Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.

1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

1. Judul : Standar Operasional Prosedur Uji Silang Serasi


(Cross Match)
2. Penulis : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS dr. Jupriah, M.
Biomed, Mitawesi Antarani, AMK
3. Otorisasi : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS
4. Versi : Tahun 2016
5. Revisi : Tanggal /Bulan /Tahun
6. Tujuan : Menjaga keamanan dan keselamatan pasien yang akan di
transfusi
7. Pelaksana : Staff BDRS, staff keperawatan
8. Prosedur :
Prosedur ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: 1) Tahap Persiapan 2) Tahap
Pelaksanaan 3) Tahap Pasca Pelaksanaan.
8.1 Persiapan
8.1.1 Siapkan alat dan bahan :
Metode Gel
Siapkan Alat :
1. ID Dispenser
2. Mikropipiet 5µL, 25µL dan 50µL
3. Meja kerja
4. Inkubator
5. ID Centrifuge
6. Tabung
7. LISS / coombs card
8. ID Diluent 2 (LITS).
9. PRC ( Packed red cell )
10. WB ( Whole blood )
8.1.2 MetodeTabung :
Siapkan Alat :
1. Tabung reaksi
2. pipet tetes
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

3. Mikroskop
4. Centrifuge
5. waterbath
6. Tabung
Reagensia :
1. NaCl 0,9%
2. Bovine albumin 20 %
3. Serum Coombs
4. Darah EDTA
5. Bahan pemeriksaan : serum dan erythrosit 5 %

8.2 Pelaksanaan
Prinsip :
Sel donor dicampur dengan serum pasien (mayor crossmatch) dan sel pasien
dicampur dengan serum donor (minor crossmatch) dalam bovine Albumin
akan terjadi aglutinasi atau gumpalan dan hemolisis bila golongan darah
tidak cocok;
Syarat sampel pasien :
a. Ambil darah vena dengan spuit tanpa di tambah antikoagulan;
b. Beri identitas pasien dengan lengkap dan jelas;
c. Tolak contoh darah yang tidak diberi identitas
d. Contoh volume pengiriman contoh darah adalah 2 (dua) cc untuk
pasien anak-anak dan 5 (lima) cc untuk pasien dewasa
e. Kirim segera contoh darah ke Unit Bank Darah;
f. Tuliskan pada buku penerimaan contoh darah pasien setelah petugas
BDRS menerima contoh darah dan memberi kode sampel

8.2.1 Metode Gel


Buat suspensi sel darah merah pasien & donor 0.8 - 1%.
8.2.1.1 Masukkan 500µL dilluent 2 dengan dispenser ke dalam tabung;
8.2.1.2 Ambil 5 µL PRC atau 10 µL WB, masukkan kedalam tabung
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

8.2.1.3 Campur dan homogenkan suspensi 0,8 – 1%;


8.2.1.4 Ambil LISS / coombs card, beri identitas pasien / donor, buka
penutup alumunium
8.2.1.5 Masukkan kartu ( coombs card ) ke incubator, inkubasi 37º C
selama 15 menit ( tekan tombol timer 1 / 2 / 3 )
8.2.1.6 Pindahkan kartu ke centrifuge;
8.2.1.7 Tekan tombol Start ( centrifuge selama 10 menit );
8.2.1.8 Baca reaksi secara makroskopis.

Dengan bantuan mikropipet, masukkan :


Mayor Minor AC
50 µL Suspensi Sel Darah 50 µL Suspensi Sel Darah 50 µL Suspensi Sel Darah
Merah Donor Merah pasien Merah pasien
+ + +
25 µL Serum pasien 25 µL Serum Donor 25 µL Serum pasien

8.2.2 Metode Tabung :


Pembuatan suspensi Eryhtrosit 5 % :
1. Isi larutan NaCl 0,9 % sebanyak 5 ml ke dalam tabung 12 x 75 mm
2. Tambahkan 5 tetes darah EDTA dan campur;
3. Putar pada sentrifuge pada 1500 rpm selama 5 menit;
4. Buang cairan dan pada endapan ditambahkan larutan NaCl 0,9 %
sebanyak 5 ml
5. Campur dan putar lagi, ulangi langkah tadi sebanyak 3 kali;
6. Terakhir pada penambahan NaCl 0,9 % yang ke-4 kalinya sebanyak 5
ml merupakan suspensi eritrosit 5 %.
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

