1. 3X1 + 2X2 = 5
2X1 + X2 = 3
1X = 1 dan 2X = 1
2. 3X1 + 2X2 = 5
6X1 + 4X2 = 10
X1 = 1 dan X2 = 1 atau
X1 = 2 dan X2 = -1/2
3. 3X1 + 2X2 = 5
6X1 + 4X2 = 5
AX = Y
X= A Y
X= A Y
A adalah matriks kebalikan khusus -> bilamana matriks berbentuk nonsingular, det(A) ≠ 0
Alasan 1
P(A) = P(A|y)
P(A) = pangkat dari matriks transformasi -> pangkat adalah ordo matriks yang det ≠ 0
Catatan: pangkat : banyaknya baris/kolom dari suatu matriks yang saling ortogonal/bebas
Karena P(A) = P(A|y), maka matriks SPL tersebut punya vektor jawab Dari persamaan 3 :
3. 3X1 + 2X2 = 5
6X1 + 4X2 = 5
Matriks Transformasi = {36 24} maka P(A) = 1 (det untuk matriks 2x2 = 0
Karena P(A) ≠ P(A |y), maka matriks SPL tersebut tidak punya vector jawab
Alasan 2
Bila hubungan linear antara baris matriks transformasi juga berlaku bagi hubungan antar baris
vektor Y
Jika dapat dicari vektor jawabnya disebut Sistem Persamaan yang konsisten
X =GY
AA-1A = A
IA=A
A=A
1. Pendekatan Penyapuan
Step by step
( )
2 4 7
Contoh matriks singular A = 3 6 8 Det(A) = 0
5 10 10
Ambil matriks M yaitu baris 2 dan 3 dan kolom 2 dan 3 dari matriks A
c. Ganti unsur M dengan M-1 pada matriks A, dan diluar unsur M diganti dengan 0
( )
0 0 0
A* = 0 −1/2 2/5
0 1/2 −3/10
( )
0 0 0
MKU = A = 0 −1/2 1/2
0 2/5 −3/10
Pertemuan ke 6
Tujuannya:
1.Merubah SPL yang belum tentu konsisten menjadi sistem persamaan normal yang pasti
konsisten
3.Dari uji koefisien secara serempak untuk mendapatkan suatu model dari data sampel yang
y1 = b0 + b1 x1 + e1
y2 = b0 + b1 x2 + e2
y3 = b0 + b1 x3 + e3\
….
yn = b0 + b1 x1 + en
Rumus.co.id – Setelah sebelumnya kita membahas tentang rumus persamaan eksponen kali ini
kita akan membahas materi tentang rumus perkalian matriks, kita akan jabarkan secara detail dan
lengkap dari pengertian matriks, pengertian perkalian matriks, sifat – sifat perkalian matriks,
Matriks yaitu sebuah kumpulan bilangan yang disusun dengan baris atau secara kolom atau
bisa juga disusun dengan kedua – duanya dan di apit dalam tanda kurung. Elemen – elemen
matriks terdiri dari bilangan – bilangan tertentu yang membentuk di dalam suatu matriks.
Matriks ini sendiri digunakan sebagai menyederhana penyampaian data, sehingga akan lebih
Perkalian Matriks yaitu suatu operasi biner yang dapat menghasilkan suatu matriks dari dua
matriks dengan entri dalam suatu medan tertentu, atau secara lebih umum dalam suatu
Perkalian Matariks juga mempunyai beberapa sifat tertentu yaitu sebagai berikut :
Sifat perkalian dengan konstanta : k(AB) = (kA)B = A (kB), dimana k konstanta real
1. Matriks Baris
Matriks Baris adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris saja. Pada umumnya, ordo dari
matriks baris berbentuk 1 x n dengan n menentukan banyak kolom dari matriks baris tersebut.
2. Matriks Kolom
Matriks Kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris saja. Pada umumnya, ordo dari
matriks kolom berbentuk m x 1 dengan m menentukan banyak baris matriks kolom tersebut.
3. Matriks Nol
Matriks Nol adalah matriks yang semua komponennya bilangan nol. Matriks nol dinotasikan
dengan Om x n.
4. Matriks Persegi
Matriks Persegi adalah matriks yang memiliki banyak baris yang sama dengan banyak
kolomnya. Bentuk umumnya notasi matriks ini adalah An x n. Dengan n menyatakan banyak baris
dan banyak kolom yang sama. Matriks persegi A biasa juga disebut sebagai matriks persegi
berordo n.
Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang semua komponen dibawah diagonal utamanya
adalah nol.
7. Matriks Diagonal
Matriks ini juga termasuk matriks persegi karena sudah mempunyai persyaratan banyak baris
sama dengan banyak kolom. Suatu matriks persegi disebut sebagai matriks diagonal jika semua
komponen diagonal utamanya tidak nol dan semua komponen lainnya nol.
