Anda di halaman 1dari 9

Nama : R.

Ajriya Razaka Nugroho


Kelas : XI RPL 2

MATRIK

1. Pengertian Matriks
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun berdasarkan baris dan kolom, serta
ditempatkan di dalam tanda kurung. Nah, tanda kurungnya ini bisa berupa kurung biasa “( )” atau
kurung siku “[ ]”. Suatu matriks diberi nama dengan huruf kapital, seperti A, B, C, dan seterusnya.

2. Ordo Matriks
Ordo Matriks adalah banyaknya elemen baris dan banyaknya elemen kolom dari suatu matriks.
Jadi, kalo suatu matriks A memiliki m baris dan n kolom, maka matriks A tersebut berukuran
(berordo) m x n. Supaya lebih sederhana, kita bisa menulisnya dengan Amxn.  

Misalkan A =   adalah matriks yang berordo 2 × 2 dengan elemen a dan d terletak pada
diagonal utama pertama, sedangkan b dan c terletak pada diagonal kedua. Determinan matriks A
dinotasikan ”det A” atau |A| adalah suatu bilangan yang diperoleh dengan mengurangi hasil kali
elemen-elemen pada diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen diagonal kedua.

Dengan demikian, dapat diperoleh rumus det A sebagai berikut.

det A =    = ad – bc

Contoh Soal:
Tentukan determinan matriks-matriks berikut:

A = 

Penyelesaian :

A =    = (5 × 3) – (2 × 4) = 7

3. Macam-macam Matriks
a) Matriks Baris adalah suatu matriks yang terdiri dari satu baris saja. Contohnya,
A=[034]
P = [ -2 5 5 4 ]
Q = [ 3 2 -1 6 1 ]
Kalo kita lihat, matriks A, matriks P, dan matriks Q, semuanya terdiri dari satu baris dan beberapa
kolom. Untuk masing-masing ordonya, berarti A1x3, P1x4, dan Q1x5.
b) Matriks Kolom adalah kebalikannya dari matiks baris, matriks kolom adalah suatu matriks yang
terdiri dari satu kolom saja. Contohnya,

Matriks R, matriks S, dn matriks T sama-sama terdiri sari satu kolom dan beberapa baris. Oleh karena
itu, ordo matriksnya adalah R2x1, S3x1, dan T4x1.

c) Matriks Persegi adalah suatu matriks yang memiliki jumlah baris dan kolom sama. Itu tandanya, m
= n. karena jumlah baris dn akolomnya sama, maka ordo matriksnya bisa tulis menjadi n x n, atau
matriks ordo n.

Pada matriks persegi, terdapat diagonal utama, yaitu elemen elemen matriks yang letak barisnya
sama dengan letak kolomnya. Selain diagonal utama, ada juga diagonal samping atau diagonal
kedua. Kalo kita Tarik garis di sepanjang diagonal utama matriks, maka diagonal samping ini berapa
di arah sebaliknya.

Nah, berdasarkan contoh di atas, matriks A memiliki jumlah baris dan kolom yang sama karena
matriks ini merupakan matriks persegi, yaitu sebanyak 2. Maka, matriks ini merupakan matriks
berordo 2. Kemudian, elemen-elemen pada diagonal utamanya adalah 8 dan 7.

d) Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang elemen-elemen selain diagonal utamanya bernilai
nol. Contohnya,
Kalo kita perhatikan gambar di atas, elemen-elemen pada diagonal utama matriks Q adalah 3, 8, dan
5. Nah, di luar diagonal utama, semua elemennya bernilai 0. Misalnya, elemen Q12 adalah 0, lalu
elemen Q21 juga 0.

e) Matriks Identitas adalah matriks persegi yang semua elemen pada diagonal utamanya bernilai
satu, sedangkan elemen lainnya berilai nol. Umumnya, matriks identitas dinotasikan dengan /
disertai dengan ordonya. Contohnya,

f) Matriks Nol, sesuai Namanya, matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai nol.
Matriks nol biasanya dinotasikan dengan huruf O disertai ordonya. Contohnya,

4. Kesamaan Matriks
Dua atau lebih matriks dikatakan sama bila memiliki ordo (jumlah baris dan kolom) dama dan
komponen yang sama di setiap selnya. Dengan kata lain, matriks-matriks tersebut adalah matriks
yang sama hanya saja dengan nama berbeda.
Prinsip kesamaan matriks pada umunya digunakan untuk menentukan komponen pada sel tertentu
atau menentukan variable yang terdapat dalam komponen penyusun matriks.
Prinsip kesamaan matriks umunya dihubungkan dengan persamaan matematika lainnya seperti
persamaan linear dua variable, persamaan kuadrat, eksponensial, logaritma, ataupun trigonometri.

Konsep kesamaan matriks

Bila dua matriks di atas dinyatakan sama, aka berlaku:


a = p ; b = q ; c =r
d=s;e=t;f=u
g=v;h=w;l=x

Contoh Soal:
Jika diketahui matriks A dan B seperti di bawah ini, maka tentukanlah hubungan antara B + A dan
A + B.
Pembahasan:
Sudah sangat jelas bahwa pada operasi penjumlahan matriks berlaku sifat komunitatif sehingga
B+A=A+B

5. Tranpos Matriks
Transpose matriks adalah suatu matriks yang diperoleh dari hasil pertukaran antara elemen baris
dan kolomnya. Jadi, elemen-elemen pada baris akan kita tukar menjadi elemen-elemen pada kolom,
atau sebaliknya.
kita langsung simak contoh di bawah ini. Misalnya, kita akan mentranspose matriks A dan B. Maka,
matriks transposnya bisa dinotasikan dengan At dan Bt.

