Anda di halaman 1dari 46

KELOMPOK 8

Nama : Amidah Elah Julaeha Fitri Sanusi Lia Herlina Ratnasari Reni Maryani Windy Agustiani

Kelas XII IPA 3

Matriks adalah suatu susunan angka atau bilangan, variabel, atau parameter yang berbentuk empat persegi dan biasanya ditutup dengan tanda kurung.

M AT R I K S

K O N S E P M AT R I K S
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur) matriks. Letak suatu unsur matriks ditentukan oleh baris dan kolom di mana unsur tersebut berada. Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . . dan seterusnya, sedangkan unsur matriks dinyatakan dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya. Contoh :

A=

a c

b d

Kolom ke 1 Kolom ke 2

baris ke 1

baris ke 2

A=

a c

b d

Kolom ke 1 Kolom ke 2

baris ke 1

baris ke 2

Matriks A mempunyai dua baris dan dua kolom. Oleh karena itu kita katakan bahwa matriks A berordo 2 X 2 ditulis A2X2 atau (a22). Ordo suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan banyaknya kolom dalam matriks tersebut.

K E A dan matriksA dikatakan berordoIsama atau berukuran S A M A B N M AT R K S Matriks


sama jika banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya baris dan banyaknya kolom pada matriks B.

Contoh :

A=

a d

b e

c f

dan

B=

a d

b e

c f

Matriks A berordo sama dengan matriks B, yaitu 2 x 3 Definisi: Dua buah matriks A dan B dikatakan sama (ditulis A = B), jika : a. Matriks A dan B mempunyai ordo sama. b. Unsur-unsur yang seletak pada matriks A dan matriks B sama.

M AT R I K S B A R I S
Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris. Contoh : A = ( 4 3 2 4 )

M AT R I K S K O L O M
Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom Contoh : A =
4 5 -1

M AT R I K S P E R S E G I ATA U M AT R I K S B U J U R S A N G K A R
Matriks Persegi atau matriks Bujur Sangkar adalah matriks yang mempunyai jumlah baris = jumlah kolom Contoh : Contoh : A = ,4 5 -1
5
3

2
2

4
1

jumlah baris = jumlah kolom

M AT R I K S

NOL

Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap unsurnya 0 berordo m x n ,ditulis dengan huruf O Contoh : O2X3 =
0 0 0 0 0 0 0 0 0

MATRIKS SEGI TIGA


Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas diagonal utama semuanya 0 (nol). Contoh : C = ,D=
0 0 0 5

2 3 -9 4

0 7 0 1

0 0 8 -3

8 0 0 0

2 6 0 0

1 5 3 0

-3 4 7 9

M AT R I K S D I A G O N A L
Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur sangkar yang semua unsurnya , kecuali unsur-unsur pada diagonal utama adalah nol. Contoh : E =
5
0 0 0

0
7 0 0

0
0 -2 0

0
0 0 8

M AT R I K S S K A L A R
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang unsurunsur pada diagonal utama semuanya sama. Contoh : F =
7 0 0 0 0 7 0 0 0 0 7 0 0 0 0 7

M AT R I K S I D E N T I TA S ATA U M AT R I K S S AT U A N
Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya 1 (satu) ditulis dengan huruf I. Contoh : I3 =
1 0 0 0 1 0 0 0 1

, I4 =
1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

I3 adalah matriks identitas ordo 3 dan I4 adalah matriks identitas ordo 0 0 0 1 4

M AT R I K S S I M E T R I S
Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i sehingga aij = aji.

Contoh : G =
1 3 3 4 2 6 5 9

2 6 8 Unsur pada baris ke-27 kolom ke-4 adalah 9 dan unsur pada baris ke-4 kolom ke-2 juga 5 9 1 2 0

M AT R I K S M E N D ATA R
Matriks Mendatar adalah matriks yang banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom. Contoh : H2X3 =
3 2 1

M AT R I K S T E G A K
Matriks Tegak adalah suatu matriks yang banyaknya baris lebih dari banyaknya kolom. Contoh : K3x2 =
1 4 9 -8 1 1

M A T R I K S T R A N S P O S ( NOTASI AT )
Transpos A adalah matriks baru dimana elemen kolom pertama = elemen baris pertama matriks A, elemen kolom kedua = elemen baris kedua matriks A, elemen kolom ketiga = elemen baris ketiga matriks A. 1 -2 5 8 Misal Matriks A =
9 1 4 2

