Anda di halaman 1dari 65

MATERI INTI – 3

SELEKSI PENDONOR DARAH


DI PUSKESMAS

dr. MARTONO ADI TRIYOGO


CURRICULUM VITAE

Nama : dr.Martono Adi .T


TTL : Jombang 03 Maret 1971
Alamat : Dukuh kupang 19/23 Surabaya
Status : Married
Telp : 083831550029
Email : martono.triyogo@yahoo.com
Hobby : Sport, Traveling & Tracking
PENGKONDISIAN

 Apa yang anda ketahui tentang donor darah ?


 Ada berapa jenis donor darah yang anda ketahui?
 Mengapa calon donor darah harus sehat ?
 Apa yang anda ketahui tentang persyaratan menjadi donor darah ?
I.I.DESKRIPSI SINGKAT
DESKRIPSI SINGKAT
 Merupakan tahap lanjut kegiatan Rekruitmen calon pendonor di Puskesmas.
 Sasaran utama calon pendonor yg disepakati dan bersedia menjadi pendamping bumil.
 Seleksi dilakukan untuk menentukan apakah seseorang memenuhi persyaratan untuk
menjadi pendonor darah atau tidak.
 Seleksi pendonor darah penting dilakukan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan
pendonor, resipien dan petugas.
 Untuk dapat terselenggaranya kegiatan seleksi pendonor darah sesuai prosedur standar,
seluruh peralatan serta bahan dan alat habis pakai harus disiapkan, dibersihkan dan
dirapihkan.
DESKRIPSI SINGKAT (2)

Seleksi Pendonor Darah Secara Umum meliputi :


 Penilaian apakah calon pendonor memenuhi persyaratan donor/seleksi awal.
 Pengarahan pengisian informasi dan kuesioner kepada calon pendonor,

meliputi pengertian dan tujuan inform consent


 Pemeriksaan riwayat penyakit yang dialami calon pendonor
sebelumnya
 Kesehatan fisik terbatas.

Seleksi awal donor di Puskesmas


penilaian apakah calon pendonor memenuhi persyaratan pendonor dalam aspek kondisi fisik,
penilaian riwayat penyakit,
pemeriksaan golongan darah (dipilih yang sama dengan ibu hamil bersangkutan)
pemeriksaan kadar hemoglobin
Diutamakan bagi calon pendonor pendamping ibu hamil yg beresiko.
Yang lolos seleksi dilanjutkan pengarahan dan pengisian informasi dan kuesioner utk diteruskan kpd UTD.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan pembelajaran umum:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan seleksi calon pendonor
darah di puskesmas.
 
B. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep seleksi pendonor darah.
2. Melakukan kewaspadaan standar dan keamanan kerja dalam seleksi
pendonor darah
3. Melakukan persiapan alat dan bahan untuk seleksi pendonor darah.
4. Melakukan seleksi calon pendonor darah di Puskesmas
III.
III.POKOK
POKOKBAHASAN
BAHASAN

 Pokok Bahasan 1 : Konsep seleksi pendonor darah.

 Pokok Bahasan 2 : Kewaspadaan standar dan keamanan kerja dalam


seleksi pendonor darah

 Pokok Bahasan 3 : Persiapan alat dan bahan untuk seleksi pendonor darah.

 Pokok Bahasan 4 : Seleksi calon pendonor darah di Puskesmas


III.
III.METODE
METODE

 Curah pendapat
 Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
 Demonstrasi (TPK 2-4)
 Latihan
POKOK BAHASAN 1
KONSEP SELEKSI PEDONOR DARAH
A. Pengertian Seleksi Pendonor Darah

Seleksi • adalah upaya untuk menilai apakah pendonor darah


• adalah upaya untuk menilai apakah pendonor darah
Donor memenuhi persyaratan donor atau tidak
memenuhi persyaratan donor atau tidak

• merupakan kriteria yang harus dipenuhi agar


Syarat • merupakan kriteria yang harus dipenuhi agar
seseorang yang telah berminat menjadi donor dapat
Donor seseorang yang telah berminat menjadi donor dapat
menyumbangkan darahnya.
menyumbangkan darahnya.

Mutu & • harus dijamin untuk mencegah bahaya penularan


• harus dijamin untuk mencegah bahaya penularan
Keamanan infeksi terhadap penerima darah atau pegawai yang
infeksi terhadap penerima darah atau pegawai yang
Darah melakukan pengambilan darah
melakukan pengambilan darah
PADA KEGIATAN SELEKSI PENDONOR DARAH

Informasi pra penyumbangan harus disediakan atau


disajikan untuk semua pedonor

Proses Risiko yang


penyumbangan berhubungan
darah Pendonor harus
dengan Infeksi
memberitahukan
Menular Lewat
setiap risiko yang
Transfusi Darah
dimiliki secara
(IMLTD)
jujur dan benar

Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah dilatih


PEMERIKSAAN
PEMERIKSAANKEPATUTAN
KEPATUTANPENDONOR
PENDONORUNTUK
UNTUK
MENYUMBANGKAN DARAHNYA
MENYUMBANGKAN DARAHNYA

Keadaan umum
PATUT
DONORPATUT

Jawaban kuesioner

Riwayat kesehatan
DONOR

Faktor risiko: Gaya Hidup

Pengukuran: Nadi, TD, RR, Gol


darah, Hb
B. PERSYARATAN PENDONOR DARAH
- Usia - Penampilan pendonor
- Berat badan 1. Kriteria Seleksi - Riwayat kesehatan
- Interval sejak 1. Kriteria
umumSeleksi termasuk kondisi
penyumbangan umum kesehatan saat ini
darah terakhir - Resiko terkait gaya hidup

2. Kondisis medis yang


5. Riwayat infeksi 2. Kondisis medis yang
5. Riwayat infeksi memerlukan penolakan
memerlukan
permanenpenolakan
permanen

3. Kondisi medis yang


4. Riwayat imunisasi 3. Kondisi medis
memerlukan yang
penolakan
4. Riwayat imunisasi memerlukan penolakan
sementara
sementara

Persyaratan donor tertera didalam lembar informasi Kuesioner harus diisi oleh pendnor sblm setiap
donor dalam bentuk kuesioner donor penyumbangan
1. Kriteria Seleksi Umum

No Kriteria Umum Penjelasan

Usia minimal 17 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur >60


1. USIA tahun dan pendonor ulang dengan umur >65 tahun dapat menjadi
pendonor dengan perhatian khusus
Donor darah lengkap:
- ≥ 55 kilogram untuk penyumbangan darah 450 mL
2. BERAT BADAN - ≥ 45 kilogram untuk penyumbangan darah 350 mL
Donor apheresis:
- ≥ 55 kilogram
Sistolik : 90 hingga 160 mm Hg
3. TEKANAN DARAH Diastolik : 60 hingga 100 mm Hg
Dan perbedaan antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20
mmHg
4. DENYUT NADI 50 hingga 100 kali per menit dan teratur
Kriteria Seleksi (2)