Crossmatch Fase I :
1. Sediakan tiga buah tabung reaksi kecil dalam rak :
Tabung I Tabung II Tabung III
Mayor : Minor : Auto Kontrol :
1 tts susp. SDM 1 tts susp. SDM 1 tts susp. SDM
donor 5% pasien 5% pasien 5%
+ + +
2 tt serum pasien 2 tts serum donor 2 tts serum donor
2. Putar dan campur masing-masing tabung di sentrifuge pada 1000 rpm selama
1 menit;
3. Goyangkan hati-hati dan periksa adanya aglutinasi dan hemolysis;
4. Bila hasil Mayor dan minor negatif, pemeriksaan dilanjutkan ke fase II;
5. Bila hasil Mayor dan minor positif, pemeriksaan tidak dilanjutkan (tidak
cocok).

Crossmatch Fase II :
1. Inkubasi tabung pada suhu 370C selama 15 menit pada waterbath;
2. Putar selama 1 menit pada 1000 rpm di centrifuge;
3. Baca adanya aglutinasi dan hemolisis dengan cara menggoyang perlahan-
lahan sama dengan fase I, bila negatif dilanjutkan ke fase III.

Crossmatch Fase III :


1. Cuci sel darah merah dengan NaCl 0,9% 3-4 kali;
2. Tambahkan 2 tetes serum coombs pada kedua tabung mayor, minor dan auto
kontrol;
3. Putar padas centrifuge 1000 rpm selama 1 menit;
4. Baca adanya aglutinasi dan hemolisis dengan menggoyang perlahan-lahan
sama dengan fase I secara makroskopis / mikroskopis.
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

Interpretasi Hasil Cross Match :


NO MAYOR MINOR AC KESIMPULAN
1 - - - Darah keluar
2 + - - Ganti darah donor
3 - + - Ganti darah donor
4 - + + Darah keluar bila Minor <
AC/DCT
5 + + + Lihat ket. no 5

Keterangan :
*AC : Auto Control
1. Crossmatch Mayor, Minor dan AC : negatif (-)
a. Darah pasien kompatibel dengan darah donor;
b. Darah boleh dikeluarkan;
2. Crossmtacth Mayor : positif (+), minor : negatif (-), AC : negatif (-)
a. Periksa sekali lagi golongan darah O apakah sudah sama dengan
donor, apabila golongan darah sudah sama; artinya ada irregular
antibodi pada Serum pasien;
b. Ganti darah donor, lakukan crossmatch lagi sampai didapat hasil
cross negatif pada mayor dan minor; Bila tidak ditemukan hasil
crossmatch yang kompatibel meskipun darah donor telah diganti
maka harus dilakukan screening dan identifikasi antibody pada
Serum pasien, dalam hal ini sampel darah dikirim ke UTD
Pembina terdekat;
3. Crossmatch Mayor : negatif (-), Minor : positif (+), AC : negatif (-)
Artinya ada irregular antibodi pada serum / plasma donor.
Solusi: Ganti dengan darah donor yang lain, lakukan crossmatch lagi
4. Crossmatch Mayor : negatif (-), Minor : positif (+), AC : positif (+)
Lakukan direct coombs test pada pasien
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

a. Bila DCT : positif (+), hasil positif pada crossmatch minor dan AC
berasal dari auto antibodi;
b. Bila derajad positif pada minor sama atau lebih kecil dibandingkan
derajad positif pada AC / DCT, darah boleh dikeluarkan;
c. Bila derajad positif pada minor lebih besar dibandingkan derajad
positif pada AC / DCT, darah tidak boleh dikeluarkan. Ganti darah
donor, lakukan crossmatch lagi sampai ditemukan positif pada
minor sama atau lebih kecil dibanding AC / DCT;
5. Mayor, Minor, AC :positif (+) :
a. Periksa ulang golongan darah pasien maupun donor, baik dengan
cell grouping maupun back typing, pasti kan tidak ada kesalahan
gol. darah;
b. Lakukan DCT pada pasien, apabila positif, bandingkan derajat
positif DCT dg Minor, apabila derajat positif Minor sama atau
lebih rendah dari DCT, maka positif pada minor dapat diabaikan,
artinya positif tersebut berasal dari autoantibodi;
c. Ganti dengan darah donor baru sampai di temukan hasil mayor
negatif. Sedangkan Positif pada mayor, disebabkan adanya irregular
anti body pada serum pasien

