Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LITERASI DIGITAL

PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ATAU HAK CIPTA


TERHADAP PEMEGANG HAK.

Dosen Pengampu :
Utama Alan Deta, S.Pd. MSi., M.Pd.

Disusun Oleh :
Rizka Qurrotul Aini (22030184043)

PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
ABSTRAK
Manusia diciptakan di dunia ini diberikan sebuah akal dan fikiran yang
berbeda beda, sehingga setiap orang akan memiliki kemampuan atau ke kreatif an sendiri
sendiri. Dalam akal fikirnya seseorang itu akan menicptakan sebuah karya karya yang
indah dimana sebuah karya tersebut harus ,memiliki nilai dan perlindungan dari suatu
pihak agar dapat terlindungi dan para pencipta akan merasa aman dan di untungkan.
Dalam kontek ini hal yang menjaga atau melindungi suatu karya atau hasil orang lain tak
lain dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual. Hak Atas Kekayaan Intelektual atau HAKI
ini merupakan suatu hak kekayaan yang timbul akibat adanya suatu kemampuan dari
seorang manusia. Dimana setiap manusia yang memiliki kemampuan lebih sehingga
memiliki sebuah karya, HAKI sendiri menjadikan karya –karya yang lahir karena adanya
suatu kemampuan intelektual dari manusia yang harus memiliki perlindungan. Hal ini
dengan sederhana dapat dicontohkan sebagai kasus ahmad dhani yang kembali bergabung
ke WAMI, hal ini dikarenakan banyaknya para penyanyi yang menggunakan lagu
lagunya tanpa seizinnya dan tanpa membauar royalti. Sehingga ahmad dhani yang
awalnya memutuskan untuk keluar dari WAMI dan ingin mengkelola royaltinya secara
mandiri malah berujung kerugian yang sangat besar sehingga ahmad dhajni memutuskan
untuk kembali bergabung ke WAMI dan memeringatkan kepada event organizer agar izin
dan membayar royalty ke pihak WAMI atas penggunaan karya karyanya.

