Anda di halaman 1dari 64

M AT R I K S

D E F I N I S I M AT R I K S
• Susunan bilangan2 dalam bentuk persegi
panjang & diapit dengan tanda kurung "( )"
atau kurung siku "[ ]".
• Dinotasikan dengan huruf kapital.
• Mempunyai ukuran yang disebut dengan ordo.
Ordo matriks berbentuk a x b, a=banyak baris,
b=banyak kolom. Ordo / indeks pada notasi
matriks
𝟏 𝟐 𝟑
𝑨𝟐𝒙𝟑 =
Contoh : 𝟒 𝟓 𝟔
Matriks A memiliki 2 baris dan 3 kolom.
Baris pertama beranggotakan 1,2,3
Baris kedua beranggotakan 4,5,6
Kolom pertama beranggotakan 1,4
Kolom kedua beranggotakan 2,5
Kolom ketiga beranggotakan 3,6
Karena 2 baris & 3 kolom  matriks A ordo 2 x 3
D E F I N I S I M AT R I K S
• Bilangan dalam kurung  elemen, unsur, atau
komponen matriks.
• Pada contoh matriks di atas, komponen baris
kedua-kolom ketiga adalah 6, komponen baris
pertama-kolom kedua adalah 2, dsb.
• Komponen matriks dilambangkan dengan huruf
kecil sesuai notasi matriksnya dan memiliki
indeks letak komponen tersebut berada. Dari
matriks A di atas, a2,3 menyatakan komponen
baris kedua-kolom ketiga. Berarti a2,3 = 6
J E N I S M AT R I K S
Jenis matriks ditentukan ordo matriks & komponennya.

1. Matriks Baris
• Matriks yang hanya mempunyai satu baris. Secara
umum, ordo dari matriks baris berbentuk 1 x n dengan
n menentukan banyak kolom dari matriks baris
tersebut.
Contoh: 𝟏 𝟐 𝟑
Matriks baris tersebut berordo 1 x 3.
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
2. Matriks Kolom
• Matriks yang hanya terdiri dari satu kolom saja. Secara
umum, ordo matriks kolom adalah m x 1 dengan m
menentukan banyak baris matriks kolom tersebut.
Contoh:
𝟏
𝟑
𝟔
𝟕
Matriks kolom di atas berordo 4 x 1.
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
3. Matriks Nol
• Matriks yang semua komponennya bilangan nol.
Matriks nol dinotasikan dengan Om x n
Contoh:
𝟎 𝟎 𝟎
𝑶𝟐𝒙𝟑 =
𝟎 𝟎 𝟎

𝟎 𝟎
𝑶𝟐𝒙𝟐 =
𝟎 𝟎
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
4. Matriks Persegi
• Matriks yang memiliki banyak baris yang sama dengan
banyak kolomnya. Bentuk umum notasi matriks ini adalah
An x n dengan n = banyak baris & banyak kolom yang sama.
• Matriks persegi A juga disebut sebagai matriks persegi
berordo n yang memiliki diagonal utama (komponen
matriks yang letak barisnya sama dengan letak kolomnya).
• Contoh, komponen diagonal utama dari matriks A3 x 3
adalah a1 x 1, a2 x 2, dan a3 x 3.
• Contoh 𝟒 𝟑 𝟐
𝑷= 𝟕 𝟓 𝟏
𝟖 𝟔 𝟗
• Matriks P matriks persegi dengan ordo 3. Diagonal
utamanya adalah 4,5,9.
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
5. Matriks Segitiga Atas
• Matriks persegi yang semua komponen di bawah
diagonal utamanya adalah nol.
Contoh: 𝟒 𝟖 −𝟏
𝑴= 𝟎 𝟓 𝟑
𝟎 𝟎 𝟕

