Perhatikan tabel tentang waktu (dalam satuan jam) yang dihabiskan seorang mahasiswa untuk
mempelajari tiga mata kuliah tertentu dalam satu minggu, sebagai berikut.
Jika kita menghilangkan judul-judul baris dan kolom, kita hanya memiliki jajaran empat persegi panjang susunan
2 0 3 1 0 2 0
bilangan-bilangan terdiri dari tiga baris dan tujuh kolom, yaitu 0 3 2 0 4 1 2 yang disebut “matriks”.
1 2 0 3 2 0 2
Ukuran atau ordo suatu matriks ditunjukkan oleh banyaknya baris diikuti oleh banyaknya kolom.
Contoh matriks di atas terdiri atas 3 baris dan 7 kolom, oleh karenanya matriks tersebut berukuran atau
berordo 3 kali 7 atau ditulis 3 × 7. 3
Definisi Matriks
Definisi 1.1.
Matriks adalah jajaran empat persegi panjang dari bilangan-bilangan. Bilangan-
bilangan dalam jajaran tersebut disebut entri atau elemen dari matriks.
Untuk menyatakan suatu matriks kita gunakan huruf kapital dan huruf non kapital untuk
menyatakan entri matriks.
4
Entri yang terletak pada baris ke – i dan kolom ke – j di
dalam matriks A dinyatakan dengan aij. Oleh karena itu bentuk
umum matriks A berordo 2 × 3 dan matrik B berordo m × n
adalah sebagai berikut:
5
Bentuk umum matriks B di atas dapat dinotasikan secara singkat :
Notasi pertama digunakan jika ukuran atau ordo matriks diperlukan untuk diketahui
dalam pembahasan, sedangkan bentuk kedua digunakan apabila ukuran matriks tidak
diperlukan.
Entri pada baris i kolom j matriks B di atas biasa dinotasikan dengan simbol
𝑩𝒊𝒋 = 𝒃𝒊𝒋
𝑎 𝑏
𝑐 𝑑
Jadi untuk matriks R = 𝑒
𝑓
𝑔
R 21 = c, R 42 = h, dan R 32 = f
Definisi Kesetaraan Dua Matriks
Definisi 1.2.
Dua matriks setara (equal) jika kedua matriks tersebut memiliki ukuran
sama dan entri-entri yang bersesuaian adalah sama.
Contoh.
𝑎 𝑏 2 −5
𝑐 𝑑
R= dan P = 3 8
𝑒 𝑓 6 −1
𝑔 −7 10
8
Contoh 1.2. Contoh bentuk matriks berdasarkan ukurannya
−5 0 −3 3
0
K= 2 L = −1 5 2 M = −1 3 2 0
3 −1 1 −4
4
0 4 −7 1
K matriks Kolom, L matriks Baris, dan M matriks Diagonal
Pada matriks M contoh di atas M11 = -5, M22 = 3, M33 = 1, dan M44 = 1
disebut elemen diagonal utama
tr(M) = (−5) + 3 + 1 + 1 = 0 (Dibaca trace matriks M)
9
Berdasarkan entrinya matriks dapat dibedakan menjadi 7 bentuk matriks berikut:
1. Matriks Diagonal
Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua entri di luar elemen diagonal utama adalah nol.
Jadi, 𝐛𝑖𝑗 matriks diagonal jika hanya jika untuk setiap i≠j, (Bij) = 0
𝑛𝑥𝑛
2. Matriks Skalar
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen diagonal utama bernilai sama dan tidak nol.
Jadi, 𝐬𝑖𝑗 matriks skalar jika hanya jika 𝐬𝑖𝑗 merupakan matriks diagonal
𝑛𝑥𝑛 𝑛𝑥𝑛
10
4. Matriks Segitiga Atas
Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang semua entri di bawah elemen
diagonal utama adalah nol.
Jadi, 𝐚𝑖𝑗 matriks Segitiga Atas jika hanya jika aij = 0untuk i ˃ j.
𝑛𝑥𝑛
Jadi, 𝐚𝑖𝑗 matriks Segitiga Bawah jika hanya jika aij = 0untuk i ˂ j.
𝑛𝑥𝑛
11
6. Matriks Eselon Baris
Matriks Eselon Baris adalah suatu matrik yang memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Elemen tidak nol yang pertama dari suatu baris adalah 1, selanjutnya disebut elemen
satu utama.
b. Semua elemen di bawah elemen satu utama adalah nol.
c. Suatu baris yang semua elemennya nol berada dibaris-baris bawah.