-2

-3
9 1 4 2 0 3 -2 -3

Maka Transpos A adalah At 1 =


-2 5 8

Jadi jika ordo matriks A = 3x4 maka ordo matriks transpos adalah 4x3

SIFAT-SIFAT MATRIKS TRANSPOS


1) ( A + B )t = At + Bt 2) ( At )t = A 3) ( AB )t = Bt At

O P E R A S I M AT R I K S
PENJUMLAHAN DAN P E N G U R A N G A N 2 M AT R I K S
Dua matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika ordonya sama. Misal ordo matriks A = 2 x 3 dan ordo matriks B = 2 x 3, maka keduanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan.

CONTOH
Jika A =
3 5 2 4 1 6

, dan B =

7 -2

5 1

-3 0 10 3 7 5 -2 6

Maka A + B =
3+7 5+(-2) 2+5 4+1 2-5 4-1

=
1+(-3) 6+0

A-B =
3-7 5-(-2) 6-0

=
1-(-3) -4 7 -3 3 4 6

B E B E R A PA S I FAT YA N G B E R L A K U PA D A P E N J U M L A H A N M AT R I K S

1) A + B = B = A 2) (A + B) + C = A + ( B + C) 3) A + 0 = 0 + A = A

( Sifat Komutatif) (Sifat Asosiatif) (Sifat Identitas tambah)

PERKALIAN BILANGAN R E A L D E N G A N M AT R I K S
Jika k adalah suatu bilangan Real (skalar) dan Matriks A = (aij), maka Matriks kA = (kaij) adalah suatu matriks yang di peroleh dengan mengalikan semua elemen matriks A dengan k. Jadi, jika A = Contoh : Misal A =
a11

, maka : kA =
a12 a22 7 -2

ka1 ka
1 12

a21

maka 3A = 3

=5
1

-3 0

ka = ka
21 22

7 -2

5 1

-3 0

3.7 3.(-

3.5 3.1

3.(3) 3.0

21 -6

15 3

-9 0

SIFAT-SIFAT PERKALIAN MATRIKS DENGAN BILANGAN REAL


Jika a dan b bilangan real, maka : ( a + b )A = aA + bA a ( A + B ) = aA + aB a( bA ) = (ab)A

PERKALIAN MATRIKS DENGAN MATRIKS (PERKALIAN 2 MATRIKS)


Matriks A yang berordo mxp dengan suatu matriks B

yang berordo pxn adalah matriks C yang berordo mxn.


A mxp.Bpxn = C mxn

Dalam perkalian matriks ini yang perlu diperhatikan adalah : Banyaknya kolom pada matriks A harus sama dengan banyaknya baris pada matriks B. Jika hal ini tidak dipenuhi, maka hasil kali matriks tidak didefinisikan.

Secara umum jika A =

a11 a21 b= B 11

a12 a22 b12 b22 b32

a13 >> ordo matriks 2x3 a23

>> ordo matriks

3x2 C=A.B =

b21 b31

c11 c21

c12 c22

>> ordo matriks 2x2

Dimana

c11 = a11b11+a12b21+a13b31 c12 = a11b12+a12b22+a13b32 c21 = a21b11+a22b21+a23b31 c22 = a21b12+a22b22+a23b32

DETERMINAN MATRIKS
Determinan matriks di definisikan sebagai selisih antara perkalian elemen - elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen - elemen pada diagonal sekunder. Determinan dari matriks dinotasikan dengan det atau ||. Nilai dari determinan suatu matriks berupa bilangan real.

DETERMINAN MATRIKS ORDO 2X2

Jika Matriks A =c d maka det (A) = |A| = | Contoh : P= 2


-6

a b

a b

|= dad bc c

1 3

maka,
2

det (P) = |P| = |

-6

|3= (2.3) (1.(-6)) = 6+6 = 12

DETERMINAN MATRIKS ORDO 3X3


Untuk mencari determinanmatriks berordod apatdigunakan dua metode, sebagaiberikut: MetodeSarrus MetodeEkspansiKofaktor

METODE SARRUS
Cara ini paling tepat digunakan untuk menentukan determinan matriks ordo 33. Cara sarrus : i. Tuliskan kolom pertama dan kedua dari determinan awal di sebelah kanan setelah kolom ketiga. ii. Kalikan unsur unsur pada keenam diagonal, yaitu tiga kolom diagonal utama (dari kiri ke kanan) dan tiga kolom diagonal pendamping (dari kanan ke kiri). Hasil kali diagonal utama dijumlahkan dan hasil kali pada diagonal pendamping dikurangkan.

