Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENDONOR DARAH SUKARELA DI UDD PMI KOTA


SEMARANG PADA TAHUN 2018

Disusunoleh :

Nama : Shello Novianto

NIM : 2016010013

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI TRANSFUSI DARAH

POLITEKNIK BINA TRANFUSI DARAH

SEMARANG

2018

1
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal karya tulis ilmiah dengan judul “GAMBARAN PENDONOR


DARAH SUKARELA DI UDD PMI KOTA SEMARANG PADA TAHUN
2018” ini telah disetujui sebagai proposal karya tulis ilmiah dan dinyatakan
memenuhi syarat untuk di seminarkan.

Semarang, 22
Februari 2019

Pembimbing I, Pembimbing
II,

Rina Puspita, S.Si.T., M.Kes YuliArintaDewi,


S.P., M.Si
NIK: NIK:

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Karya Tulis Ilmiah
ini.Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi
persyaratan menempuh gelar Ahmi Madya TTD (Amd.TTD) di Politeknik Bina
Transfusi Darah.Penulis menyadari sangatlah sulit untuk menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak .Bersama ini
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. dr. AG Soemantri, DSp. A(K), Ssi(Stat) selaku Direktur
Politeknik Bina Transfusi Darah Semarang yang telah memberi
kesempatan kepada saya untuk menimba ilmu di Politeknik Bina Transfusi
Darah.
2. dr. Julia Setyati, Sp. PK(K) selaku KaProdi DIII Teknik Transfusi Darah
Politeknik Bina Transfusi Darah yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan tentang Transfusi Darah dan menjadi dosen wali.
3. Rina Puspita, S.Si.T., M.Kes selaku dosen pembimbing 1 yang telah
membimbing saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Yuli Arinta Dewi, S.P., M.Si selaku dosen pembimbing 2 yang telah
membimbing saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
5. Orang tuaku penulis beserta keluargaku penulis yang senantiasa
memberikan dukungan baik moral maupun material.
6. UDD PMI Kota Semarang yang telah membantu proses pengumpulan data
penelitian
7. Sahabat dan teman sejawat Politeknik Bina Transfusi Darah angkatan
2016 yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
8. Reka sullistyaningrum selaku pacar saya yang selalu support untuk
menyemangati saya.
9. Serta pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu atas
bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhir kata penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Semarang, 22 Februari 2019

Penulis

SHELLO NOVIANTO

1
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENDONOR DARAH SUKARELA DI UDD PMI KOTA


SEMARANG PADA TAHUN 2018
Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Ahli Madya TTD (Amd. TTD)

Disusun oleh :

Nama : Shello Novianto

NIM : 2016010013

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI TRANSFUSI DARAH

POLITEKNIK BINA TRANFUSI DARAH

SEMARANG

2018

1
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Shello Novianto

NIM : 2016.01.0013

Program Studi : Program Studi DIII Teknik TransfusiDarah

Judul KTI : GAMBARAN PENDONOR DARAH SUKARELA DI


UDD PMI KOTA SEMARANG PADA TAHUN 2018

Dengan ini menyatakan bahwa :

1) KTI ini adalah hasil karya penulis tanpa bantuan orang lain selain pembimbing
dan narasumber yang diketahui oleh pembimbing
2) KTI ini sebagian atau seluruhnya belum pernah dipublikasikan dalam bentuk
artikel ataupun tugas ilmiah lain di Politeknik Bina Transfusi Darah maupun
diperguruan tinggi lainnya
3) Dalam KTI ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis orang lain
kecuali secara tertulis di cantumkan sebagai rujukan dalam naskah dan
tercantum pada daftar kepustakaan.