No KRITERIA PENJELASAN
5. Suhu Tubuh 36,5 – 37,5 0C

6. Hemoglobin 12,5 hingga 17 g/dL

7. Interval sejak penyumbangan terakhir Merujuk pada poin 6


Kondisi tersebut dibawah ini, tidak diizinkan untuk
8. Penampilan Donor mendonorkan darah: Anemia, jaundice, sianosis,
dispnoe, ketidak stabilan mental, alkohol atau
keracunan obat
9. Riwayat kesehatan termasuk kondisi Merujuk pada poin 2, 3, 4 dan 5
kesehatan saat ini
Orang dengan gaya hidup yang menempatkan
10. Resiko terkait gaya hidup mereka pada risiko tinggi untuk mendapatkan
penyakit infeksi berat yang dapat ditularkan
melalui darah.
2. Kondisi Medis Yang Memerlukan Penolakan Permanen

No. KONDISI PENJELASAN


1. Kanker / penyakit keganasan Dibatasi pada :
- Keganasan haematological
- Keganasan yang berhubungan dg kondisi viremia
Semua jenis kanker membutuhkan 5 tahun tidak kambuh sejak
pengobatan aktif lengkap dilaksanakan

2. Creutzfeldt-Jacod Disease Orang yang :


- Telah diobati dengan ekstrak yang berasal dari kelenjar
pituitary manusia
- Menerima cangkok duramater atau kornea
- Telah dinyatakan memiliki resiko Creutzfeldt-Jacod Disease
atau Transmissible Spongiform Encephalopathy lainnya

3. Diabetes Jika mendapatkan terapi insulin


4. Obat-obatan Setiap riwayat penyalahgunaan narkoba yang disuntikkan
5. Penyakit jantung dan pembuluh Orang dengan riwayat penyakit jantung terutama :
darah - Coronary Disease
- Angina Pectoris
- Severe Cardiac Arrhythmia
2. Kondisi Medis Yang Memerlukan Penolakan Permanen (2)
No KONDISI PENJELASAN
6. Kondisis Infeksius - HIV ½, HTLV I/II, HBV, HCV
- Carrier HIV ½, Carrier I/II, HBV, HCV
- Babesiosis
- Leishmaniasis (Kala-Azar)*
- Chronic Q Fever*
- Trypanosomiasis cruzi (Chagas disease)*
- Juga lihat penyakit infeksi sebagaimana tertera pada (2, 3, 5)
- Orang dengan perilaku seksual yang menempatkan mereka pada
resiko tinggi mendapatkan penyakit infeksi berat yang dapat
ditularkan melalui darah
7. Xenotransplantation Semua penerima
8. Alergi Orang yang tercatat memiliki riwayat anafilaksis
9. Penyakit auto-imun Jika lebih dari satu organ yg terpengaruh
10. Tendensi perdarahan abnormal Semua donor
11. Penyakit hati Semua donor
12. Polycythaemia Vera Semua donor

Persyaratan penolakan mungkin ditetapkan oleh UTD jika penyumbangan darah digunakan untuk fraksionasi
3. Kondisi Medis Yang Memerlukan Penolakan Sementara

No KONDISI MASA PENOLAKAN


1. Endoskopi dengan biopsy 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk hepatitis C
menggunakan peralatan fleksibel 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negative untuk
Hepatitis C
2. Kecelakaan inokulasi, akupuntur, 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C
tatoo, tindik badan 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk
Hepatitis C
3. Mukosa terpercik oleh darah 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C
manusia, jaringan atau sel yang 4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk
ditransplantasikan Hepatitis C
4. Transfusi komponen darah 6 bulan tanpa pemeriksaan NAT untuk Hepatitis C
4 bulan jika pemeriksaan NAT pada 4 bulan negatif untuk
Hepatitis C
5. Epilepsi 3 tahun setelah berhenti pengobatan tanpa seranagan
6. Demam >38oC, flu-like illness 2 minggu setelah gejala menghilang
Penyakit Ginjal Acute glomerulonephritis : 5 tahun ditolak setelah penyembuhan
lengkap
Kondisi yang Memerlukan Penolakan Sementara (2)

NO. KONDISI MASA PENOLAKAN


7. Pengobatan Membutuhkan penilaian medis dari :
- Kelainan atau penyakit yang mendasarinya
- Jenis pengobatan dan dampak yang potensial pd
penerima
Daftar obat-obatan yg umum dan penerimaan untuk
penyumbangan darah hrs dikaji ulang secara teratur.
Penolakan donor pd penyumbangan trombosit jika mereka
mendapatkan pengobatan yang berdampak pd trombosit
8. Osteomyelitis 2 thn stlh donor diobati
9. Kehamilan 6 bln setelah melahirkan / penghentian kehamilan
10. Demam reumatik 2 thn stlh serangan tidak ada bukti adanya penyakit jantung
kronik
11. Bedah Tidak ada penyumbangan darah hingga sembuh total dan
sehat
12. Cabut gigi 1 minggu jika tdk ada keluhan
13. Penyakit Tropik Lihat penyakit infeksius
4. Imunisasi Pencegahan

Jenis vaksinasi Masa penolakan

Attenuated bacteria and viruses: 4 minggu


BCG, yellow fever, rubella, measles,
poliomyelitis (oral), mumps, typhoid fever,
cholera

Killed bacteria: Diterima jika keadaan kesehatan baik


Cholera, Typhoid
Inactivated viruses: Diterima jika keadaan kesehatan baik
Poliomyelitis (injeksi), influenza
Toxoid: Diterima jika keadaan kesehatan baik
Diphtheria, tetanus
Vaksin lain: Diterima jika keadaan kesehatan baik dan tidak ada paparan
Hepatitis A dan B Hepatitis B – 1 minggu untuk mencegah hasil pemeriksaan HBsAg positif palsu
Hepatitis B 1 tahun post-exposure (setelah paparan)
Rabies, tick-borne encephalitis

Smallpox 8 minggu
5. Penyakit Infeksi

PENYAKIT MASA PENOLAKAN


HIV / AIDS a. Permanen :
- Orang dg gaya hidup resiko tinggi
- Patner seksual saat ini adalah orang dg HIV
b. Sementara :
12 bulan stlh kontak seksual terakhir dg partner seksual terdahulu adalah
orang dg HIV
Brucellosis (telah 2 thn stlh penyembuhan lengkap
dikonfirmasi)
Chagas Disease Permanen :
Orang yg mengalami atau pernah mengalami penyakit Chagas

Hanya plasma (kecuali pemeriksaan untuk T.Cruzi adalah negative)


- Orang lahir diarea endemic Chagas
- Orang yang ditransfusi didaerah endemic Chagas
Jaundice dan Hepatitis Riwayat hepatitis atau Jaundice mungkin dapat diterima jk pemeriksaan HBsAg
dan anti-HCV negative
a. Permanen :
Patner seksual saat ini adalah orang dg Hepatitis B kecuali menunjukkan
telah kebal
5. Penyakit Infeksi (2)