Jika Matriks B =

p s v

q t w p s

r u x q t r u p s q t

maka det (B) = |B| =

= ptx + quv + x v vtr wup xsq rsw w v w Perlu diperhatikan bahwa Metode Sarrus tidak berlaku bila matriks berordo 4x4 dan yang lebih tinggi lagi.

METODE EKSPANSI KOFAKTOR


a.

Pengertian Minor . Minor suatu matriks dilambangkan dengan j adalah matriks bagian dari yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen - elemennya pada baris ke- dan elemen elemen pada kolom ke-.
Q =
3 1 7 2 7 2 4 5 3
, M13 =

Contoh :

maka,

M11 =
3 2

, M12 =

M11, M12 , M13 merupakan sub,matriks hasil ekspansi baris 1 7 1 7 1 7 ke-1 dari matriks Q

b. Pengertian Kofaktor Kofaktor suatu elemen baris ke- dan kolom ke-dari matriks A dilambangkan dengan j =(1)+. |j| = (1)+.det (.j)

Penentuan tanda dr determinan matriks persegi berodo 3x3 :


+ + + + +

Untuk mencari det (A) dg metode ekspansi kofaktor cukup mengambil satu ekspansi saja misal ekspansi bari ke -1

CONTOH

1 7

7 2

5 3

Untuk mendapatkan det() dengan metode kofaktor adalah mencari terlebih dahulu determinan determinan minornya yang diperoleh dari ekspansi baris ke-1 diatas, yaitu :
M11= = -32
7 2 1 7 7 2 5, 3

det(11) = 11 ; M12=

1 7

5 3

, det(12)

M13=

, det(13)= 47

det()= 11.11+12.12+13.13 = (1)1+1.|11|.11+ (1)1+2.|12|.12 + (1)1+3.|13|.13 =11.3 (32).2 + (47).4 =33+64188 = 91

INVERS MATRIKS
Invers matriks adalah lawan atau kebalikan suatu matriks dalam perkalian yang dilambangkan dengan A1. Definisi: Jika matriks A dan B sedemikian sehingga A x B = B x A = I , dimana I matriks identitas maka B disebut invers dari A dan A invers dari B. Karena invers matriks A dilambangkan dengan A-1 maka berlaku: A x A-1 = A-1 x A= I Dimana I adalah matrik identitas.

INVERS MATRIKS ORDO 22


Rumus Invers Matriks Berordo 2 2 Misalkan A = 2 1 invers dari A adalah A-1, yaitu
-3 -2

A -1 = ,

dengan det A 0
1 d b det A c a

Contoh : 3 Tentukan invers dari matriks D= 6 7 11 Jawab : det D = 3 6 = 3(11) (7)(6) = 33 42 = 9


7 11

D -1= 1 11 6 det A 7 3 = 1 11 6
9 7 3

= 11 9
7 9

6 9 3 9 2 3 1 3

= 11
9 7 9

INVERS MATRIKS ORDO 33


Contoh: B =
1 0 0 2 4 0 3 5 6

, tentukan B-1!

Untuk mencari determinan matriks B, cara paling praktis adalah dengan metode kofaktor dengan mengekspansi baris yang memuat nol terbanyak yaitu baris ke-3, maka : Det(B) = |B| = k31 . b31 + k32 . b32 + k33 . B33 = (-1)3+1 .0+(-1)3+2 .0+(-1)3+3 2 3 1 3 4 5 0 5 = 0 + 0 + 24 = 24

.6
1 2 0 4

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR


Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

x y

=
1 ad bc

d -c

-b -a

p q

CONTOH
TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIANSISTEM PERSAMAAN LINIER BERIKUT 2x + y = 4 3x + 2y = 9 =
2 1 x y 4 9

-3

-2

Persamaan Matriks diatas dapat ditulis menjadi AX =B, A = 2 1, X = ,x B = 4


-3 -2 y 9
=

det A = |
2 -3

| = 1 dan A-1 = 1/1


1 -2 2

1 -2

1 -2

Oleh karena itu, X

=A-1B

-3

=
x 2 -3

=
1 -2

-3

4 9

-1 6

Jadi, HP adalah {(-1, 6)}


y

Anda mungkin juga menyukai