Anda di halaman 1dari 24

ALJABAR LINIER DAN

MATRIKS
Aljabar linier

adalah bidang studi yang mempelajari sistem


persamaan linier dan solusinya, vektor serta
transformasi linier.

Matriks
• kumpulan bilangan, simbol atau ekspresi berbentuk persegi
panjang yang disusun menurut baris dan kolom.
Aljabar linier dan matriks merupakan bagian yang sangat berkaitan, matriks
merupakan operasi dalam pencarian persamaan aljabar linier.

Contoh Persamaan Linier :


x+y=4 (persamaan linier dengan 2 peubah)
2x-3y=2z+1 (persamaan linier dengan 3 peubah)

• Aljabar Linier dalam Bidang Informatika


Kriptografi : penggunaan teknik matriks identitas
Komputer Grafik : penggunaan teknik matriks transpose
Games : penggunaan berbagai macam teknik matriks
Pengolahan Citra : penggunaan teknik matriks dan persamaan linier
Aljabar Linier sesungguhnya merupakan topik penting dari
matematika aljabar yang banyak digunakan dalam berbagai
dasar ilmu keteknikan, dan juga diperdalam bahkan diperluas
lagi dalam berbagai mata kuliah: komputasi numerik, fenomena
perpindahan, aliran fluida, perancangan struktur, rekayasa reaksi
kimia, pemodelan, dan lain sebagainya.
Yang terbanyak digunakan adalah: SPAL (Solusi Persamaan
Aljabar Linier).
NOTASI

• Skalar, suatu konstanta yang dituliskan dalam huruf kecil


• Vektor, simbol atau variabelnya juga akan dituliskan menggunakan huruf kecil
(akan berbeda dengan skalar sesuai konteksnya): cetak tebal (bold) bila
menggunakan “topi” (tanda caping, ^) di atasnya atau cetak biasa bila
menggunakan tanda panah di atasnya.
• Umumnya dituliskan dengan menggunakan topi (bahasa Inggris: hat),

sehingga: uˆ dibaca "u-topi" ('u-hat').


PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR

Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|

A Huruf tebal (pakai tanda mutlak)



A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring

Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal
Matriks
Pengertian Matriks : susunan elemen yang disusun menurut baris dan kolom
sehingga berbentuk persegi panjang.
Matriks dinotasikan dengan huruf kapital A, B, C dstnya. Banyak baris dan
kolom suatu matriks menentukan ukuran matriks yang disebut ordo matriks.
Secara umum matriks Amxn =
a11 a12 a13 … a1n
a21 a22 a23 … a2n
Amxn = … … … … …
… … … … …
am1 am2 am3 … amn
• Contoh matriks dengan 2 baris dan 3 kolom (2 x 3)

D=
⦋⦌
ORDO MATRIKS
Dimensi yang menunjukkan banyaknya baris x banyaknya
kolom
A=
Ordo matriks A = 2 x 2
B=
Ordo matriks B = 3 x 3

C=
Ordo C= m x n
C. Jenis matriks 10
1. Matriks Baris
Matriks yang terdiri dari satu baris
A=

2. Matriks kolom
Matriks yang terdiri dari satu kolom
B

3. Matrik bujur sangkar


Matriks yang memiliki banyaknya baris sama dengan banyaknya
kolom
D= 11
4. Matriks persegi Panjang
Matriks yang banyaknya baris tidak sama dengan banyak kolom
E=

5. Matriks segitiga atas


Matrisk yang unsutr-unsur dibawah diagonal utama sama
dengan nol
F=
6. Matriks segitiga bawah 12
Matriks yang unsur-unsur di atas diagonal utama adalah nol
G= , <j

7. Matriks Skalar
Matriks yang unsur-unsur pada diagonal utama sama dengan k
dan yang lainnya nol

H, = k, i =j dan 0, jika i j
7. Matriks Identitas 13
Matriks yang unsur-unsur pada diagonal utama sama dengan 1
dan yang lainnya nol