PENYAKIT MASA PENOLAKAN


b. Sementara :
- 6 bulan jk ada kontak erat dirumah dg penderita Hepatitis B akut
atau kronik kecuali jk menunjukkan telah kebal
- 6 bulan stlh kontak seksual terakhir dg partner seksual terdahulu
yang menderita Hepatitis B

Malaria Sementara :
3 tahun untuk orang yg pernah menderita malaria dan tetap asimptomatik

Pada daerah endemic Malaria perlu ditambahkan uji saring terhadap antibody Malaria
Q Fever Sementara :
2 tahun stlh tanggal konfirmasi telah sembuh*
Sifilis Sementara :
2 tahun setelah tanggal konfirmasi telah sembuh*
Toxoplasmosis Sementara :
6 bulan stlh penyembuhan klinis
5. Penyakit Infeksi (3)

Penyakit Masa Penolakan


Tuberculosis Sementara :
2 thn stlh tanggal pernyataan telah sembuh
Variant Creutzveldt-Jacob Penolakan berdasar pada penilaian resiko
disease
West Nail Virus (WNV) Sementara :
- 120 hari stlh didiagnosa untuk orang dengan WNV
- 28 hari stlh meninggalkan area beresiko WNV untuk mengunjungi kearea tsb*

*Tidak diterapkan untuk fraksionasi plasma (tdk ada komponen selular)


6. Standart Khusus untuk Interval Pengambilan, Frekuensi dan Volume beberapa jenis
komponen darah

KOMPONEN KRITERIA PERSYARATAN


Penyumbangan darah Interval waktu sejak - Laki-Laki : 2 bulan
lengkap penyumbangan terakhir - Perempuan : 2 bulan
(Whole Blood) - 48 jam jika penyumbangan terakhir
adalah prosedur plasmapheresis atau
plateletpheresis (dan dalam jumlah
maksimal penyumbangan darah lengkap per
tahun)
Frekuensi pengambilan - Laki-Laki 6 penyumbangan pertahun
- Perempuan 4 penyumbangan pertahun
Volume (maximum) - 450 mL ± 10% diluar antikoagulan
(standard penyumbangan)
- 350 mL ± 10% diluar antikoagulan
6. Standart Khusus untuk Interval Pengambilan, Frekuensi dan Volume beberapa jenis
komponen darah (2)

KOMPONEN KRITERIA PERSYARATAN


Apheresis Plasma Interval waktu sejak - 1 minggu (dg maksimum 33 prosedur
penyumbangan terakhir apheresis per tahun)
- 1 bulan dari penyumbangan darah lengkap
atau jika terjadi kegagalan pengembalian
sel darah merah saat apheresis
Frekuensi pengambilan 33 pengambilan per donor per tahun
Volume (maximum) - Pengambilan tidak boleh melebihi 13% vol
darah total (10.5 ml/kg BB)
- 750 ml plasma diluar antikoagulan per
pengambilan
- 1.5 L plasma per minggu
- 25 L per tahun
6. Standart Khusus untuk Interval Pengambilan, Frekuensi dan Volume beberapa jenis
komponen darah (3)

KOMPONEN KRITERIA PERSYARATAN


Apheresis Plasma Interval waktu sejak - 2 minggu setelah pengambilan apheresis
Dengan trombosit penyumbangan terakhir trombosit terakhir
- 1 bulan dari penyumbangan darah lengkap
atau jika terjadi kegagalan pengembalian
sel darah merah selama apheresis
Frekuensi pengambilan 26 pengambilan per donor per tahun, dg jarak
minimal 2 minggu diantara pengambilan
Volume (maximum) - Pengambilan tidak boleh melebihi 13% vol
darah total (8.5 ml/kg BB)
- 750 ml plasma dan trombosit diluar
antikoagulan per pengambilan
C. Informed Consent Pendonor Dalam Rangka Perlindungan
Hukum Pendonor Darah.

 Perlindungan hukum pendonor darah yang dijaga kerahasiaannya


 Pernyataan tertulis menunjukan bahwa :
1. pendonor menyetujui tindakan pengambilan darah dan sampel
darah untuk pemeriksaan laboratorium;
2. pendonor setuju untuk diberi kabar tertulis bila ternyata hasil
pemeriksaan labotarium perlu ditindaklanjuti; dan
3. pendonor setuju jika komponen plasma tidak terpakai untuk
transfusi, dapat dijadikan produk plasma untuk pengobatan.
 Ditanda tangani oleh donor dan petugas.
D. Konsep Golongan Darah dan Prinsip Pemeriksaannya

1. KONSEP GOLONGAN DARAH

TRANFUSI pemberian darah atau komponen darah yang berasal


DARAH dari pendonor darah yang telah diolah sesuai dengan
standar kepada pasien yang membutuhkannya secara
intravena.
TRANFUSI
REAKSI

darah donor yang diberikan harus sama golongannya


dengan darah pasien
- golongan darah donor ataupun pasien harus
HEMOLITIK ditentukan terlebih dahulu
- dilakukan uji cocok serasi antara darah donor
dengan darah pasien.
1. KONSEP GOLONGAN DARAH (2)

SISTEM PALING BERMAKNA DALAM TRANSFUSI


GOLONGAN DARAH :
DARAH GOLONGAN DARAH ABO & RHESUS

32 Sistem golongan darah,


antara lain:
- sistem gol darah ABO
- Rhesus DITENTUKAN OLEH
- P
- MNS
- Lutheran
- Kell
- Kidd antigen yang terdapat di permukaan sel darah merah
- Duffy, I, dan lain-lain. - ± 250 antigen pada permukaan sel darah meerah
2. GOLONGAN DARAH ABO
Von Dungern dan Hirszfeld mengkonfirmasi bahwa :
 golongan ABO secara genetika diwariskan
 meneliti pada 72 keluarga dengan 102 anak

Pewarisan aglutinogen A dan B mengikuti hukum MENDELS


 Gen ABO adalah autosomal (tidak terdapat pada sex chromosome)
 Masing-masing orang mempunyai 2 kopi gen yg menandai golongan ABO
mereka : Satu dari ibu & satu dari ayah
 Golongan darah A dan B dominan terhadap golongan O
 Gen golongan A dan B adalah co-dominant

jika seorang mewarisi  mempunyai antigen gol A dan B.


jika seorang mewarisi  mempunyai antigen gol A dan B.
satu gen golongan A  Kromosom dari ibu dan ayah,
satu gen golongan A  Kromosom dari ibu dan ayah,
dan satu gen golongan masing-masing membawa salah
dan satu gen golongan masing-masing membawa salah
B pada sel darah satu dari gen A, gen B atau gen O.
B pada sel darah satu dari gen A, gen B atau gen O.
merahnya
merahnya
Gen-gen yang diturunkan dari masing-masing
Gen-gen yang diturunkan dari masing-masing
GENOTIP golongan darah orang tua yang ada pada
golongan darah orang tua yang ada pada
kromosom
kromosom

