Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN INSTALASI RAWAT JALAN

RS OLAHRAGA NASIONAL
JULI – SEPTEMBER 2015

TIM PENYUSUN INSTALASI RAWAT JALAN


RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL
OKTOBER 2015

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN BULANAN INSTALASI RAWAT JALAN RS OLAHRAGA NASIONAL


BULAN JULI – SEPTEMBER 2015

Telah disahkan dan disetujui,

PJ RAWAT JALAN RSON

dr. Bunga Listia Paramita


NIP. 19890118 201504 2 002

Menyetujui,

DIREKTUR RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

DR. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS MARS


NIP. 19611022 199003 1 007

Ditetapkan di : Jakarta, Oktober 2015

2
KATA PENGANTAR

Assalamua'alaikum, Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan terselesaikannya laporan Instalasi
Rawat Jalan RS Olahraga Nasional Bulan Juli s.d. September 2015.
Tujuan kami menyusun laporan ini adalah dalam rangka rekapitulasi hasil pemberian
pelayanan di instalasi rawat jalan RS Olahraga Nasional dan kesiapan instalasi rawat jalan
RS Olahraga Nasional dalam menghadapi akreditasi RS.
Kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARS selaku direktur RS Olahraga
Nasional.
2. Drg. Afrida Aryani, MPH selaku kepala bidang pelayanan medik RS Olahraga
Nasional.
3. Seluruh dokter spesialis yang memberikan pelayanan di instalasi rawat jalan RS
Olahraga Nasional.
4. Bagian rekam medik yang telah memberikan sumber data dalam penyusunan
laporan ini.
5. Seluruh staf instalasi rawat jalan RS Olahraga Nasional yang telah membantu
bekerjasama untuk menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran membangun sebagai perbaikan. Kami
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2015

Tim Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... 2


KATA PENGANTAR.............................................................................. ................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................................ 4
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ 5
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................. 6
BAB I PROFIL INSTALASI RAWAT JALAN RSON.............................................. 7
BAB II LAPORAN BULANAN INSTALASI RAWAT JALAN RSON .................. 11
BAB III CEKLIST KESIAPAN INSTALASI RAWAT JALAN DALAM
AKREDITASI RSON .................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 21

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemberi Pelayanan di Klinik Spesialis........................................................ 11


Tabel 2. Ketersediaan Pelayanan (Poliklinik)............................................................ 12
Tabel 3. Buka Pelayanan Sesuai Ketentuan.............................................................. 13
Tabel 4. 9 Daftar Penyakit Terbanyak Poli Ortopedi............................................... 16
Tabel 5. Ceklist Kesiapan Instalasi Rawat Jalan RSON Menghadapi Akreditasi..... 19

5
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Daftar Penyakit Poli Penyakit Dalam RSON................................................ 15


Diagram 2. Daftar Penyakit Poli Paru RSON.................................................................. 16
Diagram 3. Daftar Penyakit Poli Ortopedi RSON........................................................... 17
Diagram 4. Daftar Penyakit Poli Mata RSON................................................................. 18
Diagram 5. Daftar Penyakit Poli Obgyn RSON.............................................................. 18
Diagram 6. Daftar Penyakit Poli Jiwa RSON................................................................. 18