−𝟕 𝟗
𝑻=
𝟎 𝟔
Matriks M adalah matriks segitiga atas berordo 3
Matriks T adalah matriks segitiga atas berordo 2
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
6. Matriks Segitiga Bawah
• Matriks persegi yang semua komponen di atas
diagonal utamanya adalah nol.
Contoh: −𝟐 𝟎 𝟎
𝑷= 𝟒 𝟔 𝟎
𝟗 𝟖 𝟑

𝟒 𝟎
𝑸=
−𝟓 𝟕
Matriks P adalah matriks segitiga bawah berordo 3
Matriks Q adalah matriks segitiga bawah berordo 2
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
7. Matriks Diagonal
• Termasuk matriks persegi karena syaratnya banyak
baris sama dengan banyak kolom. Matriks persegi
disebut sebagai matriks diagonal jika semua
komponen diagonal utamanya tidak nol dan semua
komponen lainnya nol.
Contoh matriks diagonal berordo 3 x 3:

𝟐 𝟎 𝟎
𝑨= 𝟎 𝟒 𝟎
𝟎 𝟎 −𝟕
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
7. Matriks Skalar
• Matriks diagonal yang semua komponen diagonal
utamanya merupakan bilangan yang sama. Jika
komponen diagonal utamanya 1, matriks tersebut
dinamakan matriks identitas (dijelaskan
berikutnya).
Contoh : 𝟒 𝟎 𝟎
𝑴= 𝟎 𝟒 𝟎
𝟎 𝟎 𝟒

−𝟕 𝟎
𝑻=
𝟎 −𝟕
J E N I S M AT R I K S ( c o n t d . )
7. Matriks Identitas
• Atau matriks satuan adalah matriks diagonal yang
semua komponen diagonal utamanya adalah 1.
Matriks identitas dinotasikan sebagai In x n atau In
yang berarti matriks identitas berordo n x n.
Contoh:

𝟏 𝟎 𝟎
𝑰𝟑𝒙𝟑 = 𝟎 𝟏 𝟎
𝟎 𝟎 𝟏
T R A N S P O S E M AT R I K S
T R A N S P O S E M AT R I K S
• Transpose matriks A dilambangkan dengan AT 
matriks yang barisnya merupakan kolom dari matriks
A dan kolomnya merupakan baris dari matriks A.
(pertukaran baris dan kolom)  ordo berubah.
• Jika matriks A mempunyai ordo mxn  matriks AT
mempunyai ordo nxm. Jika A matriks persegi. Ordo
tetap sama komponennya berubah.
• Matriks persegi yang tidak berubah komponennya
setelah ditransposkan disebut sebagai matriks
simetris.
• Matriks A disebut sebagai matriks simetris jika A = AT
T R A N S P O S E M AT R I K S
• Suatu matriks jika ditransposekan dua kali akan
kembali ke matriks semula (Salah satu sifat tranpose
matriks). Sifat lain transpose matriks :

1. (AT)T = A
2. (A + B)T = AT + BT
3. (A - B)T = AT - BT
4. (kA)T = kAT dengan k konstanta
5. (AB)T=BTAT
T R A N S P O S E M AT R I K S
Contoh 𝟒 𝟓 𝟕 𝟏
Transpose dari 𝑨 = 𝟑 −𝟕 −𝟐 𝟗
−𝟔 𝟖 𝟎 −𝟓
𝟒 𝟑 −𝟔
Adalah 𝑨= 𝟓 −𝟕 𝟖
𝟕 −𝟐 𝟎
𝟏 𝟗 −𝟓
Matriks berikut adalah matriks simetris karena
memenuhi M = MT
𝟏 𝟒 𝟕
𝑴= 𝟒 𝟐 𝟓
𝟕 𝟓 𝟑
Dua buah matriks dikatakan sama jika :
• Ordonya sama.
• Komponen yang seletaknya sama.
masalah yang muncul dalam kesamaan dua matriks ini
adalah menyelesaikan bentuk aljabar (aljabar sederhana,
sistem persamaan linear, persamaan kuadrat, dsb).
Untuk menyelesaikan soal kesamaan dua matriks adalah
menyamakan komponen-komponen yang seletak dan
"mengeluarkannya" dari matriks. Selesaikan dengan
aljabar. Kesamaan dua matriks akan berhubungan juga
dgn operasi matriks. Matriks kiri setelah dioperasikan
menjadi sama dengan matriks kanan.
𝒂 𝒃 𝒋 𝒌
=  a = j, b = k, c = l, d = m
𝒄 𝒅 𝒍 𝒎
Contoh pertama
𝟏 𝒂 𝟔 𝒅−𝟒 𝟑 𝟔
Diketahui 𝑨 = dan 𝑩 =
−𝟑 𝟕 𝒄 −𝟑 𝒃+𝟐 𝟖