FENOTIP efek yang bisa terlihat dari gen-gen yang


efek yang bisa terlihat dari gen-gen yang
diwariskan misalnya golongan darah itu sendiri
diwariskan misalnya golongan darah itu sendiri
Antigen dan antibodi pada golongan darah ABO
 

3.
3. Golongan Darah Rhesus
Golongan darah Rhesus ditentukan oleh 2 gen, yaitu :
1. gen RHD (membentuk antigen D)
2. gen RHCE (membentuk antigen Cc dan Ee) yang terletak pada kromosom
1p36.2-p34

Golongan darah Rhesus positif, mengandung antigen D, sedangkan golongan


darah Rhesus negatif tidak mengandung antigen D.
Mereaksikan 1 tetes darah (sel
darah merah) dg 2 tetes
antisera yg kandungannya
1. Forward / Cell adalah antibody monoclonal
(anti-A, anti-B atau anti-D) pd
Grouping
Pemeriksaan Gol paper slide darah
--- +/- reaksi aglutinasi
Darah Pada
Prinsipnya harus
dilakukan melalui Dilakukan untuk konfirmasi.
2. Reverse /Serum Caranya dg mereaksikan 2
Grouping tetes serum dg 1 tetes
suspense sel darah merah 5%
(sel A, sel B, sel O dan
autokontrol) yg paper slide gol
darah
--- +/- reaksi aglutinasi
Hasil pemeriksaan golongan darah ABO
Hasil pemeriksaan golongan darah ABO

NO SEL GROUPING SERUM GROUPING SEL O GOLDA

ANTI-A ANTI-B SEL A SEL B

1 4+ 0 0 4+ 0 A

2 0 4+ 4+ 0 0 B

3 4+ 4+ 0 0 0 AB

4 0 0 4+ 4+ 0 O
POKOK BAHASAN 2
KEWASPADAAN STANDART DAN KEAMANAN KERJA
Kewaspadaan Standar

 Adalah berbagai tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi


pada petugas laboratorium Puskesmas, terkait pemeriksaan
kadar hemoglobin dan golongan darah calon pendonor.
 Terdiridari tindakan untuk keamanan kerja yakni, melindungi
petugas, mencegah penularan ke pasien dan pengunjung
Puskesmas lain, serta mencegah penularan ke lingkungan
sekitar sarana kesehatan.
Ruang lingkup kewaspadaan stándar dan
keamanan kerja

 Penggunaan Alat Pelindung Diri, meliputi:


1. Memakai sarung tangan yang baru untuk
setiap calon pendonor darah.
2. Memakai jas laboratorium atau apron.
3. Menggunakan masker apabila diperlukan
 Cara cuci tangan yang benar
A. Penggunaan Masker
 Pada kegiatan seleksi pendonor, khususnya pada pemeriksaan kadar hemoglobin dan
golongan darah di laboratorium Puskesmas, penggunaan masker dianjurkan ketika
kesehatan petugas terganggu untuk menghindari kontaminasi terhadap bahan pemeriksaan. 

 Prosedur mengenakan dan melepas masker


a. Prosedur kerja mengenakan masker
1. Cuci tangan sebelum mengenakan masker.
2. Cari ujung atas masker, pegang masker pada bagian atas kedua tali.
3. Talikan kedua tali atas secara pas di bagian belakang atas kepala.
4. Dengan lembut, tekan bagian atas logam di atas tonjolan hidung.

b. Prosedur kerja melepaskan masker


1. Buka kedua ikatan masker.
2. Lipat masker di bagian tengahnya dengan kedua permukaan dalamnya bertemu.
3. Simpan masker di tempat yang telah disediakan
B. Penggunaan Jas Laboratorium

1. Bahan jas laboratorium yang dianjurkan adalah bahan katun dengan model tertutup di
bagian depan. Bagian belakang harus ditutup dengan sistim tali dan bagian manset tidak
boleh terbuat dari karet.
2. Tali jas laboratorium bagian belakang harus terikat saat bekerja.
3. Jas laboratorium harus dikenakan sebelum mengenakan sarung tangan.
4. Prosedur mengenakan dan melepas jas laboratorium:
a. Jas laboratorium dikenakan sebelum mengenakan sarung tangan.
b. Jas laboratorium harus dikenakan dengan menutupi bagian depan tubuh dan tali di
bagian belakang harus dieratkan.
c. Jas laboratorium dilepaskan setelah sarung tangan dilepaskan.
d. Tali di bagian belakang jas laboratorium dilonggarkan kemudian jas laboratorium
dilepaskan.
 
C. Penggunaan Sarung Tangan

1. Sarung tangan merupakan bagian penting untuk petugas seleksi pendonor dengan tujuan
melindungi petugas dari paparan terhadap agen infeksius asal darah calon pendonor,
khususnya jika ada risiko kecelakaan terkait luka tertusuk oleh benda tajam terkontaminasi, luka
lecet atau luka iris. Sarung tangan pada seleksi donor juga berperan melindungi bahan
pemeriksaan dari kontaminasi.
2. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan sarung tangan, yakni:
a. Sarung tangan yang digunakan adalah yang tepat untuk pekerjaan yang akan dilakukan dan
bahan yang akan ditangani
b. Untuk pekerjaan di laboratorium, sarung tangan yang biasa digunakan adalah Disposable
Medical Gloves bertanda micro-organism hazards.
c. Bahan sarung tangan tidak dianjurkan dari polythene oleh karena biasanya longgar dan
mudah robek
d. Bahan sarung tangan dari latex banyak digunakan
e. Bahan sarung tangan yang direkomendasikan adalah nitrile atau vinyl yang dapat menghindarkan
alergi.
f. Panjang sarung tangan - semakin panjang sarung tangan semakin baik akan melindungi pemakainya.
Ukuran sarung tangan harus memiliki panjang 24 cm, 25 cm dan 26 cm untuk masing- masing ukuran
8 (M), 9 (L) dan 10 (XL).
g. Ketebalan sarung tangan - apapun bahan sarung tangan yang digunakan, semakin tebal bahan
semakin tinggi tingkat perlindungan yang diberikan
h. Sementara mempertimbangkan masalah kenyamanan, kita juga jangan melupakan risiko alergi dan
iritasi karena hal ini dapat terjadi akibat sarung tangan berkualitas rendah.
i. Bagaimana melepaskan sarung tangan dengan aman – prinsipnya adalah pencegahan potensi
kontaminasi silang.
j. Sarung tangan dikenakan setelah petugas mengenakan jas laboratorium.
k. Panjangnya sarung tangan harus menutupi lengan jas laboratorium.
l. Petugas tidak boleh membuka pintu atau menerima telpon saat masih mengenakan sarung
tangan

