TINJAUAN PUSTAKA
semakin pesat, Intelectual Property Rights atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
juga bertransformasi menjadi salah satu bagian yang penting bagi perkembangan
kaitan yang sangat erat dengan Ilmu Pengetahuan, Teknologi serta Ekonomi. Hal
ini disebabkan karena Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang lahir dari
hasil kreativitas suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam
berbagai bentuk karya nyata yang memiliki manfaat serta berguna dalam
kemudian mempunyai peranan penting bagi sektor ekonomi, teknologi dan ilmu
pengetahuan.
telah menjadi materi yang sangat diperlukan oleh berbagai kalangan masyarakat,
bersinggungan dan terlibat secara langsung dengan masalah HKI. Hak atas
Kekayaan Intelektual adalah suatu hak yang timbul dari hasil olah fikir manusia
yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna bagi manusia.1 HKI
(Aggrement Establishing The World Trade) yang mempunyai arti hak atas
Organization (WIPO) menyatakan hal ini sebagai kreasi pemikiran manusia yang
meliputi invensinya, karya sastra dan seni, simbol, nama, citra, dan desain yang
adalah adanya suatu ciptaan tertentu dalam bidang industri, bidang kesenian, dan
sesungguhnya HKI bersifat tidak nyata sehingga tidak mudah hilang, tidak dapat
disita, serta lebih langgeng. HKI mengandung hak moral di mana nama pencipta
atau penemu tetap melekat bersama hasil ciptaan atau temuannya walaupun hak
tersebut telah dialihkan kepada pihak lain. Salah satu aspek lain dalam HKI selain
hak moral adalah hak ekonomis atau economic rights. Hak ekonomi merupakan
atas hasil karya kreativitisnya, sehingga orang lain dapat ikut terangsang untuk
pasar yang sehat dan diarahkan untuk kemajuan masyarakat, oleh karenanya HKI
dapat mencegah munculnya temuan atau ciptaan yang sama di kemudian hari.
masyarakat didorong untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghasilkan karya-
karya intelektual yang khas dan baru demi kemajuan bangsa dan peradaban umat
manusia.3
Terdapat empat (4) prinsip dasar dalam sistem HKI yang berfungsi untuk
intelektualnya.
3
Iswi Hariyani, Prosedur Mengurus HAKI yang Benar, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia,
2010), Cet. 1, Hal. 16
4
Syafrinaldi, Fahmi dan M. Aldi Almakstur, op.cit, Hal. 19
2. Prinsip Ekonomi : Hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif suatu
yang sangat besar artinya bagi peningkatan taraf kehidupan dan martabat
manusia.
Kekayaan Intelektual terdiri dari hak cipta dan hak-hak lain yang terkait, serta hak
1. Hak Cipta dan hak-hak terkait (Copyright and related right). Hak cipta
sastra seperti novel, puisi, film, ciptaan musik, gambar, lukisan, karya
dagang).
timbul atau lahir dari kemampuan berpikir atau kemampuan intelektual manusia.
Karya-karya yang lahir dari kemampuan intelektual manusia tersebut dapat berupa
intelektual tersebut lahir melalui pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan
curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh “produk” baru dengan
landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis. Hal inilah yang menjadi pembeda
antara kekayaan intelektual dan jenis kekayaan lain yang juga dapat dimiliki oleh
seseorang tetapi tidak dihasilkan atau lahir dari intelektualitas manusia. Sebagai
contoh, kekayaan alam (sumber daya alam) seperti hewan, tumbuhan, tanah dan
sebagainya yang ada di alam merupakan ciptaaan dari sang Pencipta. Kekayaan
jenis ini tentu dapat dimiliki oleh manusia namun kekayaan jenis ini tidak
5
Tim Lindesy, Hak Kekayaan Intelektual : Suatu Pengantar, Edisi Cetakan Ke Lima
(Bandung: PT. ALUMNI, 2006), Hal. 190
3. Merek dan Indikasi Geografis diatur dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2016
Tahun 2000
Dari segi sifat dan bentuknya, HKI dapat digolongkan sebagai benda
bergerak tak berwujud (intangible goods). Oleh karena sifat tersebutlah maka
perlindungan hukum bagi HKI tidak ditujukan kepada suatu benda berwujud
tetapi pada suatu hal abstrak yang terkandung dalam benda berwujud tersebut.
