Anda di halaman 1dari 24

INFOBPJS

KESEHATAN

MENUJU
CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA

2019

MEDIA INTERNAL BPJS KESEHATAN EDISI 69


CEO MESSAGE
Kerja Bersama Menyongsong Impian
Cakupan Kesehatan Semesta

Pembaca Info BPJS yang budiman,

Sejak 1 Januari 2014, Bangsa Indonesia telah meretas jalan menuju cakupan
kesehatan semesta melalui pencanangan Program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Bangsa ini telah melakukan
lompatan besar yang luar biasa untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Harapan dan cita-cita mewujudkan keadilan
dalam memperoleh akses dan jaminan pelayanan kesehatan makin lekat di
depan mata, karena komitmen bersama terus terupaya.

Memang terdapat sejumlah tantangan yang memerlukan kontribusi dan


kerjasama dari semua pihak, khususnya dalam upaya memperluas cakupan
kepesertaan atau memastikan bahwa seluruh penduduk menjadi peserta
JKN-KIS. Tercapainya cakupan kesehatan semesta atau universal health
coverage (UHC) atau 95% dari jumlah penduduk, adalah sasaran kuantitatif
Program JKN-KIS pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2019.

Bangsa ini telah BPJS Kesehatan terus melakukan koordinasi untuk mencapai sasaran
melakukan lompatan tersebut. Upaya tersebut antara lain sinkronisasi data peserta dengan
besar yang luar Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Ditjen Kependudukan dan Catatan
Sipil, perluasan kepesertaan melalui optimalisasi Jamkesda, Program
biasa untuk Donasi, Canvassing, Desa SWA JKN, serta perluasan kanal pendaftaran
menyelenggarakan berbasis teknologi informasi.
jaminan kesehatan
bagi seluruh rakyat Kami sadari bahwa upaya tersebut tak serta merta hanya dilakukan oleh
BPJS Kesehatan. Kabar baik kami terima bahwa terdapat pemerintah daerah
Indonesia. yang menjelang penghujung tahun 2018 berkomitmen untuk mewujudkan
Universal Health Coverage di wilayah masing-masing. Sampai dengan 1
Desember 2018, 5 Provinsi yaitu DKI Jakarta, Aceh, Gorontalo, Papua Barat
dan Kalimantan Utara serta 154 Kabupaten/Kota lainnya telah bersungguh-
sungguh memberikan komitmennya untuk menjamin akses finansial
seluruh warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Dan kabar
baik lain sudah ada Provinsi dan Kabupaten/Kota lain yang siap berintegrasi
mewujudkan UHC di wilayahnya pada Januari 2019 mendatang.

Cakupan kesehatan semesta juga akan semakin optimal apabila masyarakat


serta badan usaha secara sadar dan patuh untuk segera mendaftarkan diri
menjadi peserta JKN-KIS. Penerapan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 86 Tahun 2013 juga diharapkan dapat mendukung percepatan UHC di
Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat berkomitmen untuk mendaftarkan
diri, berkontribusi membayar iuran rutin, serta memelihara dan menjaga
kesehatan bersama.

Akan mudah rasanya menjawab tantangan implementasi program JKN-KIS


apabila semua pihak mau bekerjasama, bergotong royong untuk membangun
negeri ini. Melalui berbagai sinergi, komitmen bersama dan inovasi di atas,
serta dukungan dari lembaga-lembaga negara terkait, harapannya Universal
Health Coverage bisa lebih cepat terwujud, serta terciptanya masyarakat
Indonesia yang madani dan terjamin kesejahteraannya.

Direktur Utama
Fachmi Idris
SALAM REDAKSI
Tantangan Cakupan Kesehatan Semesta
Pembaca Setia Media Info BPJS Kesehatan,

Salah satu tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan di tahun 2019, yakni mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC). Tantangan cakupan kesehatan
semesta juga paralel dengan sejumlah tantangan lain agar program ini tetap berkesinambungan karena begitu sejak
kehadirannya 1 Januari 2014 lalu, begitu banyak masyarakat yang merasakan manfaat.

BPJS Kesehatan terus berupaya mendorong laju pertumbuhan peserta JKN-KIS, mulai dari segmen peserta peserta
Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja (BP) dan Penerima Bantuan
Iuran (PBI). Namun diperlukan komitmen tugas dari semua pihak bahkan jika diperlukan pemberlakuan sanksi atau
punishment yang tegas tidak bisa mendapatkan pelayanan publik bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai
peserta JKN-KIS sesuai dengan amanat PP 86 tahun 2013. Sejumlah tantangan dan upaya lain terus dilakukan dan
dalam edisi ini rubrik FOKUS akan memaparkan secara mendalam.

Kami menyadari, untuk meningkatkan kualitas informasi yang ada dalam media ini kami masih membutuhkan
masukan dan kritik dari pembaca sekalian. Kami ucapkan terima kasih kepada pembaca yang budiman, atas atensi
dan masukan membangun sehingga diharapkan media ini terus menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi BPJS
Kesehatan dan masyarakat serta pembaca sekalian. Selamat beraktivitas.

Redaksi

DAFTAR ISI KILAS & PERISTIWA


SETELAH PENGHARGAAN ASEAN, BPJS KESEHATAN SABET 9 PENGHARGAAN 5
ASIA PASIFIC
FOKUS
MENUJU CAKUPAN Kesehatan SeMESTA 2019 6
BENEFIT
Ada kompensasi Bagi Peserta yang Wilayahnya Belum Tersedia 12
Fasilitas Kesehatan

PELANGGAN
penyakit berat Bisa Langsung Dirujuk Ke RS Kelas B dan A
14

TESTIMONI
optik mikeda dan optik internasional Salurkan Dana CSR 16
Melalui Program Donasi JKN-KIS

INSPIRASI
bantu masyarakat lepas dari jerat rokok
18

PERSEPSI
Benarkah Perokok Menyumbang JKN-KIS ? 19
BINCANG
SEHAT & GAYA HIDUP
dukung uhc dukcapil percepat
10 hidup lebih sehat bersama hewan peliharaan
20
layanan ktp e1

BULETIN DITERBITKAN OLEH BPJS KESEHATAN :


Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940

PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Mira Anggraini PEMIMPIN UMUM Irfan Humaidi PEMIMPIN
REDAKSI M.Iqbal Anas Ma’ruf SEKRETARIAT Rini Rahmitasari, Paramita Suciani REDAKTUR Elsa Novelia, Budi Setiawan, Widiani
Utami, Sri Wahyuningsih, Dede Chandra S, Endang Diarty, Upik Handayani, Maria Yuniarti, Tati Haryati Denawati, Juliana Ramdhani, Diah Ismawardani,
Ranggi Larissa Izzati, Darusman Tohir, DISTRIBUSI & PERCETAKAN Gusti Ngurah Catur Wiguna, Asto Bawono, Muhammad Aryad, Imam
Rahmat Muhtadin, Eko Yulianto
KILAS & PERISTIWA
SETELAH PENGHARGAAN ASEAN, BPJS KESEHATAN SABET 9 PENGHARGAAN
ASIA PASIFIC

Kuala Lumpur - Indonesia kembali mengejutkan dunia merupakan salah satu instrumen investasi bangsa,
melalui BPJS Kesehatan, yang meraih 9 penghargaan khususnya investasi bidang kesehatan.
dari asosiasi jaminan sosial internasional, International
Social Security Association (ISSA). “Raihan "Jika negara sudah berinvestasi kesehatan untuk
penghargaan ini memacu kami BPJS Kesehatan rakyatnya, produktivitas negara otomatis akan meningkat.
beserta seluruh jajaran untuk terus bekerja lebih keras Efek dari Program JKN-KIS yang belum berusia 5 tahun
menjaga program JKN-KIS tetap sustain bagi seluruh di Indonesia nyatanya memang sudah memiliki dampak
rakyat Indonesia," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan perekonomian pada masyarakat, termasuk angka
Fachmi Idris, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (2/10). harapan hidup," papar Fachmi.

