Disusun Oleh :
Kelompok 4
Khairani ( 2306200470 )
Semester 1 - J1
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN…………………………………………………………….
B. SARAN……………………………………………………………..............
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Zaman Kuno
2. Zaman Pertengahan
Pada abad ke-20, pembidangan hukum semakin tumbuh menjadi lebih rinci
dan sangat spesifik. Misalnya, hukum lingkungan, hukum teknologi informasi,
dan hukum perdagangan internasional adalah beberapa contoh pembidangan yang
muncul seiring perkembangan masyarakat dan teknologi. Ini mencerminkan upaya
untuk menangani isu-isu modern yang semakin kompleks.
Saat ini, hampir setiap negara dengan sistem hukum yang terstruktur memiliki
pembidangan hukum yang mapan. Ini membantu memfasilitasi administrasi
hukum yang lebih efisien, pengambilan keputusan yang lebih akurat, dan
penegakan hukum yang lebih adil. Setiap cabang hukum biasanya memiliki
peraturan dan yurisdiksi sendiri yang mengatur bidang-bidang tertentu.
Sejarah pembidangan hukum mencerminkan evolusi sistem hukum yang
berkaitan dengan tuntutan masyarakat dan perubahan dalam kehidupan sosial,
ekonomi, dan politik. Perkembangan ini telah membantu menciptakan sistem
hukum yang lebih responsif dan komprehensif dalam menangani masalah yang
muncul di masyarakat. Seiring berjalannya waktu, kita dapat melihat perluasan
lebih lanjut dalam bidang hukum yang ada untuk mengakomodasi
tantangantantangan baru yang muncul dalam era modern.
B. Rumusam Masalah
PEMBAHASAN
A. Pembidangan Hukum Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, hukum terbagi menjadi dua, yakni hukum tertulis dan
tidak tertulis :
1. Hukum tertulis ialah hukum yang dicantumkan atau ditulis dalam
perundang-undangan.
Contohnya :
- KUHP
- KUHPdt
- KUHD
Hukum perdata tertulis dalam KUH Perdata, hukum pidan dituliskan yang
dikodifikasikan maksudnya yaitu hukum tata Negara yang sudah dibukukan pada
lembaran Negara dan sudah diumumkan/di undangkan. Jika hukum tersebut
dikodifikasikan maka kelebihannya yaitu adanya kepastian hukum.
- Bersifat memaksa
- Sangsinya berat
- Sangsinya ringan
3. Hukum Perdata:
4. Hukum Pidana:
5. Hukum Konstitusi:
Kelima, dalam pembidangan hukum, ada aspek praktis yang penting, seperti
prosedur hukum dan praktik pengadilan. Hal ini mencakup proses penyelidikan,
penuntutan, dan penyelesaian sengketa dalam konteks hukum tertentu. Prosedur
hukum ini berbeda antara cabang hukum dan juga dapat berubah seiring waktu.
a. Jenis Hukum
Hukum dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama, seperti hukum perdata,
hukum pidana, hukum konstitusi, hukum administrasi, dan sebagainya. Setiap
jenis hukum memiliki peran dan fungsi unik dalam hukum.
b. Keadilan
Pembidangan hukum juga berperan dalam mencapai keadilan. Memisahkan
hukum berdasarkan aspek tertentu memungkinkan penanganan kasus yang lebih
tepat sasaran dan kompeten.
c. Pengembangan Hukum
Hal ini memungkinkan pengembangan hukum yang lebih mendalam dan
kompleks dalam berbagai bidang. Hukum menjadi lebih terhadap perkembangan ,
ekonomi, dan politik.
b. Hukum dagang.
c. Hukum formil
- Hukum formil adalah hukum yang berorientasi pada proses. Hukum ini memuat
peraturan peraturan tentang bagaimana pelaksanaan dan mempertahankan hukum
materiil. Serta mengatur bagaimana cara mengajukan suatu sengketa atau perkara
ke pengadilan. Contoh:
- Tujuan utama dari hukum acara perdata adalah memastikan bahwa proses
peradilan perdata berlangsung secara adil dan teratur, sehingga semua pihak yang
terlibat memiliki hak yang dijamin dalam mengajukan klaim atau
mempertahankan diri mereka sendiri dalam pengadilan.
Hukum Publik (Public Law): Ini adalah jenis hukum yang berkaitan dengan
hubungan antara individu atau entitas hukum dengan pemerintah atau pemerintah.
Ini termasuk hukum konstitusi, hukum administrasi, dan hukum pidana. Hukum
dipertahankan oleh pemerintah dan peradilan yang bekerja untuk menjaga
keseimbangan kekuasaan antara warga negara dan pemerintah.
Hukum Privat (Private Law): Ini adalah jenis hukum yang mengatur hubungan
antara individu atau entitas hukum satu sama lain. Ini mencakup hukum perdata
dan hukum bisnis. Hukum privat dipertahankan oleh individu dan entitas hukum
yang mengajukan tuntutan di pengadilan jika hak mereka dilanggar.
Sistem hukum sipil didasarkan pada kode hukum tertulis yang mengatur
berbagai aspek hukum. Ini termasuk hukum yang umumnya digunakan di negara-
negara Eropa Kontinental dan banyak negara lain di seluruh dunia. Hukum sipil
dipertahankan dan diterapkan berdasarkan interpretasi kode hukum yang telah
ada.
- Hukum Common Law:
Hukum adat adalah hukum yang didasarkan pada tradisi dan praktik tertentu. Ini
sering diterapkan dalam komunitaskomunitas yang mempertahankan nilai-nilai
dan norma adat yang telah ada selama berabad-abad.
Hukum agama adalah hukum yang berdasarkan pada ajaran agama tertentu. Ini
biasanya dipertahankan dan diterapkan oleh otoritas keagamaan dan pengadilan
agama.
4. Hukum Internasional:
8. Hukum Adat:
9. Hukum Laut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan utama dari makalah ini adalah bahwa pembidangan hukum adalah
konsep krusial dalam sistem hukum yang membantu mengorganisasi dan
memahami hukum dalam berbagai aspeknya. Konsep ini mencerminkan
kompleksitas dan keragaman sistem hukum global dan nasional. Setiap jenis
pembidangan hukum memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan,
keadilan, dan perlindungan hak individu. Dalam era modern, pembidangan hukum
terus berkembang untuk mengakomodasi tantangan-tantangan baru yang muncul
dalam masyarakat global yang semakin kompleks.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti Bandung 2000 lack, H. C.
(2016). "Black's Law Dictionary." West Group.
Raz, J. (2009). "The Authority of Law: Essays on Law and Morality." Oxford
University Press.
Jurnal
http://jurnal.umtapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/
11752(diakses24oktober2023)
https://fahum.umsu.ac.id/penggolongan-hukum-diindonesia/
(diakses24oktober2023)
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alqisthas/article/download/
2054/1705(diakses25oktober2023)
https://www.academia.edu/9573672/
PEMBIDANGAN_HUKUM(diakses25oktober2023)