Anda di halaman 1dari 51

KELOMPOK 9

MATRIKS

+ ANGGA ( 01111076 )
+ CHAIRIL ( 01110053 )
+ JEFRY ( 01111065 )
+ RYAN ( 01111085 )
+ RIDHO ( 01111078 )
+ NUR ARISA (
M AT R I K S
Matriks adalah suatu susunan angka atau bilangan, variabel,
atau parameter yang berbentuk empat persegi dan biasanya
ditutup dengan tanda kurung. (JOSEP BINTANG KALANGI,
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS buku 2, hal 113)
K O N S E P M AT R I K S
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur)
matriks. Letak suatu unsur matriks ditentukan oleh baris
dan kolom di mana unsur tersebut berada.
Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . .
dan seterusnya, sedangkan unsur matriks dinyatakan
dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya.
Contoh :
a b Kolom ke 1
A= c d Kolom ke 2

baris ke 1 baris ke 2
a b Kolom ke 1
A= c d Kolom ke 2

baris ke 1 baris ke 2

Matriks A mempunyai dua baris dan dua kolom. Oleh


karena itu kita katakan bahwa matriks A berordo 2 X 2
ditulis A2X2 atau (a22).

“Ordo suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan


banyaknya kolom dalam matriks tersebut.”
K E S A M A A N M AT R I K S
Matriks A dan matriks B dikatakan berordo sama atau
berukuran sama jika banyaknya baris dan banyaknya kolom
pada matriks A sama dengan banyaknya baris dan banyaknya
kolom pada matriks B.
Contoh :
a b c a b c
A= d e f
dan B= d e f

Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu 2 x 3


Definisi:
Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika :
a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama.
b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama.
M A C A M - M A C A M M AT R I K S
M AT R I K S B A R I S
Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu
baris.

Contoh : A = ( 4 3 2 4 )
M AT R I K S KO L O M
Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari
satu kolom
Contoh : A = 4
5
-1
M AT R I K S P E R S E G I ATA U
M AT R I K S B U J U R S A N G K A R
Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar
adalah matriks yang mempunyai jumlah baris
= jumlah kolom
Contoh : 4 5 -1

Contoh : A = 5 , 2 4 jumlah baris = jumlah kolom

3 2 1
M AT R I K S N O L
Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap
unsurnya 0 berordo m x n ,ditulis dengan
huruf O
0 0 0
Contoh : O2X3 = 0 0 0

0 0 0
MATRIKS SEGI TIGA
Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur
sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas
diagonal utama semuanya 0 (nol).
2 0 0 0 8 2 1 -3
Contoh : C = 3 7 0 0 ,D= 0 6 5 4
-9 0 8 0 0 0 3 7
4 1 -3 5 0 0 0 9
M AT R I K S D I A G O N A L
Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur
sangkar yang semua unsurnya , kecuali unsur-
unsur pada diagonal utama adalah nol.
5 0 0 0
0 7 0 0
Contoh : E = 0 0 -2 0
0 0 0 8
M AT R I K S S K A L A R
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang
unsur-unsur pada diagonal utama semuanya
sama.
7 0 0 0
0 7 0 0
Contoh : F = 0 0 7 0
0 0 0 7
M AT R I K S I D E N T I TA S ATA U
M AT R I K S S AT U A N
Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah
matriks diagonal yang unsur-unsur pada
diagonal utama semuanya 1 (satu) ditulis
dengan huruf I.

1 0 0 1 0 0 0
Contoh : I3 = 0 1 0
, I4 = 0 1 0 0
0 0 1 0 0 1 0
0 0 0 1

I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 4


M AT R I K S S I M E T R I S
Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur
sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j
sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i
sehingga aij = aji.
1 3 2 5
Contoh : G = 3 4 6 9
2 6 7 8
5 9 10 2

Unsur pada baris ke-2 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada
baris ke-4 kolom ke-2 juga
M AT R I K S M E N D ATA R
Matriks Mendatar adalah matriks yang
banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom.

3 2 1
Contoh : H2X3 = 4 5 1
M AT R I K S T E G A K
Matriks Tegak adalah suatu matriks yang
banyaknya baris lebih dari banyaknya kolom.
1 -8
Contoh : K3x2 = 4 1
9 1
M AT R I K S T R A N S P O S ( notasi At )
Transpos A adalah matriks baru dimana elemen
kolom pertama = elemen baris pertama matriks A,
elemen kolom kedua = elemen baris kedua matriks
A, elemen kolom ketiga = elemen baris ketiga
matriks A.
1 -2 5 8
Misal Matriks A = 9 1 4 2
0 3 -2 -3

1 9 0
-2 1 3
Maka Transpos A adalah At = 5 4 -2
8 2 -3

Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3
SIFAT-SIFAT MATRIKS TRANSPOS

1) ( A + B )t = At + Bt
2) ( At )t = A
3) ( AB )t = Bt At
OPERASI MATRIKS
PENJUMLAHAN DAN
P E N G U R A N G A N 2 M AT R I K S
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika
ordonya sama.
Misal ordo matriks A = 2 x 3 dan ordo matriks B = 2 x 3,
maka keduanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
C O N TO H