Semarang, 22 Februari 2019


Yang membuat pernyataan

SHELLO NOVIANTO

1
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal oleh : SHELLO NOVIANTO


Judul : GAMBARAN PENDONOR DARAH SUKARELA DI
UDD PMI KOTA SEMARANG PADA TAHUN 2018

Telah diuji dan disetujui oleh tim penguji karya tulis ilmiah di Program Diploma
III Teknologi Transfusi Darah Politeknik Bina Trada Semarang

Semarang,__________

Tim Penguji,
TandaTangan
Penguji I : ( )
Penguji II : ( )
Penguji III : ( )

Mengetahui,

Direktur Politeknik Bina Trada Semarang

Prof. Dr. dr. AG Soemantri, DSp.A(K), Ssi(Stat)

NIDN:

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Rumusan Masalah
I.3 Tujuan Penelitian
I.4 Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
II.1 Landasan Teori
II.2 Kerangka Berfikir
II.3 Hipotesa
BAB III METODE PENELITIAN
III.1 Jenis dan Desain Penelitian
III.2 Tempat dan Waktu Penelitian
III.3 Populasi dan Sampel Penelitian
III.3.1 Populasi
III.3.2 Sampel dan Teknik Sampling
III.4 Variabel dan Definisi Operasional
III.5 Prosedur Penelitian
III.6 Metode Pengumpulan Data
III.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
III.8 Pengolahan dan Analisis Data
III.9 Jangka Penelitian
DAFTAR PUSTAKA viii

1
LAMPIRAN ix

1
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara

sukarela untuk disimpan di bank darah yang digunakan untuk keperluan

transfusi darah (Daradjatun, 2008). Darah yang dipindahkan dapat berupa

darah lengkap dan komponen darah. Biasanya hal ini sering dilakukan di

kalangan remaja sampai kalangan dewasa, perlunya keinginan pendonor

dimulai dari usia remaja akhir agar terwujud suatu kebiasaan, dan jiwa sosial

karena darah diperoleh dari sumbangan darah para donor darah sukarela

maupun donor darah pengganti. Donor darah sukarela merupakan seseorang

yang menyumbangkan darahnya secara sukarela untuk kepentingan

masyarakat yang membutuhkan tanpa mengetahui untuk siapa (Elfazia,

2009).

Berkaitan dengan itu, perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat

untuk berperan secara langsung, serta secara aktif melakukan kegitaan donor

darah rutin selama kurang lebih 3 bulan sekali, hal ini tentunya baik untuk

kesehatan pendonor selain untuk memenuhi kebutuhan darah di PMI . Bagi

pendonor sukarela tidak perlu khawatir karena berkurangnya volume darah

dalam tubuh akan dapat terpenuhi kembali melalui proses hematopoiesis

(Sacher, Mcpherson, 2004).

Seseorang yang secara langsung berperan aktif dan rutin melakukan

kegiatan mendonorkan darah berkisar 250 hingga 500 cc hal akan

1
mempengaruhi volume darah ditubuh dan kandungan plasma ikut berkurang

seiring melakukan donor darah. Salah satunya menurunnya sel darah merah

dimana didalam membran sel darah merah terdapat kandungan lipid berupa

kolesterol. Kandungan plasma yang berkurang disebabkan oleh kegiatan

donor darah yang terambil dalam 350 cc, maka perlu diketahui kadar

kolesterol darah sebelum dan sesudah melakukan kegiatan donor.

Indonesia seharusnya mempunyai stok darah 4,5 juta sampai 4,8 juta

kantong darah per tahun, sedangkan PMI baru bisa mencukupi sekitar 2 juta

kantong darah, yang 64 persenya diolah menjadi komponen darah sebanyak 3

juta komponen darah yang mampu memenuhi 70 persen dari kebutuhan darah

penduduk Indonesia di 520 Kota/Kabupaten. Hal yang menyebabkan

kurangnya persedian darah di Indonesia adalah kurangnya kesadaran

masyarakat tentang pentingnya mendonorkan darah dan hal ini menyebabkan

kurangnya persediaan darah di Indonesia. Untuk meningkatkan kapastitas

stok kebutuhan darah yang ditetapkan oleh WHO, PMI berupaya dengan

meningkatkan kualitas serta pelayanan Unit Donor Darah (UDD) yang

tersebar di sekitar 200 PMI Kota / Kabupaten di seluruh Indonesia. PMI juga

membangun gerai-gerai UDD di 6 Mall dan 2 Universitas yang menjadi salah

satu antisipasi PMI untuk mendekatkan layanan donor darah sukarela kepada

masyarakat dan memenuhi kebutuhan kantong darah nasional (Suhardi,2013).

Kenapa kita harus mendonorkan darah? Satu dari empat orang di

dunia mungkin akan butuh transfusi darah selama hidupnya, namun hanya

37% populasi saja yang memenuhi syarat untuk bisa mendonorkan darahnya

1
dan hanya dibawah 10% yang mau mendonorkan darahnya secara rutin.

Kebutuhan darah per tahun suatu daerah adalah sebesar 2% dari populasi

daerah tersebut. Berdasarkan data PMI Pusat di tahun 2013 kita masih

kekurangan 600.000 liter stok darah. Donor darah sangat penting namun

seringkali terlupakan. Donor darah berguna untuk aspek paliatif yang

berfokus pada pasien penyakit serius atau mengancam jiwa (Kuncoro, 2015)

Partisipasi pendonor juga terbuka tanpa memandang perbedaan jenis

kelamin. Partisipasi itu di tunjukan dengan adanya perempuan, walau bisa

dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Tetapi tetap saja ada

yang menjadi pendonor. Dalam sebuah penelitian (Paliavin dan Callero dalam

Taylor, Peplau, Sears, 2000) menunjukan bahwa pendonor biasanya

mendonorkan darah kepada teman atau keluarga. Artinya dalam keterbatasan

lingkup terkecil pun masih ada saja pendonor.

1
Namun, dalam karya tulis kali ini penulis hanya akan membahas

mengenai tingkat prosentase donor darah sukarela di UDD PMI Kota

Semarang.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan berikut: Bagaimana gambaran pendonor darah sukarela di

UDD PMI kota Semarang pada bulan Januari – Desember 2018.

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pendonor darah sukarela di UDD

PMI kota Semarang pada tahun 2018.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui jenis kelamin pendonor darah sukarela di

UDD PMI kota semarang pada bulan Januari – Desember

2018.

2. Untuk mengetahui jumlah umur pendonor darah sukarela di

UDD PMI kota Semarang pada bulan Januari – Desember

2018.

1.3 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa Politeknik Bina Trada

tentang manfaat donor darah sehingga meningkatkan keinginan untuk

donor darah.

1
b. Manfaat Praktis

1. Bagi Politeknik Bina Trada

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa

menjadi donor darah sukarela.

2. Bagi Responden

Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang fungsi dan

manfaatdonor darah sehingga bersedia rutin dalam melakukan

kegiatan donor darah.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Landasan Teori

a) Donor darah

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara

sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada

transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari

seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit (resipien). Darah yang

dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan komponen darah. Donor

darah biasa dilakukan rutin di pusat donor darah lokal, dan setiap beberapa

waktu dilakukan kegiatan donor darah di tempat keramaian, misalanya saja

di pusat perbelanjaan, di sekolah, Universitas, di kantor perusahaan besar,

ataupun di tempat ibadah. Hal ini dimaksudkan, agar mempemudah dan

menarik simpati masyarakat untuk melakukan donor darah, hal ini juga

mempermudah para pendonor agar melakukan donor darah, tanpa harus ke

pusat donor darah. Adapula mobil darah yang juga dapat digunakan untuk

dijadikan tempat menyumbang. Biasanya bank darah memiliki banyak

mobil darah (Depkes RI, 2009).

Aktivitas donor darah merupakan kewajiban setiap masyarakat

sebagai wujud kepedulian terhadap orang lain. Banyak orang yang tidak

tahu tentang manfaat donordarah bagi kesehatan. Bahkan ada juga orang

enggan mendonorkan darah karenakhawatir terhadap efek samping yang

ditimbulkannya. Padahal dengan melakukandonor darah, maka sel-sel

1
darah di dalam tubuh menjadi lebih cepat terganti denganyang baru.