ISSA merupakan asosiasi lembaga jaminan sosial yang ISSA sebagai asosiasi internasional jaminan sosial
beranggotakan 158 negara di dunia. BPJS Kesehatan menyelenggarakan ISSA Good Practice Award setiap
menjadi satu-satunya peraih 9 penghargaan pada acara tiga tahun sekali di setiap wilayah regionalnya yang
yang dihadiri lebih dari 40 negara di kawasan Asia terbagi atas beberapa benua. Indonesia menjadi bagian
Pasifik. Penghargaan yang diberi nama ISSA Good dari regional Asia dan Pasifik. Hasil ISSA Good Practice
Practice Award ini diberikan tiga tahun sekali untuk Award Regional Asia dan Pasifik tahun 2018 ini cukup
masing-masing kawasan. Indonesia masuk kawasan menggembirakan bagi negara Indonesia, khususnya
Asia Pasifik. Tiga negara lain masing-masing hanya bagi BPJS Kesehatan sebagai salah satu lembaga yang
meraih 2 penghargaan (Malaysia) dan 1 penghargaan mengolola Jaminan Sosial yang mengikuti kompetisi
(Iran dan China). tersebut, karena telah mengukir prestasi luar biasa
dengan dianugerahi Certificates of Merit With Spesial
“Di usia emas BPJS Kesehatan ini, kami harapkan Mentiondan Certificates of Merit untuk 9 kategori dari
institusi akan lebih memberikan prestasi yang lebih 10 yang dikirim BPJS Kesehatan untuk dikompetisikan.
baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
bangsa dan negara," ujar Fachmi Idris di sela-sela Dalam konteks ISSA, Good Practice didefinisikan sebagai
penghargaan. sebuah pengalaman, aktivitas, pengukuran, proses,
program, proyek, atau teknologi yang diimplementasikan
Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden ISSA, oleh organisasi jaminan sosial dengan tujuan perbaikan
Prof. Dr. Breuer Joachim kepada Direktur Utama BPJS kapasitas administratif dan operasional, dan/atau
Kesehatan Fachmi Idris, pada acara International Social efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program.
Security Association Regional Forum tingkat Asia
Pasifik yang diselenggarakan di Kuala Lumpur. Berikut ini9 Penghargaan ISSA untuk BPJS Kesehatan :
Certificates of Merit With Spesial Mention :
9 penghargaan yang diberikan ISSA kepada BPJS 1. Implementation of integrated risk management
Kesehatan tersebut diberikan berkat inovasi yang in line with ISSA Guidelines to manage the National
dilaksanakan dan terus disempurnakan dalam Health Social Security programme.
melaksanakan Jaminan Kesehatan Nasional selama 2. Involving the society to care about social health
kurun waktu 3 tahun terakhir. Penghargaan itu care through Kader JKN Programme.
mencakup aspek kepesertaan, iuran, sistem informasi 3. Mobile JKN : A one-stop solution for social security
hingga mekanisme mengefektifkan pembayaran health services at people’s fingertips.
kepada fasilitas kesehatan. Certificates of Merit:
1. Commitmend-based capitation as Indonesia’s
Rangkaian kegiatan ISSA Regional Forum tingkat model for performance-based payment system
Asia Pasifik diawali dengan seminar Internasional for primary care providers: Resolving the
bertemakan "Global Challenge for Sosial Security Asia challenges of implementing the KBK Scheme
& Pasific" bekerja sama dengan Perkeso Malaysia in Indonesia’s National Health Social Security
(Pertubuhan Keselamatan Sosial). Forum dibuka Program.
langsung oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan 2. Customer Service Time Index and Customer
Azizah Wan Ismail, didampingi oleh Sekretaris Jenderal Voice Integrated System CSTI-SUPEL
ISSA Hans Horst Konklewsky, dan pimpinan Perkeso M 3. DEFRADA (Deteksi Potensi Fraud dengan
Azman bin Aziz Mohammed. Analisa Data Klaim) The Development of a fraud
detection tool in hospital service.
"Sosial security is not a cost, it is an investment," 4. Ease of registration for National Health Social
ujar Pimpinan Perkeso Malaysia M Azman bin Aziz Security through Fast Track.
Mohammed. Senada dengan Pimpinan Perkeso 5. Health Facilities Information System (HFIS)
Malaysia, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi for better contracting accountability and more
Idris mengungkapkan negara-negara Asia Pasifik yang effective referral system.
saat ini mayoritas merupakan negara berkembang, 6. Implementing digital claim hospital verification
harus mulai membangun sistem jaminan sosial yang in National Health Social Security in Indonesia.

EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 5


FOKUS

MENUJU
CAKUPAN SEMESTA
KESEHATAN 2019

Sejak mulai diimplementasikan per 1 Januari dari total penduduk Indonesia. Fasilitas kesehatan
2014, kehadiran Program Jaminan Kesehatan (Faskes)yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan
Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang melayani peserta JKN-KIS mencapai 27.105 faskes.
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan semakin
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan Telah banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari
berbagai dinamika yang terjadi, tidak terbantahkan hadirnya program ini. Dalam waktu empat tahun (2014-
lagi bahwa Program JKN-KIS telah membuka akses 2017), pemanfaatan pelayanan kesehatan di seluruh
yang lebih luas bagi masyarakat terhadap pelayanan tingkat layanan mencapai 640,2 juta pemanfaatan,
kesehatan. Tantangan lainnya akan dihadapi BPJS atau rata-rata 438.000 per hari. Sedangkan untuk biaya
Kesehatan di tahun 2019, yakni mewujudkan cita- pelayanan kesehatan yang sudah dikeluarkan selama
cita bangsa Indonesia mencapai cakupan kesehatan tahun 2014-2017, totalnya mencapai Rp250 triliun yang
semesta atau Universal Health Coverage (UHC). terdiri dari Rp203 triliun di Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tidak mudah memang. Namun, dengan sinergi Tingkat Lanjut (FKRTL), dan Rp47 triliun di Fasiitas
yang dilakukan dan berbagai inovasi yang terus Kesehatan Tingkat Pertama.
dikembangkan, cita-cita mulia ini tidak mustahil
untuk diwujudkan. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris
menyampaikan, dengan dicanangkannya pelaksanaan

P
rogram JKN-KIS yang diselenggarakan oleh Jaminan Kesehatan Nasional per 1 Januari 2014, yang
BPJS Kesehatan telah mendekati penghujung merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang
tahun ke lima. Hingga 1 November 2018, jumlah Nomor 40 Tahun 2014 tentang Sistem Jaminan Sosial
peserta yang terdaftar dalam Program JKN-KIS Nasional (SJSN), Bangsa Indonesia telah melakukan
telah mencapai 205.071.003 jiwa atau mencakup 78,16% lompatan besar yang luar biasa dalam penyelenggaraan
6 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69
FOKUS
jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan pencanangan tersebut, Bangsa Indonesia telah
meretas jalan menuju cakupan kesehatan semesta.

Fachmi menambahkan, pencanangan tersebut juga telah


menumbuhkan kesadaran akan pentingnya bergotong-
royong dalam memelihara dan menjaga kesehatan
bersama. Pemeliharaan kesehatan tidak lagi hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga
menjadi tanggung jawab dan kebutuhan bersama, antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten dan Kota serta seluruh komponen masyarakat.

