Anda di halaman 1dari 29

SISTEM INFORMASI PELAYANAN DARAH

DI ERA DIGITALISASI
Oleh:
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Kementerian Kesehatan
ABSTRAK
Darah berkontribusi dalam menyelamatkan jiwa manusia,
meningkatkan secara bermakna umur harapan hidup dan
memperbaiki kualitas pasien yang menderita penyakit yang
mengancam jiwa
Tindakan transfusi darah kepada pasien selalu ada di rumah
sakit
Darah dan komponen darah yang diberikan kepada pasien
harus terjamin keamanan dan mutunya
Reaksi transfusi mungkin dapat terjadi pada pasien yang
menerima transfusi darah

2
PROFIL PELAYANAN DARAH
DI INDONESIA
Perkembangan Jumlah UTD di Indonesia
375 379 414 421 420 420 458
458 Pemerintah/Pemda
UTD
TAHUN 2019
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 PMI
RS
DISTRIBUSI UTD DI INDONESIA TAHUN 2019 KAB/KOTA 231
DINKES
3

432
Aceh Sulawesi:
Kalimantan: 23 UTD PMI
20 UTD PMI 44 UTD Pemerintah
234
Sumatera Utara 33 UTD Pemerintah Kalimantan Papua:
Utara Sulawesi Utara 6 UTD PMI
Riau Kep. Riau Gorontalo 17 UTD Pemerintah Tersertifikasi
Kalimantan Kalimantan
Barat Timur Akreditasi Nasional
Sulawesi Tengah Papua Barat

BDRS
Sumatera Barat :
Jambi Kep. Babel Kalimantan Tengah
Sulawesi Maluku
Barat Utara
Sulawesi
Sumatera Selatan Tenggara
Bengkulu Kalimantan
Maluku Papua
Sumatera: Lampung DKI Jakarta
Selatan
44 UTD PMI Jawa Tengah Sulawesi
Maluku & Malut:
100 UTD Pemerintah

Jawa:
110 UTD PMI
Banten
Jawa Barat
DI Yogyakarta
Jawa Timur

Bali NTB
Selatan

NTT
2 UTD PMI
16 UTD Pemerintah 794
7 UTD Pemerintah

Sumber: Dit. Yankes Primer (data per Desember 2019) 3


PERSENTASE PEMENUHAN KEBUTUHAN DARAH
DI INDONESIA
100%
INDONESIA
90% 2016 2017
81,2 89,5
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Sumber: Laporan Tahunan UTD Tahun 2016 -2017 4


TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
DALAM PELAYANAN DARAH
(Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2011)
1. Mengatur, membina, dan mengawasi pelayanan
darah dalam rangka melindungi masyarakat
2. Terselenggaranya pelayanan darah yang aman,
mudah di akses dan sesuai kebutuhan masyarakat
3. Mendorong penelitian dan pengembangan kegiatan
pelayanan darah untuk kepentingan pelayanan
kesehatan
4. Pendanaan Pelayanan Darah dalam rangka jaminan
ketersediaan darah untuk kepentingan pelayanan
kesehatan
5
PERATURAN TERKAIT PELAYANAN DARAH
1. UU 36/2009 tentang Kesehatan
2. PP 7/2011 tentang Pelayanan Darah
3. PERMENKES 83/2014 tentang UTD, BDRS dan Jejaring
Pelayanan Transfusi Darah
4. PERMENKES 91/2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi
Darah
5. PERMENKES 92/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Program Kerja Sama antara PUSKESMAS, UTD & RS dalam
Pelayanan Darah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu
6. PERMENKES 15/2019 tentang Fraksionasi Plasma
7. PERKA BPOM 10/2017 tentang Penerapan Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) untuk UTD & Pusat
Plasmaferesis
6
PENCATATAN & PELAPORAN TERKAIT
PELAYANAN DARAH

PP NO. 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN LEBIH LANJUT


PELAYANAN DARAH PMK NO. 83 TAHUN 2014
TENTANG UTD, BDRS DAN
Bab XI. JEJARING
Pencatatan dan Pelaporan PELAYANAN TRANSFUSI
DARAH
Pasal 47 Ayat (1) PMK NO. 91 TAHUN 2015
UTD dan BDRS wajib melaukan pencatatan dan TENTANG STANDAR
pelaporan penyelenggaraan pelayanan transfusi PELAYANAN TRANSFUSI
darah sesuai standar DARAH
7
PMK NO. 83 TAHUN 2014 TENTANG UTD, BDRS
DAN JEJARING PELAYANAN TRANSFUSI DARAH