6
BAB I

PROFIL INSTALASI RAWAT JALAN RS OLAHRAGA NASIONAL

I. 1. LATAR BELAKANG
Seorang atlet merupakan sebuah aset suatu bangsa. Melalui seorang atlet, suatu bangsa
dapat diharumkan namanya di mata dunia. Berdasarkan hal ini maka kesejahteraan
seorang atlet sangatlah penting untuk diperhatikan, salah satunya dari segi kesehatan.
Apabila seorang atlet dapat dipertahankan derajat kesehatannya maka atlet tersebut pun
akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mengharumkan nama bangsa. Oleh karena
itu, sebagai negara yang besar, sudah waktunya Indonesia mempunyai sebuah sarana
pelayanan kesehatan khusus untuk memenuhi kesejahteraan di bidang kesehatan untuk
para atletnya.
Atas dasar hal tersebut maka dibangunlah suatu Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON)
dimana pendiriannya berada di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga
(Kemenpora) dengan direktur saat ini dijabat oleh DR. dr. Basuki Supartono, Sp. OT,
FICS, MARS yang dilantik oleh Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Roy Suryo pada
Selasa, 11 Februari 2014. Hal ini sesuai untuk mewujudkan visi kementerian pemuda dan
olahraga Republik Indonesia, yaitu mewujudkan kepemudaan dan keolahragaan yang
berdaya saing.
Rumah Sakit Olahraga Nasional memiliki motto yaitu pelayanan kesehatan yang aman,
nyaman, cepat, tepat, dan paripurna. Adapun visi, misi, serta tujuan didirikannya RSON
yaitu :
Visi : Mewujudkan Rumah Sakit Olahraga yang berdaya saing
Misi :
1. Memberikan layanan kesehatan yang bermutu bagi para atlet secara paripurna,
aman, dan nyaman
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan
pelayanan kesehatan atlet, insan olahraga, dan masyarakat pada umumnya.
3. Menyelenggarakan penelitian dan penapisan teknologi kesehatan dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, aman, dan nyaman bagi atlet, insan
olahraga, dan masyarakat pada umumnya.

7
Tujuan :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada atlet, insan olahraga, dan masyarakat
pada umumnya.
2. Mempermudah akses bagi atlet dan insan olahraga untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
3. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan atlet, insan olahraga, dan
masyarakat pada umumnya.

I. 2. PROFIL INSTALASI RAWAT JALAN

RS Olahraga Nasional memiliki bidang- bidang dan unit – unit dalam rangka
memberikan pelayanan kepada atlet khususnya dan masyarakat pada umumnya. Salah
satu dari bidang tersebut yaitu bidang pelayanan medik dengan unit instalasi rawat jalan.
Instalasi Rawat Jalan adalah fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi,
penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang masing-
masing yang disediakan untuk pasien yang membutuhkan waktu singkat untuk
penyembuhannya atau tidak memerlukan pelayanan perawatan.
Instalasi rawat jalan RSON sudah cukup aktif. Instalasi ini memiliki beberapa poliklinik
spesialis. Jenis poliklinik yang terdapat di RSON sudah mengacu kepada standar fasilitas
saran dan prasana RS Kelas C, Departemen Kesehatan RI, yaitu 4 (empat) klinik
spesialis dasar (anak, penyakit dalam, bedah, dan kebidanan dan kandungan) serta
poliklinik tambahan / pelengkap (gigi dan mulut, paru, ortopedi, psikologi, jiwa, dan
mata). Adapun poli – poli tersebut yaitu :

a. Penanggung Jawab & Staf


Penanggung Jawab Awal : Yanti, AMK.
Penanggung Jawab Saat Ini : dr. Bunga Listia Paramita

Staf :
Yuliyanti Setyorini, AMK.
Endah Silfiyanti, S. Kep., NERS
Imam Rozikin, AMK.
Maryati, AMK.
Meylawaty, AMK.

8
Famelasari Fitria Ramdani, AMKG.
Yanti, AMK.
Kunti Wulandari, A.Md. Keb.
Laillyatun Nadliyyah, A. Md. Keb.

b. Poli Kesehatan Mental Atlet


Poli Jiwa
Ka. SKF : Dr. dr. Ria Maria Theresa, Sp. KJ
Jadwal Praktek : Selasa & Kamis, Pkl. 13.00 s.d. 15.00

