van ejaan Soewandi Keputusan Menteri Ismail(Malaysia) pada
Ophuysen dibantu Indonesia Pendidikan,Pengajaran, tahun 1959
oleh Engku Nawawi • Contoh : dan Kebudayaan
• Ejaan Melindo gagal
gelar Sultan Makmur umur(oemoer), Republik Indonesia, diresmikan
dan Moh.Taib Sultan takdir(ta’dir), Nomor : 448/S, tanggal
• Contoh :
tjuma(Cuma),
Ibrahim rata2(rata-rata) 19 Juli 1956.
• Contoh : djandji(janji), tjinta(cinta),
• Contoh : jang(yang),
tjunami(tsunami), tanja(Tanya),
sajang(sayang), njata(nyata)
itoe(itu),goeroe(guru), santai(santay),
ma’moer(makmur). harimau(harimaw),
 . amboi(amboy).

 
5
Ejaan LBK
6 7
( Lembaga
Bahasa dan
EYD PUEBI
Badan pengembangan dan Pembinaan
Kesusastraan )
• Berlaku sejak tahun Bahasa, Kementrian Pendidikan dan
• Merupakan lanjutan dari 1972 – 2015. Kebudayaan,menerbitkan Pedoman
Ejaan Melindo. • Mengatur tentang kaidah Umum Ejaan Bahasa Indonesia
• Panitianya masih penulisan bahasa (PUEBI). Pedoman ini disusun untuk
campuran antara Indonesia Indonesia, yang antara menyempurnakan Pedoman Ejaan
dan Malaysia. lain : unsur bahasa Yang Disempurnakan (EYD).
• Dibentuk pada tahun serapan, tanda baca, Contoh :
1967. pemakaian kata, pelafalan a. Huruf diftong : ai,ei,au,oi
• Contoh : huruf “e”, penggunaan b. Lafal huruf e menjadi tiga jenis
extra= ekstra, huruf capital, dan ( petak,kena,militer).
qalb = kalbu, penggunaan cetak miring. c. Huruf kapital pada nama julukkan
guerilla = gerilya • Huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan seseorang.
“z” resmi menjadi bagian contohnya : Pak Haji Burhanudin.
dari bahasa Indonesia.
KESALAHAN PENULISAN
• Pemakaian Huruf
• Penulisan Kata
 Kata Dasar
 Huruf Kapital
 Kata Berimbuhan  Huruf Miring
 Kata Ulang • Penulisan Tanda Baca
 Gabungan Kata  Tanda Titik
 Kata Depan
 Kata Ganti  Tanda Koma
 Kata partikel  Tanda Seru
 Penulisan Angka  Tanda Hubung
• Penulisan Serapan
PENULISAN KATA

1.1 Kata Dasar


Kata dasar adalah kata yang belum diberi imbuhan. Dengan kata lain,kata
dasar adalah kata yang menjadi dasar awal pembentukan kata yang lebih
besar.

Akhirat – Akherat Azan – Adzan


(baku) (tidak baku) (baku) (tidak baku)

Izin – Ijin Objek – Obyek


(baku) (tidak baku) (baku) (tidak baku)
Contoh : - Saya melakukan azan di masjid pada waktu Maghrib.
- Semoga dia selamat dunia dan akhirat.
1.2 Kata Imbuhan

Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran,serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis


serangkai dengan bentuk dasarnya. Kata yang huruf awalnya KTSP apabila
diberi imbuhan maka huruf tersebut akan menghilang atau melebur.
Contoh : mensapu- menyapu mengkonsumsi-mengonsumsi
mentertawakan - menertawakan mempukul - memukul
1.3 Kata Ulang

 Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung


dan hendaknya tidak menggunakan angka 2. Kata ulang bukan hanya
berupa pengulangan kata dasar dan pengulangan sebagai kata
turunan,tetapi berupa pengulangan kata yang mendapat awalan dan
akhiran atau pengulangan yang berubah bunyi.
Bentuk Salah : Jalan2,dibesar2kan,sayur mayur
Bentuk Benar : Jalan-jalan,dibesar-besarkan,sayur-mayur
1. 4 Gabungan Kata

a) Kata bilangan yang berasal dari Bahasa Sansekerta harus ditulis serangkai.
Bentuk Salah : Panca_sila
Bentuk Benar : Pancasila

b) Kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.