PENCATATAN DAN PELAPORAN UTD


 Kewajiban UTD adalah melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan UTD berupa laporan tahunan dan laporan secara berkala tiap 3 bulan
(triwulan)

 Jenis Laporan Tahunan UTD disampaikan ke Kementerian Kesehatan sedangkan


Laporan Triwulan disampaikan ke Dinas Kesehatan dan UTD Pembinanya

 Format pelaporan tahunan dan triwulan UTD telah mengalami pembaharuan


format dari Kemenkes dan telah disosialisasikan dalam bentuk surat resmi
pelaporan UTD tahun 2018, pertemuan nasional, pelatihan pelayanan darah bagi
ATLM/ Perawat di UTD maupun terintegrasi dalam SIMDONDAR PMI
8
JENIS PELAPORAN UTD

Data Laporan Triwulan UTD:


WAJIB DIBUAT DAN
 Identitas UTD
DILAPORKAN
 Kepala UTD
 Donasi Data Laporan Tahunan UTD:
 Pemeriksaan uji saring  Data Umum UTD
IMLTD  Donasi WB & Apheresis
 Jumlah uji saring IMLTD  Pendonor
per metode  Uji saring IMLTD
 Nama reagen uji saring  Darah yang dimusnahkan
IMLTD  Komponen Darah
 Permintaan Darah
WAJIB DIBUAT DAN
DILAPORKAN
 Pelayanan di RS
 Ketenagaan

9
PMK NO. 83 TAHUN 2014 TENTANG UTD, BDRS
DAN JEJARING PELAYANAN TRANSFUSI DARAH

PENCATATAN DAN PELAPORAN BDRS


 Kewajiban BDRS adalah melaksanakan pencatatan dan pelaporan secara berkala tiap
bulan (bulanan) kepada Pimpinan RS dan UTD yang bekerja sama
 Jenis Pencatatan BDRS meliputi seluruh kegiatan penyelenggaraan pelayanan
transfusi darah di RS:
1. Permintaan darah ke UTD
2. Penerimaan darah dari UTD
3. Permintaan darah dari Dokter RS
Lebih rinci tertuang dalam PMK No.
4. Hasil pemeriksaan uji pra transfusi 91 Tahun 2015 tentang Standar
5. Distribusi darah Pelayanan Transfusi Darah
6. Reaksi transfusi
7. Pengembalian darah ke UTD
 Jenis pelaporan BDRS meliputi persediaan darah, jumlah permintaan darah dan yang
diberikan, jenis darah, pengembalian darah dan alasannya serta reaksi transfusi
10
PMK NO. 91 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR
PELAYANAN TRANSFUSI DARAH

Prinsip-prinsip dokumentasi pencatatan dalam kegiatan


pelayanan darah di UTD, BDRS dan PUSAT PLASMAPHERESIS
tertuang dalam PMK No. 91 Tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Transfusi Darah

11
SISTEM KOMPUTERISASI DALAM
PELAYANAN DARAH DI UTD

Sistem Komputerisasi UTD adalah alat untuk mengelola,


menyimpan dan menganalisis informasi termasuk data mutu
Penggantian manual menjadi komputer harus tetap memenuhi
persyaratan sistem mutu yang sama
Fungsi sistem komputerisasi adalah kritis untuk mutu dan
keamanan komponen, mampu telusur dan harus dapat dipercaya,
mampu mempertahankan integritas data dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
Sistem komputerisasi harus dapat di back up secara teratur dan
harus ada prosedur pengelolaan proses secara manual jika sistem
bermasalah
12
SISTEM KOMPUTERISASI DALAM
PELAYANAN DARAH DI UTD