Poli Psikologi
Ka. SKF : Halley Avista, S. Psi.
Jadwal Praktek :
Rabu, Pkl 08.00 s.d. 10.00
Jumat, Pkl. 14.00 s.d. 16.00
Psikolog :
Wara Rahmawati, S. Psi., M. Psi.
M. Syauqi Putra, S. Psi., M. Psi.
Erlita Febrianti, S. Psi.
Jadwal Praktek : Senin, Selasa, & Kamis, Pkl. 10.00 s.d. 12.00

c. Poli Anak
Ka. SKF : dr. M. Natsir, Sp. A., M. Kes.
Dokter umum : dr. Tb. Moch. Aria S.
Jadwal Praktek : Senin – Rabu, Pkl. 09.00 s.d. 11.00

d. Poli Penyakit Dalam


Ka. SKF : dr. Agoes Kooshartoro, Sp. PD

Jadwal Praktek : Selasa & Kamis, Pkl. 14.00 s.d. selesai

e. Poli Obstetri & Ginekologi


Ka. SKF : dr. Prita Kusumaningsih, Sp. OG
Jadwal Praktek : Kamis, Pkl. 10.00 s.d. 12.00

9
f. Poli Bedah Ortopedi
Ka. SKF : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARS
Dokter umum : dr. M. Abdurrahman
Jadwal Praktek : Selasa & Kamis, Pkl. 10.00 s.d. 13.00

g. Poli Paru
Ka. SKF : dr. Erna Juniety, Sp. P
Jadwal Praktek : Selasa & Kamis, Pkl. 13.30 s.d. 15.00

h. Poli Mata
Ka. SKF : dr. Amyta Miranty, Sp.M
Jadwal Praktek : Senin & Kamis, Pkl. 13.00 s.d. 14.00

i. Poli Gigi
Ka. SKF : drg. Sri Maryani (Senin & Selasa, Pkl. 09.00 s.d. 14.00)

Dokter gigi spesialis : drg. Dessy Rosmelita, Sp. Perio.


Jadwal Praktek : Senin & Jumat, Pkl. 15.00 s.d. selesai

Dokter gigi umum :


Drg. Afrida Aryani, MPH (Rabu, Pkl. 09.00 s.d. 14.00)
Drg. Esti Cahyani Adyati (Kamis, Jumat, Pkl. 09.00 s.d. 14.00)

10
BAB II
LAPORAN INSTALASI RAWAT JALAN RS OLAHRAGA NASIONAL

II. 1. LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RUMAH SAKIT


BERDASARKAN KEPMENKES NO. 129 TAHUN 2008

II. 1. 1. Pemberi Pelayanan di Klinik Spesialis


Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit yang dilayani
oleh dokter spesialis (untuk rumah sakit pendidikan dapat dilayani oleh dokter PPDS
sesuai dengan special privilege yang diberikan). Tujuan diadakannya klinik spesialis
yaitu agar tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang kompeten. Hal ini
dapat diukur dari jumlah hari buka klinik spesialis yang ditangani oleh dokter
spesialis dalam waktu satu bulan dibandingkan dengan jumlah seluruh hari buka
klinik spesialis dalam waktu satu bulan (standar : 100%). Laporan ini dibuat dalam
periode 3 bulan sekali dengan data yang dikumpulkan setiap bulannya dari buku
register rawat jalan.

Hasil laporan :
Tabel 1. Pemberi Pelayanan di Klinik Spesialis
Jumlah Hari Buka Jumlah Seluruh Hari
dengan Dokter Spesialis Buka Klinik Spesialis
No. Poliklinik HASIL
Bulan Bulan
Juli Agustus Sep. Juli Agustus Sep.
1 Peny. Dalam 1 4 3 1 4 3 100/100/100
2 Anak 12 12 12 12 12 12 100/100/100
3 Obgyn 4 4 5 4 4 5 100/100/100
4 Ortopedi 5 8 6 5 8 6 100/100/100
5 Mata 3 4 4 3 4 4 100/100/100
6 Paru 6 3 8 6 3 8 100/100/100
7 Jiwa 3 4 1 3 4 1 100/100/100
8 Gigi 8 7 7 8 7 7 100/100/100

11
II. 1.2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang dilaksanakan di
rumah sakit dengan minimal terdapat pelayanan kesehatan anak, penyakit dalam,
kebidanan, dan bedah. Laporan ini dibuat dalam periode 3 bulan sekali dengan data
yang dikumpulkan setiap bulannya dari buku register rawat jalan.

