Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Hak Atas Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HAKI) merupakan
hak atas kekayaan yang timbul atau lahir dari kemampuan intelektual manusia.
HAKI memang menjadikan karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya
kemampuan intelektual manusia yang harus dilindungi. Kemampuan intelektual
manusia dihasilkan oleh manusia melalui daya, rasa, dan karsanya yang
diwujudkan dengan karya-karya intelektual.
Hak cipta merupakan salah satu bagian dari hak asasi manusia
(intellectual property rights), di mana pada dasarnya setiap orang memiliki
peluang yang sama dalam hal memenuhi kebutuhan hidup dasarnya selama tidak
bertentangan dengan peraturan perundangan maupun norma-norma, kaidah-
kaidah yang hidup di tengah masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam
setiap bidang kehidupan masyarakat adalah mutlak menganut hukum baik
disengaja maupun tidak. Dalam menjalani kehidupannya, setiap orang memiliki
kemampuan untuk berkreasi guna memenuhi kebutuhan akan eksistensi dirinya,
secara umum Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 mengatur mengenai
penguasaan negara terhadap perekonomian dan kesejahteraan sosial. Salah satu
wujud dari pemenuhan kebutuhan hidup dasarnya adalah dengan berkreasi
sehingga menghasilkan suatu karya cipta tersendiri yang unik dari masing-
masing orang.
Pada umumnya HKI (Hak Kekayaan Intelektual) tidak lain adalah bagan
dari hak milik, hak milik itu pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kelompok,
yaitu :
a. Real Property yaitu: hak atas benda berwujud (misalnya berupa hak
atas tanah, gedung, kendaraan)
b. Intellectual Property yaitu: hak atas benda-benda tak berwujud
misalnya: hak kekayaan intelektual. Dalam hal ini seseorang harus melakukan
kreativitas tertentu agar dapat memiliki hak. Misalnya membuat buku, lagu,
program komputer, membuat lukisan, patung dan sebagainya.
Dalam rangka pembangunan di bidang hukum demi mendorong dan
melindungi pencipta, penyebarluasan hasil karya ilmu, seni dan sastra serta
mempercepat pertumbuhan, kecerdasan kehidupan bangsa perlu undangundang
yang mengaturnya. Dengan adanya undang-undang nomor 19 tahun 2002
tentang Hak Cipta diharapkan dapat mempermudah pembuktian dalam sengketa
mengenai hak cipta. Ketentuan mengenai pendaftaran ciptaan dan melindungi
hak cipta yang dianut dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 2002 yaitu
pemberian perlindungan kepada semua penciptaan warga negara Indonesia
dengan tidak memandang tempat dimana ciptaan diumumkan untuk
pertamakalinya

B. Rumusan masalah

Dari uraian penulisan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan fungsi Hak kekayaan intelektual ?

2. Apakah Hak cipta merupakan salah satu bagian dari hak asasi manusia ?

3. Bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku pelanggaran Hak Cipta berdasarkan


Undang-Undang Hak Cipta saat ini?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui UU yang mengatur mengenai penguasaan negara terhadap


perekonomian dan kesejahteraan social.

2. Untuk mengetahui sanksi dalam pelanggaran Hak cipta


BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian Hak Kekayaan Itnelektual

Haki, pada dasarnya konsep tentang HaKI bersumber pada pemikiran bahwa
karya intelektual yang telah diciptakan atau dihasilkan manusia memerlukan
pengorbanan waktu, tenaga dan biaya. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak untuk menikmati secara
ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.

Berdasarkan pengertian ini maka perlu adanya penghargaan atas hasil karya
yang telah dihasilkan yaitu perlindungan hukum bagi kekayaan intelektual tersebut.
Tujuannya adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan semangat terus
berkarya dan mencipta.

Fungsi dan Pentingnya HAKI

Pertanyaannya yang sering didengar, mengapa kita perlu mendaftarkan karya kita ke
HAKI? Tentu ada banyak keuntungan ketika Anda dapat mematenkan karya Anda.
Diantaranya sebagai berikut:

1. Sebagai Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta dan Karya Ciptanya

Jika Anda mendaftarkan suatu karya ke HAKI, maka secara otomatis Anda dan karya
tersebut akan mendapat perlindungan hukum. Anda sebagai pemilik karya tentunya
lebih leluasa dalam memanfaatkan nilai ekonomis dari karya cipta tadi tanpa takut
menyalahi hukum.

2. Sebagai Bentuk Antisipasi Pelanggaran HAKI

Pendaftaran hak cipta ke HAKI juga membuat Anda memiliki landasan yang kuat
untuk melawan orang-orang yang menggunakan karya Anda secara ilegal. Dengan
begini maka pihak lain bisa lebih berhati-hati untuk tidak mencomot karya orang lain.

3. Meningkatkan Kompetisi dan Memperluas Pangsa Pasar

Tidak setiap orang mampu mengeluarkan kreativitasnya untuk menghasilkan karya.


Dengan HAKI, maka masyarakat akan termotivasi untuk berkarya dan berinovasi
sehingga kompetisi semakin meningkat. Hal ini secara tidak langsung akan membuat
perusahaan saling berlomba untuk menghasilkan karya terbaik

4. Memiliki Hak Monopoli

Anda harus ingat, sistem pendaftaran hak kekayaan intelektual ini hanya diberikan
pada pihak pertama yang mendaftar ke Direktorat Jenderal HAKI. Jadi, selagi produk
Anda masih baru dan memiliki potensi yang bagus maka harus segera didaftarkan.

Pendaftaran sejak awal ini juga bisa membuat Anda memiliki hak monopoli untuk
melarang pihak lain menggunakan HAKI Anda tanpa izin

Macam-macam HKI

Secara garis besar HaKI dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu:

1. Hak Cipta (Copyright)

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Hak kekayaan industri (industrial property rights)

Hak kekayaan industri yang mencakup :


– Paten (patent)
– Desain industri (industrial design)
– Merek (trademark)
– Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition)
– Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
– Rahasia dagang (trade secret)

Hak-Hak Pencipta

Seorang pencipta memiliki dua macam hak atas ciptaannya, yaitu hak ekonomi
(economic rights), dan hak moral (moral rights). Hak ekonomi merupakan hak khusus
bagi pencipta untuk mendapatkan keuntungan atas ciptaannya. Hak tersebut berwujud
hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Hak-hak ekonomi tersebut
antara lain berwujud:
a. hak reproduksi (reproduction rights)

b. hak adaptasi (adaptation rights)

c. hak distribusi (distribution rights).

Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Hak cipta
berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta. Ciptaan tersebut dapat
mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film, karyakarya koreografis (tari,
balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto,
perangkat lunak komputer, siaran radio dan televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu)
desain industri. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun
hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten,
yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan
merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah
orang lain yang melakukannya

Pelanggaran dan Sanksi

Sanksi pidana terhadap pelanggaran hak cipta yang diatur dalam UU hak cipta
adalah: Dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan diancam hukuman pidana penjara paling lama tujuh tahun atau denda maksimal
Rp 5 miliar rupiah

Anda mungkin juga menyukai