Trace Matriks
J=
Trace (Tr) J= ++
7. Matriks Identitas 14
Matriks yang unsur-unsur pada diagonal utama sama dengan 1
dan yang lainnya nol

Trace Matriks
J=
Trace (Tr) J= ++
8. Matriks transformasi / transpose 15
Matriks yang mengubah baris menjadi kolom dan kolom menjadi
baris. Matriks transformasi dari A adalah
Misalkan A= B=

Maka = =
9. Matriks Simetri
Suatu matriks bujur sangkar A= dikatakan simetri jika unsur untuk
semua i dan j 16

10. Matriks simetri miring

Suatu matriks bujur sangkar A= dikatakan simetri miring jika unsur


untuk semua i dan j
A
17
Contoh :
Jika A = B=
Apakah A = B
Penjumlahan dan Pengurangan

jika A dan B adalah matriks-matriks berukuran (berdimensi) sama, maka


jumlah A+B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan elemen-
elemen A dengan elemen-elemen B yang letaknya bersesuaian, dan selisih
A-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan elemen-elemen A
dengan elemen-elemen B yang letaknya bersesuaian. Matriks-matriks yang
berukuran berbeda tidak dapat ditambahkan atau dikurangkan.

A= B= , A+B=
A-B
Tentukan A + B dan A-B 19
Andaikan dua buah matriks A = ( , B = ( dan C = ( yang dapat
dilakukan operasi penjumlahan memenuhi sifat-sifat:
a. Komutatif; A+B = B+A
Bukti:
b. Asosiatif; (A+B)+C = A + (B+C)
Bukti:
c. Identitas Penjumlahan Untuk setiap matriks A = ( berdimensi
mxn selalu ada matriks nol (0) berdimensi mxn, demikian
sehingga: A+0 = 0+A = A. matriks 0 ini disebut matriks identitas
penjumlahan
Bukti
d. Invers Aditif (invers penjumlahan) 20
Dari sifat yang terakhir ini, dapat dipahami bahwa jika dua
matriks A dan B yang mempunyai dimensi yang sama, maka: A-B
= A + (-B). jadi mengurangi matriks A dengan matriks yang lain
adalah sama saja menambah matriks A tersebut dengan negatif
dari matriks yang lain.
A= , maka A’=
3. Perkalian Skalar
Definisi: jika A adalah sembarang matriks dan c adalah
sembarang scalar, maka hasil kali cA adalah matriks yang
21
diperoleh dengan mengalikan setiap elemen A dengan c. Dalam
notasi matriks, jika A = ( , maka cA = c ( )

Contoh :
A= B=. Tentukan C = 2A-3B dan D= 3A-2B
2A-3B = 2 -3 = =

3A – 2B
Sifat-sifat perkalian skalar dengan matriks: 22
a. Andaikan k dan s adalah skalar dan A = () matriks, maka:
(k+s) A = kA + sA
Bukti:
b. Andaikan k skalar dan A = () serta B = () adalah dua matriks
yang berdimensi sama, maka: k (A+B) = kA +kB
Bukti:
c. Andaikan k dan s skalar serta matriks A = () , maka: k (sA) =
(ks) A Bukti:
d. Andaikan k skalar, dan matriks A = ( , maka kA = Ak
Bukti:
e. Jika skalar k =1, maka 1A = A Sehubungan dengan sifat ini
maka (-1) A = -A
4. Perkalian Matriks Definisi: jika A adalah sebuah matriks m x r
dan B adalah sebuah matriks r x n, maka hasil kali AB adalah
matriks m x n yang elemen-elemennya didefinisikan sebagai
berikut. Untuk mencari elemen dalam baris i dan kolom j dari AB,
pilih baris i dari matriks A dan kolom j dari matriks B. Kalikan
elemen-elemen yang bersesuaian dari baris dan kolom secara
bersama-sama dan kemudian jumlahkan hasil kalinya.

A= B= C= D=
AxB= X 24
BxA= X

Anda mungkin juga menyukai