Jika A = B, tentukan a + b + c + d

Jawaban
Cari dulu a, b, c, d
Karena A = B, berarti komponen komponen matriks A dan
Matriks B yang terletak harus sama
1 = d-4  d = 5
a=3
7 = b +2  b = 5
c=8
Sehingga a + b + c + d = 5 + 3 + 5 + 8 = 21
Contoh kedua
𝟐 −𝟏 𝒙+𝒚 𝟐
Jika = maka x.y = ?
𝟏 𝟒 𝟑 𝒚

Jawaban : Karena dua matriks tersebut sama, berarti


komponen – komponen yang seletaknya juga sama.
4=y
2 = x + y  2 = x + 4  x = -2
 x.y = (-2)(4) = -8
PENJUMLAHAN DAN
P E N G U R A N G A N M AT R I K S
PENJUMLAHAN DAN
P E N G U R A N G A N M AT R I K S
• Dua matriks / lebih bisa disederhanakan  satu
matriks dengan suatu operasi.
• Operasi : penjumlahan, pengurangan, & perkalian.
• Pada matriks tidak berlaku operasi pembagian,
tetapi perkalian dengan invers matriks.
• Karena bentuknya istimewa, tidak semua matriks
dapat dioperasikan.
• Dua matriks dapat dioperasikan jika memiliki syarat
tertentu pada setiap operasinya.
P E N J U M L A H A N M AT R I K S
• Dua matriks dapat dijumlahkan apabila kedua
matriks tersebut memiliki ordo yang sama.
• Matriks hasil penjumlahan akan memiliki ordo yang
sama.
• Komponen2 matriks hasil penjumlahan diperoleh
dengan cara menjumlahkan komponen-komponen
setiap matriks yang seletak
Contoh
P E N J U M L A H A N M AT R I K S
• Masing-masing matriks yang dijumlahkan sama-
sama berordo 2 x 2, & hasil penjumlahannya juga
berordo 2 x 2.
• Komponen baris1-kolom1 diperoleh dengan cara
menjumlahkan baris1-kolom1 pada matriks
pertama (yaitu a) dan komponen baris1-kolom1
pada matriks kedua (yaitu e), dan seterusnya.
Contoh:
P E N J U M L A H A N M AT R I K S
• Contoh matriks A dan P :

• Jika A + P = 0, tentukan nilai x, y, dan z.


• A+P=0 dapat ditulis sebagai berikut :
P E N J U M L A H A N M AT R I K S
• Dari bentuk di atas didapat :
2x + 4y = 0
3+z=0
2x + 5y + 3 = 0
• Nilai yang pertama dapat diperoleh adalah nilai z karena
hanya mengandung 1 peubah.
3 + z = 0 ; z = -3
• Untuk x dan y diselesaikan dengan substitusi/eliminasi.
2x + 4y = 0
2x = -4y
x = -2y (substitusi ke 2x + 5y + 3 = 0)
2(-2y) + 5y + 3 = 0 ; -4y + 5y = -3 ; y = -3 (subsitusi ke x = -2y)
x = -2(-3) = 6
• Jadi, nilai x = 6, nilai y = -3, dan nilai z = -3
P E N G U R A N G A N M AT R I K S
• Pengurangan matriks A oleh matriks B, ditulis A - B
adalah penjumlahan matriks A dengan lawan dari
matriks B, yaitu (-B). Konsepnya sama dengan
penjumlahan matriks. Syarat pada penjumlahan
matriks berlaku juga untuk pengurangan matriks.
Contoh :
S I F AT P E N J U M L A H A N &
P E N G U R A N G A N M AT R I K S

