U n t u k m e n g h a s i l k a n v a k s i n d i b u t u h k a n H B s A g y a n g berasal dari
virus Hepatitis B, virus diperbanyak dalam medium tertentu sehingga nantinya
dihasilkan virus yang tidak menyebabkan penyakit namun mampu merangsang system
imun. Strain ini selanjutnya dikultur pada kondisi yang sesuai dan virusnya
diinaktifkan melalui pemanasan dan proses kimia. Tahapan berikutnya virus yang
telahdilemahkan ini diinjeksikan ke dalam tubuh .
2
Vaksin hepatitis B yang diproduksi sel ragi rekombinan telah menjalani pengujian
keamanan, imunogenisitas dan evaluasi klinis. Hasil menunjukkan bahwa vaksin ini aman,
antigenik dan relatif bebas efek samping yang merugikan, b a h k a n v a k s i n i n i t e l a h
d i l i s e n s i k a n d a n d i p r o d u k s i d i berbagai negara. Salah satu keuntungan vaksin
dari sel ragi dibanding dari plasma yaitu siklus produksinya dapat dikurangi, dan konsistensi
dari batch ke batch lebih mudah diperoleh.
3
Va k s i n H B s A g r e k o m b i n a n j u g a d i p r o d u k s i menggunakan sel
mamalia yaitu sel Chinese Hamster Ovary (CHO). Gen HBsAg dimasukkan ke
dalam sel CHOdan sel ini dapat mensintesis dan mensekresikan partikel HBs Ag 22 nm.
Cell line CHO dapat mensintesis HBs Ag 15mcg/106 sel/hari. Bahkan bila cell line
ditumbuhkan pada fase stasioner, mereka dapat mensintesis secara terus m e n e r u s d a n
i s o l a s i H B A g d a p a t d i l a k u k a n b e r u l a n g - ulang dari supemat biakan sel
selama 2 3 minggu. HBsAg yang dimurnikan dari supernatan biakan sel CHO terdiri
d a r i p a t i k e l 2 2 n m y a n g s a n g a t h o m o g e n d a n i d e n t i k dengan HBs Ag dari
serum manusia. Pada percobaan imunogenisitas pada guinea pig, temyata 50% binatang
mempunyai antibodi HBs sesudah imunisasi HBs Ag 1,5 ug dari sel CHO dan 2 ug HBs Ag
dari serum manusia. Pada simpanse, vaksin HBs Ag rekombinan dari sel CHO terlihat
lebih imunogenik daripada vaksin yang diperoleh dari ragi. Selain itu simpanse yang
divaksinasi dengan vaksin dari sel CHO mempunyai respon imun seluler dan binatang
yang divaksinasi dengan HBs Ag rekombinan (subtipe ad) terlindung dari infeksi virus
HB subtipe ad dan ay.
4
Va k s i n HBsAg ini merupakan partikel 22 nm mumi, diinaktifasi panas,
diadsorbsi alum dan bebas dari asam nukleat; dimurnikan melalui tahap presipitasi,
ultrasentrifugasi, gelfiltrasi dan afinitas kromatografi Vaksin HBsAg mempunyai
keamanan dan imunogenisitas baik. Setelah mengalami berbagai p e r b a i k a n , l e b i h
dari 30 juta dosis telah tersebar didunia dan memperlihatkan keamanan
y a n g menggembirakan. Hal ini dicapai karena ketatnya inaktifasi dan purifikasi
untuk memusnahkan sumber infeksi serta pengujian kontrol kualitas untuk menjamin
kemurnian produk.
S a a t i n i p a r a p e n e l i t i t e l a h b e r u s a h a m e n d a p a t k a n vaksin hidup
terhadap hepatitis B menggunakan virus vaccinia. Vaksin hidup ini sangat potensial dan
telah digunakan untuk memproduksi vaksin hepatitis B, herpes simpleks, rabies dan
lain-lain di dalam laboratorium. Percobaan pendahuluan pada kelinci telah menyimpulkan
bahwa penggunaan virus vaccinia rekombinan untuk vaksinasi sangat mungkin.
Karakteristik biofisik dan biokimia partikel antigenic yang disekresikan oleh virus
ini identik dengan HBsAg asli. Kelinci dan binatang laboratorium lain yang diinokulasi
dengan virus hibrida ini mampu memproduksi anti-HBs. Simpanse yang
divaksinasi dengan virus vaccinia rekombinan terlindung dari infeksi virus hepatitis B.
Beberapa keuntungan virus vaccinia rekombinan untuk memproduksi vaksin antara
lain biaya produksinya relatif lebih rendah, cara vaksinasi relatif lebih mudah,
stabilitas baik, mempunyai s h e l f l i f e panjang, tidak onkogenik dan tidak bersifat laten.
Vaksin polipeptida micelle ini juga telah dibuat dari HBs Ag yang dihasilkan oleh sel
ragi dan sel mamalia rekombinan. Keberhasilan isolasi polipeptida p25 dan gp30 dari
HbsAg murni dan bukti bahwa polipeptida tersebut mengandung determinan antigen
yang mampu menginduksi anti HBs, telah mendorong para ahli untuk mensintesis
peptida tersebut secara kimia. Di samping itu,dorongan juga diperkuat dengan keberhasilan
peptide sintetik menginduksi antibodi penetral bakteri dan virus tanaman.
e. Pekerja kesehatan
1.Vaksin Hepatitis yang terbuat dari darah manusia yang telah kebal Hepatitis B, disuntikkan
kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak 3 kali (ImmunoglobulinHepatitis B)
2.Vaksin Hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi (Recombivax, HB dan Engerix-
B), diberikan kepada penderita sebulan sekali sebanyak 2 kali, lalu suntikan yang ketiga
diberi 5 bulan kemudian.
7
Recombivax HB vaccine mengandung antigen Hepatitis B, amorphous
aluminum hidroksiphosfat, yeast protein yang diberi formaldehid, dan thimerosal sebagai
pengawet.Vaksin Hepatitis B rekombinan ini berasal dari HepatitisB s u r f a c e a n t i g e n
( H B s A g ) y a n g d i p r o d u k s i d a l a m s e l yeast. Bagian virus yang mengkode
HBsAg dimasukkan kedalam yeast, dan selanjutnya dikultur. Antigen kemudian dipanen dan
dipurifikasi dari kultur fermentasi yeast Saccharomyces cereviceae, antigen HBsAg
mengandung gen adw subtype. Proses fermentasi meliputi pertumbuhan Saccharomyces
cereviceae pada medium kompleks yang mengandung ekstrak Yeast, soy pepton,
dextrose, asam a m i n o , d a n g a r a m m i n e r a l .
8
Recombivax Energix-B
HB Dose (mcg) Dose (mcg)
9
Sumber : http://www.scribd.com/doc/45970578/Vaksin-Hepatitis-B
DAFTAR ISI
10
Anonym, 2009. Hepatitis B vaccine (Recombivax HB and Engerix-B ). Saskatchewan
Ministry Health.http://www.health.gov.sk.ca/hepatitis-b-tearsheet
Chang, Mei-Hwei. 2000. Hepatitis B Vaccination andControl of Hepatitis B-Related Liver Disease.
Journalof Pediatric Gastroenterology and Nutrition
Isbagyo, Widyaningroem, Dyah, 2005. Masa DepanPengembangan Vaksin Baru. Cermin Dunia
Kedokteran.Jakarta
O s h e a , R o b e r t , S . , 2 0 0 9 . H e p a t i t i s B .http://www.clevelandclinicmeded.com/med
icalpubs/diseasemanagement/hepatology/hepatitis-B/
Poland, A. Gregory and Jacobson, M. Robert, 2009. Prevention of Hepatitis B with the Hepatitis
BVaccine. The new england journal Of medicine. N Engl JMed 2004;351:2832-8. Copyright 2004
MassachusettsMedical Society.
Z a i n , L u k m a n , H . , 2 0 0 6 . H e p a t i t s B d a n Permasalahannya
.http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/orasi_ilmiah_dies_natalis_54_2006.pdf
11