Kata kunci: Hak Atas Kekayaan Intelektual, Karya, royalty, studikasus


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang lahir kedunia ini pasti akan memiliki suatu kemampuan tersendiri.
Dalam bidang seni, ilmu pengetahuan, bidang teknologi dan bidang lainnya. Sehingga
menjadikan mereka seseorang yang berkarya dalam hidupnya. dalam suatu karya juga
tidak menutup kemungkinan adanya pengakuan suatu hasil kreatifitas seseorang yang
bukan miliknya menjadi miliknya. Sehingga di perlukannya suatu badan resmi guna
melindungi suatu karya karya seseorang.
Hak Atas Kekayaan Intelektual atau disebut dengan (HAKI). merupakan suatu
hak kekayaan yang timbul akibat adanya suatu kemampuan dari seorang manusia.
Dimana setiap manusia yang memiliki kemampuan lebih sehingga memiliki sebuah
karya, HAKI sendiri menjadikan karya –karya yang lahir karena adanya suatu
kemampuan intelektual dari manusia yang harus memiliki perlindungan.
Hak Atas kekayaan Intelektual ini juga menjadikan sebagai faktor pendorong
bagi seseorang agar terus berani berkarya. Di samping itu untuk mendorong dan
melindungi pencipta, dan penyebarluasan hasil kreatifitas seseorang dalam bidang apapun
sehingga di perlukanya pengajaran mengenai apa itu hak kekayaan intelektual pada
bangsa ini. Agar para masyarakat mengetahui, bahwa suatu karya sesorang memiliki
suatu hak cipta sebagai penghargaan atas suatu karya yang di buat. Dalam menanggapi
hal ini juga akan mengangkat studi kasus Ahmad Dhani yang kembali bergabung ke
(Wahana Musik Indonesia) WAMI yang memiliki berbagai pendapat pro dan kontra
dikarenakan penggunaan suatu karya seseorang tanpa se izinnya, sehinggga pemegang
hak mengalami kerugian sebesar besarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual ?
2. Bagaimana pengaturan Hak Atas Kekayaan Intelektual?
3. Apa saja Ruanglingkup Hak Atas Kekayaan Intelektual?
4. Bagaimana prinsip – prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual?
5. Bagaimana pengimplementasian HAKI terhadap sebuah contoh kasus?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual.
2. Mahasiswa dapat memahami apa saja pengaturan yang terdapat dalam Hak Atas
Kekayaan Intelektual.
3. Mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup Hak Atas Kekayaan Intelektual.
4. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip prinsip dari Hak Atas Kekayaan Intelektual.
5. Mahasiswa dapat memahami lebih dalam mengenai HAKI melalui sebuah contoh
kasus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual
Pengertian hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul hasil dari aktivitas
mental seseorang yang memiliki manfaat ekonomi. Pengelolaan hak kekayaan intelektual
didasarkan pada gagasan bahwa kerja mental dihasilkan oleh manusia membutuhkan
pengorbanan tenaga, waktu dan uang. Pengorbanan ini untuk membuat nilai ekonomi
dengan pekerjaan yang dilakukan, karena untuk menikmati keuntungan. Itu mendorong
kebutuhan Hasil reward berupa perlindungan hukum.
Menurut konvensi Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) hak kekayaan
intelektual didefinisikan sebagai hak milik Hak kekayaan intelektual dapat mencakup hak
yang berkaitan dengan karya Sastra, karya seni dan ilmiah, penemuan pada umumnya
Bidang aktivitas manusia, penemuan ilmiah, desain industri, merek Merek dagang, merek
layanan, dan nama dalam daftar komersial, perlindungan terhadap persaingan tidak sehat
dll. Hak-hak lain yang timbul dari kegiatan intelektual terkait Industri, karya ilmiah,
karya sastra, dan seni."

Berikut adalah beberapa definisi dari hak kekayaan intelektual Para ahli antara
lain:

A. Harsono Adisumarto mendefinisikan istilah "harta" adalah hak milik


dimana penggunaan oleh orang lain dilarang Hak tanpa persetujuan
pemilik. Meskipun kata "intelektual" terkait dengan aktivitas mental
berdasarkan kreativitas dan daya pikir berupa ungkapan karya sastra,
seni, dan ilmu pengetahuan, dan dalam bentuk penemuan seperti benda
tak berwujud dan kata-kata "intelektual" harus ditempatkan dalam
karya atau penemuan apa pun berasal dari kreativitas manusia.
B. Peter Mahmud Marzuki mendefinisikan hak milik Spiritualitas adalah
hak yang berasal dari pekerjaan spiritual seseorang yang menghasilkan
keuntungan materi.
C. Muhammad djumhana & R. Djubaedillah mendefinisikan HAKI
merupakan hak yang timbul dari kinerja ekpresi kreatif manusia untuk
masyarakat umum dalam berbagai bentuk berguna dan bermanfaat
menopang hidup juga memiliki nilai financial.
D. A. Zen Umar Purba mendefinisikan hak milik ini Kekayaan intelektual
adalah kekayaan yang menimbulkan hak hokum dan kewajiban kepada
pemiliknya, seperti aset lainnya, seperti bidang tanah dengan sertifikat
dan kepemilikan barang bergerak, tetap di host. Itu sebabnya perlu
Proses pendaftaran untuk mendapatkan gelar di negara Kesadaran
bahwa kerja mental adalah suatu hal aset tidak berwujud yang dapat
digunakan sebagai bahan baku adalah kunci terpenting masalah,
kemudian dengan properti, itu bertujuan untuk mempromosikan
kreativitas perusahaan.
Hak kekayaan intelektual bisa dikatakan demikian Pengakuan dan penghargaan
terhadap orang alami atau hukum Untuk menemukan atau menciptakan pekerjaan mental
seseorang dengan memberi hak-hak khusus bagi mereka dan sosial dan keuangan.