Apabila mendonorkan darah tiga bulan sekali, maka kesehatan tubuh

tetapterjaga. Selain bermanfaat untuk membantu orang lain, donor darah

juga membuattubuh kita menjadi lebih sehat (Depkes RI, 2009).

b) Jenis donor darah

Ada dua macam donor darah yaitu :

1. Donor keluarga atau Donor Pengganti adalah darah yang dibutuhkan

pasien dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien.

2. Donor Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau

komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak

menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama

mereka adalah membantu penerima darah yang tidak mereka kenal

dan tidak untuk menerima sesuatu keuntungan.

3. Donor komersial atau professional, adalah orang yang menerima

uang atau imbalan lain (bentuk pembayaran lain) atas darah yang

mereka sumbangkan. Mereka sering menyumbangkan darah secara

teratur dan bahkan mereka mungkin membuat suatu perjanjian

dengan bank darah untuk menyediakan darah untuk mendapat

imbalan yang telah disepakati. Donor komersial atau profesional

umumnya termotivasi oleh apa yang akan mereka terima untuk darah

mereka bukan oleh keinginan untuk membantu orang lain.

1
c) Seleksi Donor

Kriteria seleksi donor yang relevan dengan kondisi masyarakat harus

dibuat dan dikaji ulang secara teratur sesuai dengan hasil surveilans

epidemiologi populasi pendonor yang berkesinambungan dan penilaian

atas ancaman terhadap keamanan darah di tingkat lokal dan internasional

yang baru. Peraturan dan pedoman seleksi donor yang dipublikasikan

secara internasional mungkin dapat dijadikan dasar kriteria seleksi, namun

adalah penting bahwa kriteria tersebut disusun dengan mempertimbangkan

relevansinya dengan populasi pendonor lokal.

d) Kriteria seleksi donor

Pendonor harus dinilai secara rahasia terhadap kriteria berikut di

bawah ini melalui pemeriksaan fisik dan pengkajian kuesioner kesehatan

donor yang telah diisi oleh pendonor.

Tabel 1 Kriteria Seleksi Donor


Kriteria Persyaratan
Usia Usia minimal 17 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur

>60 tahun dan pendonor ulang dengan umur >65 tahun dapat

menjadi pendonor dengan perhatian khusus berdasarkan

pertimbangan medis kondisi kesehatan.


Berat badan Donor Darah lengkap:

A. Berat Badan ≥ 55 kilogram 450 ml

B. Berat Badan ≥ 45 kilogram 350 ml

Donor apheresis:

1
A. ≥ 55 kilogram
Tekanan darah Sistolik : 90 hingga 160 mm Hg.

Diastolik : 60 hingga 100 mm Hg

Dan perbedaan antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20

mmHg
Denyut nadi 50 hingga 100 kali per menit dan teratur
Suhu tubuh 36,5 – 37,5 0C
Hemoglobin 12,5 hingga 17 g/dL
Penampila ndonor Jika - anemia

didapatkan kondisi - jaundice

tersebut dibawah ini, - sianosis

tidak diizinkan untuk - dispnoe

mendonorkan darah: - ketidak stabilan mental

- alkohol atau keracunan obat


Risiko terkait gaya Orang dengan gaya hidup yang menempatkan mereka pada

hidup risiko tinggi untuk mendapatkan penyakit infeksi berat

yang dapat ditularkan melalui darah.

e) Manfaat donor darah

Donor darah memiliki banyak manfaat terhadap tubuh baik itu

dampak positif atau negatif yang belum banyak diketahui oleh masyarakat

(Saputra dan Setiawan, 2014). Donor darah juga bermanfaat untuk

1
mengurangi risiko penyakit jantung seperti IMA, dari 2.682 partisipan, di

mana 153 orang yang telah menjalankan donor darah minimal satu kali

dalam setahun, menunjukkan perbaikan dalam pengobatan IMA yang telah

mereka jalani dibanding yang tidak melakukan donor darah sama sekali

(Pule dkk, 2014). Donor darah akan membantu menurunkan resiko terkena

serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Penelitian menunjukkan,

mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh.

