PEREKAMAN EEG (ELEKTRO ENCEPHALOGRAFI)

Kode Nomor : 071 / KPRWT No. Revisi : 00 Halaman : 1/3

Ditetapkan :

SPO Tanggal Terbit : 19 / 11 / 2020

Profesi
drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS
Direktur

PENGERTIAN 1. Pemeriksaan EEG adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk merekam aktivitas listrik otak
dengan menggunakan alat elektro encephalografi.
2. Elektro Encephalografi adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan medis dalam
hal mendiagnosa aktifitas listrik dari otak termasuk perekam EEG dan interpretasinya.
TUJUAN 1. Mengetahui ada tidaknya abnormalitas fungsi maupun struktur lapisan otak bagian luar.
2. Membantu menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN Peraturan Direktur RS Hermina Ciputat Nomor 127/PER-DIR/RSHCPT/VII/2020 tentang Asuhan
dan Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Hermina Ciputat.
PROSEDUR A. Persiapan Alat
1. Nyalakan alat atau pesawat EEG dan lakukan kalibrasi.
2. Kelompokkan elektroda menjadi tiga bagian yaitu bagian kiri, tengah dan kanan sesuai dengan
yang tertera dalam junction box.
3. Pasang kertas untuk hasil EEG.
4. Siapkan meja kecil yang berisi:
a. Elektif faste
b. Skin pure
c. Sisir
d. Metlyn
e. Spidol
f. Obat premedikasi
g. Karet gelang jika perlu
B. Persiapan Pasien
1. Lakukan identifikasi pasien dengan mencocokan identitas pasien dengan Berkas Rekam Medis
(BRM).
2. Indikasi pasien yang dilakukan pemeriksaan EEG :
a. Pasien dengan kemungkinan Epilepsi
b. Pasien kejang
c. Pasien dengan penurunan kesadaran / koma, sakit kepala menahun
d. Mengevaluasi efek cerebral pada penyakit metabolik sistemik
e. Mengevaluasi tidur (sleepy study)
f. Memonitor aktifitas serebral pada pasien dalam narkose umum
3. Persiapan pasien yang harus diperhatikan :
a. Pasien tidak dalam keadaan batuk, pilek atau demam
b. Berhenti meminum obat tertentu (obat penenang)

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA CIPUTAT SECARA TERTULIS *
Halaman 1
 PEREKAMAN EEG (ELEKTRO ENCEPHALOGRAFI)

Kode Nomor : 071 / KPRWT No. Revisi : 00 Halaman : 2/3

Ditetapkan :

SPO Tanggal Terbit : 19 / 11 / 2020

Profesi
drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS
Direktur
c. Hindari makanan / minuman yang mengandung kafein 8 (delapan) jam sebelum
perekaman EEG
d. Hindari puasa malam sebelum prosedur, makan dalam porsi kecil sebelum tes, gula darah
rendah dapat menyebabkan hasil EEG abnormal.
e. Rambut harus bersih, bebas dari minyak rambut, hair spray, gel, conditioner atau cairan
yang mengandung obat kulit (keramas terlebih dahulu)
4. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan dan
lamanya pemeriksaan 30-45 menit tergantung keadaan pasien.
5. Untuk pasien anak timbang BB untuk pemberian premedikasi jika pasien tidak kooperatif.
6. Perawat cuci tangan.
7. Ukur kepala pasien dengan menggunakan metlyn, posisi pasien duduk di kursi / bila kondisi
tidak memungkinkan, diukur dengan posisi tidur terlentang pada tengkuk diberi bantalan
supaya tidak ada penekanan. Dengan menggunakan sistem ten 20 hasil pengukuran ditandai
dengan spidol merah disetiap titik peletakkan elektroda, dapat pula dengan mengikat rambut
disetiap titiknya agar elektroda dapat menempel langsung di kulit kepala.
8. Atur posisi pasien terlentang dan bersihkan tiap titik peletakan elektroda dengan abrasi gel,
letakkan abrasi gel ke lidi waten / cutton bud, gosok perlahan-lahan di titik yang akan
diletakkan elektrodanya.
9. Setelah pemasangan elektroda akan muncul nilai impedansi di layar monitor, bila di bawah 5
kohm berarti pemasangan baik atau ditandai dengan warna bila hijau nilai di bawah 5 kohm
baik.
10. Tanyakan kepada pasien apakah posisi kepalanya sudah nyaman dan tidak tegang,
informasikan pasien untuk tidak terlalu sering berkedip dan bergerak.
11. Anjurkan pasien untuk merenggangkan rahang pasien (gigi atas dan bawah jangan menempel)
untuk mengurangi artefak yang timbul dari pasien sendiri.
12. Anjurkan pasien tetap rileks dan beri penjelasan tentang apa yang harus dilakukan pada saat
perekaman.
13. Lihat monitor, lakukan perekaman bila gelombang EEG sudah baik.
14. Perekaman dimulai dari pattem 1 sampai 6 dengan waktu 30-45 menit.
15. Pattem 1 (satu), pasien dianjurkan untuk menutup dan membuka mata (kecuali pasien yang
tidak sadar atau pasien dengan premedikasi), perawat memberikan marker dengan mengklik
eye open dan eye close.
16. Pattem 2 (dua), pasien dianjurkan untuk menutup mata dan menjawab pertanyaan yang
diberikan dan tidak diperbolehkan untuk menggelengkan kepala.
17. Pattem 3 (tiga), pasien dianjurkan untuk membuka mata kemudian dilakukan PS (Photic
Stimulation) sampai selesai kemudian pasien diminta untuk menutup mata lagi dan dianjurkan
untuk napas panjang atau HV.

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA CIPUTAT SECARA TERTULIS *
Halaman 2
 PEREKAMAN EEG (ELEKTRO ENCEPHALOGRAFI)

Kode Nomor : 071 / KPRWT No. Revisi : 00 Halaman : 3/3

Ditetapkan :

SPO Tanggal Terbit : 19 / 11 / 2020

Profesi
drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS
Direktur
18. Setelah napas panjang selesai, pasien napas biasa dan diperbolehkan tidur sampai selesai
perekaman dari pattem ke 4 (empat), 5 (lima) dan 6 (enam) kemudian selesai.
19. Pada pasien yang memakai premedikasi mulai dari pattem pertama sampai ke 6 (enam) tidak
dilakukan aktivitas, tetapi pada pattem ketiga pasien diberikan photic stimulation.
20. Lepas elektroda dan masukan ke dalam air yang sudah disediakan dan kulit kepala dibersihkan
dengan kapas basah.
21. Isi identitas pasien, tanggal perekaman dan nomor registrasi pada kertas perekaman.
22. Jelaskan pada pasien pengambilan hasil EEG di ruang pemeriksaan EEG pada 2-3 hari kerja
setelah perekaman EEG.
23. Anjurkan pasien untuk menelepon terlebih dahulu untuk memastikan apakah hasil EEG sudah
selesai dibaca oleh dokter, untuk pengambilan hasil EEG.
24. Elektroda dan alat-alat dirapihkan dan dibersihkan.
25. Perawat cuci tangan.
26. Dokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan.
UNIT TERKAIT Bidang Keperawatan / Bidang Pelayanan Medis / Bidang Penunjang Medis

* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS HERMINA CIPUTAT SECARA TERTULIS *
Halaman 3