Kekayaan intelektualitas manusia ini memiliki nilai dan manfaat ekonomis bagi
kehidupan manusia sehingga dianggap juga sebagai aset komersial. Oleh karena
baik melalui pemikiran, curahan tenaga waktu dan tenaga, daya cipta dan rasa
serta biaya maka sudah sewajarnya karya-karya intelektual tersebut dihargai dan
HKI merupakan hak privat (private rights) bagi siapa saja yang
menghasilkan suatu karya intelektual. Hak privat inilah yang melegalkan sang
pemegang hak untuk memonopoli penggunaan karya ntelektual tersebut, sehingga
atau tidak. Namun demikian hak privat seringkali menjadi kontradiksi jika
Hukum diharapkan dapat menjadi solusi untuk setiap permasalahan yang timbul
berkaitan dengan HKI. Hukum harus dapat memberikan perlindungan bagi karya
Intelektual:
“Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun”.
menyatakan bahwa:6
“The basic reason for the protection of intellectual property is that a man
should own what he brings into being if what he produces can be taken
other than his mind and therefore deserved to be protected”, arti dari
wujudkan, jika apa yang ia hasilkan dapat diambil darinya, ia tidak lebih
baik dari seorang budak. Karena itu, kekayaan intelektual adalah bentuk
pun untuk memproduksinya selain dari pikirannya dan karena itu pantas
dilindungi”.
and Law in Nigeria memberikan salah satu dasar untuk perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual yaitu Rights to Control The Use atau hak untuk
person who creates a work or has a good idea which he develops has a
control the use and exploitation of, and he should be able to prevent others
7
Loc.cit
didasarkan pada moralitas dan sebagian dari konsep penghargaan, untuk
dinikmatinya tanpa harus khawatir dirampas oleh orang yang tidak berhak.8
Namun demikian hak apapun yang diberikan atau diakui oleh hukum kepada
Setiap negara memiliki sistem dan aturan yang berbeda-beda tentang pengaturan
jajahan, dengan negara yang maju industrinya sangat berbeda pula cara pandang
Pada prinsipnya, HKI digolongkan kedalam dua bagian yaitu hak cipta dan
hak-hak yang terkait dengan hak cipta (neighbooring rights). Yang dimaksud
dengan hak-hak yang terkait dengan hak cipta adalah Hak Kepemilikan Industri
diutamakan dalam Hak Kepemilikan Industri adalah bahwa hasil penemuan atau
8
Eddy Damian, Hukum Hak Cipta, Edisi Ke-empat, Cetakan Ke-1, (Bandung: PT. Bandung
Alumni, 2014), Hal. 27
9
Haris Munandar dan Sally Sitanggang, Op.cit, Hal.18
ciptaan dibidang ini dapat dipergunakan untuk maksud-maksud industri.
Salah satu bidang dalam HKI yang dekat sekali dengan perindustrian salah
satunya adalah desain industri. Pada abad ke-20 desain industri berkembang
dengan sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya produk industri yang
tidak terlepas dari peranan pendesain kala itu. Pengaturan desain industri yang
mengatur tentang Desain Industri adalah The Designing and Painting of Lines,
Cotton, Colicoes, Muslins Act pada tahun 1787. Hal ini disebabkan karena pada
saat itu desain industri mulai berkembang pada sektor pertekstilan dan kerajinan
“Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi
garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau
dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola
tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.”
Dari pengertian seperti itu maka produk atau barangnya merupakan gabungan
kreativitas dan teknikal dalam proses perancangan produk industri dengan tujuan
untuk dapat dipakai oleh manusia atau pengguna serta sebagai hasil produksi
Organization mengenai Desain Industri, yaitu “sebagai suatu kegiatan yang luas
bentuk suatu objek. Dalam hal ini termasuk karakteristik dan hubungan dari
struktur atau sistem yang harmonis dari sudut pandang produsen dan
konsumen”.11 Dalam pengertian yang lebih luas, ruang lingkup desain industri itu
meliputi fenomena benda buatan manusia, dalam pengertian ini desain mencakup
pembuatan peralatan sehari-hari dari yang paling kecil, seperti sendok, garpu,
hingga pada corak dan model tekstil serta pakaian, perumahan hingga beserta alat-
alat transport beserta jaringannya. Oleh karena itu, desain mencakup bidang
yang luas, desain produk, tekstil, grafis, desain rekayasa, serta desain kota.
Berapapun luasnya, kesemua bidang itu dapat dikembalikan pada citra dasar
10
Muhamad Djumhana, Perkembangan Doktrin dan Teori Perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006) Hal. 113
11
Muhammad Djumhana, Op.Cit., Hal. 7
desain, yaitu bahwa kesemuanya itu dibuat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
mengungkapkan pengertian Desain Industri antara lain: Paul Torremans dan John
pemilik juga membuat sebuah dokumen atau catatan desain dan memungkinkan
Nomor 31 tahun 200 tentang Desain Industri, dapat diketahui bahwa sesuatu hal
a. Suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis, warna, atau
garis dan warna atau gabungan dari padanya berbentuk tiga dimensi atau
dua dimensi,
kerajinan tangan.”