Walaupun masih perlu penelitian lagi untuk memastikannya, kelebihan zat

besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu

akan membuat kolesterol jahat (LDL) membentuk antikolesterol (plak

lemak yang akan mneyumbat pembuluh darah). Menurunnya angka

masalah penyakit jantung terutama terlihat pada para pendonor yang tidak

merokok (Gustaman dkk, 2013).

Manfaat mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan sekali maka

menyebabkan tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah merah

baru, sedangkan fungsi sel-sel darah merah adalah untuk oksigenisasi dan

mengangkut sari-sari makanan. Dengan demikian fungsi darah menjadi

lebih baik sehingga donor menjadi sehat. Selain itu, kesehatan pendonor

akan selalu terpantau karena setiap kali donor dilakukan pemeriksaan

kesehatan dan pemeriksaan uji saring darah terhadap infeksi yang dapat

ditularkan lewat darah. Manfaat lainnya dari mendonorkan darah adalah

mendapatkan kesehatan psikologis karena menyumbangkan hal yang tidak

ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita

1
merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia

lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi

dan bugar (Gustaman dkk, 2013).

II.2. Kerangka berpikir

Kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala

yang menjadi objek permasalahan kita. Kerangka berpikir iini disusun

dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan

atau terkait. Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi kita dalam

merumuskan hipotesis. Dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi

kerangka berpikir menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif)

dengan memakai pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya.

Kerangka berpikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari

buatan orang lain. Dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam

merumuskan hipotesis. Argumentasi itu harus membangun kerangka

berpikir sering timbul kecenderungan bahwa pernyataan-pernyataan yang

disusun tidak merujuk kepada sumber keputusan, hal ini disebabkan karena

sudah habis dipakai dalam menyusun kerangka teoritis. Dalam hal

menyusun suatu kerangka berpikir, sangat diperlukan argumentasi ilmiah

yang dipilih dari teori-teori yang relevan atau saling terkait. Agar

argumentasi kita diterima oleh sesama ilmuwan, kerangka berpikir harus

disusun secara logis dan sistematis.

1
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah melalui gambaran

pendonor darah sukarela.

Pulang

mengisi 1. cek hb
formulir dan
Donor 2. cek golda
tanda tangan Tolak/lanjut
Sukarela 3. Timbang
persetujuan
dari dokter BB

C
Donor Pemberian
Gagal/Lanjut Pengambilan
pulang bingkisan/snack
darah/Aftap

Pulang

Gambaran 1 Kerangka Berpikir

II.3. Kerangka konsep

Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep yang dibangun

berdasarkan hasil-hasil studi empiris terdahulu sebagai pedoman dalam

melakukan penelitian.

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-

hal yang khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep

tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati dan

diukur melalui konstruk yang dikenal dengan istilah variabel.

Variabel adalah sesuatu yang bervariasi. Variabel penelitian adalah

sesuatu yang bervariasi yang dapat diukur. Contoh variabel dalam penelitian

1
kesehatan adalah Hb darah, tekanan darah, berat badan, kunjungan ANC,

jenis tenaga kesehatan, dan lain sebagainya.

Gambaran kerangka konsep dalam penelitian adalah melalui gambaran

pendonor darah sukarela.

Pendonor darah
sukarela

Rata rata umur Rata rata jenis


pendonor selama 1 Kelamin laki laki
tahun dan wanita

Gambaran 2 Kerangka Konsep

II.4. Hipotesa

II.4.1 H(a): persentase donor darah sukarela di UDD PMI Semarang

meningkat.

II.4.2 H(0):persentase donor darah sukarela di UDD PMI Semarang menurun.

