Anda di halaman 1dari 8

MATRIKS, RELASI DAN FUNGSI

Hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan lain


dinyatakan dengan struktur yang disebut relasi.

Relasi dan sifat-sifatnya, serta jenis khusus relasi disebut fungsi.

MATRIKS

Matriks adalah adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris


dan kolom.

Matriks A yang berukuran dari m baris dan n kolom (m  n) adalah:

 a11 a12  a1n 


a a22  a2 n 
A   21 Pada baris ke-i dan kolom ke-j
   
 
am1 am 2  amn 

Contoh 1. Di bawah ini adalah matriks yang berukuran 3  4:


2 5 0 6
A  8 7 5 4
 
3 1 1 8 

Baris = (2, 5, 0, 6) , (8, 7, 5, 4) , (3, 1, 1, 8)


Kolom = (2, 8, 3), (5, 7, 1) , (0, 5, 1) , (6, 4, 8)

Beberapa Matriks Khusus :

1. Matriks Bujur Sangkar

Matriks bujur sangkar dengan aij = 0 untuk i ≠ j. Dengan seluruh


elemen yang tidak terdapat pada i = j bernilai 0. Contoh matriks
diagonal 3 X 3 :

2. Matriks Identitas
Matriks identitas, dilambangkan dengan I, adalah matriks diagonal
dengan semua elemen diagonal = 1.
Contoh:
1 0 0
I3 = 0 1 0
0 0 1

1 0 0 0
I4 = 0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1

3. Matriks Segitiga Atas atau Bawah


Matriks segitiga atas atau bawah adalah matriks jika elemen-elemen di
atas atau di bawah diagonal bernilai 0, yaitu : aij = 0, jika i < j ( i>j )

Contoh: Matriks segitiga A adalah matriks sigitiga bawah dan matriks


segitiga B adalah matriks segitiga atas .

1 0 0 0
A= 5 7 0 0
6 0 3 0
2 4 -2 6

2 6 6 -4
B= 0 3 7 3
0 0 0 2
0 0 0 8

4. Matriks Transpose
Matriks yang diperoleh dengan mempertukarkan baris dan kolom-
kolom. Matriks A ditulis AT .
Contoh : Matriks A dan transposenya : AT .

1 2 3

2
A= 4 5 6
7 8 9

1 4 7
AT = 2 5 8
3 6 9

5. Matriks Setangkup
A adalah matriks setangkup atau simetris jika A T = A, yaitu jika a ij = aji
untuk setiap i dan j.
Pada matriks setangkup elemen dibawah diagonal adalah hasil
pencerminan dari elemen di atas diagonal terhadap sumbu diagonal
matriks.

1 5 6 2
A= 5 7 0 4
6 0 3 -2
2 4 -2 6

2 6 6 -4
B= 6 3 7 3
6 7 0 2
-4 3 2 8

6. Matriks Zero-One (0 / 1)
Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya
bernilai 0 atau 1. Matriks ini banyak digunakan untuk
mempersentasikan relasi keterhubungan.

Contoh di bawah ini adalah contoh matriks 0/1:

3
0 1 1 0
0 1 1 1

0 0 0 0
 
1 0 0 1

Operasi Aritmetika Matriks :

1. Penjumlahan Dua Buah Matriks

Dua buah matriks dapat dijumlahkan jika ukuran keduanya sama,


Misalkan A = [aij] dan B = [bij] yang masing-masing berukuran m x n.

Catatan:
Operasi pengurangan sama dengan operasi penjumlahan tetapi dengan
mengganti operator (+) dengan operator (-).

Contoh:
1 2 3 5 6 8 1+5 2+6 3+8 6 8 11
0 5 -2 + 7 -3 9 = 0+7 5+(-3) -2+9 = 7 2 7
4 7 8 6 2 1 4+6 7+2 8+1 10 9 9

2. Perkalian Dua Buah Matriks

Dua buah matriks dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks


pertama sama jumlah baris matriks kedua.

Misalkan A = [aij] adalah matriks m x n = [bij] adalah matriks n x p.

Contoh:

A B

1 3 2 0 -4 (1.2)+(3.3) (1.0)+(3.-2) (1.-4)+(3.6)


=
2 -1 3 -2 6 (2.2)+(-1.3) (2.0)+(-1.-2) (2.-4)+(-1.6)

11 -6 14
=
1 2 -14

Sifat-Sifat Operasi Perkalian Matriks

1. Perkalian Matriks tidak komulatif, yaitu : AB ≠ BA.

4
2. Hukum Asosiatif berlaku pada operasi matriks : (AB)C = A(BC).