12
Agus Sachari, Desain, gaya dan realitas: sebuah penafsiran tentang desain grafis,
produk, interior, tekstil dan arsitektur di Indonesia, (Bandung: Rajawali dan INDES, 1986), Hal. 23
Hak desain industri merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh Negara,
“Hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain
atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut”.
tentang Desain Industri, dapat disimpulkan bahwa hak eksklusif yang diperoleh
pendesain merupakan hak khusus yang diperolehnya dari Negara. Dengan kata
lain apabila seorang pendesain mendapatkan Hak Desain Industri maka hal
ke lembaga terkait dalam hal ini Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Hak
Desain Industri merupakan suatu hak eksklusif untuk memproduksi ulang desain-
desain dengan tujuan komersil, dengan membuat suatu benda berdasarkan suatu
desain atau membuat suatu dokumen desain yang mencatat tentang desain yang
Menurut Trevor Black Hak Desain Industri merupakan suatu hak atas
kepemilikkan Intelektual yang baru dan merupakan hak milik perseorangan yang
bergerak dalam bidang desain-desain yang asli atau orisinil. Kata “asli” atau kata
“orisinil” berarti bahwa desain tersebut merupakan suatu desain yang tidak biasa
dalam bidang khusus desain”. Desain itu berarti rancangan dari semua aspek atau
konfigurasi, baik seluruh maupun sebagian dari suatu benda, termasuk bagian
internal maupun eksternal suatu bentuk atau konfigurasi. Desain harus asli atau
orisinil dan harus memenuhi syarat bahwa suatu benda telah dibuat berdasarkan
suatu desain.13
Industri, Hak Desain Industri diberikan untuk Desain industri yang baru Desain
Industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan, desain industri tersebut
hak prioritas, telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau luar Indonesia,
Salah satu aspek penting dalam Desain Industri juga mencakup asas-asas hukum
a. Asas publisitas
tersebut. Untuk itu hak atas desain industri diberikan oleh negara setelah hak
tersebut terdaftar dalam berita resmi negara. Disini perbedaan yang mendasar
Tentang asas kemanunggalan, ini bermakna bahwa hak atas desain industri
tidak boleh dipisah-pisahkan dalam satu kesatuan yang utuh untuk satu komponen
desain. Misalnya kalau desain itu berupa sepatu, maka harus sepatu yang utuh,
tidak boleh hanya desain taplaknya saja, maka hak yang dilindungi hanya
telapaknya saja. Demikian pula bila desain itu berupa botol beikut tutupnya, maka
yang dilindungi dapat berupa botol dan tutupnya berupa satu kesatuan.
pendesain pertama kali tidak bisa mengklaim. Oleh karena itu, jika botol dan
tutupnya dapat dipisahkan, maka tutup botol satu kesatuan dan botolnya satu
c. Asas Kebaruan
Asas kebaruan menjadi prinsip hukum yang juga perlu dapat perhatian
dalam perlindungan hak atas desain industri ini, hanya desain yang benar-benar
baru yang dapat diberikan hak. Ukuran atau kriteria kebaruan itu adalah apabila
desain industri yang akan didaftarkan itu tidak sama dengan desain industri yang
Sebagai salah satu hak kekayaan intelektual yang tidak berwujud, hak
desain industri dapat dialihkan. Hal ini merupakan suatu bukti bahwa Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2000 menghormati hak individu dan wujud dari
desain industri sebagai suatu hak milik atas benda tidak berwujud yang dapat
Hak Desain Industri sebagai hak milik dapat dialih tangankan, baik
perjanjian dalam bentuk akta notaris, atau sebab lain yang dibenarkan oleh
Industri hal tersebut diatur dalam ketentuan Pasal 31 ayat (1). Pengalihan hak
desain industri dapat dilakukan kepala perorangan maupun kepada badan dan
umum Desain Industri dan akan diumumkan dalam berita resmi desain industri,
berakibat hukum kepada pihak ketiga. Lisensi adalah izin yng diberikan
oleh pemegang hak desain industri kepada pihak lain melalui suatu perjanjian
manfaat ekonomi dari suatu desain indsutri yang diberi perlindungan dalam
15
Ranti Fauzi Maryana, Perlindungan Desain Industri Di Indonesia, (Jakarta: PT.
Gramedia Widiasrana Indonesia, 2004), Hal. 68
Seperti halnya dengan hak kekayaan intelektual lainnya seperti hak cipta,
paten, merek, dan lainnya, hak atas desain industri juga dapat dialihkan atau
diserahkan kepada pihak lain. Dengan alasan pengalihan atau penyerahan hak
kepada pihak lain, ini berarti yang beralih adalah hak ekonominya. Sedangkan hak
moralnya tetap melekat pada pendesain. Hak desain industri dapat beralih atau
1. Pewarisan
2. Hibah
3. Wasiat
4. Perjanjian tertulis
undangan.
dokumen tentang pengalihan hak dimana segala bentuk pengalihan hak Desain
Industri wajib dicatat dalam daftar umum desain industri pada Direktorat Jenderal
dengan membayar biaya akan tetapi pengalihan Hak Desain Industri yang tidak
dicatatkan dalam daftar umum desain industri tidak berakibat hukum pada pihak
ketiga. Apabila pengalihan Hak Desain Industri diumumkan dalam berita resmi
baik dalam sertifikat desain industri, inilah yang disebut dengan hak moral.
16
Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Cetakan Keempat,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,2010). Hal. 306
B. Pengalihan Dengan Lisensi
kecuali jika diperjanjikan lain. Perjanjian lisensi wajib dicatatkan dalam daftar
Dalam Pasal 6 ayat (2) ditentukan, dalam hal pendesain terdiri dari
beberapa orang secara bersama, maka hak Desain Industri diberikan kepada
Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain
Desain Industri dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, maka
pihak yang membuat Desain Industri dianggap sebagai pemegang Hak Desain
ditegaskan bahwa hak desain industri diberikan negara kepada pendesain untuk
suatu waktu tertentu, yakni selama 10 tahun. Dalam kurun waktu tersebut,
persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan hak atas desain tersebut.
Untuk dapat memperoleh hak desain industri tersebut, desain tersebut harus baru
dan terlebih dahulu harus diajukan permohonan pendaftaran secara tertulis dalam
Berikut ini proses yang harus dilalui seorang pendesain yang ingin
1. Pemeriksaan Administratif
1). Contoh fisik atau gambar atau foto dan uraian dari Desain Industri
kuasa.
lain.
Peraturan Pemerintah.
penolakan atau anggapan penarikan kembali dalam waktu paling lama 30 (tiga
bersifat tetap bila pemohon atau kuasanya tidak mengajukan keberatan dalam
Industri
dengan cara menempatkannya pada sarana yang khusus yang dapat dengan mudah
serta jelas dilihat oleh masyarakat, paling lama 3(tiga) bulan terhitung sejak
melalui kuasa
didaftarkan atas putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
melalui waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal penerimaan atau
pengumuman kepentingannya.
setiap pihak dapat mengajukan keberatan (oposisi) tertulis yang mencakup hal-hal
dengan membayar biaya. Pengajuan oposisi paling lama 3 (tiga) bulan terhitung
substantif dilakukan oleh pemeriksa yang merupakan tenaga ahli yang secara
khusus dididik dan diangkat untuk melaksanakan tugas tersebut. Pemeriksa desain
lainya diberi status sebagai pejabat fungsional karena sifat keahlian dan lingkup
dalam tenggang waktu paling lama 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak tanggal
terhitung sejak tanggal penerimaan (filling date). Sertifikat desain industrin dicatat
dalam daftar umum desain industri dan diumumkan secara resmi melalui berita
resmi desain industri. Pihak yang memerlukan salinan sertifikat desain industri
17
Rachmadi Usman, Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual Perlindungan Dan
Dimensi Hukumnya Di Indonesia, Cetakan Pertama, (Bandung: PT. Alumni, 2003), hal.
442-443.
dapat memintanya kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan
Jelaslah bahwa hak desain industri tercipta karena pendaftaran dan hak
eksklusif atas suatu desain akan diperoleh karena pendaftaran. Pendaftaran adalah
mutlak untuk terjadinya suatu hak desain industri. Tanpa adanya pendaftaran,
tidak akan ada hak atas desain industri, juga tidak akan ada perlindungan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pendaftaran yang dianut oleh Undang-
Undang No 31 tahun 2000 tentang Desain Industri adalah bersifat konstitutif. Hal
ini sangat jelas terlihat dalam Pasal 10 Undang-Undang No 31 tahun 2000 tentang
Desain Industri yang menyatakan bahwa “Hak Desain Industri diberikan atas
Desain Industri secara tegas menyatakan “bahwa pihak yang untuk pertama kali
prinsipnya dengan Hak Cipta, yang mana ketika suatu ciptaan lahir maka saat itu
Jika hak cipta muncul atau lahir seketika ciptaan itu selesai dibuat,
diwujudkan, diperdengarkan, atau diumumkan pertam kali, dalam sisitem desain
industri karena hak desain diberikan oleh negara maka terjadinya hal desain
industri baru diperoleh setelah desain industri didaftarkan permintaannya kepada
negara melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, dan telah memenuhi
persyaratan perundang-undangan yang berlaku, serta diterima pendaftarannya.18
18
Ihsan Budi Maulana, A-B-C Desain Industri Teori dan Praktek Di Indonesia,
Cetakan Pertama, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2010) Hal. 26.