Hasil laporan :
Tabel 2. Ketersediaan Pelayanan (Poliklinik)
Ketersediaan Pelayanan Bulan
No.
(Poliklinik) Juli Agustus September
1 Peny. Dalam 1x 4x 3x
2 Anak 12x 12x 12x
3 Obgyn 4x 4x 5x
4 Ortopedi 5x 8x 6x
5 Mata 3x 4x 4x
6 Paru 6x 3x 8x
7 Jiwa 3x 4x 1x
8 Gigi 8x 7x 7x

II.1. 3. Buka Pelayanan Sesuai Ketentuan


Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan oleh tenaga
spesialis dengan jam buka 08.00 s.d. 13.00 setiap hari kerja kecuali jumat. Hal ini
dapat diukur dari jumlah pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka sesuai
ketentuan dalam satu bulan dibandingkan dengan jumlah seluruh hari pelayanan rawat
jalan spesialistik dalam satu bulan (standar : 100%). Laporan ini dibuat dalam periode
3 bulan sekali dengan data yang dikumpulkan setiap bulannya dari buku register rawat
jalan.

12
Hasil Laporan :
Tabel 3. Buka Pelayanan Sesuai Ketentuan
Jumlah Pelayanan
Jumlah Seluruh Hari
Spesialis yang buka
Pelayanan Spesialis
No. Poliklinik Sesuai Ketentuan HASIL
Bulan Bulan
Juli Agustus Sep. Juli Agustus Sep.
1 Peny. Dalam 0 0 0 1 4 3 0/0/0
2 Anak 12 12 12 12 12 12 100/100/100
3 Obgyn 4 4 5 4 4 5 100/100/100
4 Ortopedi 5 8 6 5 8 6 100/100/100
5 Mata 3 4 4 3 4 4 100/100/100
6 Paru 0 0 0 6 3 8 0/0/0
7 Jiwa 0 0 0 3 4 1 0/0/0
8 Gigi 0 0 0 8 7 7 0/0/0

II.1.4. Waktu Tunggu di Rawat Jalan


Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai dari pasien mendaftar sampai
dengan dilayani oleh dokter spesialis dengan standar waktu ≤ 60 menit. Tujuannya
agar tersedia pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja di setiap rumah sakit
yang mudah dan cepat diakses oleh pasien. Hal ini dapat diukur dari jumlah kumulatif
waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey dibandingkan jumlah seluruh pasien
rawat jalan yang disurvey. Laporan ini dibuat dalam periode 3 bulan sekali dengan
data yang dikumpulkan setiap bulannya dari kotak survey pasien rawat jalan.

Hasil laporan : Saat ini laporan belum dapat dibuat karena sumber data berupa
survey pasien rawat jalan belum ada.

II.1.5. Kepuasan Pelanggan pada Rawat Jalan


Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan dengan tujuan terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan dengan standar kepuasan ≥ 90%. Hal ini dapat

13
diukur dari jumlah kumulatif rata-rata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang
disurvey dibandingkan dengan jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey
(minimal 50 survey pasien). Laporan ini dibuat dalam periode 3 bulan sekali dengan
data yang dikumpulkan setiap bulannya dari kotak survey pasien rawat jalan.

Hasil laporan : Saat ini laporan belum dapat dibuat karena sumber data berupa
survey pasien rawat jalan belum ada.