Bentuk Salah : Dari_pada
Bentuk Benar : Daripada
1. 5 Kata Depan

a) Penggunaan kata depan


 Penggunaan kata depan ‘di’ dipisah
Bentuk salah: Aku lahir dan besar disemarang.
Bentuk benar: Aku lahir dan besar di Semarang.
 Penggunaan kata depan ‘di’ dirangkai
Bentuk salah: Surat itu di tulis oleh temanmu
Bentuk benar: Surat itu ditulis oleh temanmu

c) Penggunaan kata depan ‘ke’


Bentuk salah: Rencananya, kami sekeluarga akan berlibur kemalaysia.
Bentuk benar: Rencananya, kami sekeluarga akan berlibur ke Malaysia.

b) Penggunaan kata depan ‘dari’


Bentuk salah: Paman pulang darijakarta tadi malam.
Bentuk benar: Paman pulang dari Jakarta tadi malam.
1.6 Kata Ganti

 Kata ganti kau,ku,mu,nya yang ada pertaliannya dengan kata


engkau,aku,kamu,dia ditulis serangkai dengan kata yang dilekatinya.
• contoh : kujual kaubaca rumahnya

Bentuk Salah : Kalau mau,boleh kau_ambil buku itu.


Bentuk Benar : Kalau mau,boleh kauambil buku itu.
1.7 Kata Partikel

a) Partikel pun dipisahkan dari katayang mendahuluinya karena pun sudah


hampir seperti kata lepas dan mengandung arti juga.
Bentuk salah: Apapun permasalahan yang muncul,dia dapat mengatasinya.
Bentuk benar: Apa pun permasalahan yang muncul,dia dapat mengatasinya.

b) Partikel –lah,-kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya


Contoh : - Bacalah buku itu baik-baik!.
- Apakah yang tersirat dalam surat itu?
- Siapakah gerangan dia?
.
1.8 Angka
a ) Penulisan kata atau bilangan dapat dilakukan dengan menggunakan angka
Romawi,huruf,atau huruf dan angka dengan diberi tanda hubung atau dengan huruf semuanya.
Bentuk salah: Selamat ulang tahun ke 64 Republik Indonesia.
Bentuk benar: Selamat ulang tahun ke-64 Republik Indonesia.

b) Jika lambang bilangan mendapat akhiran-an,di antara keduanya harus digunakan


tanda hubung.
Bentuk salah: Kakakku diwisuda dari universitas ini pada tahun 2000an.
Bentuk benar: Kakakku diwisuda dari universitas ini pada tahun 2000-an.

c) Di dalam dokumen resmi,seperti cek,kuitansi,dan akta bilangan tidak perlu ditulis dengan
angka dan huruf sekaligus dalan teks.
Bentuk salah: Jumlah pegawai di perusahaan itu 120 (seratus dua puluh) orang.
Bentuk benar: Jumlah pegawai di perusahaan itu seratus dua puluh orang.
PEMAKAIAN HURUF

2.1 Huruf Kapital

a) Huruf kapital untuk huruf pertama pada petikan langsung


Bentuk Salah : Adik bertanya: "kapan Kakak pulang?"
Bentuk Benar : Adik bertanya: "Kapan kakak pulang?"

b) Huruf Kapital untuk ungkapan dalam hal-hal keagamaan


Bentuk Salah : Kami bersyukur kepadamu ya tuhan.
Bentuk Benar : Kami bersyukur kepada-Mu ya Tuhan.