• Untuk setiap matriks A, B, dan C yang berordo


sama berlaku :

A + B = B + A (sifat komutatif)
A + (B + C) = (A + B) + C (sifat asosiatif)
A + 0 = 0 + A = A (sifat matriks nol/identitas)
A + B = 0 ↔ B = -A
A - B = A + (-B)
P E R K A L I A N M AT R I K S
P E R K A L I A N M AT R I K S
DENGAN SKALAR
• Sebuah matriks dapat dikalikan dengan skalar
(konstanta) dengan cara mengalikan setiap
komponen matriks dengan skalar. Misal matriks A
dikali dengan skalar k maka setiap komponen
matriks A dikali dengan k.
P E R K A L I A N M AT R I K S
D E N G A N M AT R I K S
• Operasi perkalian matriks berbeda dengan operasi
penjumlahan/pengurangan matriks sederhana.
Mempunyai metode tersendiri.
• Dapat dioperasikan dengan perkalian jika banyak
kolom matriks pertama sama dengan banyak baris
matriks kedua, sedangkan hasil perkalian
matriksnya akan memiliki baris yang sama banyak
dengan baris matriks pertama dan memiliki kolom
yang sama banyak dengan kolom matriks kedua.
P E R K A L I A N M AT R I K S
D E N G A N M AT R I K S
• Operasi perkalian matriks berbeda dengan operasi
penjumlahan/pengurangan matriks sederhana.
Mempunyai metode tersendiri.
• Dapat dioperasikan dengan perkalian jika banyak
kolom matriks pertama sama dengan banyak baris
matriks kedua, sedangkan hasil perkalian
matriksnya akan memiliki baris yang sama banyak
dengan baris matriks pertama dan memiliki kolom
yang sama banyak dengan kolom matriks kedua.
P E R K A L I A N M AT R I K S
D E N G A N M AT R I K S
• Metode : memasangkan baris pada matriks pertama
dengan kolom pada matriks kedua.

• Perhatikan hasil perkaliannya. Baris1 pada matriks


pertama adalah [a b] dan kolom1 pada matriks kedua
adalah [e g]. Pasangan ini akan mengisi baris1-kolom1
pada matriks hasil perkaliannya. Memasangkannya
adalah dengan menjumlahkan hasil perkalian masing-
masing komponen secara berurutan, yaitu
menjumlahkan ae dengan bg, ditulis ae+bg.
S I F AT - S I F AT O P E R A S I
P E R K A L I A N M AT R I K S
Operasi perkalian matriks memenuhi sifat asosiatif
dan distributif, tapi tidak memenuhi sifat komutatif.
• (k1k2)A = k1(k2A)=k2(k1A) [k1 dan k2 skalar]
• k(A+B)=kA+kB [distributif skalar terhadap
penjumlahan matriks]
• (k1+k2)A=k1A+k2A [distributif penjumlahan
skalar terhadap matriks]
• 0A=0 [matriks nol]
• 1A=A
• -1(A)=-A
• A+A=2A, A+A+A=3A, dst
S I F AT - S I F AT O P E R A S I
P E R K A L I A N M AT R I K S
Operasi perkalian matriks memenuhi sifat asosiatif
dan distributif, tapi tidak memenuhi sifat komutatif.
• (AB)C=A(BC) [asosiatif]
• A(B+C)=AB+AC dan (A+B)C=AC+BC [distributif]
• k(AB)=(kA)B=A(kB) [asosiatif]
• AxI=IxA=A [I matriks identitas yang
bersesuaian]
• A2=AxA, A3=AxAxA, dst
• AB ≠ BA [tidak bersifat komutatif]
CONTOH SOAL
Nilai p yang memenuhi persamaan matriks

