Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
Panduan Rencana Asuhan Oleh PPA dengan Metode IAR dapat diselsaikan dengan baik.
Panduan Rencana Asuhan Oleh PPA dengan Metode IAR dapat menjadi pegangan serta
pedoman bagi pelayanan medik dan keperawatan sehingga pelayanan yang dihasilkan mempunyai mutu,
efektifitas, serta efisiensi sesuai dengan yang diharapkan.
Keberadaan Panduan Rencana Asuhan Oleh PPA dengan Metode IAR ini sangat penting dan tidak
dapat dipisahkan dengan progam menjaga mutu (Quality Assurance Program) dan merupakan suatu
proses yang berkesinambungan dan dinamis. Oleh karena itu, kami mengharapkan akan mengalami
perbaikan dan penyempurnaan/ revisi kembali dimasa yang akan datang.
Akhirnya kami harapkan semoga Panduan Rencana Asuhan Oleh PPA dengan Metode IAR ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan.

Sanggau, 27 April 2019


Kepala Rumah Sakit Parindu

drg. Armyadi

DAFTAR ISI
1
SURAT KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT NOMOR: RSPAR/SK-52/IV/2009 TENTANG KEBIJAKAN
RENCANA ASUHAN OLEH PPA DENGAN METODE IAR DIRUMAH SAKIT PARINDU

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT NOMOR: RSPAR/SPO/UM/114/VII/2019 TENTANG STANDAR


PROSEDUR OPERASIONAL TENTANG RENCANA ASUHAN OLEH PPA DENGAN METODE IAR DI RUMAH
SAKIT PARINDU

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................1


DAFTAR ISI .........................................................................................................................................2
BAB I DEFINISI .........................................................................................................................................3
BAB II Ruang Lingkup ............................................................................................................................4
BAB III Tata Laksana ..................................................................................................................................5
BAB IV Dokumentasi ............................................................................................................................7

BAB I
DEFINISI

2
Asuhan pasien di rumah sakit diberikan dan dilaksanakan berdasarkan konsep pelayanan berfokus pada
pasien atau yang lebih dikenal dengan Patient Center Care (PCC). Pelayanan yang berfokus pada pasien
haruslah dilakukan secara terintegrasi oleh seluruh Profesional Pemberi Asuhan (PPA) baik dirawat jalan
maupun rawat inap.

Asuhan pasien diawali dengan assesment atau pengkajian, dulu kita lebih menganal assesmen
keperawatan dan assesmen medis saja, dengan berkembangnya dunia kesehatan maka assesmen lebih
mendalam seperti assemen gizi, assesmen nyeri, assesmen kebutuhan edukasi dan lain sebagainya.

Asessmen pasien terdiri dari tiga proses utama dengan menggunakan metode IAR :

1. Informasi

Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, kultural, spiritual, dan
riwayat kesehatan pasien

2. Analisa

Analisa informasi yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayan kesehatan
pasien

3. Rencana Asuhan

Membuat rencana pelayanan berdasarkan analisa untuk memenuhi kebutuhan pasien yang
telah teridentifikasi

BAB II

RUANG LINGKUP
3
Pelayanan pasien dengan Metode IAR dilakukan oleh staf rumah sakit yang secara langsung memberikan
asuhan kepada pasien antara lain Dokter, Perawat, Bidan, Ahli Gizi Apoteker, Terapis fisik kepada seluruh
pasien Rawat Inap RS Parindu mulai dari Instalasi Gawat Darurat, Ruang Rawat Inap, hingga Unit
Perawatan Intensif.

BAB III

TATA LAKSANA

4
Proses asesmen pasien adalah proses yang terus menerus dan dinamis yang digunakan pada
sebagian besar unit kerja rawat inap dan rawat jalan. Asuhan pasien di rumah sakit diberikan dan
dilaksanakan berdasarkan konsep Pelayanan berfokus pada pasien (Patient/Person Centered Care)

Penerapan konsep pelayanan berfokus pada pasien adalah dalam bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi
yang bersifat integrasi horizontal dan vertikal dengan elemen:

1. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai ketua tim asuhan/Clinical Leader

2. Profesional Pemberi Asuhan bekerja sebagai tim intra dan inter disiplin dengan kolaborasi
interprofesional.

3. Manajer Pelayanan Pasien/ CaseManager

4. Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga.

Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode IAR:

1. Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, kultur, spiritual dan riwayat
kesehatan pasien (I – informasi dikumpulkan).

2. Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan radiologi diagnostik imajing untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien.(A - analisis data dan informasi)

3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah di
identifikasi. (R - rencana disusun).

Asesmen harus memperhatikan kondisi pasien, umur, kebutuhan kesehatan, dan permintaan atau
preferensinya. Kegiatan asesmen pasien dapat bervariasi sesuai dengan tempat pelayanan. Asesmen
ulang harus dilakukan selama asuhan, pengobatan dan pelayanan untuk mengidentifikasi kebutuhan
pasien. Asesmen ulang adalah penting untuk memahami respons pasien terhadap pemberian asuhan,
pengobatan dan pelayanan, serta juga penting untuk menetapkan apakah keputusan asuhan memadai
dan efektif. Proses-proses ini paling efektif dilaksanakan bila berbagai profesional kesehatan yang
bertanggung jawab atas pasien bekerja sama.

Asesmen yang efektif menghasilkan keputusan tentang tindakan segera dan berkelanjutan yang
dibutuhkan pasien untuk tindakan darurat, asuhan terencana, bahkan jika kondisi pasien berubah.
Asesmen pasien merupakan proses berkelanjutan, dinamis dan dikerjakan di instalasi /unit gawat
darurat, rawat jalan, rawat inap, dan unit pelayanan lainnya. Asesmen pasien terdiri dari 3 proses utama
dengan metode IAR:

a. Mengumpulkan data dan informasi berdasarkan SOAP

b. Analisis data dan informasi yaitu melakukan analisis terhadap informasi yang menghasilkan
diagnosis, masalah, dan kondisi, untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien.

c. Membuat Rencana yaitu menyusun solusi untuk mengatasi/ memperbaiki kelainan kesehatan
Pelaksanaan Rencana adalah untuk memenuhi kebutuhan pasien yang telah teridentifikasi

5
Isi minimal asesmen awal antara lain :

1. Status fisik,

2. psiko-sosio-spiritual,

3. Ekonomi

4. Riwayat kesehatan pasien,

5. Riwayat alergi,

6. Asesmen nyeri,

7. Risiko jatuh,

8. Asesmen fungsional,

9. Risiko nutrisional,

10.Kebutuhan edukasi,

11.Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge Planning)

Untuk melakukan asesmen pasien secara efektif, rumah sakit menentukan regulasi, isi minimal asesmen
yang harus dilakukan oleh dokter, perawat dan professional pemberi asuhan lainnya. Asesmen dilakukan
oleh disiplin klinis sesuai kebutuhan. Asesmen hanya dilakukan oleh orang yang kompeten dan diberi
kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan. Seluruh hasil asesmen itu harus ada sebelum
dilakukan pengobatan.

BAB IV
DOKUMENTASI

Rekam Medis Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

Anda mungkin juga menyukai