Desain sistem komputerisasi UTD harus ditetapkan


Ada proses validasi data sebelum data diinput dala komputer
Setiap perubahan data di komputer harus tercatat sebagai bahan
kontrol
Akses dalam sistem komputerisasi harus diawasi, keamanan
pendokumentasian dan kerahasian data pendonor harus tetap
terjaga
Sistem komputerisasi harus dapaat dilacakmeliputi bukti
perubahan, akses, identifikasi operator dan data kegiatan yang
diinput
Standar sistem komputerisasi telah ditetapkan dalam PMK No. 91
Tahun 2015
13
SISTEM KOMPUTERISASI KOMERSIAL

Setiap sistem komputerisasi yang tersedia sebagai software


komersial harus dievaluasi sebelum dipilih dan divalidasi sebelum
ditetapkan penggunaannya di UTD

Pengembang system harus mampu menjamin untuk dapat


mengintegrasikan dalam sistem nasional

Adanya updating software system harus dievaluasi kembali sebelum


diterima dan tetap divalidasi sebelum digunakan

14
SISTEM INFORMASI PELAYANAN DARAH

Sistem Informasi Terintegrasi dalam Sistem


Pelayanan Darah : Informasi Kesehatan
1. UTD ◦ Lebih mudah bila sudah
2. BDRS sistem komputerisasi
3. PUSAT ◦ Standar mengikuti
PLASMAPHERESIS persyaratan Kemenkes

 Kemenkes baru mengembangkan sistem


informasi pelayanan darah di UTD  SIPDAH
(dalam tahap finishing)

15
SISTEM INFORMASI
SISTEM INFORMASIPELAYANAN
PELAYANAN DARAH
DARAH
(SIPDAH)
(SIPDAH)

Sistem pelaporan dan


pengolahan data
kegiatan pelayanan
darah di UTD yang
dikembangkan oleh
Kemenkes (Website)
16
LAYANAN SIPDAH

Halaman Awal (Tampilan Dasboard)


Report (Bentuk Laporan)
Input Data:
 10 jenis kegiatan pelayanan darah
rutin di UTD
 kegiatan Program Kerja Sama antara
Puskesmas, UTD dan RS dalam
Pelayanan Darah untuk menurunkan
AKI

17
AREA AKSES SIPDAH

UTD: Dinkes Kab/Kota: Dinkes Provinsi:


• Menginput data laporan • Mengakses laporan semua UTD • Mengakses laporan semua UTD
UTD masing-masing yang ada di wilayah yang ada di wilayah provinsinya
• Mengakses laporan UTD kab/kotanya • Mengakses tampilan dasboard
masing-masing • Mengakses tampilan dasboard data UTD yang ada di wilayah
• Mengakses tampilan data UTD yang ada di wilayah provinsinya
dasboard data UTD kab/kotanya • Mengakses tampilan dasboard
masing-masing • Mengakses tampilan dasboard data UTD skala Kab/Kota
• Mengakses tampilan data UTD skala Kab/Kota • Mengakses rekap laporan UTD
dasboard data UTD skala
• Mengakses rekap laporan UTD skala Kab/Kota
Nasional
skala Kab/Kota • Mengakses tampilan dasboard
• Mengakses tampilan dasboard data UTD skala Provinsi
data UTD skala Nasional • Mengakses rekap laporan UTD
skala Provinsi
• Mengakses tampilan dasboard
data UTD skala Nasional

18
AREA AKSES SIPDAH

UTD PEMBINA: UTD PUSAT PMI:


 UTD PEMBINA yang dimaksud adalah  Akses UTD  UTD Pusat PMI juga
UTD Tingkat Provinsi yang ditetapkan melaksanakan kegiatan pelayanan darah di
oleh Gubernur (sesuai PMK 83 Tahun UTD secara rutin
2014)  Privilege yang diperoleh:
 Privilege yang diperoleh:  Mengakses laporan UTD PMI seluruh
 Akses UTD  UTD Pembina juga Indonesia
melaksanakan kegiatan pelayanan  Mengakses tampilan dasboard data UTD
darah di UTD secara rutin PMI seluruh Indonesia
 Akses Dinkes Provinsi  UTD  Mengakses rekap laporan UTD PMI
Pembina diberikan tugas melakukan seluruh Indonesia
pembinaan kepada semua UTD-UTD  Mengakses tampilan dasboard data UTD
di wilayah provinsi tersebut skala Nasional
19
AREA AKSES SIPDAH