II.1.6. Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis yang ditangani dengan Strategi DOTS
Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan
tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional, yaitu penegakan
diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopis tuberculosis, pengobatan harus menggunakan panduan obat anti
tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional, dan
semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan
penanggulangan nasional. Hal ini dapat diukur dari jumlah semua pasien rawat jalan
tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS dibandingkan dengan jumlah
seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di RS dalam waktu tiga bulan
(Standar : 100%). Laporan ini dibuat dalam periode 3 bulan sekali dengan data yang
dikumpulkan setiap bulannya dari buku register pasien rawat jalan.

Hasil laporan : Saat ini laporan belum dibuat karena selama bulan Juli s.d.
September, belum ada pasien yang didiagnosa mengalami TB Paru.

II.1.7. Kegiatan Penegakkan Diagnosa Tuberkulosis


Penegakan diagnosis pasti TB dilakukan melalui pemeriksaan mikroskopis pada
pasien rawat jalan agar terlaksananya diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis
TB. Hal ini dapat diukur dari jumlah penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan
mikroskopis TB di RS dalam 3 bulan dibandingkan dengan jumlah penegakan
diagnosis TB di RS dalam 3 bulan (standar : 60%). Laporan ini dibuat dalam periode
3 bulan sekali dengan data yang dikumpulkan setiap 3 bulan dari data rekam medik.

Hasil laporan : Saat ini laporan belum dibuat karena selama bulan Juli s.d.
September, belum ada pasien yang didiagnosa mengalami TB Paru.
14
II.1.8. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan TB di RS
Merupakan suatu pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang berobat rawat jalan
ke RS agar tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di RS. Hal ini dapat diukur
dari jumlah seluruh pasien TB awat jalan yang dicatat dan dilaporkan dibandingkan
dengan seluruh kasus TB rawat jalan di RS (standar : 60%). Laporan ini dibuat dalam
periode 3 bulan sekali dengan data yang dikumpulkan setiap 3 bulan dari data rekam
medik.

Hasil laporan : Saat ini laporan belum dibuat karena selama bulan Juli s.d.
September, belum ada pasien yang didiagnosa mengalami TB Paru.

II.2. DAFTAR PENYAKIT TERBANYAK INSTALASI RAWAT JALAN RS


OLAHRAGA NASIONAL

II.2.1 Poli Penyakit Dalam

7
Ruptur ACL
6
Poliuria, HT, dislipidemia

5 Dispepsia
Typhoid fever
4 Abd. Discomfort
Kolik Abd. Ec. Nefrolitiasis
3
Epistaksis
2 Konsul bonviva
Insuf. Renal
1
Chest Pain
0
Poli Penyakit Dalam, Bulan Juli - September 2015

Diagram 1. Daftar Penyakit Poli Penyakit Dalam RSON

15
II.2.2. Poli Paru

Bronchitis Alergi

Bronkopneumonia

Faringitis
Poli Paru
Bronkospasme

Asma

ISPA

0 2 4 6 8 10

Diagram 2. Daftar Penyakit Poli Paru RSON

II.2.3 Poli Ortopedi

Tabel 4. 9 Daftar Penyakit Terbanyak Poli Ortopedi


No. Diagnosa Jumlah
1 Skoliosis 56
2 OA Sekunder 39
3 Osteoporosis 15
4 LBP 8
5 Osteoarthritis 7
6 Partial Tear Ligament 6
7 Partial Tear Meniscus 4
8 Fraktur 3
9 HNP 2

16
Degeneratif Stress
disease, 1 Fracture, 1
VL Epicondilitis, 1
Radiculopati, 4 Sekunde
r
Hip Joint Infection
Sarcopenia, Partial Tear
Effusion, 1 , 1Atropi otot, 1
Post Ligament, 6
ACL, 1 Spondilitis TB, 1
Fraktur, 3

LBP, 8

OA Sekunder, 39
Osteoporosis, 15
OA
Sekunder,
7
Post Op.
Hernia, 1
Unguis
Contusio, 1
Skoliosis, 56
Osteosarcoma, 1
Kompresi N.
Medianus, 1
HNP, 2 Osteomielitis
Kronik, 1