C) Huruf kapital untuk nama gelar,jabatan,dan pangkat


Bentuk Salah : Pengarang lagu itu adalah presiden SBY.
Bentuk Benar : Pengarang lagu itu adalah Presiden SBY.

d) Huruf kapital untuk nama khas geografi


Bentuk Salah : Salah satu daerah pariwisata di Jawa Timur adalah gunung Bromo.
Bentuk Benar : Salah satu daerah pariwisata di Jawa Timur adalah Gunung Bromo.
2.2 Huruf Miring

 Kesalahaan ejaan pada kata miring:

a) Tenggelamnya Kapal van Der Wijck merupakan salah satu novel karya Buya Hamka.
b) Kami sadar kalau hari ini kami tidak bermain sebagai tim,ujar pelatih kesebelasan tersebut.
c) Oryza sativa merupakan nama ilmiah dari padi.

 Penulisan ejaan yang benar pada huruf miring:

a) Tenggelamnya Kapal van Der Wijck merupakan salah satu novel karya Buya
Hamka.
b) Kami sadar kalau hari ini kami tidak bermain sebagai tim,ujar pelatih kesebelasan
tersebut.
c) Oryza sativa merupakan nama ilmiah dari padi.
PENULISAN TANDA BACA
3.1 Tanda Titik

a) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang dan juga pada akhir
singkatan gelar.
Bentuk salah Bentuk Benar
Dr Dr.
SE S.E.

b) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukka jumlah.
Bentuk salah: Indonesia memiliki lebih dari 13000 pulau.
Bentuk benar: Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Catatan penggunaan tanda titik :

a) Apabila angka tidak menyatakan jumlah,tanda titik tidak perlu


digunakan,seperti nomor telepon,tahun,nomor rekening dan sebagainya.
Bentuk salah : Tahun 1.990;halaman 1.234;NIP 123.456.787
Bentuk benar : Tahun 1990;halaman 1234;NIP 123456787

b) Tanda titik tidak digunakan pada singkatan yang terdiri atas huruf-huruf
awal kata,atau suku kata dan pada singkatan yang dieja,judul karangan.
Bentuk salah : The Lord Of The Rings.
Bentuk benar : The Lord Of The Rings
3.2 Tanda koma

a) Tanda koma harus digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya
Bentuk salah : Karena sering tidur malam dia sering mengantuk di kelas .
Bentuk benar : Karena sering tidur malam, dia sering mengantuk di kelas

b) Tanda koma digunakan di antara nama dan alamat,bagian-bagian alamat,tempat dan


tanggal
Bentuk salah : Paijo Suparman S.E.
Bentuk benar : Paijo Suparman, S.E.

c) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat
Bentuk salah : Murid menyapa: “Selamat pagi,Pak!”
Bentuk benar : Murid menyapa,“Selamat pagi,Pak!”
3.3 Tanda Hubung

a) Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan


Contoh : tiga-puluh-dua pertiga (32/3)

b) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan :


1. se- dengan kata berikut yang dimulai dengan kapital
contoh : se-Indonesia
2. ke- dengan angka
contoh : ke-1
3. angka dengan –an
contoh :30-an
4. singkatan huruf kapital dengan kata atau imbuhan
contoh : KTP-nya
5. unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
contoh : meng-copy
3.4 Tanda Seru

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,atau emosi yang kuat.

Bentuk salah : Mari kita dukung Gerakan Cinta bahasa Indonesia.


Bentuk benar : Mari kita dukung Gerakan Cinta bahasa Indonesia!
Kata Serapan
01nkhgg
Kata asing Bentuk salah Bentuk Benar

• System • sistim
• Effective - Sistem
• effektif
• Analysis - efektif
• Analisa
• Complex - analisis
• komplek
• Patient - kompleks
• Pasen
• Export - pasien
• Expor
• Quiittance - ekspor
• Kwitansi
• Traditional - kuitansi
• Tradisional
• Formal - tradisional
• formil
- formal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai