Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 HKUM 43021

Contoh Kasus :
A adalah seorang ahli dalam bidang komputer. Ia berhasil membuat sebuah teknologi lock
door system (sistem penguncian pintu) secara otomatis dengan menggunakan voice
recognition (rekognisi suara). Selain itu ia juga mengembangkan aplikasi komputer untuk
memantau kemanan rumah. Aplikasi komputer tersebut dapat diinstal di smartphone.
Pertanyaan :
Dari kedua karya A yaitu teknologi lock door system dan aplikasi komputer keamanan rumah,
yang manakah yang termasuk dalam lingkup hak cipta dan hak paten? uraikan jawaban anda
bagaimana karya tersebut dapat dilindungi oleh hak cipta dan paten berdasarkan teori dan
perundang-undangan terkait.
Jawab:
Menurut Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Hak Cipta merupakan salah satu bagian
dari kekayaan intelektual yang memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas, karena
mencakup ilmu pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup
pula program komputer.
ciptaan yang dapat dilindungi meliputi:
1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan,
dan semua hasil karya tulis lain;
2. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni
pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitektur;
8. Peta;
9. Seni Batik; (Direktorat Jenderal Kekeayaan Intelektual)

Dalam kasus ini Ahli komputer “A” berhasil meciptakan suatu aplikasi kompoter (program
komputer) keamanan rumah yang dapat di instal pada smartphone. Hal ini jelas menunjukan
bahwa suatu program komputer yang dapat diberikan perlidungan hukum atau yang kita
sebut dengan Hak Cipta. Dasar hukum hak cipta telah diatur dalam Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Ciptaatau yang dikenal dengan UUHC. Sebagai informasi,
UUHC ini peraturan pengganti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
atau yang dikenal dengan UU Hak Cipta.

Hak paten merupakan Hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi
tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Teknelogi lock door system (sistem pengunci pintu) yang diciptakan ahli “A” secara otomatis
dengan menggunakan voice recognition (rekognisi suara) yang mana dapat kita simpulkan
sebagai suatu teknelogi yang berkembang dalam suatu kegiataan pemecahan masalah di
kehidupan manusia.
Hanya invensi yang memenuhi syarat yang dapat dimintakan perlindungan Paten. Agar
mendapatkan perlindungan paten, suatu invensi harus memenuhi persyaratan sebagaimana
diatur dalam Pasal 3 ayat (1) jo. Pasal 2 huruf a UU Paten, yaitu:

1. Invensi yang baru;


Yang dimaksud dengan invensi yang baru bukanlah dari tidak ada menjadi ada, akan tetapi
jika pada Tanggal Penerimaan,[2] invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang telah
pernah diungkap atau didaftarkan sebelumnya.[3] "Tidak sama" adalah bukan sekadar beda,
tetapi harus dilihat sama atau tidak sama dari fungsi ciri teknis (features) Invensi tersebut
dibanding fungsi ciri teknis Invensi sebelumnya.
2. Mengandung langkah inventif;
Invensi mengandung langkah inventif jika Invensi tersebut bagi seseorang yang mempunyai
keahlian tertentu di bidang teknik merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya.
3. Dapat diterapkan dalam industri.
Invensi dapat diterapkan dalam industri jika Invensi tersebut dapat dilaksanakan dalam
industri sebagaimana diuraikan dalam Permohonan.
Adapun dasar hukum yang menjelaskan bagaimana suatu produk atau tekenelogi terkait yang
berhak mendapat Hak Paten ialah Dasar hukum: Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016
tentang Paten

Referensi:

Link internet : https://www.dgip.go.id/menu-utama/hak-cipta/pengenalan


https://www.dgip.go.id/menu-utama/paten/pengenalan

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Ciptaatau yang dikenal dengan UUHC.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten

Anda mungkin juga menyukai