Membenahi Data

Sesuai dengan peta jalan Program JKN-KIS, diharapkan


pada tahun 2019 seluruh penduduk Indonesia sudah
terdaftar dalam Program JKN-KIS atau Universal
Health Coverage. Untuk mewujudkan cita-cita mulia
tersebut, BPJS Kesehatan terus berupaya mendorong
laju pertumbuhan peserta JKN-KIS, mulai dari segmen
peserta peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja
Bukan Penerima Upah (PBPU), Bukan Pekerja (BP) dan
Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Andayani Budi Lestari
Kesehatan, Andayani Budi Lestari menyampaikan,
dalam upaya mewujudkan cakupan kesehatan semesta,
Kesehatan. Data tersebut selanjutnya digunakan untuk
memang masih ada beberapa hal yang menjadi
menugaskan para petugas perluasan peserta BPJS
tantangan. Misalnya saja sanksi atau punishment tidak
Kesehatan untuk melakukan pendekatan, baik kepada
bisa mendapatkan pelayanan publik bagi masyarakat
Pemerintah Daerah, Badan Usaha, dan masyarakat untuk
yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sesuai
segera mendaftarkan diri menjadi peserta JKN KIS.
dengan amanat PP 86 tahun 2013. Bila hal ini belum
bisa dilaksanakan, maka tidak ada ketegasan kepada
“Dengan Dukcapil, kita sudah tukar-menukar data.
masyarakat untuk segera mendaftar.
Sehingga sekarang ini kita sudah punya data mana
saja yang belum punya NIK dan yang belum masuk di
Di sisi lain, masih banyak masyarakat yang belum
data masterfile kepesertaan BPJS Kesehatan. Ini yang
menyadari akan pentingnya pemiliki proteksi jaminan
nantinya akan kita selaraskan dengan daerah, supaya
kesehatan dengan menjadi peserta JKN-KIS. Padahal,
bisa ketahuan siapa saja yang belum mendaftar, dan
sakit bukan hanya menggerogoti kesehatan, tetapi juga
juga untuk mencari tahu apakah yang ada di dalam data
bisa memiskinkan mereka, terutama untuk penyakit-
tersebut benar atau tidak. Karena kan induk dari data itu
penyakit berbiaya mahal.
harusnya satu,” paparnya.
“Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
Dukungan pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan
memiliki jaminan kesehatan akan terus dilakukan.
dalam mewujudkan cakupan kesehatan semesta.
Makanya tagline kita kan protection, sharing, and
Andayani memberi contoh apa yang sudah dilakukan oleh
compliance. Artinya kita mengedukasi masyarakat
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan terlebih dahulu
bahwa suatu saat kalau terkena penyakit berbiaya
membayarkan iuran seluruh warganya untuk kelas tiga.
mahal, itu akan berat. Kalau pun tidak sakit, iuran yang
mereka bayarkan sebetulnya dipakai untuk membantu
“Karena masih ada beberapa kendala, kita mencari
peserta lain yang sakit. PR besarnya saat ini memang
beberapa kota, kabupaten, dan provinsi yang siap, mulai
terkait compliance, bagaimana setiap warga negara taat
dari siap pemahaman, data, dan juga kemampuan bayar.
menjalankan kewajibannya untuk mendaftar sebagai
Kemampuan bayar ini apakah dari masyarakatnya atau
peserta JKN-KIS,” ujar Andayani.
dari pemerintah daerahnya. Misalkan di DKI Jakarta,
datanya sudah siap dan pemerintahnya mampu bayar,
Sambil proses ini berjalan, Andayani menambahkan
sehingga mereka bayarin dulu iuran semua warganya.
BPJS Kesehatan juga terus membenahi data sebagai
Kemudian setelah warganya menerima kartu, kalau
tulang punggung kepesertaan JKN-KIS, termasuk
memang bersedia di kelas tiga, ya bisa diteruskan. Tetapi
untuk data peserta PBI agar tidak terjadi exclusion error
kalau tidak mau di kelas tiga dan merasa mampu, mereka
dan inclusion error. Dalam hal ini, BPJS Kesehatan
harus mendaftar secara mandiri dengan mengembalikan
terus berkoordinasi dengan Ditjen Kependudukan dan
kartunya,” papar Andayani.
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk melakukan proses
penyelarasan Data Kependudukan (NIK).
“Hal inilah yang juga kami minta dari beberapa
pemerintah daerah, sambil kami berbenah dengan
Ditjen Dukcapil juga telah memberikan Data NIK
Dukcapil menyelaraskan datanya. Tapi kan ada juga
yang belum menjadi peserta JKN-KIS kepada BPJS
daerah yang memang tidak mampu bayar. Kalau
EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 7
kondisinya seperti itu, ini yang nantinya disiapkan apakah Sementara itu, agar target kepesertaan PPU terpenuhi,
akan ditarik ke PBI nasional atau seperti apa. Artinya, BPJS Kesehatan juga menggalakkan strategi canvassing
kita sedang mempersiapkan data yang bisa dibaca oleh dan penegakan kepatuhan. Canvassing merupakan
semua stakeholder, sehingga bisa ditentukan kebijakan aktivitas terencana yang dilakukan untuk memberikan
apa yang akan diambil,” sambung Andayani. advokasi tentang kewajiban Pemberi Kerja, yaitu dengan
mendaftarkan seluruh pekerja dan anggota keluarganya
Dalam mencapai Universal Health Coverage, setidaknya menjadi peserta JKN-KIS. Hal ini dilakukan melalui
terdapat tiga peran penting Pemda yang bisa dilakukan, pemetaan Badan Usaha berdasarkan area terkecil
yakni memperluas cakupan kepesertaan, meningkatkan (seperti kelurahan dan kecamatan) untuk mendapatkan
kualitas pelayanan, dan juga peningkatan kepatuhan. data potensi Badan Usaha dan ditindaklanjuti secara
Saat ini, hampir seluruh Pemda telah mengintegrasikan terintegrasi bersama kepatuhan.
program Jamkesda mereka ke dalam Program JKN-KIS.
Hingga 1 Oktober 2018, yang telah mengintegrasikan Melalui canvassing yang dilakukan door to door ini,
program Jamkesda ke JKN-KIS sebanyak 498 kabupaten/ petugas BPJS Kesehatan dapat menjaring langsung
kota dengan jumlah peserta 27.394.906. Badan Usaha yang belum bergabung dalam program JKN-
KIS. Selain itu, BPJS Kesehatan juga dapat lebih optimal
Inovasi Wujudkan UHC dalam mengedukasi Badan Usaha. Edukasinya bisa
bermacam-macam, mulai dari kewajiban mendaftarkan
Selain membenahi data, BPJS Kesehatan juga terus seluruh karyawan, sosialisasi pemanfaatan E-Dabu, dan
mengembangkan inovasi baru dalam upaya mewujudkan petunjuk pelayanan peserta JKN-KIS.
cakupan kesehatan semesta. Salah satunya menggulirkan
Program Donasi JKN-KIS. Melalui program ini, badan Dalam kegiatan canvassing tersebut, petugas BPJS
hukum maupun perorangan bisa dapat berpartisipasi Kesehatan juga akan membuat data badan usaha
mewujudkan kepedulian untuk peningkatan kualitas yang tidak langsung mendaftar saat dikunjungi, untuk
hidup masyarakat dengan mendaftarkan dan selanjutnya dikoordinasikan dengan unit kerja kepatuhan.
membayarkan iuran sebagai peserta JKN-KIS. Jika sudah diingatkan oleh unit kerja kepatuhan
dan badan usaha tersebut tetap enggan mendaftar,
Bagi badan hukum berupa badan usaha, Program maka BPJS Kesehatan akan mengkomunikasikan hal
Donasi JKN-KIS ini dapat disinergikan dengan program tersebut kepada Dinas Tenaga Kerja dan Kejaksaan
Corporate Social Responsibility (CSR), di mana badan untuk dilakukan langkah selanjutnya. Tidak sampai di
usaha mendaftarkan dan membayarkan iuran masyarakat situ, beberapa inovasi lainnya yang juga dikembangkan
menjadi peserta JKN-KIS, melalui perjanjian kerja sama BPJS Kesehatan adalah Program Kader JKN untuk
dengan BPJS Kesehatan. meningkatkan pertumbuhan jumlah kepesertaan, serta
meningkatkan kolektabilitas iuran bagi segmen peserta
“Program Donasi JKN-KIS ini juga merupakan wujud dari informal atau PBPU.
prinsip gotong royong dan kepedulian kepada sesama,
demi terwujudnya Indonesia yang lebih sehat,” ujar Inovasi Desa SWA JKN pun digulirkan untuk menjawab
Andayani. tantangan kondisi geografis Indonesia yang sangat luas.

8 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69


Program ini bertujuan untuk menjaring pemerataan Penanganan Pengaduan (PIPP) di rumah sakit, sehingga
keanggotaan JKN-KIS untuk masyarkat di wilayah dapat memudahkan akses peserta dalam mendapatkan
terpencil yang selama ini kesulitan mendaftar maupun informasi dan penanganan pengaduan melalui kanal
membayar iuran lantaran akses yang sulit atau jauh. pelayanan rumah sakit, serta meningkatkan kepuasan
Melalui program SWA JKN, dibuatlah mekanisme “BPJS peserta terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kolektif”, di mana pengurusan pendaftaran kepesertaan
JKN-KIS, pembayaran iuran, hingga penagihan iuran “Seluruhnya memang kita benahi, mulai dari pelayanan
dikelola secara mandiri oleh aparat desa setempat. di kantor-kantor cabang, sampai di fasilitas kesehatan.
Warga desa hanya tinggal datang ke kantor desa untuk Sehingga masyarakat yang sudah menjadi peserta akan
mendaftar atau membayar iuran. merasa puas dan ikhlas membayar iuran setiap bulan,”
tutur Andayani.
Tidak hanya merekrut peserta baru, program Desa SWA
JKN juga memikirkan bagaimana pembiayaan iuran di Di sisi lain, Presiden Republik Indonesia juga telah
Desa SWA JKN bisa terus berkelanjutan. Alternatif solusi mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun
yang ditawarkan sangat beragam, seperti swadaya dan 2017 Tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan
swakelola oleh masyarakat, swadaya yang dikelola aparat Kesehatana Nasional. Dalam Impres tersebut, Presiden
desa, anggaran unit ekonomi produktif (BUMDES/KUD), menginstruksikan kepada 11 pimpinan lembaga negara
atau melalui usaha pemberdayaan masyarakat. Konsep untuk mengambil langkah sesuai kewenangannya dalam
yang sudah dijalankan di beberapa daerah seperti rangka menjamin keberlangsungan dan peningkatan
program gugus ketahanan pangan. kualitas pelayanan peserta JKN-KIS. 11 pimpinan
lembaga negara itu terdiri dari Menteri Koordinator
Selain itu, kanal-kanal pendaftaran telah diperluas untuk Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK),
memberi kemudahan kepada masyarakat yang ingin Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri
mendaftar. Mengikuti perkembangan era digital, aplikasi Sosial, Menteri BUMN, Menteri Ketenagakerjaan,
Mobile JKN juga dihadirkan untuk mengakomodir Menteri Komunikasi dan Informatika, Jaksa Agung,
berbagai kebutuhan peserta. Direksi BPJS Kesehatan, Para Gubernur, serta Para
Bupati dan Walikota.
Meningkatkan Pelayanan
“Melalui berbagai sinergi dan inovasi yang kami lakukan,
Menjelang Universal Health Coverage, performa Fasilitas serta dukungan dari lembaga-lembaga negara terakit,
Kesehatan juga terus ditingkatkan. Misalnya melalui mudah-mudahan saja Universal Health Coverage bisa
implementasi Kapitasi Berbasis Kompetensi Pelayanan lebih cepat terwujud, sehingga tidak ada lagi penduduk
(KBK) pada FKTP, sistem rujukan online, hingga Indonesia yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan
mengembangkan sistem Pelayanan Informasi dan saat jatuh sakit,” ujar Andayani.

EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 9


BINCANG

DUKUNG UHC
DUKCAPIL PERCEPAT LAYANAN KTP E1
Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh,SH,MH.

J
aminan kesehatan semesta atau Universal mencapai 205.071.003 atau mencakup 80 persen dari
Health Coverage (UHC) semakin di depan mata. total penduduk Indonesia. BPJS Kesehatan bersama
Di tahun 2019, sebanyak 95 persen atau sekitar Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil
249,8 juta orang dari total penduduk Indonesia (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus
(263 juta berdasarkan data Dukcapil) diharapkan sudah bersinergi khususnya dalam optimalisasi pemanfaatan
menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional- data Nomor Induk Kependudukan (NIK). Berbagai inovasi
Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Sampai dengan pun telah dikembangkan dua instansi ini agar pelayanan
1 November 2018, jumlah peserta JKN-KIS telah administrasi peserta JKN-KIS makin optimal.

10 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69


BINCANG
Misalnya melakukan pemadanan menyikapi masalah penyediaan surat keterangan pengganti KTP-el
data peserta dengan data data penduduk berbasis NIK untuk yang telah habis masa berlakunya.
kependudukan. Per Juli 2018, Ditjen dapat dimanfaatkan sebagai data
Dukcapil dan BPJS telah melakukan kepesertaan JKN. Kepada kepala unit kerja atau dinas
pemadanan data peserta JKN- kependudukan dan pencatatan sipil
KIS sebanyak 198.197.889 jiwa. Bagaimana penataan adminduk provinsi agar melakukan pengawasan
Sementara, data peserta yang untuk optimalkan JKN-KIS ? terhadap percepatan pelayanan
belum terisi lengkap seperti data perekaman dan penerbitan KTP-el
NIK, alamat, tanggal lahir dan Komitmen terhadap optimalisasi yang dilakukan unit kerja atau dinas
lainnya sudah dan terus dilengkapi, Program JKN-KIS terlihat dari di tingkat kabupaten/kota. Semua itu
diverifikasi serta validasi. upaya kami mengentaskan kami lakukan untuk menghadirkan
masyarakat tak sadar administrasi data kependudukan yang tidak hanya
Lebih jauh tentang dukungan Ditjen penduduk (adminduk) yang secara akurat, tapi efektif dan efisien.
Dukcapil terhadap Program JKN-KIS, langsung membantu optimalisasi
khususnya dalam mencapai UHC di penerapan JKN. Pasalnya, produk Harapan Bapak terhadap Program
2019, berikut ini adalah tanggapan adminduk adalah satu-satunya data JKN-KIS ?
Dirjen Dukcapil Kementerian kependudukan yang digunakan
Dalam Negeri, Prof. Dr. Zudan Arif untuk mendaftar sebagai anggota Impian kami, BPJS Kesehatan
Fakrulloh,SH,MH. program JKN-KIS. mencapai target UHC di mana
100 persen penduduk Indonesia
Bagainana komitmen Dukcapil Tahun ini, sesuai dengan hasil terlindung jaminan kesehatannya.
dalam mendukung program JKN- rapat terbatas penataan adminduk Impian ini pasti mendapat dukungan
KIS khususnya untuk capai UHC ? dengan Presiden Joko Widodo pada semua pihak, pemerintah maupun
April 2018, yang kami tindaklanjuti swasta, sehingga menurut saya
Sebenarnya untuk mendukung dengan cepat dengan menerbitkan tidak ada kendala yang berarti untuk
keberlangsungan Program JKN-KIS, Permendagri Nomor 19 Tahun mencapainya.
termasuk mencapai UHC di 2019, 2018 Tentang Peningkatan Kualitas
kami optimalkan Instruksi Presiden Pelayanan Adminduk, kami gerak Hanya, tantangan besar kita bukan
(Inpres) Nomor 8 tahun 2017 cepat meningkatkan kualitas dan pencapaian UHC, melainkan lebih
tentang Optimalisasi Pelaksanaan mempercepat layanan adminduk di kepada membangun kesadaran
Program JKN. Dalam inpres itu, daerah. semua pihak, pemerintah, swasta,
Presiden meminta para menteri dan masyarakat, untuk komitmen
terkait untuk mengambil langkah- Hal ini sejalan dengan Instruksi dengan keberlanjutan dan
langkah sesuai tugas, fungsi, dan Mendagri Tentang Gerakan Indonesia pengembangan program JKN-KIS
kewenangan masing-masing guna Sadar Administrasi Kependudukan di masa masa mendatang yang
menjamin keberlangsungan dan (GISA) tertanggal 7 Februari 2018. tantangannya bisa jadi tidak pernah
peningkatan kualitas pelayanan JKN. Sadar Adminduk ditunjukkan dalam bisa kita duga kompleksitasnya.
Dari 14 menteri yang diinstruksikan, 4 hal, yakni sadar akan pentingnya
salah satunya adalah Menteri Dalam dokumen kependudukan, pentingnya Untuk mendukung program JKN-
Negeri. pemutakhiran data kependudukan, KIS, sesuai dengan tugas dan
pentingnya pemanfaatan data kewenangan kami akan berusaha
Presiden telah mengintsruksikan kependudukan untuk semua semaksimal mungkin untuk
Menteri Dalam Negeri agar urusan, dan pentingnya pelayanan konsisten dan komitmen, salah
meningkatkan pembinaan dan administrasi kependudukan yang satunya melalui pemberian identitas
pengawasan kepada gubernur, membahagiakan rakyat. kependudukan kepada seluruh
bupati, dan walikota dalam penduduk Indonesia berupa NIK dan
melaksanakan JKN-KIS. Memastikan Untuk mempercepat layanan KTP KTP-el sebagai basis kepesertaan
kepala daerah mengalokasikan elektronik (KTP el) kami juga sudah dan pengembangan program JKN-
anggaran, dan mendaftarkan seluruh menerbitkan surat edaran yang saya KIS ke depan.
penduduknya dalam program JKN. tandatangani atas nama Mendagri
Juga memastikan gubernur, bupati, tentang Percepatan Penerbitan KTP Bahkan pemberian NIK dan KTP-
dan walikota untuk menyediakan Elektronik tertanggal 3 Mei 2018. el ini sudah masuk dalam rencana
sarana dan prasarana pelayanan Melalui edaran ini, setiap kepala aksi nasional optimalisasi JKN.
kesehatan dan sumber daya unit kerja/dinas dukcapil kabupaten Rencana aksi ini dipantau langsung
manusia kesehatan di wilayah dan kota tetap memberikan layanan oleh Presiden Joko Widodo melalui
masing-masing. perekaman dan percetakan KTP-el Kantor Staf Presiden. Juga dalam
pada hari Sabtu dan Minggu serta waktu dekat kami akan membahas
Selain itu menyediakan data hari libur lainnya. bersama KSP terkait kegiatan
penduduk berbasis NIK untuk prioritas pantauan KSP Tahun
dapat dimanfaatkan sebagai data Kami juga meminta agar mereka 2018 dan 2019, yang di antara
kepesertaan JKN. Komitmen segera menerbitkan KTP-el bagi agendanya terkait dengan identitas
Dukcapil dalam mendukung penduduk yang status perekamannya kependudukan dan JKN.
optimalisasi JKN-KIS tercermin sudah siap cetak, termasuk KTP-
dari bagaimana kami serius el bagi penduduk yang memegang

EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 11


BENEFIT

Ada Kompensasi
Bagi Peserta yang Wilayahnya Belum Tersedia
Fasilitas Kesehatan
Kompensasi yang diberikan bisa berbentuk uang tunai atau menyediakan fasilitas kesehatan.

