Anda di halaman 1dari 4

Nama = Alexander Hendry Wijaya

Notar = 20011032
Kelas = RSTJ B

TUGAS MATEMATIKA
1. Definisi Matriks
Matriks adalah sekumpulan angka, yang menyatakan bilangan-bilangan real, yang
disusun menyerupai persegi panjang. Contoh matriks sebagai berikut :

Matriks terdiri dari baris dan kolom. Jika A melambangkan sebuah matriks, maka
memiliki baris sebanyak m dan kolom sebanyak n dan matriks A berukuran m x n.
Matriks A bisa dibuat lebih rinci dengan mendata anggota. Contoh : A = [aij] dengan i =
1,2,…,m dan j = 1,2,…,n. Jika menggukanan contoh matriks A yang di atas, maka akan
diperoleh a11 = 1 dan a12 = -1.
Adapun yang dimaksud matriks nol , yaitu matriks yang semua entrinya adalah 0.
Contohnya adalah sebagai berikut :

2. Operasi Penjumlahan Matriks


Penjumlahan matriks dapat di operasikan apabila ukuran matriks tersebut sama.
Contohnya adalah sebagai berikut :

3. Perkalian Skalar
Matriks dapat dikalikan dengan angka skalar dimana semua entrinya akan dikalikan oleh
angka skalar tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut :
Adapun sifat-sifat dari perkalian skalar matriks :
1. k(A + B) = kA + kB
2. (k + h)A = kA + hA
3. k(hA) = (kh)A
4. 1A = A

4. Transpose Matriks
Jika matriks A berukuran m x n, maka apabila di transpose matriks A akan berubah
menjadi At dan ukurannya menjadi n x m. Jadi jika A = [aij] maka At = [aij]. Contohnya
sebagai berikut :

Adapun sifat sifat dari transpose matriks :


1. (At)t = A
2. (A + B)t = At + Bt
3. (kA)t = kAt
5. Perkalian Matriks
Jika suatu matriks mempunyai ukuran khusus seperti m x 1 atau 1 x n, maka disebut
vektor. Matriks dengan ukuran m x 1 disebut vektor kolom, sedangkan matriks dengan
ukuran 1 x n disebut vektor baris.
Vektor kolom : Vektor baris :
Diberikan matriks A = [aij ] dengan ukuran m x n dan matriks B = [bij ] dengan ukuran n x
p . Hasil kali matriks A dan B adalah AB = [cij], dengan

Sebagai contoh sebagai berikut :

Akan dihitung hasil kali setiap vektor baris dan vektor kolom. Sebagai contoh hasil kali
dari vektor baris ke 1 dari matriks kiri dan vektor kolom ke 1 dari matriks kanan. Maka
akan didapat perkalian sebagai berikut : a11 = (1 x 1) + (2 x 3) + (3 x -1).
Kemudian cari a12,a21,a22 dengan cara berikut :

Dari cara tersebut akan di peroleh matriks hasilnya adalah

Jadi,

Terkait dengan perkalian matriks, terdapat matriks khusus yang di sebut matriks
identitas,sebagai berikut :

Berikut adalah sifat-sifat perkalian matriks yang dikaitkan dengan operasi-operasi yang
lain, misalnya penjumlahan, perkalian dengan skalar dan transpos.
(a.) IA = A dan BI = B
(b.) (AB)C = A(BC)
(c.) A(B + C) = AB + AC
(d.) (B + C)A = BA + CA
(e.) k(AB) = (kA)B = A(kB)
(f.) (AB)t= Bt At
(g.) Jika AB = I dan CA = I, maka B = C
Keterkaitan matriks-matriks dengan sistem persamaan linier. Sistem persamaan
tersebut dapat dipandang sebagai perkalian matriks-matriks sebagai berikut :

Atau dapat diringkas dengan notasi sebagai Ax = b dengan

Matriks A disebut matriks koefisien,matriks x disebut matriks variabel dan matriks b


disebut matriks konstanta.
Perlu diingat kembali bahwa cara mencari penyelesaian suatu sistem persamaan linear
adalah menggunakan Eliminasi Gauss-Jordan. Operasi baris elementer juga dapat
dilakukan pada matriks identitas. Misalnya menukar letak dua buah baris :

Anda mungkin juga menyukai