Stelsel Pemidanaan
Stelsel Pemidanaan
Tujuan Pemidanaan
• mencegah dilakukannya tindak pidana dengan menegak
kan norma hukum demi pengayoman masyarakat;
• memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan
pembinaan sehingga menjadi orang yang baik dan
berguna;
• menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak
pidana, memulihkan keseimbangan, dan mendatangkan
rasa damai dalam masyarakat; dan
• membebaskan rasa bersalah pada terpidana.
Pidana dan Tujuan pemidanaan
• Maatregel : Tindakan
Sistem Sanksi DALAM
KUHP
• KUHP tidak pernah menentukan tujuan pemidanaan
sebagai syarat tertulis dalam buku I
• Sehingga menjadi otoritas penuh dari hakim untuk
menentukan tujuan apa yang akan dicapai dalam
penjatuhan sanksi
• Penjara sebagai sanksi berbeda pengertiannya dengan
perjara sebagai institusi (lapas/bapas)
• Kualifikasi delik aduan misalnya
STRAFMAAT, STRAFSOORT,
STRAFTMODUS
“door groote eenvoudigheid, zeker op zich zelve een groot voordeel. Hoe minder straffen
toch, hoe gemakkelijker haar onderlinge vergelijking; en zonder zoodanige vergelijking is
geen toebedeeling van de straf in juiste verhouding tot te betrekkelijke zwaarte der
misdrijven mogelijk”. (kesederhanaan seperti itu dengan sendirinya membawa keuntungan-
keuntungan yang sangat besar. Karena makin sedikit pidana-pidana yang ada, akan makin
mudah orang membuat perbandingan mengenai pidana-pidana tersebut. Dan tanpa dapat
membuat per-bandingan seperti itu, orang tidak akan dapat menjatuhkan pidana secara tepat
sesuai dengan berat-ringannya kejahatan.)
Perkembangan sanksi pidana
• Amsterdam 1556,
(1) Pidana penjara selama waktu tertentu paling cepat dan paling lama lima
belas tahun berturut-turut;
(2) Pidana penjara selama waktu tertentu boleh dijatuhkan untuk dua puluh
tahun berturut-turut dalam hal yang kejahatan yang dipidananya hakim boleh
memilih antara pidana mati, pidana seumur hidup, dan pidana penjara selama
waktu tertentu; begitu juga dalam hal batas lima belas tahun dilampaui sebab
tambahan pidana karena perbarengan (concurcus), pengulangan (residive) atau
karena ditentukan dalam Pasal 52 KUHP.
(3) Pidana penjarar selama waktu tertentu sekali-kali tidak boleh melebihi dua
puluh tahun.
Maksimum Khusus
Sistem progresif adalah sistem peralihan dari keadaan bebas ke pemenjaraan dan sebaliknya dari
pemenjaraan ke kebebasan. Peralihan dari keada-an bebas ke pemenjaraan dilakukan sangat tajam,
sebaliknya peralihan dari pemenjaraan kepada kebebasan penuh, dilakukan secara bertahap dan
berangsur-angsur.