3 2 1 7 5 -3
Jika A = 5 4 6
, dan B = -2 1 0

3+7 2+5 1+(-3) 10 7 -2


Maka A + B = = 3 5 6
5+(-2) 4+1 6+0

3-7 2-5 1-(-3) -4 -3 4


A-B = 5-(-2) 4-1 6-0
= 7 3 6
B E B E R A PA S I FAT YA N G B E R L A K U
PA D A P E N J U M L A H A N M AT R I K S

1) A + B = B = A ( Sifat Komutatif)
2) (A + B) + C = A + ( B + C) (Sifat Asosiatif)
3) A + 0 = 0 + A = A (Sifat Identitas tambah)
PERKALIAN BILANGAN REAL
D E N G A N M AT R I K S
Jika k adalah suatu bilangan Real (skalar) dan Matriks
A = (aij), maka Matriks kA = (kaij) adalah suatu matriks
yang di peroleh dengan mengalikan semua elemen
matriks A dengan k.

a11 a12 ka11 ka12


Jadi, jika A = , maka : kA =
a21 a22 ka21 ka22

7 5 -3
Contoh : Misal A = ,
-2 1 0

7 5 -3 3.7 3.5 3.(-3) 21 15 -9


maka 3A = 3 -2 1 0
= = -6 3 0
3.(-2) 3.1 3.0
SIFAT-SIFAT PERKALIAN MATRIKS
DENGAN BILANGAN REAL
Jika a dan b bilangan real, maka :
• ( a + b )A = aA + bA
• a ( A + B ) = aA + aB
• a( bA ) = (ab)A
PERKALIAN MATRIKS DENGAN
MATRIKS (PERKALIAN 2 MATRIKS)
Matriks A yang berordo mxp dengan suatu matriks B yang
berordo pxn adalah matriks C yang berordo mxn.
A mxp.Bpxn = C mxn

Dalam perkalian matriks ini yang perlu diperhatikan adalah


: Banyaknya kolom pada matriks A harus sama dengan
banyaknya baris pada matriks B. Jika hal ini tidak dipenuhi,
maka hasil kali matriks tidak didefinisikan.
a11 a12 a13
Secara umum jika A = >> ordo matriks 2x3
a21 a22 a23

b11 b12

B= b21 b22 >> ordo matriks 3x2


b31 b32

C=A.B
= c c 11 12
>> ordo matriks 2x2
c21 c22

Dimana c11 = a11b11+a12b21+a13b31


c12 = a11b12+a12b22+a13b32
c21 = a21b11+a22b21+a23b31
c22 = a21b12+a22b22+a23b32
DETERMINAN MATRIKS

Determinan matriks 𝐴 di definisikan sebagai selisih


antara perkalian elemen - elemen pada diagonal
utama dengan perkalian elemen - elemen pada
diagonal sekunder. Determinan dari matriks
dinotasikan dengan det 𝐴 atau |𝐴|. Nilai dari
determinan suatu matriks berupa bilangan real.
DETERMINAN MATRIKS ORDO 2x2
a b
Jika Matriks A = c d
maka det (A) = |A| = | a b|= ad – bc
c d

Contoh :
P = 2 1 maka,
-6 3

2 1
det (P) = |P| = | -6 3
| = (2.3) – (1.(-6)) = 6+6 = 12
DETERMINAN MATRIKS ORDO 3x3

Untuk mencari determinanmatriks berordod


apatdigunakan dua metode, sebagaiberikut:
• MetodeSarrus
• MetodeEkspansiKofaktor
METODE SARRUS
Cara ini paling tepat digunakan untuk menentukan
determinan matriks ordo 3×3.
Cara sarrus :
i. Tuliskan kolom pertama dan kedua dari determinan
awal di sebelah kanan setelah kolom ketiga.

ii. Kalikan unsur – unsur pada keenam diagonal, yaitu


tiga kolom diagonal utama (dari kiri ke kanan) dan
tiga kolom diagonal pendamping (dari kanan ke kiri).
Hasil kali diagonal utama dijumlahkan dan hasil kali
pada diagonal pendamping dikurangkan.
p q r
Jika Matriks B = s t u
v w x

p q r p q
maka det (B) = |B| = s t u s t
v w x v w

= ptx + quv + rsw – vtr –wup – xsq

Perlu diperhatikan bahwa Metode Sarrus tidak berlaku


bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi.
METODE EKSPANSI KOFAKTOR
a. Pengertian Minor . Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan
dengan 𝑀𝑖j adalah matriks bagian dari 𝐴 yang diperoleh
dengan cara menghilangkan elemen - elemennya pada
baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗.
3 2 4
Contoh : Q = 1 7 5 maka,
7 2 3

3 2 3 2 3 2
M11 = , M12 = , M13 =
1 7 1 7 1 7

M11, M12 , M13 merupakan sub,matriks hasil ekspansi baris


ke-1 dari matriks Q
b. Pengertian Kofaktor Kofaktor suatu elemen baris
ke-𝑖 dan kolom ke-𝑗dari matriks A dilambangkan
dengan
𝐾𝑖j =(−1)𝑖+𝑗. |𝑀𝑖j| = (−1)𝑖+𝑗.det (𝑀𝑖.j)
Penentuan tanda dr determinan matriks persegi berodo 3x3 :
+ - +
- + -
+ - +

Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor cukup mengambil satu
ekspansi saja misal ekspansi bari ke -1
CONTOH
3 2 4
𝑄= 1 7 5
7 2 3

Untuk mendapatkan det(𝑄) dengan metode kofaktor


adalah mencari terlebih dahulu determinan – determinan
minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas,
yaitu :
7 5 1 5
M11= 2 3, det(𝑀11) = 11 ; M12= 7 ,3det(𝑀12) = -32 ;
1 7
M13= , det(𝑀13)=− 47
7 2

det(𝑄)= 𝑘11.𝑞11+𝑘12.𝑞12+𝑘13.𝑞13
= (−1)1+1.|𝑀11|.𝑞11+ (−1)1+2.|𝑀12|.𝑞12 + (−1)1+3.|𝑀13|.𝑞13
=11.3 − (−32).2 + (−47).4 =33+64−188 = −91
ADJOIN MATRIKS
Adjoin matriks A adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks
tersebut, dilambangkan dengan adj A = (k ij )T
3 2 4
CONTOH : 1 7 5
7 2 3

3 2 1 5
k11= (-1)1+1 |1 7 =11 ; k12= (-1)1+2 7 3
=32 ;
1 7 2 4
k13= (-1)1+3 7 2
=−47 ; k21= (-1)2+1 2 3
=2 ;

k22= (-1)2+2 | 3 4
|=−19 ; k23 = (-1)2+3 3 2
=8 ;
7 3 7 2
2 4 3 4
k31= (-1)3+1 =−18 ; k32= (-1)3+2 =−11
7 5 1 5

k33= (-1)3+3 3 2 =18


1 7
k11 k12 k13 11 2 -18
• Adj Q = k21 k22 k23 = 32 -19 -11
k31 k32 k33 -47 8 18

a b
• Jika A= c d maka kofaktor-kofaktornya adalah
k11= d, k12 = − c, k 21= − b dan k 22 = a.
k11 k12 d -b
Kemudian Adj A = k21 k22 =
-c a

Hal ini sama artinya dengan menukarkan elemen-


elemen pada diagonal utamanya dan mengubah
tanda pada elemen-elemen pada diagonal lainnya.
INVERS MATRIKS
Invers matriks adalah lawan atau kebalikan suatu matriks
dalam perkalian yang dilambangkan dengan A-1.
Definisi:
Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x B = B x A = I ,
dimana I matriks identitas maka B disebut invers dari A dan
A invers dari B.
Karena invers matriks A dilambangkan dengan A-1 maka
berlaku: A x A-1 = A-1 x A= I
Dimana I adalah matrik identitas.
INVERS MATRIKS ORDO 2×2
Rumus Invers Matriks Berordo 2 × 2
2 1
Misalkan A = invers dari A adalah A-1,
yaitu -3 -2

1  d  b
• A -1 = , det A  c a 
dengan det A ≠ 0
Contoh :
Tentukan invers dari matriks D =  3  6
 7 11 
Jawab :
 3  6
det D =   = 3(11) – (–7)(–6) = 33 – 42 = –9
 7 11 

-1= 1 11 6
D det A  7 3

= 19 117 6
3

 11 6
 9  9 
=  7 3
  
 9 9

 11 2

 9 
= 3
 7 1
  
 9 3
INVERS MATRIKS ORDO 3×3
1 2 3
Contoh: B = 0 4 5 , tentukan B-1!
0 0 6

Untuk mencari determinan matriks B, cara paling praktis


adalah dengan metode kofaktor dengan mengekspansi baris
yang memuat nol terbanyak yaitu baris ke-3, maka :

Det(B) = |B| = k31 . b31 + k32 . b32 + k33 . B33


2 3 1 3
= (-1) 3+1 4 5 .0+(-1)3+2   .0+(-1) 3+3 1 2
.6
  0 5 0 4

= 0 + 0 + 24 = 24
MENYELESAIKAN
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

x d -b p
1
= ad - bc q
y -c -a
CONTOH
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIANSISTEM PERSAMAAN
LINIER BERIKUT
2x + y = 4
3x + 2y = 9

2 1 x 4
=
-3 -2 y 9
Persamaan Matriks diatas dapat ditulis menjadi
x
2 1 4
AX =B, A = ,X= ,B=
-3 -2 y
9

2 1 2 1
2 1
det A = | | = 1 dan A-1 = 1/1 -3 -2
=
-3 -2 -3 -2

x 2 1 4 -1
Oleh karena itu, X =A-1B  y
= -3 -2
=
9 6

Jadi, HP adalah {(-1, 6)}


METODE CRAMER
• metode cramer didasarkan atas perhitungan
determinan matriks. Suatu sistem persamaan
linier Ax = b dengan A adalah matriks bujur
sangkar dapat di kerjakan dengan metode
cramer, jika hasil perhitungan menunjukkan
bahwa det(A)≠0.

Anda mungkin juga menyukai