Ketentuan mengenai kompensasi ini diatur dalam

W
ilayah Indonesia yang sangat luas
dengan penduduk yang menyebar Peraturan Presiden (Perpres) No.82 Tahun 2018
sampai ke daerah terpencil menjadi tentang Jaminan Kesehatan. Perpres mengatur selain
salah satu tantangan yang dihadapi kompensasi, BPJS Kesehatan dapat bekerjasama
dalam menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan dengan pihak lain untuk menyediakan fasilitas kesehatan.
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Tantangan Dalam Perpres sebelumnya, kompensasi yang bisa
itu makin berat karena pembangunan infrastruktur yang diberikan ada 3 bentuk yaitu uang tunai, pengiriman
belum merata sehingga ada wilayah yang sulit diakses, tenaga kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan.
termasuk ketersediaan fasilitas kesehatan dan sarana Sekarang, melalui Perpres No.82 Tahun 2018 bentuk
serta prasarana pendukungnya. kompensasi itu hanya 2 yaitu uang tunai dan penyediaan
fasilitas kesehatan.
Persoalan itu sudah diantisipasi pemerintah, oleh
karenanya UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Dalam rangka pemberian kompensasi dan pemenuhan
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) mengatur bagi pelayanan pada daerah belum tersedia Fasilitas
daerah yang belum memiliki fasilitas kesehatan yang Kesehatan yang memenuhi syarat, BPJS Kesehatan
memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan medik dapat mengembangkan pola pembiayaan pelayanan
sejumlah peserta, BPJS Kesehatan wajib memberikan kesehatan. Pengembangan pola pembiayaan kesehatan
kompensasi. ini meliputi pola pembiayaan untuk pelayanan kesehatan

12 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69


BENEFIT
bergerak, pelayanan kesehatan berbasis telemedicine, Dalam uji coba kompensasi uang tunai acuan yang
dan/atau pengembangan pelayanan kesehatan lain yang digunakan yaitu tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas
ditetapkan oleh Menteri. kesehatan tingkat pertama yang tidak bekerjasama.
Tapi kompensasi uang tunai tidak direkomendasikan
Ketentuan mengenai kompensasi akan diatur dalam karena administrasi implementasinya sulit dan tidak
Peraturan Menteri Kesehatan yang akan ditetapkan meningkatkan ekuitas askes terhadap pelayanan
paling lambat 6 bulan setelah Perpres No.82 Tahun kesehatan.
2018 diundangkan. Selama belum ada pengaturan baru,
pemberian kompensasi mengacu ketentuan yang saat ini BPJS Kesehatan hanya menjamin kompensasi uang
berlaku. tunai untuk biaya pelayanan kesehatan langsung, tidak
termasuk transportasi, akomodasi dan pelayanan lain
Uji Coba yang tidak termasuk dalam cakupan benefit program
JKN.
Tahun 2017 BPJS Kesehatan telah melakukan uji coba
pemberian kompensasi bagi daerah belum tersedia Untuk uji coba terkait penyediaan fasilitas kesehatan,
fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat di 6(enam) bentuknya pengiriman tenaga kesehatan dari fasilitas
kabupaten/kota berupa pengiriman tenaga medis. Uji kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
coba itu menggunakan indikator untuk menentukan Kegiatan itu dilakukan melalui koordinasi dan kerjasama
daerah belum tersedia fasilitas kesehatan yang dengan pemerintah daerah. Dalam uji coba ini pemerintah
memenuhi syarat. daerah menjamin akomodasi tenaga kesehatan serta
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, sedangkan
Indikator yang digunakan meliputi ketersediaan FKTP/ BPJS Kesehatan menjamin biaya pelayanan kesehatan
jejaring, jarak menjangkau fasilitas kesehatan, letak untuk komponen non kapitasi dan lumpsum harian untuk
geografis, dan akses transportasi. Dalam uji coba itu tenaga kesehatan.
BPJS Kesehatan bersama pemerintah daerah dan
asosiasi fasilitas kesehatan melakukan asesmen
terhadap pemenuhan indikator tersebut.

EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 13


PELANGGAN

PENYAKIT BERAT
Bisa Langsung Dirujuk Ke RS Kelas B dan A
Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan kesehatan
kecuali pada keadaan gawat darurat, kekhususan rujukan tingkat lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas
permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan Kesehatan tingkat pertama (FKTP) harus merujuk ke
geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas. Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL)
terdekat sesuai dengan Sistem Rujukan yang diatur

P
enyelenggaraan program Jaminan Kesehatan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
mengacu prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan
(SJSN) antara lain menyeluruh (komprehensif) ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan
sesuai standar pelayanan medik yang cost effective dan kesehatan tingkat pertama. Untuk rujukan ke faskes
rasional. Serta pelayanan terstruktur, berjenjang dengan yang tingkatnya lebih tinggi, bisa dilakukan oleh dokter
portabilitas dan ekuitas. yang bertanggungjawab di FKTP yang bersangkutan.
Bagi peserta yang mengalami kegawatdaruratan bisa
Oleh karenanya dalam memberikan pelayanan kesehatan langsung menyambangi FKRTL terdekat.
kepada peserta, program JKN-KIS menganut mekanisme
rujukan berjenjang. Pelayanan kesehatan dilaksanakan Setiap pemberi pelayanan kesehatan wajib merujuk
secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan pasien bila keadaan penyakit atau permasalahan
tingkat pertama. kesehatan memerlukannya. Sebelum melakukan
rujukan, perujuk harus melakukan pertolongan pertama
Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat dan/atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai
diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat indikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk
pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat tujuan keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan.
diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat
kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat Perujuk juga perlu melakukan komunikasi dengan
darurat, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, penerima rujukan dan memastikan bahwa penerima
pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan
fasilitas. pasien gawat darurat dan membuat surat pengantar

14 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69


PELANGGAN

rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan. Kemudahan dan kepastian pasien dalam mendapatkan
Dalam melakukan komunikasi itu, penerima rujukan pelayanan kesehatan sesuai dengan kelas dan
wajib menginformasikan ketersediaan sarana dan kompetensi rumah sakit memang menjadi salah satu
prasarana serta kompetensi dan ketersediaan tenaga tujuan dari rujukan online. Ini menjadi bagian dari
kesehatan dan memberikan pertimbangan medis atas upaya untuk mewujudkan harapan masyarakat yang
kondisi pasien. menginginkan tidak ada lagi antrean dan kualitas layanan
meningkat.
Rujukan dianggap telah terjadi apabila pasien telah
diterima oleh penerima rujukan. Penerima rujukan Salah satu tantangan yang dihadapi program JKN-KIS
bertanggung jawab untuk melakukan pelayanan yakni terbatasnya jumlah fasilitas kesehatan seperti RS
kesehatan lanjutan sejak menerima rujukan dan wajib dan sebarannya tidak merata. Begitu pula kompetensi
memberikan informasi kepada perujuk mengenai setiap RS, misalnya jumlah dokter spesialis dan sarana
perkembangan keadaan pasien setelah selesai prasarana tidak sama. Di tengah tantangan itu program
memberikan pelayanan. JKN-KIS harus memberikan pelayanan kesehatan kepada
peserta sesuai kebutuhan medis berdasarkan fasilitas
Untuk memudahkan peserta dalam melakukan rujukan, kesehatan yang tersedia.
BPJS Kesehatan telah mengembangkan sistem rujukan
online. Implementasi rujukan online diharapkan dapat Sistem rujukan online tidak menutup kesempatan bagi
memberikan kontribusi besar dalam penyelenggaraan peserta JKN-KIS untuk mendapatkan pelayanan di rumah
pelayanan kesehatan di Indonesia. Penerapan sakit tujuan rujukan kelas B dan kelas A selama sesuai
rujukan online bisa dikatakan salah satu momentum dengan kebutuhan medisnya. Untuk kasus tertentu
dalam perbaikan sistem rujukan berjenjang berbasis yang kompetensinya hanya dimiliki oleh rumah sakit
kompetensi di Indonesia yang selama ini masih sulit kelas B, bisa langsung dirujuk dari FKTP ke rumah sakit
untuk diimplementasikan. kelas B. Misalnya, gagal ginjal (hemodialisa), hemofilia,
thalassemia, kemoterapi, radioterapi, jiwa, kusta, TB-
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam menerapkan MDR, dan HIV-ODHA.
sistem rujukan online yakni bagaimana peserta
memahami dan meyakini bahwa ia akan mendapatkan
pelayanan kesehatan berdasarkan pada kapasitas dan
kompetensi dari pemberi pelayanan kesehatan, misalnya
dokter atau rumah sakit. Karena saat ini masih ada
peserta yang berpikiran, misalnya hanya cocok dilayani
di RS atau dokter tertentu. Padahal kapasitas atau
kompetensi pemberi pelayanan kesehatan yang lain bisa
dikatakan sama.