adalah...
Selesaikan masing-masing ruas menjadi bentuk matriks
yang sederhana, Gunakan kesamaan dua matriks.
Kalikan matriks pertama dengan skalar 2,
Jumlahkan dengan matriks kedua pada ruas kiri. Untuk
ruas kanan, kalikan kedua matriks sehingga akan
diperoleh matriks 2 x 2.
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
Dari kesamaan matriks di atas, peubah p terletak
pada baris1-kolom2, sedangkan pada matriks di ruas
kanan, komponen pada baris1-kolom2 adalah -2.
Menurut kesamaan dua matriks, komponen tersebut
haruslah sama, diperoleh bentuk :
2 + 2p = -2
2p = -4
p = -2
Jadi, nilai p dari persamaan matriks di atas adalah -2
D E T E R M I N A N M AT R I K S
D E T E R M I N A N M AT R I K S
Hanya dimiliki oleh matriks persegi, Digunakan ketika
mencari invers matriks & menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan menggunakan Aturan
Cramer.
Notasi Determinan
Determinan dari matriks A dapat ditulis sebagai
det(A) atau |A|.
Jika diketahui komponen matriksnya, bisa juga ditulis
dalam bentuk susunan persegi panjang komponen
matriks tersebut tetapi tidak diapit oleh tanda kurung
atau kurung siku, melainkan diapit oleh tanda |...|
D E T E R M I N A N M AT R I K S
BERORDO 2X2
Contoh penulisan notasi dari matriks A berikut ini.

Determinan dari matriks A dapat dinyatakan sbb:

Determinan dari matriks berordo 2x2 sbb :


D E T E R M I N A N M AT R I K S
BERORDO 3X3
Untuk determinan matriks berordo 3x3 ada
dua cara:
1. Metode Sarrus dan cara penjumlahan dari
perkalian komponen matriks 3x3 dengan
kofaktornya.
2. Penjumlahan dari perkalian komponen
matriks dengan kofaktornya.
PENGERTIAN MINOR DAN
KO FA K TO R
Jika A matriks persegi, minor dari komponen aij
dinyatakan oleh Mij dan didefinisikan sebagai
determinan submatriks A dengan komponen
selain baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A.
Bilangan (-1)i+jMij dinyatakan oleh Cij
dinamakan kofaktor dari komponen aij
PENGERTIAN MINOR DAN
KO FA K TO R
Dapat dinyatakan : determinan dari matriks A
yang berordo 3x3

adalah :
|A|=aC11+bC12+cC13

|A|=a(ei-fh)-b(di-fg)+c(dh-eg)
S I F AT - S I F AT D E T E R M I N A N
M AT R I K S
Determinan tidak selalu harus diselesaikan
dengan menggunakan rumus determinan di atas.
Ada beberapa sifat yang dapat membantu
menyelesaikan permasalahan determinan agar
penyelesaian permasalahan determinan matriks
menjadi lebih mudah. Sifat-sifat dari determinan
matriks.
|AB|=|A||B|
|AT|=|A|
|A-1|=1/|A|
PS: Matriks yang memiliki determinan sama
dengan nol dinamakan matriks singular. Matriks
singular tidak memiliki invers.
PENYELESAIAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR
MENGGUNAKAN DETERMINAN
• Metode  Metode Cramer.
• Berikut ini adalah penyelesaian sistem
persamaan linear dua peubah dengan
menggunakan Metode Cramer.