3. Prosedur penggunaan sarung tangan


a. Prosedur kerja mengenakan sarung tangan
1. Lepaskan jam tangan, cincin dan lengan pakaian panjang di tarik ke atas.
2. Inspeksi kuku dan permukaan kulit apakah ada luka.
3. Cuci tangan.
4. Buka pembungkus bagian luar dari kemasan sarung tangan dengan memisahkan sisi –
sisinya.
5. Jaga agar sarung tangan tetap di atas permukaan bagian dalam pembungkus.
6. Identifikasi sarung tangan kiri dan kanan, gunakan sarung tangan pada tangan yang
dominan terlebih dahulu.
7. Dengan ibu jari dan telunjuk serta jari tangan yang non dominan pegang tepi mancet
sarung tangan untuk menggunakan sarung tangan dominan
8. Dengan tangan yang dominan dan bersarung tangan selipkan jari - jari ke dalam mancet sarung
tangan kedua.
9. Kenakan sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan.
10. Jangan biarkan jari -jari tangan yang sudah bersarung tangan menyentuh setiap bagian atau
benda yang terbuka.
11. Setelah sarung tangan kedua digunakan mancet biasanya akan jatuh ke tangan setelah
pemakaian sarung tangan.
12. Setelah kedua tangan bersarung tangan tautkan kedua tangan ibu jari adduksi ke belakang.
13. Pastikan setelah pemakaian sarung tangan steril hanya memegang alat - alat steril.

b. Prosedur kerja melepaskan sarung tangan


1. Pegang bagian luar dari satu mancet dengan tangan bersarung tangan, hindari menyentuh
pergelangan tangan.
2. Lepaskan sarung tangan dengan dibalik bagian luar kedalam, buang pada bengkok.

3. Dengan ibu jari atau telunjuk yang tidak memakai sarung tangan, ambil bagian dalam sarung tangan

lepaskan sarung tangan kedua dengan bagian dalam keluar, buang pada bengkok.
D. Teknik Cuci Tangan Yang Benar

1. Tujuan dari cuci tangan adalah secara mekanik menghilangkan


kontaminasi, sel-sel mati dari lapisan kulit, minyak dan sisa-sisa
keringat
2. Menghilangkan sejumlah lapisan minyak kulit yang terkontaminasi
dan sel-sel mati juga bakteri yang melekat merupakan bagian
penting dari higiene tangan.
3. Pada saat yang bersamaan hal ini mengakibatkan hilangnya
minyak dan faktor yang menjaga kelembaban kulit, seperti
misalnya lapisan hidrolipid yang merupakan elemen penting dari
pertahanan kulit dan peranannya dalam menjaga kelembaban kulit.
4. Pada bagian punggung tangan, memakan waktu 1 jam untuk menggantikan
5. Oleh karena bertambahnya kehilangan faktor pelembab alamiah yang melekat
pada epidermis dan melembutkan kulit, kulit menjadi lebih lembab dan dapat
mengering lebih cepat.
6. Cuci tangan yang terlalu sering memperparah dampak sementara yang telah
dijelaskan di atas dan mengarah pada proses patologis lebih jauh. Penurunan
konsentrasi faktor pelembab alamiah dan lemak kulit memperlemah fungsi dan
juga struktur dari pertahanan kulit.
7. Pemeliharaan higiene kulit secara tepat dan penggunaan produk kulit yang
“ramah, akan mengurangi risiko kelainan kulit.
8. Ketika mencuci tangan, harus hati-hati, hanya air yang hangat boleh
digunakan, oleh karena suhu air di atas 30 oC akan menyebabkan tercucinya
lemak dari lapisan kulit yang lebih dalam.
9. Secara umum dapat dikatakan bahwa tangan harus dicuci sesering mungkin
ketika diperlukan dan sebisa mungkin sesedikit mungkin ketika tidak diperlukan.
10. Jika tangan kotor, berkeringat atau lengket, dan jika menangani kotoran atau
darah, maka cuci tangan dengan desinfektan adalah indikasi
11. Berikut langkah cuci tangan yang benar dengan menggunakan air mengalir:
E. Pembuangan Limbah Infeksius

1.Untuk menampung limbah infeksius harus menggunakan wadah dengan spesifikasi sebagai berikut:
 mempunyai penutup
 dinding tebal atau tahan tusukan
 lubang cukup besar untuk memasukkan lanset dan jarum suntik
 bagian bawah dan samping anti bocor
 berlabel bio-hazard
2. Buang sampah infeksius benda tajam segera setelah pemeriksaan sesuai prosedur dalam safety box medis atau
wadah limbah infeksius tahan tusukan.
3. Jangan membuang sampah infeksius benda tajam di lantai atau wadah limbah non infeksius seperti tempat
sampah rumah tangga.
4. Tutup dan buang wadah limbah infeksius ketika sudah ¾ penuh.
5. Pembuangan limbah infeksius mengikuti aturan yang berlaku (Permenkes RI Nomor 91 Tahun 2015).
6. Desinfeksi lokasi setiap hari menggunakan larutan desinfektan yang tepat.
7. Pengelolaan reagen dan limbah infeksius sisa pemeriksaan darah pendonor.
 Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahan yang infeksius.
 Setelah pemeriksaan, selalu bersihkan area tempat kerja sesuai prosedur.
F. Pembuangan Limbah Non Infeksius

1. Limbah non infeksius dibuang di wadah yang terpisah dengan limbah


infeksius.
2. Walaupun limbah adalah non infeksius, sebaiknya wadah memiliki spesifikasi
sebagai berikut:
 mempunyai penutup
 dinding tebal
 bagian bawah dan samping anti bocor
 berlabel “non infeksius”
3. Kantong plastik limbah non infeksius dapat digunakan kantong plastik
berwarna hitam.
POKOK BAHASAN 3

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN UNTUK SELEKSI


PENDONOR DARAH.
A. Alat Seleksi Pendonor Darah

1. Pemeriksaan Kesehatan a. Stetoskop


Sederhana b. Tensimeter
c. Termometer Suhu Tubuh
d. Timbangan badan dan tinggi badan

2. Pemeriksaan Hb (Metode Hb a. Auto click


meter) dan pemeriksaan b. Cool box (untuk menyimpan antisera)
golongan darah c. Hemoglobinometer
d. Pinset Stainless
e. Safety box medis
f. Tempat kapas / dressing jar stainless
g. Tempat kassa / thromol diam stainless
h. Tempat pinset / thermometer jar stainless
i. Termometer pengukur suhu antisera
j. Wadah limbah infeksius
k. Wadah limbah non infeksius
B. Bahan Seleksi Pendonor Darah

Bahan 1. Blood lancet


2. Capilary tube
3. Cuvette haemoglobin
4. Desinfektan kulit dengan spray
5. Desinfektan untuk cuci tangan
6. Kaca obyek sekali pakai/paper slide golongan darah
7. Kantong limbah infeksius
8. Kantong limbah non infeksius
9. Kapas steril/kapas alcohol
10. Kassa steril
11. Reagensia
12. Tissue kering
13. Tusuk gigi/batang pengaduk untuk pemeriksaan golongan
darah
14. Sarung tangan
POKOK BAHASAN 4

SELEKSI CALON PEDONOR DARAH DI PUSKESMAS


Menurut Permenkes RI Nomor 92 Tahun 2015 terkait ruang lingkup


Menurut Permenkes RI Nomor 92 Tahun 2015 terkait ruang lingkup
kegiatan Program Kerja Sama untuk Puskesmas
kegiatan Program Kerja Sama untuk Puskesmas

seleksi awal calon pendonor darah pendamping ibu


seleksi awal calon pendonor darah pendamping ibu
hamil adalah DOKTER PUSKESMAS
hamil adalah DOKTER PUSKESMAS

Dapat juga dilakukan oleh PERAWAT / BIDAN


Dapat juga dilakukan oleh PERAWAT / BIDAN
dengan penugasan tertulis oleh dokter Puskesmas.
dengan penugasan tertulis oleh dokter Puskesmas.

 Calon pendonor datang ke Puskesmas 14 hari sebelum


taksiran partus ibu hamil yang bersangkutan
 Media seleksi awal dg formulir kuesioner calon pendonor darah
(terlampir)
Langkah-langkah pengisian formulir kuesioner :
A. Pengisian Identitas dan Informasi Calon Pendonor darah

Tenaga kesehatan di puskesmas memberikan formulir


kuesioner pd calon pendonor yg datang ke puskesmas untuk diisi

Tenaga kesehatan di Puskesmas menginformasikan bahwa :


- Puskesmas hanya untuk seleksi awal calon pendonor darah
- Penyumbangan darah dilakukan di UTD yg ditunjuk

Tenaga kesehatan puskesmas memberikan penjelasan bahwa :


Pengisian formulir serupa akan dilakukan di UTD sblm donor
darah Untuk konfirmasi, diikuti dengan pengisian informed concent
B. Validasi Donor Darah dan Riwayat Donor Sebelumnya
Pengisian dilakukan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dengan cara :
- menanyakan kepada calon pendonor darah disertai dengan dokumen identitas yang
berlaku (ID berfoto).

C. Pengisian Kuesioner Calon Pendonor Darah

1.Pengisian dilakukan oleh 2. pemeriksa (dokter/perawat/bidan)


calon pendonor terhadap
41 harus mengkonfirmasi ulang hasil
pertanyaan pengisian kuesioner
D.Pemeriksaan kesehatan Calon Pendonor
meliputi:
 1.tekanan darah(mm Hg)
 2.denyut nadi(frekuensi/menit)
 3.Berat badan(kg)
 4.TB(cm)
 5.KU:layak /tidak utk menjadi pendonor.
 6.Suhu badan(Celsius)
 7.Riwayat medis:Anamnesa riwayat penyakit dan
penggunaan obat2an yg di konsumsi.
E.pemeriksaan Kadar HB Calon Pendonor darah
 Sesuai Permenkes RI No.75 th 2014 ttg Puskesmas,standart minimal
pemeriksaan HB dg metode Point of Care Testing (POCT)
 Langkah pemeriksaan mengikuti Permenkes RI No.91 th 2015.

F.Pemeriksaan Golda calon pendonor darah


Selain pemeriksaan Golda ABO juga dilakukan pemeriksaan rhesus yg mengacu
pada Permenkes RI No 91 th 2015.

G.Hasil seleksi Calon pendonor Darah


Berupa kesimpulan apakah calon pendonor memenuhi syarat /tidak.
Bila memenuhi syarat Calon datang ke UTD 7-10 hr sebelum Tafsiran partus ibu
hamil ybs.
FORMULIR KUESIONER CALON PENDONOR
DINAS
KESEHATAN
Catatan: Mohon diisi lengkap dengan menggunakan huruf kapital/ angka

PUSKESMAS : ............................................................ TANGGAL : .......................................................

1 2
DIISI OLEH CALON PENDONOR DIISI OLEH PETUGAS
No. KTP/Paspor / SIM :…………………………………………………………… No. Kartu Donor : Nama Petugas : …………………………………………………………………………………………….
Nama Calon Pendonor :…………………………………………………………… Validasi Donor : Kartu Donor
Alamat Rumah :…………………………………………………………… Kelurahan / Desa :…………………………………………… KTP
…………………………………………………………… Kecamatan :…………………………………………… SIM
Jenis Kelamin : L Pr
P Kabupaten/ Kota : …………………………………………. Paspor

Alamat Kantor : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………… Riwayat Donor Sebelumnya : …………………………………………………………………………………………….


No. Telp. Kantor/ Email : …………………………………………………………… No. Telp. Rumah/Hp : …………………………………………. …………………………………………………………………………………………….
Pekerjaan 1. TNI / POLRI 3. Petani / Buruh 5. Mahasiswa/ Pelajar 7. Lain-lain …………………………………………………………………………………………….
2. Pegawai Negeri/ Swasta 4. Wiraswasta 6. Pedagang …………………………………………………………………………………………….
Tempat Kelahiran :………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………….
Tgl/bln/thn kelahiran : Tanggal Bulan Tahun …………………………………………………………………………………………….

Penghargaan donor yg telah diterima : 10x 25x 50x 75 x 100 x

Bersediakah Saudara donor pada waktu bulan puasa ? Ya Tidak

Bersediakah Saudara donor saat dibutuhkan untuk keperluan tertentu (di luar donor rutin) ? Ya Tidak

Donor yang terakhir tgl :……………………………………… Sekarang donor yang ke ? Kali Tanda Tangan Petugas : ……………………………………………………….

5 4
DIISI OLEH PETUGAS DIISI OLEH DOKTER/ PERAWAT/ BIDAN
Nama Petugas : ........................................ Nama Pemeriksa : ………………………………..
Macam donor : Sukarela Pengganti Tekanan Darah : ………………………………… Denyut Nadi : …………………………………

Nilai Hb : …………….… gr/dl Berat Badan : ………………………………… Tinggi Badan : …………………………………

Golongan Darah ABO : A B AB O Keadaan Umum : ……………………………….. Suhu : …………………………………

Golongan Darah Rhesus : Positif Negatif Riwayat Medis : ……………………………………………………………………………………………

6
DIISI OLEH DOKTER/ PERAWAT/ BIDAN

Memenuhi Syarat : Ya Tidak

Hal a ma n 1 dari 2
Petunjuk Pengisian Formulir Kuesioner Informasi, Identitas dan Kuesioner Calon Pendonor Darah Di
Puskesmas (Halaman 2)
PETUNJUK ANAMNESA KUESIONER CALON PENDONOR

Apakah anda :
1. Merasa sehat pada hari ini? 1. Calon pendonor harus tampak sehat dan bebas dari penyakit organ penting.
2. Sedang minum antibiotik ? 2. Minum antibiotik bisa mengindikasikan calon pendonor sedang tidak sehat dan
kemungkinan menularkan infeksi kepada penerima darah.
3. Sedang minum obat lain untuk infeksi? 3. Sama dengan pertanyaan nomor 2.