BAB III

METODE PENELITIAN

1
III.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan

untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta fakta dan sifat sifat populasi daerah tertentu. Apabila diambil beberapa

sampelnya saja, di sebut survey deskritif (Suryana, 2010) (Dirjen dikti,

1981)

Berdasarkan teori itu penelitian ini menggunakan data kuantitatif

artinya data yang diperoleh melalui proses analisis subjek pada skala. Hal

itu digunakan untuk mempresentasikan donor darah sukarela dan membuat

kesimpulan secara umum berdasarkan setiap pendonor.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan tujuan

memberikan presentase pada donor darah sukarela.

III.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UDD PMI kota Semarang. Penelitian ini

akan dilaksanakan mulai 5 Februari 2019 hingga 15 April 2019 sesuai

jadwal yang telah ditetapkan.

III.3 Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

1
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah

dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. (Supardi,

1993)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pendonor yangberusia

17 – 25 tahun yang diproduksi di UDD PMI kota Semarang pada bulan

Januari2018 hingga Desember 2018.

2. Sampel dan Teknik Sampling

a. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subyek

penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi. (Supardi, 1993)

Sampel dalam penelitian ini adalah Donor darah sukarela yang

masih berusia 17 – 25 tahun yang diproduksi di UDD PMI kota

Semarang pada bulan Januari 2018 hingga Desember 2018.

b. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah suatu cara atau teknik yang dipergunakan

untuk menentukan sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel ini

dalam beberapa buku sering disebut dengan teknik sampling. Untuk

menentukan atau memilih teknik sampling ini, peneliti harus

memperhatikan dan mendasarkan diri pada langkah-langkah

penentuan sampel (Supardi, 1993)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik

1
penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi

sesuai dengan yang di kehendaki peneliti (tujuan/ masalah dalam

peneliti), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah di kenal sebelumnya. (Azhari, 2011)

III.4 Variabel dan Definisi Operasional

a) Variabel penelitian adalah objek yang digunakan dalam suatu

penelitian (Arikunto, 1998) atau objek yang akan menjadi perhatian

dalam suatu penelitian. penelitian ini bersifat deskriptif, oleh karena itu

tidak ada kontrol variabel, sehingga dilihat berdasarkan data yang di

peroleh. Variabel yang digunakan dalam penelitianini ialah Donor

darah sukarela.

b) Definisi operasional adalah suatu penelitian dapat diartikan sebagai

suatu penjelasan terhadap suatukonstruk dengan menspesifikasikan

dalam bentuk kegiatan yang dapat diukur. variabel atau konstruk ini

memiliki arti yang dapat diukur (Nasir, 1998) selanjutnya ada

penjelasan (Kerlinger, 1985) bahwa definisi operasional lebih kepada

penetapan kegiatan kegiatan nyata atau tindakan tindakan yang

dijabarkan dari variabel konstruk yang diukur.

1. Donor Sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau

komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak

menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama

1
mereka adalah membantu penerima darah yang tidak mereka kenal

dan tidak untuk menerima sesuatu keuntungan.

2. Partisipasi pendonor juga terbuka tanpa memandang perbedaan

jenis kelamin. Partisipasi itu di tunjukan dengan adanya perempuan,

walau bisa dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki.

3. Persyaratan donor darah harus berumur 17 - 65 tahun jika rutin.

Tetapi jika tidak rutin 17 – 50 tahun saja.

III.5 Prosedur Penelitian

1. Persiapan

Tahapan ini dilakukan survei jumlah Donor sukarela yang berumur 17 –

25 tahun yang diproduksi di UDD PMI kota Semarang pada bulan

Januari 2018 hingga Desember 2018, kemudian dilakukan perijinan

untuk melakukan penelitian di UDD PMI kota Semarang.

2. Pengumpulan Data

Tahapan ini dilakukan dengan melihat data laporan dari hasil Humas

UDD PMI kota Semarang yang telah dibukukan yang kemudian akan

dilakukan pengolahan terhadap data tersebut untuk kemudian dilakukan

analisis data.

3. Analisis Data

1
Analisis data dilakukan dengan mendeskripsikannya dan

menyajikannya dalam bentuk narasi atau kata-kata yang mengandung

makna.