Jadi, 𝐚𝑖𝑗 merupakan matriks eselon baris jika hanya jika memenuhi
𝑛𝑥𝑚
Jadi, 𝐚𝑖𝑗 merupakan matriks eselon baris tereduksi jika hanya jika memenuhi
𝑛𝑥𝑚
3 0 0 0 2 0 0
1 0 𝐶 = 3 −1 0
𝐴=
0 1 𝐵= 0 3 0 0
0 0 0
0 0 3 0
0 0 0 3
Matriks Identitas Matriks Segitiga
Matriks Skalar Bawah
−1 0 0
𝐷= 0 1 0 0 1 5 4 1 0 0
𝐸= 0 0 1 2
0 0 1
0 0 0 1 𝐺= 0 1 0
0 0 1
0 0 0
Matriks Segitiga Atas
Matriks Eselon Baris
dan Segitiga Bawah Matriks Eselon
Baris Tereduksi
14
Matriks Transpose adalah matriks yang diperoleh dari merubah baris suatu
matriks menjadi kolom dan kolom menjadi baris. Transpose matriks A
dinotasikan dengan AT. A merupakan matriks Simetris jika hanya jika AT = A
2 3 0
A= 3 −1 −3
0 −3 4
2 3 0
AT = 3 −1 −3 = A
0 −3 4
15
OPERASI MATRIKS
Definisi Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Definisi 1.3.
Misalkan matriks A = [aij] dan B = [bij], penjumlahan dan pengurangan kedua
matriks dapat dilakukan apabila ukuran matriks A sama dengan matriks B, dan hasil
penjumlahan dan pengurangan dua matriks tersebut merupakan matriks yang entri-
entrinya merupakan hasil penjumlahan atau pengurangan entri-entri matriks A dan B
yang seletak.
3 −2 6 0 2 −6
Misalkan A = 2 1 4 ; E= 2 −1 2
5 4 −1 3 0 −1
0 −2 8 0 −2 4
3 −2 6 0 2 −6 3 + 0 −2 + 2 6 − 6 3 0 0
A+E= 2 1 4 + 2 −1 2 = 2+2 1−1 4+2 = 4 0 6
5 4 −1 3 0 −1 5+3 4 + 0 −1 − 1 8 4 −2
0 −2 8 0 −2 4 0 + 0 −2 − 2 8+4 0 −4 12
17
Definisi Perkalian Matriks dengan Skalar
Definisi 1.4.
Misalkan matriks A = [aij] dan k sembarang skalar, perkalian matriks A
sama dengan skalar k adalah matriks B yang entri-entrinya merupakan
hasil k dengan entri-entri matriks A.
Misalkan A = [aij]nxm dan k sembarang skalar bilangan riil, maka perkalian A dengan
skalar k adalah matriks B, dimana (B)ij = k(A)ij = kaij.
18
Contoh.
3 2 5 0
Misalkan B = 1 1 0 −2
0 4 1 −1
19
Definisi Perkalian Dua Matriks
Definisi 1.5.
Misalkan matriks A = [aij] dan B = [bij], perkalian matriks A dengan B dapat
dilakukan apabila banyaknya kolom matriks A sama dengan banyaknya baris matriks
B, dan hasil perkalian dua matriks tersebut merupakan matriks C dimana entri cij
merupakan hasil penjumlahan perkalian entri-entri baris ke-i matriks A dengan entri-
entri kolom ke-j matriks B.
20
Contoh.
3 −2 6
2 3 0
Misalkan A = 2 1 4 ;C= 3 1 3
5 4 −1
0 3 4
0 −2 8
3 −2 6
2 3 0
2 1 4 × 3 1
A×C= 3
5 4 −1
0 3 4
0 −2 8
0 25 18
= 7 19 19
22 37 8 21
−6 22 26
Definisi Perpangkatan Matriks Persegi
Definisi 1.6.
Misalkan matriks A = [aij] dan n sembarang bilangan bulat
positif, perpangkatan matriks A dengan n adalah matriks
An = 𝐴 × 𝐴 × 𝐴 × … . .× 𝐴
𝑛
22
Contoh.
8 4 −3
Misalkan F = 4 −1 7
0 −5 5
8 4 −3 8 4 −3 8 4 −3
F3 = F × F × F = 4 −1 7 × 4 −1 7 × 4 −1 7
0 −5 5 0 −5 5 0 −5 5
23