Dalam pelaksanaan rujukan online, penting bagi fasilitas


kesehatan melengkapi dan memperbarui kompetensi
dan sarana melalui aplikasi Health Facilities Information
System (HFIS), serta terus mengedukasi konsep
rujukan online kepada peserta. Digitalisasi rujukan ini
makin mendekatkan peserta JKN-KIS dengan fasilitas
kesehatan dan mengurangi antrean dalam pelayanan
kesehatan.

BPJS Kesehatan terus menyempurnakan sistem rujukan


online ini, khususnya aplikasi P-Care di FKTP dan V-Claim
di FKRTL. Pada aplikasi P-Care akan dioptimalkan
mekanisme pencarian FKRTL menggunakan
kapasitas sesuai kompetensi, rujukan kondisi khusus
menampilkan riwayat pelayanan di FKRTL sebelumnya
dan penambahan informasi masa berlaku surat rujukan.
Untuk aplikasi V-Claim akan Penambahan informasi masa
berlaku surat rujukan di SEP (Surat Eligibilitas Peserta).

Penerapan uji coba rujukan online sudah bergulir sejak


15 Agustus 2018, dan berdampak pada tertatanya
distribusi pasien rujukan tingkat lanjut di RS sesuai
dengan kelasnya. Tapi untuk lebih menyempurnakan
sistem ini, penerapan uji coba rujukan online akan
diperpanjang sampai dengan 31 Oktober 2018, dengan
tujuan untuk lebih menguatkan keterlibatan dan sinergi
dengan Dinas Kesehatan dan asosiasi fasilitas kesehatan
dalam melakukan review mapping dan validasi kapasitas
FKRTL, serta optimalisasi bridging system.
EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 15
TESTIMONI

Optik Mikeda &


Optik Internasional
Salurkan Dana CSR Melalui Program
Donasi JKN-KIS

G
una mewujudkan jaminan kesehatan cakupan Bagi badan usaha, program Donasi JKN-KIS ini
kesehatan semesta atau Universal Health dapat disinergikan dengan program Corporate Social
Coverage (UHC) pada tahun 2019, dibutuhkan Responsibility (CSR) yang selama ini sudah dijalankan
dukungan dari banyak pihak untuk membantu perusahaan, di mana badan usaha mendaftarkan
kesuksesan Program Jaminan Kesehatan Nasional - sejumlah keluarga tidak mampu menjadi peserta JKN-
Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), salah satunya dari KIS, dan dibayarkan iurannya melalui perjanjian kerja
badan usaha. sama dengan BPJS Kesehatan.

Selain mendaftarkan seluruh karyawan beserta anggota Dukung Terwujudnya UHC


keluarganya ke dalam Program JKN-KIS dan disiplin
dalam membayar iuran, dukungan lain yang juga bisa Badan usaha yang telah berpartisipasi dalam program
diberikan badan usaha adalah melalui program Donasi Donasi JKN-KIS adalah Optik Internasional, salah satu
JKN-KIS. perusahaan yang memberikan pelayanan kesehatan
di bidang perkacamataan. Dari 255 cabang Optik
Melalui program ini, badan usaha/lembaga atau badan Internasional yang ada di seluruh Indonesia, saat ini
lainnya maupun perorangan bisa membantu sesama sebagian besarnya sudah bekerja sama menjadi optik
yang membutuhkan uluran tangan untuk didaftarkan dan provider BPJS Kesehatan, dan juga mengikuti program
dibayarkan iurannya sebagai peserta JKN-KIS. Donasi JKN-KIS.

16 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69


TESTIMONI
GM Operation Optik Internasional, Elviati menyampaikan, Selain Optik Internasional, badan usaha serupa yang juga
keterlibatan Optik Internasional dalam program Donasi mengikuti program Donasi JKN-KIS adalah Optik Mikeda.
JKN-KIS merupakan bentuk dukungan perusahaan Saat ini ada lima cabang Optik Mikeda yang sudah
terhadap program pemerintah dalam mencapai Universal bekerja sama sebagai optik provider BPJS Kesehatan,
Health Coverage. Apalagi di lingkungan cabang Optik dua di antaranya telah mengikuti program Donasi JKN-
Internasional beroperasi, masih banyak ditemukan KIS, yaitu Optik Mikeda Mall Artha Gading di Jakarta
masyarakat kurang mampu yang membutuhkan uluran Utara dan Optik Cilegon.
tanggan untuk dibantu menjadi peserta Program JKN-KIS
dan dibayarkan iuran bulanannya. Untuk Optik Mikeda Mall Atha Gading Jakarta Utara,
jumlah warga tidak mampu yang dibantu sebanyak 50
"Sebagai perusahaan berskala nasional, bentuk orang, sementara Optik Cilegon sebanyak 100 orang.
kepedulian terhadap sesama yang dilakukan Optik Warga tersebut didaftarkan dan dibayarkan iurannya
Internasional sebetulnya bukan hal yang baru. Kali ini sebagai peserta Program JKN-KIS untuk kelas 3.
kami ikut terlibat di dalam program Donasi JKN-KIS untuk
mendukung cita-cita pemerintah mencapai Universal "Sebagai badan usaha yang juga bekerja sama dengan
Health Coverage," ungkap Elviati. BPJS Kesehatan, intinya kami ikut mendukung program-
program yang dijalankan BPJS Kesehatan, termasuk
di program Donasi JKN-KIS ini," ujar Manager Optik
Mikeda, Nadi Supriadi.

Meskipun saat ini baru ada dua cabang Optik Mikeda


yang berpastisipasi dalam program Donasi JKN-KIS, Nadi
menyampaikan untuk cabang-cabang lainnya juga akan
didorong untuk melakukan hal serupa, sehingga warga
tidak mampu yang bisa dibantu menjadi lebih besar. Tiga
cabang Optik Mikeda lainnya berada di Rawamangun,
Salemba, dan Cibarusah.

"Selama kami masih bekerja sama dengan BPJS


Kesehatan, harapannya donasi yang kami berikan ini bisa
berjalan selamanya, tidak hanya satu atau dua tahun saja.
Kalau pun ada warga yang iurannya sudah dibayarkan
oleh pemerintah, nantinya donasi kami ini bisa dialihkan
ke warga lain yang membutuhkan," ujar Nadi.

GM Operational Optik Internasional


Elviati

Untuk setiap cabang Optik Internasional, jumlah warga


tidak mampu yang didaftarkan dan dibayarkan iurannya
dalam program Donasi JKN-KIS ini sangatlah bervariasi.
Ada cabang yang memberikan bantuan untuk 100 warga,
200 warga, hingga 300 warga. Warga yang dibantu
tersebut merupakan masyarakat tidak mampu yang
belum terdaftar sebagai Peserta Penerima Bantuan Iuran
(PBI) yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah.

"Sebagai perusahaaan yang juga bekerja sama dengan


BPJS Kesehatan, tentunya kami ingin keterlibatan Optik
Internasional di dalam program Donasi JKN-KIS ini bisa
selamanya dengan cakupan yang lebih luas, sehingga
makin banyak warga tidak mampu yang bisa terbantu.
Yang kami lakukan ini memang tidak besar, tetapi kami
berharap ini bisa menginspirasi badan usaha lain untuk
melakukan hal serupa dalam mendukung pencapaian Manager Optik Mikeda
Universal Health Coverage," ujar Elviati. Nadi Supriadi

EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 17


INSPIRASI

BANTU MASYARAKAT
Lepas dari Jerat Rokok
D
i tahun 1990-an, sosok Fuad Baradja sangat
dikenal sebagai pemeran ayah Sahrul Gunawan
dalam sinetron Jin dan Jun. Lama tidak muncul
di layar kaca, Fuad rupanya tengah sibuk
mengampanyekan bahaya rokok. Beberapa tulisannya
di media sosial mengenai bahaya rokok juga sudah
banyak diterbitkan menjadi buku, seperti buku “Hari Gini
Masih Ngerokok? Apa Kata Dunia” dan “Love Your Live,
Lebih Memahami Perilaku Merokok”. Selain itu, Fuad
juga membuka klinik berhenti merokok di rumahnya di
kawasan Jatiwarna Bekasi untuk membantu masyarakat
melepaskan diri dari jerat rokok.

Fuad bercerita, ketertarikannya pada masalah rokok


bermula dari artikel yang dibacanya di surat kabar
tahun 1998. Artikel tersebut membahas tentang biaya
kesehatan akibat rokok yang jauh lebih besar ketimbang
pendapatan pemerintah dari cukai rokok. Hal ini
mengusik rasa ingin tahunya tentang bahaya rokok.