KEMENKES:
 Mengakses laporan UTD seluruh Indonesia
 Mengakses tampilan dasboard data UTD seluruh Indonesia
 Mengakses tampilan dasboard data UTD skala Kab/Kota seluruh Indonesia
 Mengakses rekap laporan UTD skala Kab/Kota
 Mengakses tampilan dasboard data UTD skala Provinsi seluruh Indonesia
 Mengakses rekap laporan UTD skala Provinsi
 Mengakses tampilan dasboard data UTD skala Nasional
 Mengakses rekap laporan UTD skala Nasional

TUGAS TAMBAHAN KEMENKES SEBAGAI ADMIN:


 Mengelola dan memelihara kesinambungan sistem (PI Yankes)
 Membuat user name sesuai peruntukan UTD yang terdaftar dan Dinas
Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota
 Melakukan upload peraturan terkait Pelayanan Darah
20
TAMPILAN SIPDAH
Logo Ucapan Selamat Datang Login:
User UTD Sesuai user
Tingkat Data:
Menu • Memilih jenis
Pilihan tampilan
dasboard
• Jenis sesuai
kewenangan

Tahun: Memilih
tahun data
yang
ditampilkan
Angka dan
Grafik dalam
tampilan
Dasboard UTD
akan muncul
setelah input
data dilakukan
21
CONTOH TAMPILAN INPUT DATA:
LAPORAN DONASI DARAH

Tampilkan Data: Tambah Data:


Gambaran rekap data Apabila UTD mau
yang sudah diinput melakukan input data

Aksi:
Apabila mau memodifikasi
hasil data yang sudah diinput
sebelumnya
22
CONTOH TAMPILAN INPUT DATA:
LAPORAN DONASI DARAH

Jenis:
Dipilih Whole Blood atau Apheresis

Diisi setiap bulan pelaporan


Data masih bisa diedit sepanjang tahun
berjalan

 Bila tidak ada data: diisi angka “0”


 Kolom yang terarsir warna abu2 tidak
perlu diisi karena angka terinput secara
otomatis

23
CONTOH TAMPILAN INPUT DATA:
LAPORAN DONASI DARAH

 Simpan & Tambah Lagi:


Apabila setelah menyimpan
akan menginput jenis data
yang sama namun bulan
berbeda
 Simpan: Apabila sudah
selesai menginput data

24
CARA MENGAKSES LAPORAN (REPORT)

2
1 3
4
5
6

7 Pilih Jenis Report:


• Preview: hanya lihat saja
8 • PDF: disimpan dalam bentuk PDF

25
TAMPILAN LAPORAN DALAM SIPDAH

Masih
dalam Keluar dari
website website (file
pdf tersimpan
di pc/laptop)

26
HARAPAN KE DEPAN

1 SIPDAH dapat segera diterapkan


3 sebagai sistem informasi pelayanan
Pelayanan darah di UTD/BDRS/
darah UTD terpadu
Pusat Plasmapheresis sesuai standar
dalam menjamin keamanan dan Sistem pencatatan UTD
mutu darah, mudah diakses dan 4 yang sudah existing dapat
sesuai kebutuhan pelayanan bridging dengan SIPDAH
kesehatan untuk efisensi waktu dan
2 efektifitas kerja
Pencatatan kegiatan pelayanan 5
darah di UTD/BDRS/ Pusat
Plasmapheresis mulai beranjak Tindak Lanjut: Pengembangan
sistem komputerisasi dalam Sistem Pelayanan Darah di BDRS/
menyambut era digitalisasi Pusat Plasmapheresis

27
KESIMPULAN

1. Pelayanan darah harus menjamin keamanan dan mutu darah dan


komponen darah yang dihasilkan, mudah di akses dan sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan.
2. Pemerintah bertanggung jawab mengatur, membina, dan mengawasi
pelayanan darah dalam rangka memenuhi darah sesuai kebutuhan
3. Pencatatan dan pelaporan terkait pelayanan darah sangat penting dan
telah diatur dalam regulasi Pemerintah
4. Pencatatan kegiatan pelayanan darah didorong menuju system
komputerisasi
5. Sistem Informasi Pelayanan Darah yang saat ini dikembangkan oleh
Kemenkes dan segera diterapkan adalah SIPDAH

28
TERIMA KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan

29

Anda mungkin juga menyukai