III.6 Metode Pengumpulan Data

A. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara

mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan.Cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode

Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang

diperlukan dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen

yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan

untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan,

kegiatan dan struktur organisasi.

Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode

pengumpulan data berupa data sekunder. Data sekunder adalah data yang

didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan

data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai

cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial Data

sekunder pada penelitian kali ini adalah data mengenai laporan hasil

Presentase donor darah sukarelayang diproduksi di UDD PMI kota

Semarang pada bulan Januari hingga Desember 2018.

III.7 Pengolahan dan Analisis Data

1
Pengolahan data adalah bagian dari rangkaian kegiatan penelitian

setelah pengumpulan data. Pada tahap ini data mentah/raw data yang telah

dikumpulkan diolah atau dianalisis sehingga menjadi informasi yang

digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. (Djami, 2016)

Dalam penulisan ini, penulis akan memilih dan memilah data-data

yang pokok dan penting, sehingga mendapat gambaran yang jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan tindakan selanjutnya. Peneliti

selanjutnya menggambarkan, menjelaskan atau menafsirkan dan

menyampaikan dalam bentuk narasi dan diagram yang dapat dipahami

dengan baik dan benar.

III.8 Jangka Penelitian

Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini rencananya akan

dimulai dari tahap persiapan penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian

hingga penyelesaian karya tulis ilmiah. Secara keseluruhan semua kegiatan

dilakukan selama kurang lebih 7 bulan, yaitu sejak bulan November 2018

sampai Mei 2019. Perincian kegiatan yang dilaksanakan sebagaimana

dipaparkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2 Jangka Penelitian

1
No Jadwal Penlitian Bulan Pelaksanaan Tahun 2019

November Februari April Mei


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan
Penyusunan

Proposal
Pengumpulan

Berkas Proposal
Ujian Proposal
2. Tahap

Pelaksanaan
Pelaksanaan

Penelitian
3. Tahap

Penyelesaian
Pengumpulan

Berkas Ujian

KTI
Ujian KTI
Revisi KTI
Pengumpulan

KTI

1
Daftar Isi

A, K. (2009). Materi Ajar Metodologi Penelitian , Kerangka Berpikir, Kerangka


Konsep dan Hipotesis. Depok: Universitas Indonesia.

Arikunto. (1998). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azhari, M. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Daradjatun. (2008). Pedoman Pelayanan Transfusi Darah. Jakarta: UTD PMI


Pusat.

Depkes, R. (2009). Donor Darah, Hidup Sehat Sambil Beramal. jakarta:


www.health.detik.com. Diakses tanggal 20 januari 2018.

Djami, M. E. (2016). Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. Bogor.

Gustaman, A. B. (2013). Kualitas Pelayanan Pendonoran Darah pada Unit


Donor Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Jember. Jember:
Universitas Jember.

1
Kerlinger. (1985). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada.

Kuncoro. (2015). Efek Donor Darah.

Nasir. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Permenkes, R. (2015). Standar Pelayanan Transfusi Darah. Jakarta: Depkes.

PI pule, R. B. (2014). Factors Associated with Intention to Donate Blood:


sociodemographic and Past Experience Variables. Journal of Blood
Transfusion, 1-2.

Purnomo, H. U. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

S, N. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sacher, A. R. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium . Jakarta:


EGC.

Setiawan, M. A. (2014). Customer Relationship Management untuk Pengelolaan


Donor Darah. Jurnal Teknik Pomits Vol 3, No. 2.

Supardi. (1993). Populasi dan Sampel Penelitian. Jakarta: UNISIA.

Suryana. (2010). Metode Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan


Kualitatif. Bandung: UPI.

Ummu, H. (2011). Donor Darah, Jenis Jenis Donor Darah. Jakarta:


http://hanieummu.blogspot.com/2011/11/donor-darah.html. Diakses pada
tanggal 9 november 2018.

Anda mungkin juga menyukai