Cara Kerja Direct Coombs Tes (DCT) :


1. Buat suspensi pasien 0,8 – 1% ( cara sama seperti di atas );
2. Ambil liss / coombs card, beri identitas pasien
3. Masukkan 50 µl suspensi sel pasien;
4. Putar di centrifuge ( tekan tombol start );
5. Baca reaksi

8.2.3 Pasca pelaksanaan


1. Rapikan alat dan bahan
2. Tulis hasil cross di label dan lembar kerja serta diisi bila cross telah selesai
tahap demi tahap;
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

3. Tulis identitas pasien dengan tinta hitam;


4. Tulis identitas kantong darah dengan tinta merah;
5. Catat hasil pemeriksaan pada : lembar kerja permintaan darah dengan
lengkap dan jelas;
6. Catat di buku laporan jika ada ketidak cocokkan pada saat uji silang serasi

9. Penanggung jawab
9.1 Dokter Penanggung Jawab Bank Darah
9.2 Dokter Kepala Instalasi Laboratorium
9.3 Dokter Penanggung Jawab Pelayanan medik
9.4 Direktur Rumah Sakit Olahraga Nasional

10. Aplikasi dengan SOP Lain


10.1 SOP Validasi BHP Bank Darah
10.2 SOP Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
10.3 SOP Penanganan limbah infeksius

11. Peristilahan
11.1 Aglutinasi : Penggumpalan darah
11.2 Liss/coombs card : Kartu untuk pemeriksaan test coomb
11.3 Antikoagulan : Anti pembekuan darah
11.4 Hemolisis : Pecahnya membran eritrosit sehingga
bercampur dengan plasma
11.5 Suspensi : Cairan bening yang di pisahkan dari sel-sel
darah menggunakan centrifus
11.6 DCT : Direct Coombs Test
11.7 Darah EDTA : Darah yang di campur dengan anti
pembekuan
11.8 Serum Coombs : Anti Human globulin yang di hasilkan oleh
binatang
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

11.9 Irreguler antibodi : Sel-sel skrining antibodi di gunakan untuk


mendeteksi antibodi tidak terduga

12. Daftar Pustaka


12.1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2014 Unit
Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit dan Jejaring Pelayanan Transfusi
Darah
12.2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 91 Tahun 2015
Tentang Standar Pelayanan Darah
12.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 Tentang
Pelayanan Darah
12.4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.
12.5 Supartono, Basuki. Teknik Penulisan Standart Operating Procedure (SOP).
Media Informasi Rumah Sakit Olahraga Nasional. 2016.

13. Lampiran
-
14. Akses
Akses Tertutup
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. RSON.01.1
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen LAB-103
STANDAR OPERASIONAL Versi : 2016
No.revisi : 00
PROSEDUR Tanggal Agustus
:
Efektif 2016
Halaman dari 9
UJI SILANG SERASI (CROSS MATCH)

Ditulis Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan Oleh

Dr. dr. Basuki Supartono,


Sp.OT, FICS, MARS

dr. Jupriah, M. Biomed

Dr. dr. Basuki Supartono,


Mitawesi Antarani, AMK Syaftriana putri, M. Fam, Apt
Sp.OT, FICS, MARS
Unit Bank Darah Reviewer Direktur

Seluruh informasi dalam dokumen ini adalah hak milik dan properti Rumah Sakit Olahraga
Nasional. Dokumen ini tidak dapat digandakan kecuali dengan izin atau instruksi dari
Rumah Sakit Olahraga Nasional.

Anda mungkin juga menyukai