Dalam waktu 48 Jam terakhir


4. Apakah anda sedang minum Aspirin atau obat yang mengandung aspirin ? 4. Aspirin dapat mengganggu pembekuan darah, dan orang yang minum aspirin secara rutin
perlu ditelusuri keterkaitannya dengan penyakit yang memerlukan pengenceran darah
seperti post myocardium infark atau stroke atau lainnya. Periode penolakan > 48 jam.
Dalam waktu 1 minggu terakhir
5. Apakah anda mengalami sakit kepala dan demam bersamaan? 5. Keadaan demam bisa mengindikasikan adanya infeksi atau peradangan, shg darah yang
disuumbangkan bisa berisiko menularkan infeksi pada penerima darah.

Dalam waktu 6 minggu terakhir


6. Untuk donor wanita : apakah anda saat ini sedang hamil ? Jika Ya, kehamilan keberapa?...... 6. Pada kondisi hamil (> 6 minggu) tidak dianjurkan menyumbangkan darah untuk menjaga kesehatan
calon pendonor. Kehamilan yang terlalu sering (>3 kali) dikhawatirkan memacu terbentuknya
berbagai antibodi dalam tubuh ibu yang dapat menyebabkan ketidak cocokkan dengan
darah penerima transfusi yang dapat memacu terjadinya reaksi transfusi, seperti TRALI.

Dalam waktu 8 minggu terakhir


7. Apakah anda mendonorkan darah, trombosit atau plasma? 7. Pertanyaan ditujukan untuk menghitung jarak penyumbangan darah berikutnya.
8. Apakah anda menerima vaksinasi atau suntikan lainnya? 8. Ada ketentuan waktu penyumbangan darah pasca vaksinasi (lihat lampiran).
9. Apakah anda pernah kontak dengan orang yang menerima vaksinasi smallpox? 9. Vaksin smallpox (vaccinia virus) dengan kemungkinan orang yang divaksin terinfeksi.
Infeksi smallpox dapat ditularkan melalui udara oleh karena itu jika calon pendonor
kontak dengan orang yang menerima vaksin smallpox harus ada jeda waktu tertentu untuk
meyakini bahwa dirinya sehat.

Dalam waktu 16 minggu terakhir


10. Apakah anda mendonorkan 2 kantong sel darah merah melalui proses aferesis? 10. Untuk menentukan jeda waktu diantara penyumbangan darah.

Dalam waktu 12 bulan terakhir


11. Apakah anda pernah menerima transfusi darah? 11. Pertanyaan ini untuk meyakinkan tidak adanya window periode IMLTD, periode penolakan 12 bulan.
12. Apakah anda pernah mendapat transplantasi, organ, jaringan atau sumsum tulang? 12. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan tidak terbatas, periode penolakan 12 bulan.
13. Apakah anda pernah cangkok tulang atau kulit? 13. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan tidak terbatas, periode penolakan 12 bulan.
14. Apakah anda pernah tertusuk jarum medis? 14. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.
15. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan ODHA ? 15. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.
16. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan WPS? 16. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.
17. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan pengguna narkoba jarum suntik? 17. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan tidak terbatas.
18. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan pengguna konsentrat faktor pembekuan ? 18. Pengguna konsentrat faktor pembekuan memiliki risiko tinggi tertular IMLTD, oleh karena itu
calon pendonor yang berhubungan seksual dengannya memiliki risiko tertular IMLTD juga.
Petunjuk Pengisian Formulir Kuesioner Informasi, Identitas dan Kuesioner Calon Pendonor Darah Di
Puskesmas (Halaman 2)
PETUNJUK ANAMNESA KUESIONER CALON PENDONOR

19. Donor wanita : apakah anda pernah berhubungan seksual dengan laki-laki yang biseksual ? 19. Sama dengan pertanyaan nomor 1, periode penolakan 12 bulan.
20. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan penderita hepatitis? 20. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.
21. Apakah anda tinggal bersama penderita hepatitis? 21. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan .
22. Apakah anda memiliki tatto? 22. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.
23. Apakah anda memiliki tindik telinga atau bagian tubuh lainnya? 23. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.
24. Apakah anda sedang atau pernah mendapat pengobatan sifilis atau GO (kencing nanah) 24. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.
25. Apakah anda pernah ditahan di penjara untuk waktu lebih dari 72 jam? 25. Sama dengan pertanyaan nomor 11. Untuk meyakinkan tidak ada penularan IMLTD melalui
penggunaan narkoba yang disuntikan atau hubungan seksual berisiko.
Penyumbangan darah tidak diperkenankan < 12 bulan.
Dalam waktu 3 tahun
26. Apakah anda pernah berada di luar wilayah Indonesia? 26. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan 12 bulan.

Tahun 1980 hingga 1996


27. Apakah anda tinggal selama 3 bulan atau lebih di Inggris? 27. Untuk meyakinkan calon pndonor tidak terkait dengan kejadian outbreak CJD di Inggris.

Tahun 1980 hingga sekarang


28. Apakah anda tinggal selama 5 tahun atau lebih di Eropa? 28. Sama dengan pertanyaan nomor 27 kepedulian terhada kesehatan pendonor.
29. Apakah anda menerima transfusi darah di Inggris? 29. Sama dengan pertanyaan nomor 27.

Tahun 1977 hingga sekarang


30. Apakah anda menerima uang, obat atau pembayaran lainnya untuk seks? 30. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan tidak terbatas.
31. Laki-laki : Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan laki-laki, walaupun sekali? 31. Sama dengan pertanyaan nomor 11, periode penolakan tidak terbatas.