B. Pengaturan Hak Atas Kekayaan Intelektual.


a. Peraturan internasional
hukum kekayaan intelektual pada umumnya bersifat regional, meskipun jaringannya
baru berkembang belakangan ini hukum internasional untuk pelaksanaannya. negara
melalui system hukum adalah penjaga hak kekayaan intelektual, yaitu Negara akan
mengambil tindakan terhadap pelanggar. Karena Perdagangan internasional sudah seluas
produknya tidak hanya negara asal, tetapi juga dinikmati di seluruh dunia. Hukum
Kekayaan Intelektual Untuk pertama kali dilakukan di Venesia, yaitu aturan paten mulai
berlaku pada tahun 1470. Upaya harmonisasi (harmonisasi aturan internasional) tentang
hak kekayaan intelektual Hal ini pertama kali terjadi pada tahun 1883, saat Paris lahir
Hak kekayaan intelektual dalam tatanan internasional berkembang cukup pesat dan
menjadi salah satu identitasnya mewakili era globalisasi saat ini. Pertimbangan Hukum
Kekayaan intelektual dalam perdagangan internasional Perdagangan dunia Lebih dari 150
negara telah meratifikasi organisasi tersebut (WTO). Norma dan norma perlindungan
karya intelektual.
Berbagai instrumen hukum internasional tercantum di bawah ini mengatur tentang hak
kekayaan intelektual.
1. Konvensi tentang Pembentukan Kekayaan Intelektual Dunia Organisasi (WIPO)
berlangsung di Stockholm pada tahun 1967 Indonesia kemudian meratifikasinya
dengan keputusan presiden Nomor 24 Tahun 1979 sebagaimana telah diubah
dengan peraturan presiden nomor 15 tahun 1997. WIPO adalah perjanjian khusus
di bawah Konvensi Berne. Siapa Para pihak harus mematuhi ketentuan substantif
yang relevan Perlindungan karya sastra dan seni (1886).
2. Konvensi Paris untuk Perlindungan Properti Industri Hak kekayaan intelektual
(Konvensi Paris) di bidang hak kekayaan industry ditandatangani di Paris 20
Maret 1883. Konvensi Hal ini dipertegas dengan Keputusan Presiden nomor 15
tahun 1997, berkaitan dengan perlindungan terhadap hak bisnis untuk membantu
rakyat suatu Negara Ia diketahui mendapat perlindungan atas ciptaan
intelektualnya di negara lain dalam bentuk hak kekayaan industry sebagai.
a. penemuan (paten)
b. merek dagang
c. desain industry
3. Konvensi Berne untuk Perlindungan Sastra dan Seni Karya (Konvensi Berne) di
bidang hak cipta, ditandatangani di Bern pada tanggal 9 September 1986.
Indonesia telah meratifikasi perjanjian tersebut Dengan Keputusan Presiden No.
18 Tahun 1997. Konvensi Bern membutuhkan penandatangan untuk mengakui
hak cipta Karya oleh penulis dari negara penandatangan lainnya.
4. Kesepakatan tentang aspek-aspek yang terkait dengan bisnis HKI Perjanjian
TRIPS, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1995.
Perjanjian ini berlaku untuk penjualan produk palsu:
a) Meningkatkan perlindungan asset hak kekayaan intelektual atas produk yang
diperdagangkan;
b) Menjamin tata cara realisasi hak milik kekayaan intelektual yang tidak
mengganggu bisnis;
c) Perumusan tata tertib dan disiplin pelaksana perlindungan hak kekayaan
intelektual;
d) Menyusun prinsip, aturan dan mekanisme kerjasama internasional
5. Perjanjian Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). disahkan dengan UU No. 7
Tahun 1994. World Trade Organization (WTO) atau organisasi perdagangan
Dunia adalah satu-satunya badan internasional. System Perdagangan multilateral
WTO diatur oleh perjanjian berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional
sebagai hasil dari negosiasi yang ditandatangani di negara-negara anggota.
6. Perjanjian merek, mengatur tentang perlindungan merek, diratifikasi di Jenewa
pada 27 Oktober 1997 Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 17 tahun
1997. Perjanjian ini termasuk Trademark Practice Agreement Perdagangan
menyesuaikan margin antara kerangka waktu Pendaftaran dan perpanjangan
pendaftaran merek dagang 10 tahun dan perlindungan yang sama diberikan untuk
layanan merek dagang.
7. Perjanjian Kerjasama Paten (PCT), yaitu Perjanjian Kerjasama dalam daerah
paten. Indonesia meratifikasinya dengan surat keputusan presiden nomor 16 tahun
1997.
Perjanjian ini berlaku untuk Negara-negara Peserta berikut ini:
a) Anda ingin memajukan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b) melengkapi perlindungan hukum atas penemuan;
c) Penyederhanaan dan lebih ekonomis mendapatkan perlindungan deteksi;
d) mempermudah dan mempercepat akses masyarakat dengan informasi teknis
yang terkandung dalam dokumen itu menjelaskan penemuan baru.