• Biasanya dengan eliminasi / substitusi /


keduanya. Dengan Metode Cramer, diubah
menjadi matriks
• Matriks yang komponennya a,b,c, dan d
merupakan matriks koefisien, matriks yang
komponennya x dan y merupakan matriks
peubah, & matriks yang komponennya p dan
q merupakan matriks konstanta.
• D adalah determinan matriks koefisien.
Dx adalah determinan matriks koefisien yang
komponen kolom pertamanya diganti dengan
komponen matriks konstanta.

Dy adalah determinan matriks koefisien yang


komponen kolom keduanya diganti dengan
komponen matriks konstanta.

Penyelesaiannya sbb.
CONTOH SOAL DAN
P E M B A H A S A N N YA
CONTOH SOAL DAN
P E M B A H A S A N N YA
CONTOH SOAL DAN
P E M B A H A S A N N YA
I N V E R S M AT R I K S
I N V E R S M AT R I K S
Invers kebalikan. Biasa dipakai dalam aljabar.
Invers dari 2 adalah 1/2 karena 2(1/2)=1 dan
bilangan 1 ini merupakan identitas. Invers dari
bilangan rasional a  1/a.
Matriks juga sama, jika AB=I dimana I adalah
matriks identitas maka B merupakan invers
matriks A dan sebaliknya.
Untuk mencari invers sebuah matriks tidak
semudah mencari invers bilangan rasional. Karena
tidak ada operasi pembagian pada matriks.
Caranya mendapatkan invers dari suatu matriks?
Matriks jenis apa saja yang memiliki invers? Apa
saja aplikasi invers matriks?
I N V E R S M AT R I K S
Definisi :
Misalnya matriks A dan B masing-masing
adalah matriks persegi, sehingga AB=BA=I,
maka matriks B adalah invers matriks A dan
ditulis B = A-1 dan matriks A adalah invers
matriks B dan ditulis A = B-1. Matriks A dan B
adalah matriks yang saling invers.
I N V E R S M AT R I K S
Tidak semua matriks memiliki invers, hanya
matriks persegi yang memiliki invers. Invers
dari matriks persegi A / ditulis A-1 adalah
sebagai berikut.
Dengan det (A) adalah determinan matriks A
dan adj(A) adalah adjoin matriks A. Adjoin
matriks A adalah transpose dari matriks
kofaktor A. Untuk matriks A yang berordo 2 x 2
inversnya adalah sebagai berikut.
I N V E R S M AT R I K S
Digunakan untuk menyelesaikan persamaan matriks
dan sistem persamaan linear. Pada perkalian matriks
tidak berlaku sifat komutatif.  berpengaruh pada
penyelesaian persamaan matriks. Perhatikan
persamaan matriks berikut.
AX = B
Untuk mencari matriks X sbb :
X = A-1B
Sedangkan untuk persamaan sbb :
XA = B
Untuk mencari matriks X sbb :
X = BA-1
I N V E R S M AT R I K S
Perhatikan bahwa walaupun ruas kiri sama-sama
perkalian matriks A dengan matriks X tapi
penyelesaian keduanya berbeda. Untuk
persamaan pertama invers dari matriks A
dikalikan dari kiri sedangkan pada persamaan
kedua dikalikan dari kanan. Ini tergantung dari
letak matriks A pada ruas kiri. Pada persamaan
pertama, matriks A terletak di sebelah kiri matriks
X. Oleh karenanya, invers dari matriks A dikalikan
dari sebelah kiri juga di ruas kanannya. Begitu pun
dengan penyelesaian persamaan matriks kedua.
I N V E R S M AT R I K S
Contoh Soal
I N V E R S M AT R I K S
Contoh Soal
OLEH OLEH UNTUK
D I N I K M AT I D I R U M A H
Selesaikan SPLDV berikut dengan metode
Aturan Cramer dan Invers Matriks
a. 3x + 2y = 14
x - 3y = 12
b. 2x + 5y = 16
3x - 3y = -21

Anda mungkin juga menyukai