8. Matriks Skalar
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua komponen diagonal utamanya merupakan
9. Matriks Identitas
Matriks Identitas adalah matriks diagonal yang semua komponen diagonal utamanya 1.
Penyelesaian :
Maka :
z = 1 ………………………………….……..(1)
–2y – 4x = –10
y + 2x = 5
y = 5 – 2x ..…………………………. (2)
6y + 2x = 3x + 4
6y + 2x – 3x = 4
6y – x = 4 …………………………… (3)
6(5 – 2x) – x = 4
30 – 12x – x = 4
y = 5 – 2(2) = 1
z=1
Inilah pembahasan lengkap tentang pengertian matriks dan perkalian matriks beserta rumus dan
Operasi Matriks
Operasi dasar seperti penjumlahan dan perkalian erat sekali berhubungan dengan matriks.
Namun, operasi tersebut tidak selalu dapat langsung diterapkan, karena matriks lebih rumit
daripada angka.
1. Penjumlahan Matriks
Jika terdapat dua matriks yang mempunyai banyak baris dan kolom yang sama, maka kita dapat
menjumlahkan keduanya untuk memperoleh matriks baru dengan ordo yang sama. Jadi syarat
untuk menjumlahkan dua matriks atau lebih yaitu harus mempunyai ordo yang sama.
Definisi Matriks
Definisi : Sebuah matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan atau
fungsi. Bilangan-bilangan atau fungsi dalam susunan tersebut dinamakan entri / elemen dan
Contoh :
Pada contoh matriks A dan B elemen matriks berupa bilangan-bilangan riil, sedangkan
Misalkan A adalah sebuah matriks, maka kita dapat memisalkan a_{ij}aij untuk menyatakan
elemen yang terdapat didalam baris ke-ii dan kolom ke-j dari matriks AA. Sehingga jika matriks
Jenis-Jenis Matriks
1. Matriks Persegi
Matriks Persegi atau Bujursangkar, yaitu matriks yang mempunyai banyak garis dan kolom
yang sama banyak. Di dalam matriks persegi juga terdapat diagonal utama, yaitu bagian matriks
yang mempunyai elemen-elemen dengan nomor baris sama dengan nomor kolom.
Matriks Segitiga Atas, yaitu matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di bawah diagonal
Matriks Segitiga Bawah, yaitu matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di atas diagonal
3. Matriks Diagonal
Matriks Diagonal, yaitu matriks persegi yang mempunyai elemen-elemen di luar diagonal utama
bernilai nol.
4. Matriks Satuan
Matriks Satuan atau Matriks Identitas, yaitu matriks diagonal yang mempunyai elemen-elemen
pada diagonal utama bernilai satu. Matriks Satuan bisa ditulis : I_{n \times n}In×n,
dimana nn menyatakan banyak garis dan banyak kolom dari matriks satuan tersebut.
5. Matriks Skalar
Matriks Skalar, yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utama bernilai sama
6. Matriks Nol
Matriks Nol, yaitu matriks yang semua elemennya bernilai nol. Matriks nol bisa disimbolkan
dengan O_{m \times n}Om×n dengan m~dan~ nm dan n berturut-turut menyatakan banyaknya
7. Matriks Invers
Matriks Invers, sebuah matriks AA mempunyai invers jika terdapat matriks (misalkan BB)
1}A−1. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai invers matriks akan dibahas dipostingan lain.
8. Matriks Simetris
Matriks Simetris, yaitu suatu matriks persegi yang apabila ditransposkan akan menghasilkan
matriks semula. Misalkan AA adalah matriks persegi. Matriks A dikatakan simetris jika dan
Matriks Skew Simetris (Anti Simetri), yaitu suatu matriks persegi yang apabila ditransposkan
akan sama dengan negatif dari matriks semula. Misalkan AA adalah matriks persegi.
Matriks AA dikatakan skew simetris jika dan hanya jika A^T=-AAT=−A. Syarat lainnya yaitu
Dari contoh tersebut matriks A~dan~BA dan B mempunyai sumbu pencerminan yakni elemen-
elemen yang ada pada diagonal utama. Sehingga apabila terdapat elemen dengan nomor baris ke-
ii dan kolom baris ke-jj dicerminkan, maka bayangan dari pencerminan akan sama
dengan negatif elemen dengan nomor baris ke-jj dan nomor kolom ke-ii, atau dapat ditulis a_{ij}
= -a_{ji}aij=−aji.
Catatan : Pada pembahasan sifat-sifat operasi kali ini dapat dilakukan dengan menganggap
bahwa ukuran-ukuran matriks yang dioperasikan disesuaikan dengan ketentuan dari setiap
operasi.
Misalkan terdapat matriks A, B, CA,B,C dan matriks nol OO sedemikian rupa sehingga berlaku :
A+B=B+AA+B=B+A
A+(B+C)=(A+B)+CA+(B+C)=(A+B)+C
A+O =O+A=AA+O=O+A=A
A+(-A)=-A+A=OA+(−A)=−A+A=O
identitas I dan m,nm,n sembarang bilangan bulat yang sedemikian rupa sehingga berlaku :
1. Matriks Baris
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri satu baris. Ordonya yakni 1×n dengan jumlah
kolom sebanyak n.
2. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri satu kolom. Ordonya yakni m×1 dengan jumlah
baris sebanyak m.
3. Matriks Nol
Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya berupa bilangan nol.
4. Matriks Persegi
Matriks persegi terjadi ketika jumlah baris sama dengan jumlah kolom.
5. Matriks Diagonal
Matriks diagonal adalah matriks dengan bilangan pada posisi diagonalnya tidak nol. Jika
6. Matriks Identitas ( I )
Diberikan A,B,C adalah sembarang matriks yang elemennya bilangan riil, maka:
1. Hitunglah
Penyelesaian:
Jadi ,
Jawab:
perkalian matriks. Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada dua buah matrik dapat
dilakukan jika dua buah matriks tersebut memiliki ukuran yang sama. Ukuran matriks yang sama
ditunjukkan dengan baris dan kolom pada matriks tersebut sama. Sedangkan pada perkalian
matriks, operasi hitung dapat dilakukan jika matriks pertama memiliki jumlah kolom yang sama
Dalam pembahasan ini, sobat idschool akan mempelajari bagaimana cara melakukan operasi
hitung antar elemen dalam sebuah matriks. Cara melakukan operasi hitung matriks pada
penjumlahan dan pengurangan sangat sederhana. Jika sobat idschool sudah mengerti bagaimana
cara menjumlahkan atau mengurangkan suatu bilangan, sobat idschool tidak akan kesulitan
Untuk operasi hitung perkalian matriks memang sedikit lebih rumit, terlebih untuk matriks
dengan ukuran matriks yang besar. Cara melakukan operasi hitung perkalian matriks perlu
mengalikan setiap elemen baris matriks pertama dengan setiap elemen kolom matriks ke dua.
Memang terlihat sedikit rumit, namun jangan khawatir, operasi hitungnya mudah dan sobat
Selanjutnya, mari kita simak pembahasan operasi hitung matriks dan sifat-sifatnya pada
pembahasan di bawah. Langsung saja, untuk pembahasan pertaman yang kita ulas adalah
penjumlahan matriks.
Penjumlahan Matriks
Operasi hitung matriks pada penjumlahan memiliki syarat yang harus dipenuhi agar dua buah
matriks dapay dijumlahkan. Syarat dari dua buah matriks atau lebih dapat dijumlahkan jika
memiliki nilai ordo yang sama. Artinya, semua matriks yang dijumlahkan harus memiliki jumlah
Matriks dengan jumlah baris 3 dan kolom 4 hanya bisa dijumlahkan dengan matriks dengan
jumlah baris 3 dan kolom 4. Matriks dengan jumlah baris 3 dan kolom 4 tidak bisa dijumlahkan
dengan matriks dengan jumlah baris 4 dan kolom 3. Kesimpulannya, jumlah baris dan kolom
Operasi hitung penjumlahan matriks memenuhi sifat komutatif, asosiatif, memiliki matriks
identitas matriks nol, dan memiliki lawan matriks. Lawan matriks A adalah matriks -A, di mana
elemen-elemen matriks -A merupakan lawan dari elemen-elemen matriks A. Secara ringkas, sifat
Selanjutnya, kita akan mempelajari cara melakukan operasi hitung penjumlahan dua buah
matriks. Penjelasan akan diberikan dalam bentuk contoh soal secara umum.
Bagaimana penjelasan mengenai penjumlahan matriks, mudah bukan? Sekarang kita akan masuk
pada pembahasan selanjutnya yaitu operasi hitung pengurangan matriks. Simak uraian di bawah.
Pengurangan Matriks
Seperti halnya operasi hitung penjumlahan matriks, syarat agar dapat mengurangkan elemen-
elemen antar matriks adalah matriks harus memiliki nilai ordo yang sama. Cara melakukan
Pengurangan Matriks
Cara melakukan operasi pengurangan dua matriks tidak jauh berbeda dengan penjumlahan
matriks. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal pengurangan matriks secara umum yang
Perkalian Matriks
Pembahasan operasi hitung matriks selanjutnya yang akan dibahas adalah perkalian matriks.
Perkalian matriks yang akan dibahas di bawah adalah perkalian matriks dengan skalar dan