Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syahdan Dafa Qatrunnada

NPM : 1906384932
Jawaban UTS Hukum dan Masyarakat
1. Dalam mempelajari ilmu hukum, sangat penting untuk mempelajari tentang
manusia juga, karena manusia dan hukum merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat, diperlukan adanya
kepastian hukum dalam kehidupan bermasyarakatan. Kepastian ini tidak hanya
agar masyarakat menjadi teratur, tetapi juga mempertegas lembaga-lembaga
hukum yang melaksanakannya. Bahkan ada ungkapan terkenal yang berbunyi:
“Ubi societas ibi ius” (dimana ada masyarakat disitu ada hukumnya). Artinya
bahwa dalam setiap pembentukan masyarakat, maka dibutuhkan lah ‘kebutuhan
pokok’ bagi masyarakat untuk mengatur antar anggota masyarakat, dan yang
berfungsi sebagai ‘kebutuhan pokok’ adalah hukum. Mulai dari kebiasaan
sampai hukum konkret yang dituangkan melalui kesepakatan bersama.
Kesepakatan itu akan melahirkan sanksi sosial, sanksi sosial dianggap sangat
efektif untuk membuat orang tidak melakukan perbuatan semena-mena.

2. Kita tahu bahwa hukum dibuat untuk keperluan mengatur tingkah laku manusia,
perilaku manusia ini pada dasarnya memang tidak lepas dari pola pikir dan
wujud budaya manusia itu sendiri, dalam arti bahwa segala yang dilakukannya
adalah berdasarkan budaya yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Hukum
positif di Indonesia mengaku adanya hukum adat, dimana hukum adat tersebut
merupakan kelanjutan atau dapat diartikan muncul karena kebudayaan. Contoh
hubungan hukum dan kebudayaan adalah mengenai masalah perkawinan orang-
orang Kapauku Irian Barat, disebutkan seorang laki-laki dilarang untuk
mengawini seorang wanita dari klan yang sama dan termasuk satu generasi
dengan laki-laki yang bersangkutan. Peraturan ini merupakan pencerminan dari
nilai-nilai sosial-budaya suatu masyarakat dan dalam perkembangannya, dapat
berubah menjadi suatu kepatuhan yang melekat pada setiap masyarakat tersebut,
dan bisa berkembang lagi menjadi suatu aturan dan dinamakan hukum adat.
3. Kontrol sosial merupakan aspek normatif kehidupan sosial. Hal itu bahkan dapat
dinyatakan sebagai pemberi definisi tingkah laku yang menyimpang dan akibat-
akibat yang ditimbulkannya, seperti berbagai larangan, tuntutan dan pemberian
ganti rugi. Hukum sebagai alat kontrol sosial memberikan arti bahwa ia
merupakan sesuatu yang dapat menetapkan tingkah laku manusia. Tingkah laku
ini dapat didefinisikan sebagai suatu yang menyimpang terhadap aturan hukum.
Sebagai akibatnya, hukum dapat memberikan sanksi atau tindakan terhadap si
pelanggar. Karena itu, hukum pun menetapkan sanksi yang harus diterima oleh
pelakunya. Ini berarti bahwa hukum mengarahkan agar masyarakat berbuat
secara benar menurut aturan sehingga ketentraman terwujud.

4. Hukum adat merupakan pencerminan dari nilai-nilai sosial yang ada dalam suatu
masyarakat. Oleh sebab itu, hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan
hukum yang hidup (the living law) dalam masyarakat, yang tentunya sesuai dari
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Contoh kemungkinan ketika
berhadapan dengan hukum negara adalah sanksi pezina berbeda bagi masyarakat
penganut Islam dengan masyarakat Eropa Barat. Orang islam memberikan
sanksi yang lebih berat, sedangkan orang Eropa Barat memberi sanksi yang
ringan. Dengan demikian, hukum negara bukan hanya sebagai alat kontrol sosial
saja, melainkan juga sebagai alat pengendali memainkan peran pasif. Artinya
bahwa hukum menyesuaikan diri dengan kenyataan masyarakat yang
dipengaruhi oleh keyakinan yang dipegangnya.

5. Peristiwa ‘Black Death’ yang terjadi di Eropa mengakibatkan 60% populasi


tewas yang berujung pada :
 Kurangnya tenaga pekerja
 Harga barang tinggi diiringi oleh inflasi
 Pembukaan banyak lahan

Kejadian yang hampir sama terjadi di Indonesia dengan kasus COVID-19 nya,
dimana harga masker melambung tinggi. Dalam hukum permintaan, semakin
tinggi harga barang, maka jumlah barang yang diminta semakin turun. Namun,
hal itu tidak berlaku apabila faktor selain harga mengalami perubahan. Hal ini
memang barang-barang tersebut dibutuhkan oleh konsumen, meski harganya
naik, tetapi permintaannya tetap tinggi sebab dibutuhkan oleh konsumen.
Dengan adanya hukum, harga barang-barang esensial pada saat pandemik bisa
diatasi, karena hukum memaksa dan mengancam siapa saja yang mencoba
menaikkan harga pada waktu yang genting dan darurat. Kegiatan ekonomi yang
didukung oleh hukum akan menyebabkan kekacauan sebab apabila pelaku
ekonomi dalam mengejar keuntungannya tidak dilandasi dengan norma hukum,
maka akan menimbulkan kerugian salah satu pihak.

Anda mungkin juga menyukai