Mari kita lihat matriks A dan At! Elemen-elemen baris ke-1 matriks A t (yang di kotak merah), itu
merupakan pertukaran dari elemen-elemen kolom ke-1 matriks A. Begitu juga dengan elemen-
elemen baris ke-2 matriks At (yang di kotak biru), merupakan pertukaran dari elemen-elemen kolom
ke-2 matriks A. Contoh Soal:
A= 
  2 3 4  

Maka hasil transpose dari matriks A adalah : AT =  


2
  3  
4

6. Operasi Matrik, terdiri dari:


a) Penjumlahan matriks
Penjumlahan matriks adalah operasi penjumlahan dua matriks dengan menjumlahkan
komponen-komponennya yang seletak. Dua matriks dapat dijumlahkan jika jumlah baris dan
kolomnya sama. Matriks hasil penjumlahannya juga akan memiliki ordo yang sama.
Contoh soal:

Tentukan penjumlahan matrik A dan matrik B

Jawab:
b) Pengurangan matriks
Dua buah matriks dapat dikurangkan apabila keduanya memiliki ordo yang sama. Hasil operasi
pengurangannya adalah matriks baru yang memiliki ordo sama dengan matriks semula, dengan
elemen-elemennya terdiri dari hasil pengurangan dengan elemen-elemen pada matriks.
Contoh soal:
Diberikan matrik berordo 2x2, misalkan matriks P dan matriks Q sebagai berikut:
P= [ ¿2639] , Q= [ ¿3751 ]
Tentukan: P – Q

Jawab:

c) Perkalian skalar
Untuk Perkalian Skalar Rumus Matriks dilakukan dengan cara konstanta yang artinya nilai matriks
dapat dikalikan dengan mengalikan setiap elemen atau komponen nilai matriks dengan
skalar. Misalnya nilai Matriks A dikalikan dengan skalar K, maka setiap elemen atau komponen
Matriks A dikalikan dengan K.

Contoh soal:

d) Perkalian matrik
perkalian matriks adalah suatu operasi biner dari dua matriks yang menghasilkan
sebuah matriks. Agar dua matriks dapat dikalikan, banyaknya kolom pada matriks pertama harus
sama dengan banyaknya baris pada matriks kedua.
Contoh Soal:
Diketahui A = [ ¿3201 ] [ ¿ 1−1
,B=
21
] dan C = [ ¿−120−1
12
]
1. A x B
2. B x C

Jawab:
1.

2.

7. Determian Matrik Ordo 2 x 2


Determinan matriks merupakan selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama
dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder. Determinan matriks hanya dapat dicari
dengan matriks persegi. Determinan dari matriks A dapat ditulis det(A) atau |A|.
Contoh soal:

Perhatikan matriks A dibawah ini adalah ....?


A= 
1 2
   
3 4

Nilai determinan dari matriks A di atas adalah ....

Jawab:
det(B) =  
1 2
   
3 4
  =  (1)(4) - (2)(3)

⇔ det(B) = 4 - 6
⇔ det(B) = -2

8. Determian Matrik Ordo 3 x 3


Determinan matriks merupakan selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama
dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal sekunder. Determinan matriks hanya dapat dicari
dengan matriks persegi. Determinan dari matriks A dapat ditulis det(A) atau |A|. Contoh soal:
Diketahui sebuah matriks A sebagai berikut:
A= 
1 2 1
  3 3 2  
2 1 3

Nilai determinan dari matriks A diatas adalah 

Jawab:

det(A) =  
1 2 1
  3 3 2  
2 1 3
 
1 2
3 3  
2 1

det(A) = (1.3.3) + (2.2.2) + (1.3.1) - (2.3.1) - (1.2.1) - (3.3.2)


det(A) = 9 + 8 + 3 - 6 - 2 - 18
det(A) = 20 - 26
det(A) = -6

9. Invers Matriks
Invers matriks adalah kebalikan (invers) dari sebuah matriks yang apabila matriks tersebut
dikalikan dengan inversnya, akan menjadi matriks identitas. Invers matriks dilambangkan dengan A-
1. Suatu matriks dikatakan memiliki invers jika determinan dari matriks tersebut tidak sama dengan
nol.
Rumus Invers Matriks Ordo 2 x 2 yaitu :

Contoh soal:

Note : Lakukan perkalian silang pada matriks A yang asli untuk mencari Invers Matriks A , Kemudian
tukar posisi antara 2 dan 5 didalam matriks. Pahami contoh diatas. Sesuai dengan rumus pada sisi
diagonal sebelah kanan terdapat – dibilangannya.
10. Penyelesaian Soal Persamaan Linier Dengan Cara Matriks
Salah satu diantara penggunaan invers matriks adalah untuk menyelesaikan
sistim persamaan linier. Tentu saja teknik penyelesaiannya dengan aturan persamaan matriks, yaitu :

Contoh soal:
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x – 3y = 8 dan x + 2y = –3 dengan metoda:
(a) Invers matriks (b) Determinan

Jawab

(a) Dengan metoda invers matriks diperoleh

(b) Dengan metoda determinan matriks diperoleh


11. Buat 10 soal dengan penyelesaiannya

1. Diketahui berbagai matriks-matriks berikut:

Tentukan:

A+B

2.

Anda mungkin juga menyukai