Persyaratan
Subjek Objek
Klasifikasi Persyaratan
Persyaratan tersebut oleh doktrin diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yakni persyaratan yang
bersifat subjektif dan objektif
Persyaratan subjektif berkaitan orang (subjek)
yang membuat perjanjian
Persyaratan objektif yang berkaitan dengan objek
perjanjian
Kesepakatan
persesuaian kehendak antara para pihak di dalam perjanjian
Kehendak harus dinyatakan agar pihak lawannya
mengerti kehendak yg dimaksud jika pihak lawan
menyetujui kehendak tersebut terjadilah kesepakatan.
Pernyataan kehendak berupa :
Lisan
Tertulis
Tanda
Etc.
Teori Kesepakatan
Teori kehendak
Teori pengiriman
Teori pengetahuan
Teori kepercayaan
Teori pernyataan
Kecakapan
1320, 1329, 1330
Pasal 47 j0 pasal 50 UU no.1 tahun 1974 ttg perkawinan
Asas lex posterior derogat legi priori
Dewasa = berumur 18 tahun
Teori kepastian = umur
Teori realitas = mis. Menikah, ihtilam, etc.
Suatu Hal Tertentu
1333 KUHPerdata
bahwa suatu perjanjian harus mempunyai pokok suatu
benda (zaak) yang paling sedikit dapat ditentukan
jenisnya.
Jumlah barang itu tidak perlu pasti, asal saja jumlah itu
kemudian dapat ditentukan atau dihitung.
1234 isi prestasi
“Perikatan ditujukan untuk memberikan sesuatu,
untuk berbuat atau untuk tidak berbuat sesuatu. “
Causa Halal
1335 KUHPerdata
Suatu persetujuan tanpa sebab, atau dibuat berdasarkan
suatu sebab yang palsu atau yang terlarang, tidaklah
mempunyai kekuatan.
1337
Suatu sebab adalah terlarang, jika sebab itu dilarang
oleh undang-undang atau bila sebab itu bertentangan
dengan kesusilaan atau dengan ketertiban umum.
Akibat Hukum
Akibat hukum tdk dipenuhinya syarat subyektif
kontrak dpt dibatalkan (vernietigbaar), artinya akan
dibatalkan atau tdk terserah pihak yang berkepentingan
,
sedang jika tidak dipenuhi syarat obyektif maka
kontrak itu batal demi hukum, artinya kontrak itu
sejak semula dianggap tidak pernah ada.