b. peraturan nasional
adanya pembaharuan dimulai pada tahun 1953 Peraturan perundang-undangan di
bidang hak milik Intelektual melalui penyusunan RUU Paten. Kemudian pemerintah
mengeluarkan imbauan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : Tanggal
J.S.5/41 12 Agustus 1954 dan nomor J.G. 2.1.17, 29 Oktober 1953 dengan pendaftaran
sementara paten atas keberadaannya UU Paten akhirnya disahkan UU Paten No.6 Tahun
1989 diubah dengan UU No 13 Tahun 1997. Begini yang
meluncurkan perjanjian hak milik nasional Secara intelektual. Setelah
beberapapengembangan itu bisa Daftar peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan hak Kekayaan Intelektual sebagai berikut:

1) UU No. 29 Tahun 2000 tentang perlindungan varietas;


2) Undang-undang Rahasia No. 30 Tahun 2000 Bertindak;
3) UU No. 31 Tahun 2000 tentang Perencanaan Daerah;
4) UU No. 32 Tahun 2000 tentang Tata Desain lokasi sirkuit terpadu;
5) UU Paten No. 14 Tahun 2001;
6) Undang-Undang Hak Cipta Nomor 8 Tahun 2014;
7) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Penegakan hak kekayaan intelektual itu baik juga mempengaruhi perkembangan ilmu
pengetahuan Teknologi di Indonesia. Dokumentasi yang baik dalam semua format
Kreativitas dapat meminimalkan pembajakan. hak milik diciptakan secara intelektual
untuk menyeimbangkan kepentingan mencegah konflik. Ketentuan Hak Kepemilikan
Lainnya Para intelektual diharapkan mampu menciptakan kolaborasi yang sinergis.

c. Ruang Lingkup Hak Atas Kekayaan Intelektual


Konsep hak kekayaan intelektual dikenal sebagai hak kekayaan intelektual
properti, hak tidak berwujud, properti kreatif dan properti tidak berwujud Karakteristik.
Definisi hak kekayaan intelektual terkait serangkaian proses pemikiran logis tentang
kekuatan pikiran manusia yang sering terjadi dalam kenyataan membutuhkan usaha. Di
dalam Dalam ketentuan Pasal 2(8) Traktat WIPO Ruang lingkup hak kekayaan
intelektual didefinisikan sebagai berikut :
“Intellectual property shall incude the rights relating to :
1) Literary, artistic and scientific works,
2) Performance of performing artists, phonograms, and broadcastas,
3) Inventions in all fields of human endeavour,
4) Scientific discoveries,
5) Industrial designs,
6) Trademarks, service marks, and commercial names and designations,
7) Protection against unfair competition,
8) And all other rights resulting from intellectual activity in the industrial,
scientific literary artistic fields”

Secara umum, hak atas kekayaan intelektual ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Hak Cipta (copyright)
Berdasarkan pasal 1 angka 1 Undang- undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak
Cipta:
“ Hak cipta adalah hak eksekutif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah satuan ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata
tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan.”