Apakah anda PERNAH


32. Mendapatkan hasil positif untuk tes HIV/AIDS? 32. Untuk meyakinkan bahwa calon pendonor tidak memiliki risiko IMLTD, periode penolakan tidak terbatas..
33. Menggunakan jarum suntik untuk obat-obatan, steroid yang tidak diresepkan dokter? 33. Sama dengan pertanyaan nomor 32, periode penolakan tidak terbatas.
34. Menggunakan konsentrat faktor pembekuan? 34. Sama dengan pertanyaan nomor 32, periode penolakan 12 bulan.
35. Menderita Hepatitis? 35. Sama dengan pertanyaan nomor 32, periode penolakan tidak terbatas.
36. Menderita Malaria? 36. Sama dengan pertanyaan nomor 32. Penyumbangan darah tidak diperkenankan < 3 tahun setelah asimptomatik.
Bepergian ke daerah endemis malaria , penyumbangan darah tidak diperkenankan < 12 bulan setelah pulang.
37. Menderita kanker termasuk leukimia? 37. Penderita leukemia biasanya merupakan penerima transfusi rutin, shg berisiko untuk
menularkan IMLTD, periode penolakan tidak terbatas.
38. Bermasalah dengan jantung dan paru-paru ? 38. Terkait dengan risiko terhadap kesehatan calon pendonor darah dan obat-obatan yang rutinnya, donor harus
bebas dari penyakit pernafasan akut, periode penolakan ditetapkan oleh dokter yang merawat.
39. Menderita perdarahan atau penyakit berhubungan dengan darah? 39. Sama dengan pertanyaan nomor 38, hal ini terkait dg penyakit seperti hemofili,
periode penolakan ditentukan oleh dokter yang merawat.
40. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan orang yang tinggal di Afrika? 40. Sama dengan pertanyaan nomor 32, periode penolakan tidak terbatas.
41. Tinggal di Afrika? 41. Sama dengan pertanyaan nomor 32, periode penolakan tidak terbatas. .
Negara di Afrika adalah: Cameroon, Benin, Repubik Afrika Tengah, Chad, Congo, Equatorial Guinea, Kenya,
Gabon, Niger, Nigeria, Senegal, Togo, atau Zambia).
Daftar Penolakan Donor Terkait Obat-Obatan Yang Dikonsumsi (AABB)
• Proscar (finasteride) – biasanya diberikan untuk pembesaran kelenjar prostat. Periode penolakan donor 1 bulan.
• Avodart, Jalyn (dutasteride) – biasanya diberikan untuk pembesaran kelenjar prostat. Periode penolakan donor 6 bulan.
• Propecia (finasteride) – biasanya diberikan untuk masalah “kebotakan”. Periode penolakan donor 1 bulan.
• Accutane, Absorica, Myorisan, Zenatane (Amnesteem, Claravis, Sotret, isotretinoin) – bisanya diberikan untuk acne hebat. Periode penolakan donor 1 bulan.
• Soriatane (acitretin) – bisanya diberikan untuk psoriasis berat. Periode penolakan donor 3 tahun.
• Tegison (etretinate) – bisanya diberikan untuk psoriasis berat. Penolakan permanen.
• Growth Hormone from Human Pituitary Glands – bisanya diberikan untuk anak-anak dengan keterlambatan atau hambatan pertumbuhan.
• Insulin from Cows (Bovine, or Beef, Insulin) – digunakan untuk pengobatan diabetes. Penolakan tidak terbatas.
• Hepatitis B Immune Globulin – diberikan sebagai tindak lanjut paparan terhadap hepatitis B Catatan: Ini berbeda dengan vaksin hepatitis B yang diberikan serial 3 kali dalam
kurun waktu 6 bulan untuk mencegah kemungkinan infeksi akibat paparan terhadap hepatitis B.
• Plavix (clopidogrel) dan Ticlid (ticlopidine) – menghambat fungsi platelet; digunakan untuk mengurangi kemungkinan serangan jantung dan stroke. Periode penolakan donor 14
hari.
• Feldene (piroxicam) – diberikan untuk rasa sakit arthritis ringan dan sedang. Periode penolakan donor 2 hari (48 jam).
• Experimental Medication atau Unlicensed (Experimental) Vaccine – biasanya berhubungan dengan protokol penelitian. Periode penolakan donor 12 bulan.
• Coumadin (Jantoven, warfarin) dan Heparin dan Fragmin (dalteparin) dan Pletal (cilostazol) dan Xarelto (rivaroxaban) dan Eliquis (apixaban) – biasanya diberikan untuk
mencegah penggumpalan darah. Periode penolakan donor 7 hari (1 minggu) untuk penggunaan transfusi produk plasma.
• Remicade (infliximab) dan Enbrel (etanercept) dan Humira (adalimumab) dan Actemra (tocilizumab) dan Cimzia (certolizumab pegol) – biasanya diberikan untuk pengobatan
psoriasis, arthritis, atau Crohn’s disease
• Effient (prasugrel) – mencegah penggumpalan darah – biasanya diberikan untuk mencegah serangan jantung, stroke, atau kejadian terkait peredran darah lainnya pada orang
dengan risiko tinggi
• Orencia (abatacept) – biasanya diberikan untuk pengobatan rheumatoid arthritis aktif sedang atau berat pada adults dan juvenile idiopathic arthritis.
• Pradaxa (dabigatran etexilate) – mencegah penggumpalan darah – biasanya diberikan untuk mencegah stroke pada orang dengan atrial fibrillation.
• Aggrenox (dipyridamole) – digunakan untuk mengurangi risiko stroke pada orang dengan penggumpalan darah
• Lovenox (enoxaparin) – digunakan untuk mencegah deep vein thrombosis (DVT)
Daftar Penolakan Donor Terkait Obat-Obatan Yang
Dikonsumsi (AABB)
• BERIKUT BEBERAPA ALASANNYA:
• Jika anda pernah atau sedang mengkonsumsi Proscar, Avodart, Propecia, Accutane, Soriatane, atau Tegison, obat-obatan ini dapat
menyebabkan birth defects (cacat lahir). Darah yang disumbangkan bisa mengandung dosis yang cukup tinggi dari obat-obatan ini yang
dapat merusak bayi yang dikandung jika ditransfusikan kepada ibu hamil. Jika obat-obatan tersebut telah benar-benar hilang dari
peredaran darah, maka anda dapat kembali menyumbangkan darah. Berikut ini setelah dosis terakhir, periode penolakan adalah satu
bulan untuk Proscar, Propecia dan Accutane, enam bulan untuk Avodart dan tiga tahun untuk Soriatane. Tegison adalah ditolak
permanen.
• Growth hormone dari kelenjar pituitary manusia . Hormon diperoleh dari kelenjar pituitary manusia, yaitu di dalam otak. Beberapa
orang yang mengkonsumsi hormon ini mengalami kelainan sistim syaraf langka yang disebut Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD). Penolakan
adalah permanen.
• Insulin from cows (bovine, atau beef insulin). Jika insulin ini diimport dari negara dengan “Mad Cow Disease”, maka dapat
mengandung bahan dari ternak yang terinfeksi. Ada kemungkinan "Mad Cow Disease" ditularkan melalui transfusi. Penolakan tidak
terbatas.
• Hepatitis B Immune Globulin (HBIG). HBIG tidak mencegah infeksi hepatitis B, oleh karena itu orang-orang yang menerima HBIG harus
menunggu 12 bulan untuk menyumbangkan darahnya untuk meyakinkan bahwa mereka tidak terinfeksi oleh karena hepatitis B dapat
ditularkan melalui transfusi darah kepada pasien.
• Unlicensed Vaccine (vaksin yang belim memiliki ijin edar) biasanya berhubungan dengan protokol penelitian danndampak transmisi
melalui darah tidak diketahui. Penolakan adalah satu tahun kecuali ada indikasi dari dokter.
TERIMA KASIH

BETUL, BETUL, BETUL

Anda mungkin juga menyukai