“Moment itu memang menjadi turning point dari


kegiatan yang saya jalani saat ini. Saya mulai mendatangi
lembaga penanggulangan masalah rokok untuk mencari
tahu lebih banyak tentang bahaya rokok. Dari situ
saya baru tersadar bahwa rokok ternyata tidak hanya
menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya, tetapi juga
bisa memiskinkan mereka,” ujar Fuad.

Tidak hanya untuk diri sendiri, pengetahuan tersebut Aktor Di-era 90 an


kemudian juga dibagikan Fuad kepada masyarakat. Fuad Baradja
Saat tidak ada jadwal syuting, ia kerap mendatangi
“Berhentinya itu karena batuk yang tidak sembuh-
sekolah-sekolah untuk memberikan penyuluhan tentang
sembuh selama sebulan. Setelah dianjurkan dokter untuk
bahaya rokok. Kegiatan ini dilakukannya secara sukarela.
berhenti merokok, ternyata keesokan harinya batuk saya
“Setelah tahu lebih banyak tentang bahaya rokok, saya
langsung hilang. Itulah yang kemudian menjadi motivasi
merasa terpanggil untuk menyebarkan hal ini kepada
saya untuk berhenti merokok,” cerita Fuad.
lebih banyak masyarakat, agar orang-orang yang belum
merokok tidak sampai ikut-ikutan, dan yang sudah
terlanjur merokok bisa segera berhenti,” ungkapnya.
Kuncinya Niat dan Motivasi

Menurut Fuad, berhenti merokok setelah sebelumnya


Setelah 10 tahun keliling Indonesia untuk
menjadi kebiasaan sebetulnya tidak sulit. Kunci utamanya
menyosialisasikan bahaya rokok, barulah di tahun 2009,
adalah niat dan motivasi yang kuat untuk melepaskan
Fuad mulai mempelajari teknik Spiritual Emotional
diri dari zat nikotin dalam rokok yang menyebabkan
Freedom Technique (SELF). Teknik ini bisa membantu
kecanduan.
menyelesaikan masalah fisik dan psikis, salah satunya
membantu orang-orang untuk berhenti merokok.
“Niat dan motivasi memang jadi kunci utama. Terapi yang
saya berikan ini sifatnya hanya membantu seseorang
“Untuk memperbanyak jam terbang, setiap bertemu
bisa bertahan untuk tidak merokok sampai pengaruh
orang yang merokok, saya sering menawarkan diri untuk
nikotin di otaknya hilang,” ujar Fuad.
memberikan terapi, sampai akhirnya saya membuka
klinik berhenti merokok untuk membantu orang-orang
Pengaruh nikotin ini biasanya hilang dalam waktu tiga
yang ingin kembali menjalani pola hidup sehat,” tutur
sampai empat minggu. Bila seseorang bisa bertahan
Fuad.
untuk tidak merokok sampai waktu tersebut, menurut
Fuad hampir dipastikan keinginannya untuk merokok
Sebelum aktif melakukan sosialisasi tentang bahaya
akan hilang. Dan hal itu hanya bisa dicapai apabila orang
rokok, Fuad mengaku dulunya ia juga termasuk perokok
tersebut memiliki niat dan motivasi yang kuat. Selain
aktif mulai dari tahun 1980 sampai 1991. Namun, setelah
itu, salah satu cara paling baik untuk berhenti merokok
mengalami penyakit batuk yang berat selama satu bulan,
adalah berhenti seketika. Jika bertahap, justru pengaruh
ia akhirnya memutuskan untuk menjauhkan diri dari
nikotinnya akan lebih lama hilang.
rokok.
18 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69
PERSEPSI

Benarkah Perokok Menyumbang JKN-KIS ?

P
eraturan Presiden (Perpres) 82 Tahun 2018 Rokok termasuk barang yang dikenai cukai karena
tentang Jaminan Kesehatan akhirnya diterbitkan. merupakan produk turunan dari tembakau, dan
Perpres yang ditanda-tangani Presiden Joko pemakaiannya dapat menimbulkan efek negatif bagi
Widodo pada 17 September 2018 ini mengatur masyarakat atau lingkungan. Di luar negeri disebut
salah satunya tentang langkah bauran kebijakan dengan sin tax atau pajak dosa. Merokok dianggap
pemerintah untuk mengatasi defisit keuangan Program berdosa karena merusak kesehatan dan lingkungan.
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS). Uang cukai yang disetor produsen rokok kepada
pemerintah adalah uang yang diperoleh dari
Pasal 99 Perpres 82 Tahun 2018 ini menyebutkan masyarakat (perokok) yang notabene melanggar.
bahwa pemerintah daerah (pemda) wajib mendukung Cukai ini dipergunakan pemerintah untuk memperbaiki
penyelenggaraan Program JKN-KIS melalui kontribusi berbagai hal, salah satunya kesehatan. Undang-
dari pajak rokok bagian daerah. Di Pasal 100 ayat 1 Undang 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi
disebutkan besaran kontribusinya adalah 75% dari Daerah mengamanatkan 50% dari realisasi cukai rokok
50% realisasi penerimaan pajak masing-masing daerah. dialokasikan untuk kesehatan.
Selanjutnya di Pasal 100 Ayat 2 disebutkan pajak rokok
ini langsung dipindahbukukan ke dalam rekening BPJS Namun, kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat
Kesehatan. merokok bahkan jauh lebih besar dari cukai yang masuk ke
APBN. Tahun 2017, Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
Jika tahun ini total penerimaan cukai sebesar Rp147,8 menghitung kerugian yang dialami Indonesia mencapai
triliun, maka sebesar 10% atau sekitar Rp14,7 triliun Rp596,5 triliun per tahunnya. Kerugian karena rokok ini
masuk ke daerah-daerah sebagai pajak rokok. Dari empat kali lipat lebih besar dari penerimaan negara dari
angka ini, 50% atau sekitar Rp7 triliunan di antaranya cukai rokok di tahun yang sama hanya sebesar Rp139
dialokasikan untuk bidang kesehatan. Dari bagian triliun.
kesehatan ini, 75% atau sekitar Rp5 triliunan digunakan
untuk mendukung Program JKN-KIS. Namun, menurut Hasil survei tentang kerugian ini dilaporkan Kemenkes
Peraturan Menteri Keuangan (PMK), pemotongan dalam buku berjudul “Health Economic Cost of Tobacco
pajak cukai rokok hanya diberlakukan kepada pemda in Indonesia”. Kerugian ini dihitung dari besarnya uang
yang belum mendukung sepenuhnya Program JKN- untuk belanja rokok, biaya pengobatan untuk penyakit-
KIS, misalnya belum integrasikan penduduknya menjadi penyakit terkait rokok, dan hilangnya waktu produktif
peserta JKN-KIS, dan lain-lain. Sehingga diperkirakan ada akibat kecacatan serta kematian akibat rokok.
dana bersih sebesar Rp 1,4 triliun pajak rokok daerah
untuk dukung keberlangsungan Program JKN-KIS. Penulis buku tersebut sekaligus peneliti dari
Badan Litbangkes Kemenkes, Soewarta Kosen,
Ironisnya, banyak kalangan keliru menilai tujuan baik dari mengungkapkan dalam satu tahun masyarakat Indonesia
Perpres 82 ini. Ada yang beranggapan bahwa dengan setidaknya membakar Rp208 triliun untuk rokok. Belanja
menggunkan cukai untuk menutup defisit Program JKN- rokok paling besar pada kelompok miskin.
KIS, maka perokok ikut menyumbang bagi pembiayaan
program pemerintah ini. Perokok berbangga karena Rokok adalah faktor risiko utama berbagai penyakit tidak
aktivitasnya ini dirasa membantu pelayanan JKN-KIS. menular yang bersifat kronik dan membutuhkan biaya
tinggi, seperti kanker, jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Ajakan untuk beramai-ramai merokok pun bermunculan Biaya kesehatan untuk penyakit-penyakit terkait rokok ini
lewat sosial media. Bahkan muncul gambar BPJS turut membebani pembiayaan Program JKN-KIS.
Kesehatan di bungkus rokok, yang terpampang dalam
bagian yang semestinya bergambar ilustrasi bahaya Catatan BPJS Kesehatan menunjukkan, di tahun 2017
merokok. Peringatan pemerintah yang semestinya ada delapan penyakit katastropik yang menyerap
dicantumkan di bungkus rokok juga ikut diubah anggaran mencapai Rp18,4 triliun atau sekitar 21,84%
dengan narasi yang menyebutkan bahwa merokok dari total pengeluaran untuk biaya pengobatan peserta
dapat membantu BPJS Kesehatan, seperti: "Merokok JKN di tahun itu sebesar Rp84,4 triliun. Penyakit jantung
Meringankan BPJS" atau "Merokok Mendukung BPJS". menduduki posisi pertama sebesar Rp9,42 triliun,
disusul kanker Rp3,10 triliun, gagal ginjal dan stroke
Tentu saja ini adalah salah kaprah. Karena pada dasarnya masing-masing sebesar Rp2,25 triliun lebih. Di tahun
cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap 2018, hingga bulan Agustus, penyakit-penyakit ini masih
barang-barang yang mempunyai sifat atau karakteristik menduduki posisi yang sama sebagai penyedot anggaran
yang ditetapkan dalam UU Cukai. Barang-barang yang terbesar Program JKN-KIS. Dengan lebih besar kerugian
dikenai cukai adalah yang konsumsinya perlu dikendalikan, yang ditimbulkan dibanding manfaatnya, apakah perokok
keberadaannya perlu diawasi, pemakaiannya dapat masih berbangga dan menganggap menyumbang untuk
menimbulkan efek negatif bagi masyarakat/lingkungan JKN-KIS ?.
hidup, dan pemakaiannya perlu pungutan negara demi
keadilan dan keseimbangan. Selain rokok, dua produk
lain yang juga dikenai cukai adalah etil alkohol atau etanol
dan minuman yang mengandung etil alkohol.
EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 19
S E H AT & G AYA H I D U P

