Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN BANK DARAH

Pengampu : dr. Ida Adhayanti, Sp. PK (K)


PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI BANK
DARAH RUMAH SAKIT
Latar belakang
Pelayanan darah di Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) bertujuan
untuk menjamin tersedianya darah untuk transfusi yang aman,
bermutu, dan dalam jumlah yang cukup untuk mendukung
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
BDRS menerima darah atau komponen darah siap pakai dan sudah
dilakukan uji saring IMLTD serta pengujian konfirmasi golongan
darah dari UTD di wilayahnya sesuai dengan permintaan yang
diajukan oleh BDRS.
Fungsi BDRS

Sebagai pelaksana dan penanggungjawab pemenuhan kebutuhan

darah untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan


rumah sakit secara keseluruhan.
Dalam pemenuhan kebutuhan darah maka BDRS

• Mengajukan permintaan darah ke UTD.


• Menerima darah droping dari UTD.
• Menyimpan stok/ inventory darah.
• Menyiapkan darah yang cocok dengan pasien sesuai permintaan dokter.
• Melakukan distribusi darah ke bangsal.
• Melakukan tindaklanjut apabila terjadi reaksi transfusi.
• Melakukan pencatatan dan pelaporan.
Alur Pelayanan BDRS
Bagaimana memperkirakan kebutuhan darah?

• Berdasarkan penggunaan sebelumnya (mis: 1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/


1 tahun).
• Berdasarkan jumlah tempat tidur di RS.
• Metode lain
Stok darah (contoh)

• Kebutuhan15 kantong/ hari.


• Stokminimal 30 kantong.
• Disesuaikan dengan volume blood bank dan
transportabilitas darah.
• Dihitung berdasarkan komponen.
Prinsip alur kerja penyiapan darah

• Surat permintaan diterima


• Jenis komponen yang diminta?
• Persediaan darah?
• Hasil penggolongan darah dan uji cocok serasi?
• Darah siap.
• Langsung dipakai? Tidak?
Penyerahan SPKD
(Surat permintaan komponen darah)

• Disertai sampel darah pasien dengan identitas


jelas.
• Mengambil darah donor sesuai permintaan (jenis
dan golongan darah) dari blood bank.
• FIFO (first in first out).
• Dilakukan pemeriksaan pretransfusi
Persiapan Pemeriksaan Pre-transfusi
• Sampel donor diambil dari tubing.
• Nomor kantong donor dicatat di lembar SPKD.

Proses uji cocok serasi


Pencatatan hasil pengolongan darah dan uji cocok
serasi
• Diisiuntuksetiappasien.
• Diisisecaralengkapsampaidengankesimpulankom
patibel/ inkompatibel.
• Hasilyang inkompatibe ldilaporkan ke bangsal.
• Ditandatangani petugas pemeriksa dan petugas
yang melakukan second check.
Penyimpanan Produk darah

Prinsip penyimpanan

Produk integral / closed system dapat disimpan sampai batas

waktu expired.
Apabila kemudian dimanipulasi/ opened, batas waktu

penyimpanan menjadi 24 jam (2-6⁰C) atau 4 jam (20-24⁰C).


Metode Penyimpanan Produk darah

Refrigerator Frozen/simpan beku Suhu kamar

2-6⁰C RBC + glycerol(40%)


Suhu 20-24⁰C
dapatdisimpans.d>10 thn.

Monitor suhu/alarm Plasma : <-18⁰C. TC, cryoprecipitate

Interior terang, bersih, Khsusus TC harus


teratur RBC : <-65⁰C. dalam agitator

Pemisahan/labeling
Liquid nitrogen.
harus jelas

Refrigerator di luar
bank darah?
Penyimpanan darah disimpan 2-6⁰C > 24 jam
Fungsi trombosit menurun.
Kadar faktor II, VII, IX, X tetap.
Kadar faktor V dan VIII menurun

Penyimpanan trombosit
• Sangat dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan.
• Metabolisme, fungsi & viabilitas pasca-transfusi tergantung
ketersediaan oksigen, suhu dan pH saat penyimpanan
KOMITE TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT
Kebutuhan Transfusi
Harus selalu didasarkan atas :
Penilaian klinis dan indikasi laboratoris
Tujuan menyelamatkan hidup atau mencegah morbiditas

Kebutuhan Transfusi
• Blood loss
• Hemolysis
• Cardiorespiratory state and tissue oxygenation
Penggunaan darah rasional
Right blood product
Right quantity
Right patient

Keputusan pemberian transfusi harus dilakukan secara hati-hati dan


rasional

• Disamping efek manfaat yang diharapkan, terdapat berbagai macam


resiko yang dapat terjadi misalnya adanya reaksi transfusi
Penggunaan darah rasional
Pemberian transfusi darah hanya diberikan dengan pertimbangan
bahwa efek manfaatnya lebih banyak dibanding resikonya
Transfusi yang rasional meliputi tepat produk darah,tepat
jumlah/waktu,dan tepat pasien
Keputusan pemberian transfusi harus dilakukan secara hati-hati dan
rasional

