Anda di halaman 1dari 27

PENGANTAR ILMU HUKUM

REFERENSI BUKU

 Pengantar Ilmu Hukum ( R Soeroso )


 Pengantar Ilmu Hukum ( Titi Triwulan T )

 Ilmu Hukum ( Satjipto Raharjo)

 Dll
KENAPA PERLU MEMPELAJARI HUKUM ?

 Karena semua bidang kehidupan terkait


dengan hukum
 Sebagai perpanjangan tangan pemerintah
dalam menjalankan undang-undang
HAKIKAT PIH…

 Merupakan pelajaran dasar/pengantar bagi


setiap orang yang akan mempelajari hukum
yang sangat luas ruang lingkupnya.
 Memberikan dan menanamkan tentang
pengertian dasar dari berbagai
istilah/terminologi dalam ilmu hukum.
 Pelajaran Dasar yang bertujuan untuk
memperkenalkan Ilmu Hukum secara
keseluruhan, dalam garis besarnya.
ILMU HUKUM…
 Degala pengetahuan hukum yang mempelajari
hukum dengan segala bentuk dan manifestasinya
(Cross)
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum (Satjipto
Raharjo)
 Suatu ilmu pengetahuan yang mencakup dan
membicarakan segala hal yang berhubungan dengan
hukum (Curzon)
 Ilmu hukum adalah suatu pengetahuan yang
objeknya adalah hukum dan khusus mengajarkan ttg
hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.
SEJARAH…

 PIH ada pertama kali pada 1920, dikenal sbg


“Inleiding tot de rechtswetenshap”, ada di
dalam UU perguruan tinggi di negeri Belanda
 Istilah “PIH” pertama kali dikenal di UGM
pada 1946 sebagai matakuliah dasar
PERAN DAN FUNGSI PIH…

 Memperkenalkan segala masalah yang


berhubungan dengan hukum
 Menjelaskan tentang keadaan, inti, maksud,
dan tujuan dari berbagai hal penting ttg hukum
 Memperkenalkan ilmu hukum beserta seluk
beluk di dalamnya
 Merupakan dasar dari studi hukum
 Mempelajari hukum dalam tahap persiapan
BEDA PIH DENGAN PHI?

PHI merupakan pelajaran dasar yang


mempelajari Hukum Positif Indonesia sebagai
suatu sistim hukum yang sedang berlaku di
Indonesia

Misalnya : Hk Perdata, Hk Pidana, Hk Acara,


HTN, HAN, Hk Internasional, dll
Persamaan: Keduanya merupakan mata pelajaran
dasar
Perbedaan : Terletak pada obyeknya

PIH : Hukum pada umumnya/universal, tidak


dibatasi waktu dan tempat tertentu

PHI : Dibatasi Waktu dan Tempat yaitu hukum


positif Indonesia, hukum yang sedang
berlaku Indonesia, saat ini
Hubungan PIH - PHI

PIH mendukung/menunjang setiap orang


yang akan mempelajari Hukum Positif
Indonesia
MANUSIA….MASYARAKAT…HUKUM

 Sesuai dengan kodratnya, manusia tidak


dapat hidup sendiri.

 Manusia selalu hidup bersama, berkelompok


karena manusia tidak dilengkapi dengan
sarana yang cukup untuk memenuhi semua
kebutuhan dasarnya.
ARISTOTELES
Manusia merupakan “zoon politicon”, hewan
yang bermasyarakat, yang berarti manusia
dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan
berinteraksi satu sama lain

ADAM SMITH
Homo Homini socius: manusia menjadi sahabat bagi manusia
lainnya.
homo economicus: makhluk yang tidak pernah puas dengan apa
yang diperoehnya dan selalu berusaha terus menerus memenuhi
kebutuhannya

THOMAS HOBBES
Homo Homini Lupus: manusia yang satu menjadi serigala
bagi manusia lainnnya
Manusia….masyarakat…hukum...

 Masyarakat adalah suatu jaringan hubungan antar


entitas-entitas, merupakan sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain)
 Merupakan suatu kehidupan bersama yang
terorganisir untuk mencapai tujuan bersama
 Terbentuk bila ada dua orang/lebih, hidup bersama,
sehingga menimbulkan berbagai hubungan yang
mengakibatkan saling kenal dan saling
mempengaruhi
MANUSIA….MASYARAKAT…HUKUM...

Soerjono Soekanto, dalam masyarakat setidaknya memuat


unsur sebagai berikut ini :
 Beranggotakan minimal dua orang.
 Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
 Berhubungan dalam waktu yang cukup lama, saling
berkomunikasi dan membuat aturan hubungan antar
anggota masyarakat.
 Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan
kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai
anggota masyarakat.
PENDORONG HIDUP BERMASYARAKAT
Adapun yang menyebabkan manusia hidup bermasyarakat
karena didorong :
 Kebutuhan biologis

 Persamaan nasib

 Persamaan kepentingan

 Persamaan ideologi

 Persamaan tujuan

Atau secara singkat faktor pokok/hasrat hidup bermasyarakat:


 Hasrat ekonomis

 Hasrat untuk membela diri (keamanan)

 Hasrat biologis
MASYARAKAT HUKUM….
 Masyarakat hukum : sekelompok orang yang hidup
dalam suatu wilayah tertentu dimana didalam kelompok
masyarakat tersebut berlaku serangkaian peraturan
yang menjaga tingkah laku mereka dalam pergaulan
hidup.
 Peraturan tsb secara sadar kehadirannya dikehendaki.
 Kelompok masyarakat yg satu belum tentu mempunyai
pedoman tingkah laku yg sama dg kelompok lainnya.
BENTUK MASYARAKAT….

Bentuk masyarakat dapat dilihat dari beberapa hal,


antara lain :

A. Menurut dasar hubungan yang diciptakan para


anggotanya:
 Masyarakat penguyuban (gemeinschaft): ada
hubungan pribadi antar anggota yang menimbulkan
ikatan batin
 Masyarakat patembayan (gesellschaft) : hubungan
antar anggotanya tdk bersifat pribadi dan tidak ada
ikatan batin
BENTUK MASYARAKAT….

B. Menurut dasar pembentukannya :

 Masyarakat yang teratur: oleh karena


sengaja diatur untuk tujuan tertentu
 Masyarakat yang teratur tetapi terjadi dengan
sendirinya, oleh karena orang-orang yang
bersangkutan mempunyai kepentingan
bersama
 Masyarakat yang tidak teratur
BENTUK MASYARAKAT….
C. Menurut hubungan keluarga : keluarga inti, keluarga
luas, suku bangsa, bangsa.

D. Berdasarkan peri-kehidupan/kebudayaan :
 Masyarakat primitif dan masyarakat modern.
 Masyarakat desa dan masyarakat kota.
 Masyarakat territorial, yang anggota-anggotanya bertempat
tinggal dalam satu daerah.
 Masyarakat genealogis, yang anggota-anggotanya
mempunyai pertalian darah (seketurunan)
 Masyarakat territorial-genealogis, yang anggota-anggotanya
bertempat tinggal dalam satu daerah dan mereka adalah
seketurunan.
TATA BERMASYARAKAT….

Tuntutan Peraturan
Kepentingan Kaidah/norma
ketertiban hidup

Menurut isinya kaidah/norma berwujud :


Perintah : yang merupakan keharusan bagi seseorang
untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya di
pandang baik.
Larangan : yang merupakan keharusan bagi seseorang
untuk tidak berbuatu sesuatu oleh karena akibat- akibat
nya di pandang tidak baik.
KAIDAH HUKUM / NORMA

 Dalam hidup bermasyarakat diperlukan aturan


agar manusia secara individu terjamin tetapi
tidak melanggar hak dari yang lain
 Kaidah / norma dapat di artikan sebagai
ketentuan tata tertib yang berlaku dalam
masyarakat.
TATA BERMASYARAKAT….
Kaidah berguna untuk memberi petunjuk, pedoman
kepada manusia bagaimana seorang harus bertindak
dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang
harus di jalankan dan perbuatan-perbuatan mana pula
yang harus di hindari.

Kaidah dapat dipertahankan dengan sanksi-sanksi, yaitu


ancaman hukuman terhadap siapa saja yang
melanggarnya. Sanksi merupakan suatu pengukuh
terhadap berlakunya norma dan merupakan reaksi
terhadap perbuatan yang melanggar Kaidah.
JENIS KAIDAH
 KAIDAH SUSILA ( BERSUMBER DARI HATI
NURANI MANUSIA)
 KAIDAH KESOPANAN ( KETENTUAN YANG
HIDUP DARI PERGAULAAN DALAM
MASYARAKAT)
 KAIDAH AGAMA / KEPERCAYAAN ( BERSUMBER
PADA TUHAN YME BERISI LARANGAN,
PERINTAH, SANKSINYA DATANG DARI TUHAN DI
AKHIRAT)
KAEDAH HUKUM

 DIPERLUKAN NORMA HUKUM YANG BERSIFAT


MEMAKSA
SIFATNYA ADALAH :
1. ADANYA PAKSAAN DARI LUAR (SANKSI DARI
PENGUASA YANG BERTUGAS)
2. SIFAT DARI UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU
BAGI SIAPA SAJA
PENGGOLONGAN KAIDAH

 1. TATA KAIDAH DENGAN ASPEK PRIBADI (


KAIDAH AGAMA/KEPERCAYAAN, KESUSILAAN)
 2, TATA KAIDAH DENGAN ASPEK KEHIDUPAN
ANTAR PRIBADI ( KESOPANAN DAN KAIDAH
HUKUM)
NILAI DASAR HUKUM

 HUKUM DI TUNTUT MEMENUHI BERBAGAI


KARYA YANG MENURUT RABDBRUCH
KETIGANYA DISEBUT SEBAGAI “ NILAI NILAI
DASAR DARI HUKUM” YAITU
 - KEPASTIAN HUKUM

 - KEGUNAAN

 - KEADILAN
NORMA YANG BERLAKU DALAM MASYARAKAT

 Terdapat tegangan antara ideal dan kenyataan

Anda mungkin juga menyukai