3. Hukum Distributif berlaku pada operasi matriks, yaitu :


a. A(B+C) = AB + AC (Hukum Distributif Kiri)
b. (B+C)A = BA + CA (Hukum Distributif Kanan)
4. Perkalian matriks dengan matriks identitas (I) tidak mengubah matriks
yaitu: AI= IA = A.

5. A adalah matriks orthogonal jika AAT = ATA = I.

1. Perkalian Matriks Dengan Skalar

Misalkan k adalah sebuah skalar. Perkalian matriks A dengan skalar k


adalah mengalikan setiap elemen matriks dengan k.

a11 a12……..a1n ka11 ka12…… ka1n


A = a21 a22……..a1n kA = ka21 ka22…… ka1n

am1 am2……..amn kam1 am2…… kamn

Contoh :
Misalkan :
2 1 0
A= 3 7 5 dan k=3
-2 0 4

3x2 3x1 3x0 6 3 0


3A = 3x3 3x7 3x5 = 9 21 15
3x(-2) 3x0 3x4 -6 0 12

RELASI

5
Perkalian kartesian dari himpunan A dan himpunan B adalah
himpunan yang elemennya semua pasangan terurut yang mungkin
terbentuk dengan komponen pertama dari himpunan A dan komponen
kedua dari himpunan B.

Notasi : A x B = { (a,b) } | a  A dan b

Definis : Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan


bagian dari A  B.
Notasi: R  (A  B).

 a R b adalah notasi untuk (a, b)  R, yang artinya a dihubungankan


dengan b oleh R
 a R b adalah notasi untuk (a, b)  R, yang artinya a tidak
dihubungkan oleh b oleh relasi R.
 Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B
disebut daerah hasil (range) dari R.

Contoh :

Misalkan: A = {Amir, Budi, Cecep}, B = {IF221, IF251, IF342, IF323}

a. Perkalian Kartesian

|A| . |B| = |3| . |4|


= 3 . 4 =12 buah

A  B = {(Amir, IF221), (Amir, IF251), (Amir, IF342), (Amir, IF323),


(Budi, IF221), (Budi, IF251), (Budi, IF342), (Budi, IF323),
(Cecep, IF221), (Cecep, IF251), (Cecep, IF342), (Cecep, IF323)}

b. Relasi

Contoh 1:
Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh
mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu

R = {(Amir, IF251), (Amir, IF323), (Budi, IF221), (Budi, IF251), (Cecep,


IF323)}

- Dapat dilihat bahwa R  (A  B),


- A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R.

6
- (Amir, IF251)  R atau Amir R IF251
- (Amir, IF342)  R atau Amir R IF342.

c. Representasi Relasi

1. Representasi Relasi dengan Diagram Panah


A B

Amir IF221
Budi IF251
Cecep IF342
IF323

2. Representasi Relasi dengan Tabel


 Kolom pertama tabel menyatakan daerah asal, sedangkan kolom
kedua menyatakan daerah hasil.

Tabel
A B
Amir IF251
Amir IF323
Budi IF221
Budi IF251
Cecep IF323

3. Representasi Relasi dengan Matriks


 Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, am} dan B = {b1, b2, …,
bn}.

 Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij],

7
b1 b2  bn
a1  m11 m12  m1n 
a2  m21 m22  m2 n 
M=  
    
 
am mm1 mm 2  mmn 

yang dalam hal ini :

1, (a i , b j )  R
mij  
0, (a i , b j )  R

Contoh : Relasi R pada Contoh 1 (relasi dengan diagram panah) dapat


dinyatakan dengan matriks :

0 1 0 1 Amir
1 1 0 0

0 0 0 1 Budi

Cecep

dalam hal ini, a1 = Amir, a2 = Budi, a3 = Cecep, dan b1 = IF221, b2 =


IF251, b3 = IF342, dan b4 = IF323.

4. Relasi Inversi

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers


dari relasi R, dilambangkan dengan R–1, adalah relasi dari B ke A yang
didefinisikan oleh

R–1 = {(b, a) | (a, b)  R }

Anda mungkin juga menyukai