• Disamping efek manfaat yang diharapkan, terdapat berbagai


macam resiko yang dapat terjadi misalnya adanya reaksi transfusi
Pelayanan transfusi darah di RS
Pelayanantransfusidi RS melibatkan:
 Penyediadarah/ komponendarah: BDRS/ UTDRS
 Penggunadarah/ komponendarah: Dokteryang merawatpasien

• Dibutuhkan suatu komite/ panitia bersama yang dapat


mengkordinasikan pelayanan transfusi yaitu KOMITE
TRANSFUSI DARAH atau PANITIA TRANSFUSI DARAH
Peran Koordinatif Komite Transfusi Darah di RS
KOMITE TRANSFUSI DARAH

BANK DARAH/ DOKTER/ KLINISI


UNIT TRANSFUSI RS Fungsi: Permintaan
Fungsi: Penyimpanan ;
Darah;
Pretransfusion Testing;
Transfusi;
Kuantitas & Kualitas
Monitor Transfusi
Komite Transfusi Darah
Dibentuk dimasing-masing Rs untuk mengimplementasikan
kebijakan nasional dan guide line transfusi, serta melakukan
monitor penggunaan darah/produk darah dilevel RS.

Komite Transfusi Darah memiliki kewenangan untuk


menentukan kebijakan RS terkait transfusi serta mengatasi
berbagai masalah pelayanan transfusi.
Kedudukan Komite Transfusi Darah

SK Direktur Utama

Sebelumnya berada di bawah Komite Medis

Setelah ada PERMENKES No 755 Tahun 2011, maka Komite

Transfusi Darah berada dibawah Direktur Medik dan


Keperawatan
Fungsi Komite Transfusi Darah
Menyusun sistem diRS untuk implementasi guide line transfusi
Bekerja sama dengan BDRS untuk menjamin ketersediaan darah/produk
darah
Bekerja sama dengan instalasi terkait untuk ketersediaan intra-venous
replacement fluids.
Menyusun sistem pemesanan/order darah oleh BDRS kepada UTD
Menyusun SPO transfusi darah diRS
Training staf RS yang terlibat transfusi
Monitoring penggunaan darah diRS
Monitoring dan melakukan investigasi efek samping atau error yang
terkait transfusi, melakukan tindakan korektif maupun preventif
Komposisi
Pertimbangannya adalah bahwa proses pelayanan darah dirumah
sakit melibatkan semua unsur tenaga kesehatan
Pengurus: Ketua, Wakil ketua, Sekretaris
Anggota:
o SMF Penyakit Dalam, Bedah, Anak, Obgyn
o SMF Patologi Klinik, BDRS/UTDRS, IGD
o Perawat, Bidan
o Yanmed RS
Konsep Kinerja Dalam Komite Transfusi Darah
Contoh Program Kegiatan
• Koordinasi : Rapat rutin
• Pelayanan:
Menyusun SPM, SPO
Melakukan monitoring, diskusi kasus, donasi, theurapetic
transfusion
• Ilmiah
o Seminar, pelatihan dll, mis:
o Pelatihan BDRS untuk tenaga teknis terlaksana
o Pelatihan BDRS untuk Dokter
o Penelitian
o Diskusi kasus
Contoh Program Kegiatan
• Pengabdian masyarakat
o Kerjasama dengan pihak lain dalam bidang transfusi
o Pelayanan masyarakat:
o Donor darah bersama
o Mengkordinasikan donor
• Promosi
o Sosialisasi
o Press release
• Organisasi ilmiah:
o PHTDI
o Hemostasis & Thrombosis
o World Apheresis Association
o International Society of Blood Transfusion (ISBT)
• Organisasi sosial:
o Direktori donor darah kerjasama dgn FK UGM, PMI, dan Dinkes)
Kendala yang harus diatasi

• Kesadaran sebagian dokter terhadap transfusi darah masih kurang.


• Tindakan transfusi masih sangat dipengaruhi oleh ‘kebiasaan’ senior,
dibandingkan berdasarkan evidence based medicine
• Keterbatasan waktu diantara anggota komite transfusi darah untuk
selalu berkordinasi, sehingga perlu dilakukan terobosan misalnya
komunikasi melalui email dll
• Dukungan dana kegiatan dari RS yang masih kurang
Kegiatan Workshop Pelayanan Darah

• Diselenggarakan
• Anggaran dari RS
• Diselenggarakan oleh Panitia Transfusi Darah dan Bagian DIKLIT
• Peserta: managemen, dokter, residen, perawat, bidan, tenaga
transfusi.
• Disusun kesepakatan-kesepakatan
Kegiatan Donor Darah di RS

• Secara rutin diikuti civitas rumah sakit


• Membantu memenuhi kebutuhan darah donor
Kegiatan Pelatihan BDRS

• Untuk tenaga teknis


• Dilakukan 2x setahun
• Materi: kuliah, praktikum, diskusi dan magang
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai