persegi atau persegi panjang dan dibatasi oleh kurung biasa ( ) atau siku [ ].
dinotasikan dengan huruf kapital, seperti A, B, C, … .
Elemen matriks setiap anggota yang disusun dalam matriks
Ukuran (ordo) matriks banyaknya baris (m baris) dan kolom (n kolom) suatu matriks
dinotasikan dengan Amxn = Amn = (aij)mn.
Bentuk umum matriks dengan ukuran m x n adalah :
1. Matriks Baris
Matriks yang terdiri dari hanya satu baris dan beberapa kolom.
Dinotasikan dengan A1xn.
Contoh: A=[2 4 5 1 0]
2. Matriks Kolom
Matriks yang terdiri dari beberapa baris dan hanya terdapat satu kolom.
Dinotasikan dengan Amx1.
` Contoh:
1. Penjumlahan
Menjumlahkan (2 buah matriks atau lebih yang berordo sama) setiap elemen baris
ke-i kolom ke-j suatu matriks dengan setiap elemen baris ke-i kolom ke-j matriks
lainnya.
2. Pengurangan
Pengurangan (2 buah matriks atau lebih yang berordo sama) setiap elemen baris
ke-i kolom ke-j suatu matriks dengan setiap elemen baris ke-i kolom ke-j matriks
lainnya.
3. Perkalian
a. Perkalian matriks dengan skalar ( λ )
mengalikan setiap elemen pada baris ke-i kolom ke-j suatu matriks dengan skalar (λ).
3. Perkalian
b. Perkalian matriks dengan matriks
Dua buah matriks misal matriks A dan B dapat dikalikan jika jumlah kolom
matriks A sama dengan jumlah baris matriks B (An =
Bm )
1. Penjumlahan Matriks
a. A + B = B + A (komutatif).
b. (A + B) + C = A + (B + C) (asosiatif).
d. Untuk setiap matriks A, maka ada matriks –A. Sehingga A + (-A) = O, matriks –A
Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar, yaitu:a. Untuk λ ≠ 0, maka λ (A + B) = λA + λB. b. Untuk λ ≠ 0, maka λ
(A - B) = λA - λB. c. Untuk λ1 ≠ 0 dan λ2 ≠ 0 maka (λ1 + λ2) A = λ1A + λ2A. d. Untuk λ1 ≠ 0 dan λ2 ≠ 0 maka (λ1 - λ2) A = λ1A -
λ2A.
Sifat-sifat perkalian matriks dengan matriks berukuran sama, yaitu: a. A.B ≠ B.A (tidak
komutatif). b. (A.B).C = A.(B.C) (asosiatif). c. A(B + C) = AB + AC (distributif perkalian pada penjumlahan). d.
A(B - C) = AB - AC (distributif perkalian pada pengurangan).
4. Transpose Matriks
1. a. Hij (A) = pertukaran setiap elemen matriks A pada baris ke-i menjadi baris ke-j
b. Kij (A) = pertukaran setiap elemen matriks A pada kolom ke-i menjadi kolom
matriks A.
b. Ki(λ) (A) = perkalian setiap elemen pada kolom ke-i dengan skalar (λ ≠ 0) dari
matriks A.
3. a. Hij(λ) (A) =setiap elemen pada baris ke-i ditambah dengan λ dikali setiap elemen pada baris ke-j dari matriks A, dimana
λ ≠ 0.
b. Kij(λ) (A) =setiap elemen pada kolom ke-i ditambah dengan λ dikali setiap elemen pada kolom ke-j dari matriks A, dimana
λ ≠ 0.
4. a. Hiλ1 jλ2 (A) = setiap elemen pada baris ke-i dikali λ1 ditambah dengan λ2 dikali setiap elemen pada baris ke-j dari
matriks A, dimana λ ≠ 0.
b. Kiλ1 jλ2(A) = setiap elemen pada kolom ke-i dikali λ1 ditambah dengan λ2 dikali setiap elemen pada kolom ke-j
dari matriks A, dimana λ ≠ 0.
Matriks A dikatakan ekuivalen dengan matriks B (ditulis A∼B), jika matriks B diperoleh dari matriks A dengan
transformasi elementer baris atau kolom.
Jika transformasi elementer baris saja dinamakan ekuivalen baris. Jika transformasi elementer kolom saja dinamakan
ekuivalen kolom.
Determinan matriks hanya dimiliki oleh matriks bujursangkar (persegi). Determinan matriks dinotasikan sebagai berikut:
Untuk matriks persegi ordo 3x3, maka gunakan aturan sarrus untuk menentukan nilai
determinan, yaitu:
1. Jika semua unsur dalam satu baris atau kolom sama dengan 0, maka nilai determinan matriks tersebut sama
dengan 0.
3. Misal A’ adalah matriks yang dihasilkan dari menukarkan baris dengan baris atau kolom dengan kolom. Maka det
(A’) = – det (A)
Jika terdapat matriks dengan 2 baris atau 2 kolom yang sama (identik), maka nilai determinan matriks
tersebut sama dengan 0.
Contoh:
Misal A’ adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan salah satu baris atau kolom dengan skalar k. Maka det (A’) =
k.det (A).
Jika A dan B adalah matriks persegi berordo sama, maka det (A.B) = det (A).det (B).
7. Jika A adalah matriks segitiga atas atau bawah dengan ordo n, maka determinan A adalah hasil kali elemen-
elemen diagonal matriks, yaitu det(A) = a11. a22. a33. … . ann.
8. Misal A’ adalah sebuah matriks yang diperoleh dari salah satu baris/ kolom dikali dengan skalar (k) dan
ditambah/dikurangi dengan baris/ kolom lainnya. Maka k.det (A) = det (A’).
9. Suatu matriks persegi yang salah satu barisnya kelipatan baris lain atau suatu kolom kelipatan kolom lain. Maka
determinan matriks tersebut adalah nol.
Minor
Untuk setiap elemen matriks disimbolkan dengan , dimana : i menunjukkan letak baris dari setiap elemen matriks,
Kofaktor
Untuk setiap elemen matriks disimbolkan dengan Cij , dimana : i menunjukkan letak baris dari setiap elemen
matriks, j menunjukkan letak kolom dari setiap elemen matriks.
3. Untuk matriks persegi dengan ordo 3 x 3 atau lebih maka gunakan Aturan Laplace (Ekspansi Baris / Kolom )
.
Untuk matriks segitiga atas
Jika A adalah matriks segitiga atau diagonal, maka det (A) adalah hasil kali elemen diagonal
matriks tersebut,