Partial Tear
Meniscus, 4

Diagram 3. Daftar Penyakit Poli Ortopedi RSON

17
II.2.4 Poli Mata

Poli Mata 16
15
14
12 10
Emetrop Miopi
10
Astigmatis Susp. Dry Eyes 8
6 3
Presbiopi Lagoftalmus 4 1 1 1
2
3% 3% 3% 0
13%
47%

31%

Poli Mata

Diagram 4. Daftar Penyakit Poli Mata RSON

II.2.5. Poli Obgyn

2
1.5 MCU, DBN
1 Dismenorea
0.5 ANC, DBN
0
Poli Obgyn, Bulan Juli - September
2015

Diagram 5. Daftar Penyakit Poli Obgyn RSON

II.2.6. Poli Jiwa

5
Poli Jiwa
4
3 MCU, DBN 17%
2 MCU, DBN
1 Gangguan
0 Penyesuaian 83% Gangguan
Poli Jiwa,Bulan Penyesuaian
Juli - September
2015

Diagram 6. Daftar Penyakit Poli Jiwa RSON

18
BAB III

CEKLIST KESIAPAN INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT OLAHRAGA


NASIONAL MENGHADAPI AKREDITASI

Tabel 5. Ceklist Kesiapan Instalasi Rawat Jalan RSON Menghadapi Akreditasi

PERMINTAAN MELALUI BENTUK ACC/K


NO. JENIS KEGIATAN
NOTA DINAS BARANG ET.
1 Struktur Organisasi & Tata Bahan sudah ada, tapi belum V X
Kelola dimajukan ke direktur
2 Form-form ND. V X
007/RSON/RAJAL/VII/2015
(Penyerahan ke sekertariat &
RM)
3 SOP Bahan sudah ada, tapi belum V X
dimajukan ke direktur, edit
belum rapi
4 Daftar Kebutuhan Alkes 2016 ND. V X
005/RSON/RAJAL/VII/2015
(Penyerahan ke keuangan)
ND.
015/RSON/RAJAL/X/2015
(Penyerahan ke sekertariat)
5 Daftar Kebutuhan Obat & ND. V X
BHP (6 bulan) 010/RSON/RAJAL/IX/2015
(Penyerahan ke farmasi
dengan sistem 1 pintu)
ND.
011/RSON.RAJAL/IX/2015
(Penyerahan ke sekertariat)
6 Laporan Bulanan Sudah dibuat untuk bulan Juli V X
– September 2015, tapi belum
dimajukan ke direktur
7 Pembuatan kotak & kertas ND. X ?
survey pasien untuk 003/RSON/RAJAL/VII/2015
kepentingan feedback (Penyerahan ke sekertariat
dengan diketahui humas)
8 Perbaikan kerusakan, ND. Sebagian V,
kalibrasi, uji fungsi alat 011/RSON/RAJAL/VII/2015 sudah follow
(Penyerahan ke sekertariat & diperbaiki up
IPSRS)
9 Pembuatan name slot acrylic ND. Saat ini ?
013/RSON/RAJAL/X/2015 masih dalam
(Penyerahan ke sekertariat & bentuk stiker
keuangan) sementara

19
10 Pembelian phantom & Poster ND. V V
014/RSON/RAJAL/X/2015
(Penyerahan ke sekertariat &
keuangan)
11. Buku Register - V Mohon
diisi
12. Ceklist Inventaris - V Mohon
diisi
13. Ceklist Jadwal Kalibrasi - X Mohon
dibuat
14. Petunjuk Penggunaan setiap - X Mohon
alat dibuat
15. Ceklist Kesiapan Umum Per - X Mohon
Poliklinik dibuat

20
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi RS.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.

Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga No. 0524 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja RS Olahraga Nasional.

Sekertariat Jenderal Pusat Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan 2007. Pedoman Teknis
Sarana dan Prasarana RS Kelas C. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Undang – Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

21

Anda mungkin juga menyukai