A. Prinsip Hak Cipta


Prinsip untuk menyeimbangkan kepentingan individu dengan kepentingan
masyarakat merupakan salah satu sistem HKI, prinsip-prinsip itu adalah:
1. Prinsip keadilan
Pencipta menghasilkan suatu karya berdasarkan kemampuan
intelektualnya wajar apabila memperoleh imbalan yang baik berupa
materi maupun bukan materi.
2. Prinsip Ekonomi
Nilai ekonomi pada HKI merupakan suatu bentuk kekayaan bagi
pemiliknya. Pencipta mendapat keuntungan dari kepemilikan terhadap
karyanya.
3. Prinsip Kebudayaan
Sistem HKI diharapkan mampu membangkitkan semangat, dan
minat untuk mendorong ciptaan baru.
4. Prinsip Sosial
Perlindungan yang diberikan kepada pencipta, untuk memenuhi
keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat.

b. Hak Milik Peridustrian, yang terdiri dari


1. Paten (patent)
Berdasarkan pasal I angka 1 Undang – Undang Nomor 14 tahun 2001
tentang paten :
“Paten adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.”
2. Merek (Trademark) Berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis:
“Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa
gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi
dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau
jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan
perdagangan barang dan/atau jasa.” FAKULTAS HUKUM UNDIP 29
3. Desain Industri (Industrial Design) Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri:
“Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi,
atau komposisigaris atau warna, atau berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola
tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan
suatu produk, barang komoditas industri, atau kerajinan tangan.”
4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Berdasarkan Pasal 1 Angka 1 dan 2
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu:
“Sirkuit terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau
setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen, dan sekurang-
kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian
atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam
sebuah bahan semi konduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan
fungsi elektronik”
5. Perlindungan Varietas Tanaman Berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman:
“Perlindungan Varietas Tanaman yang selanjutnya disingkat PVT
adalah suatu perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal
ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor
Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap Varietas Tanaman yang
dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman”
6. Rahasia Dagang Menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang:
“Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum
di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang”.
Ruang lingkup yang luas dari hak kekayaan intelektual adalah hak Properti yang
dimiliki oleh kehidupan teknologi, sains pengetahuan atau seni dan sastra. kepemilikan
hak milik Intelektual tidak dibuat untuk hal-hal, tetapi untuk hal-hal hasil kemampuan
intelektual manusia berupa gagasan.
d. Prinsip – Prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual
Pada dasarnya, demi mempelajari sebuah hukum tikan akan pernah lepas dari
sebuah prinsip atau asas sebagai landasan hukum itu dibuat. Asas hukum bukan peraturan
hukum, namun tidak ada hukum yang dapat di pahami tanpa adanya sebuah prinsip atau
asas yang ada di dalamnya.

Sunaryati hartono, mengatakan bahwa dalam sistem Hak Atas Kekayaan


Intelektual dikenal prinsip untuk adanya penyaimbangan antara kepentingan masyarakat
dan kepentingan individu, yaitu:

a. Prinsip keadilan
Dimana sebuah karya, dari hasil orang lain yang bekerja keras dari
kemampuan intelektualnya demi menciptakan sebuah karya yang indah
sehingga wajar apabila adanya perlindungan bagi karya tersebut sehingga
adanya perlindungan dan pengakuan karyanya baik tidak terbatas di dalam
negripencipta, melainkan juga di luar batas negaranya.
b. Prinsip ekonomi
Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang berasal dari kegiatan
kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada
khalayak umum dalam berbagai bentuknya, memiliki manfaat dan berguna
dalam menunjang kehidupan manusia.
c. Prinsip kebudayaan
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan sastra sangat
besar artinya bagi peningkatan taraf kehidupan, peradaban, dan martabat
manusia, selain itu akan memberikan keuntungan bagi masyarakat,bangsa,
dan negara. Hal itu diharapkan mendorong semangat untuk melahirkan
ciptaan baru.
d. Prinsip social
Hukum tidak mengatur kepentingan manusia sebagai individu yang berdiri
sendiri, terlepas dari manusia yang lain, tetapi hukum mengatur kepentingan
manusia sebagai warga masyarakat.
e. Pembahasaan Melalui Studikasus
Adapun contoh studi kasus sebagai bahan pembahasan yang mencakup dalam konteks
Hak Atas Kekayaan Intelektual. Contonhya adalah kasus ahmad dhani yang kembali
bergabung ke WAMI hal ini memberikan sisi pro dan kontra dimana pada kasus ini
ahmad dhani bergabung kembali ke WAMI dikarenakan merasa mengalami kerugian
besar karena karya karya nya digunakan tanpa se izin-nya dan tanpa membayar royalti.
Dan tak lain juga sebagai pengingat untuk event organizer agar membuat izin jika ingin
membawakan karya karya nya.
Hal ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari para pendengar kasus ini, yang
sebagaimana awal mulanya ahmad dhani ini menyatakan mundur dari WAMI dan
mengatakan bahwa semua karyanya benar benar di pegang penuh olehnya. Namun
seiring jalannya waktu ternyata banyak sekali penyanyi penyanyi yang membawakan
karya karyanya tanpa seizin pemiliknya, dalam HAKI hal ini termasuk suatu pelanggaran
suatu karya seseorang yang sebagaimana suatu karya ini aka nada apabila seseorang tadi
memiliki kelebihan intelektual. Dalam prinsip Hak Cipta tentu saja langkah ahmad dhani
ini dapat dibenarkan, dimana sebuah karya karya tersebut dapat dijadikan sebagai bahan
ekonomi seseorang namun apabila ada penggunaan suatu karya yang tanpa seizin nya
maka hal ini tentu merugikan satu pihak saya. Jadi ketika ingin menampilkan suatu karya
seseorang harus adanya perizinan dan pembayaran royalty sebagai bentuk penghargaan
suatu karya yang di buat dengan susah payah.
Berdasarkan pasal 1 angka 1 Undang- undang Nomor 28 tahun 2014 sebagaimana
merupakan pasal Hak cipta yang membicarakan mengenai hak cipta.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
HAKI merupakan suatu aturan mengenai hak seseorang yang memiliki karya atau
memiliki kelebihan intelektual. Pengertian hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul hasil
dari aktivitas mental seseorang yang memiliki manfaat ekonomi. Dimana sebuah karya tersebut
dapat dijadikan sebagai bahan penghasil uang. Hak atas kekayaan intelektual ini di adakan
karena untuk melindungi suatu karya atau hasil orang lain agar tidak sembarangan dalam meniru
atau menggunakan. Sehingga para pencipta suatu karya atau bahan dapat merasa terlindungi
hasilnya. Dengan studikasus ahmad dhani yang keluar dari WAMI dan ingin memegang secara
mandiri royalty semua karyanyatetapi seiring berjalannya waktu sehingga banyak yang
menggunakan lagu lagunya namun tidak izin dan tidak memberikan royalty sehingga ahmad
dhani kembali bergabung kedalam WAMI dikarenakan mengalami kerugian besat.
B.SARAN
Dalam konsep HAKI ini seharusnya ada sebuah peringkasan sederhana atau dasarnya
sehingga kaum artis artis terbaru ini dapat mengetahui langkah kerja mereka ketika
menggunakan suatu karya orang lain. Sehingga untuk kedepannya tidak ada yang mengalami
kerugian dalam peng copyright an suatu karya.

Anda mungkin juga menyukai