HIDUP LEBIH SEHAT


Bersama Hewan Peliharaan

M
emelihara hewan peliharaan sering memiliki hewan peliharaan bisa membantu mereka
dianggap sebagai hal yang merepotkan. berkonsentrasi lebih baik.
Layaknya anggota keluarga, ada banyak
kebutuhan harian yang harus dipenuhi. "Memiliki hewan peliharaan juga bisa memberikan
Mulai dari memberinya makan, minum, dijaga kebersihan kenyamanan bagi pemiliknya. Mereka bisa menjadi
tubuhnya, dibersihkan kandangnya, hingga diajak teman yang setia untuk menemani dan mendengarkan
berinteraksi secara rutin. keluh kesah tanpa menghakimi," ungkap Kasandra.

Tidak seperti hewan ternak yang dipelihara untuk diambil Selain itu, memiliki hewan peliharaan juga bisa melatih
manfaatnya, hewan peliharaan biasanya dirawat sebagai pemiliknya untuk bertanggung jawab. Seperti ketika
teman untuk menemani hari-hari pemiliknya, misalkan di mengurus diri sendiri, hewan tersebut harus dipelihara
saat waktu luang. Jenis hewan peliharaan ini juga sangat dengan baik dan benar agar mereka tidak menderita,
beragam, mulai dari yang jinak hingga buas sekalipun jatuh sakit, atau bahkan mati akibat kelalaian kita. Semua
seperti kucing, anjing, burung, dan juga ikan. ini tentunya butuh kedisiplinan dan tanggung jawab dari
pemiliknya.
Tidak hanya lucu dan menggemaskan, ternyata ada
segudang manfaat yang bisa didapatkan dari hewan Mendorong Gaya Hidup Sehat
peliharaan dari segi kesehatan fisik dan psikologi. Psikolog
Kasandra Putranto menyampaikan, banyak penelitian Tidak hanya dari sisi psikologis, memiliki hewan peliharaan
membuktikan bahwa memiliki hewan peliharaan dapat yang aktif seperti anjing ternyata juga bisa mendorong
membantu individu mengatasi berbagai gangguan individu untuk berkegiatan di luar rumah sebagai
psikologis, seperti menurunkan kecenderungan depresi, rutinitas, yang kemudian mempengaruhi kesehatan fisik
kecemasan, dan kesepian. Bahkan untuk anak-anak dan psikologis mereka. Bahkan saat membersihkan
dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kandang, secara tak langsung pemiliknya juga dituntut
untuk menggerakkan tubuh layaknya berlatih fisik
20 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69
SEHAT & GAYA HIDUP

"Memiliki hewan peliharaan yang aktif bisa membuat Namun, sebelum memelihara hewan, baiknya setiap
gaya hidup kita menjadi lebih sehat dan teratur, sebab orang memperhatikan syarat-syarat tertentu, sebab
kita menjadi lebih banyak melakukan aktivitas di luar hewan adalah makhluk hidup yang juga membutuhkan
rumah dan melakukan aktifitas lain untuk memenuhi rasa tanggung jawab dalam memeliharanya. Yang harus
kebutuhan hariannya," tutur Kasandra. diperhatikan seperti meyakinkan diri sendiri jenis hewan
peliharaan yang akan dipelihara, kemampuan diri dalam
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh American mempersiapkan tempat bagi hewan tinggal secara layak,
Heart Association (AHA), orang yang memiliki anjing bisa dan makanan yang cukup.
berolahraga rutin karena harus mengajak anjingnya jalan-
jalan. Hasilnya, aktifitas tersebut mampu menurunkan "Penting juga untuk memperhatikan kondisi pribadi,
tekanan darah, tingkat kolesterol, kegemukan, serta apakah individu memiliki alergi terhadap jenis hewan
meningkatkan usia harapan hidup bagi para penderita yang hendak dipelihara, lalu pertimbangkan kenyamanan
penyakit jantung. orang lain yang juga akan tinggal bersama hewan
tersebut," pesan Kasandra.

Memelihara Reptil Butuh Perlakuan Khusus


Tren memelihara hewan reptil yang terkenal liar Di luar hal tersebut, memelihara reptil sebetulnya
dan buas belakangan ini kian meningkat. Padahal paling mudah dibandingkan jenis hewan lainnya.
hewan jenis ini sebetulnya tidak termasuk hewan Sebab reptil memiliki kebiasaan hanya makan sekali
peliharaan, sehingga untuk memeliharanya pun seminggu dan jarang buang air besar. Dwi juga
butuh komitmen dan perlakuan khusus. mengingatkan untuk lebih dahulu mencari tahu
bagaimana perawatannya dan jenis makanannya.
Novandry Dwi Saputra dari Komunitas Dekat Bareng Jangan sampai hal-hal tersebut baru diketahui
Reptil (Debar) menyampaikan, untuk orang-orang setelah memelihara reptil.
yang ingin memelihara reptil, setidaknya ada tiga
komitmen utama yang harus dipenuhi, yaitu siap
dicakar, siap digigit, dan siap disabet ekornya. Sebab
karakter reptil memang paling sulit ditebak dan bisa
menjadi agresif dengan tiba-tiba. Ditambah lagi
dengan sifat aslinya yang memang liar dan buas.
Bila tidak siap dengan ketiga hal tersebut, biasanya
pemilik hewan reptil akan kapok, lalu menelantarkan
hewan peliharaannya.

Selain itu, orang-orang yang memelihara reptil juga


harus tahu saat-saat reptil menjadi buas. Misalnya
untuk ular, sebaiknya tidak dipegang saat musim
ganti kulit atau birahinya sedang tinggi. Dalam
kondisi tersebut, ular biasanya akan berubah
menjadi sangat galak.

EDISI 69 INFO BPJS KESEHATAN 21


K O N S U LTA S I

01
Suami saya bekerja sebagai
PNS, saya pun demikian.
Apakah kami berdua harus
bayar iuran atau saya bisa
ikut tanggungan suami
saya?
palupiXXX@yahoo.co.id -
Manado

JAWAB :
Jika ada pasangan suami istri yang masing-masing merupakan pekerja, maka keduanya wajib didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS segmen
Pekerja Penerima Upah oleh masing-masing pemberi kerja, dalam hal ini pemerintah. Keduanya juga harus membayar iuran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Suami dan istri tersebut berhak memilih kelas perawatan tertinggi. Adapun untuk hal kelas rawat anaknya, dapat
ditetapkan sejak awal pendaftaran.

02
Saya sudah menjadi
peserta BPJS Kesehatan
yang didaftarkan
perusahaan. Bagaimana
jika saya mau melakukan
perubahan data?
est709XXX@gmail.com -
Madiun

JAWAB :
Peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) seperti Anda, wajib menyampaikan perubahan data kepesertaan kepada
pemberi kerja, dalam hal ini perusahaan tempat Anda bekerja. Selanjutnya, pemberi kerja wajib melaporkan perubahan data kepesertaan
pegawainya kepada BPJS Kesehatan paling lambat 7 hari sejak terjadinya perubahan data oleh pekerja. Anda juga bisa melaporkannya
sendiri kepada BPJS Kesehatan dengan membawa surat pengantar dari instansi tempat Anda bekerja.

Perubahan data ini sangat penting untuk dilaporkan, karena jika ada ketidaksesuaian dalam data (misalnya NIK salah atau data anak belum
update), peserta tersebut dapat terkendala saat hendak memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan

22 INFO BPJS KESEHATAN EDISI 69

Anda mungkin juga menyukai