Anda di halaman 1dari 5

Nama : Amar Rifai

Nim : 141061015

Tugas 2 pengatar model linear

Operasi pada matriks

Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang
disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegi panjang, dimana
panjang dan lebarnya ditunjukkan oleh banyaknya kolom dan baris serta dibatasi tanda [ ] atau
( ).

Sebuah matriks dinotasikan dengan simbol huruf besar seperti A, X, atau Z dan sebagainya.
Sebuah matriks A yang berukuran m baris dan n kolom dapat ditulis sebagai berikut :

Terdapat beberapa operasi pada matriks, antara lain :

a. Operasi penjumlahan
Penjumlahan matriks hanya dapat dilakukan terhadap matriks-matriks yang mempunyai
ukuran (orde) yang sama. Jika = [ ]adalah matriks mxn dan = [ ]adalah matriks
mxn maka penjumlahan matriks dari matriks A dan matriks B yang ditulis dengan =
[ ] dengan :
= + (i = 1, 2, , m; j = 1, 2, , n).
contoh :

A+C tidak terdefinisi (tidak dapat dicari hasilnya) karena matriks A dan matriks B
mempunyai ukuran yang berbeda.
b. Pengurangan

Seperti halnya penjumlahan, pengurangan matriks hanya dapat dilakukan terhadap


matriks-matriks yang mempunyai ukuran (orde) yang sama. Jika = [ ]adalah matriks
mxn dan = [ ]adalah matriks mxn maka pengurangan matriks dari matriks A dan
matriks B yang ditulis dengan = [ ] dengan :
= (i = 1, 2, , m; j = 1, 2, , n).
Contoh :

c. Perkalian matriks dengan scalar


Jika k adalah suatu bilangan skalar dan = [ ]maka matriks kA(kaij) = [ ]
yaitu suatu matriks kA yang diperoleh dengan mengalikan semua elemen matriks A
dengan k. Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan atau dibelakang
matriks. Misalnya [C]=k[A]=[A]k dan (cij ) = (kaij )
Pada perkalian matriks dengan skalar berlaku hukum distributif dimana k(A+B)=kA+kB
Contoh :

d. Perkalian matriks dengan matriks


Jika = [ ] adalah matriks mxp dan = [ ] adalah matriks pxn maka hasil kali dari
matriks A dan matriks B yang ditulis dengan AB adalah C matriks mxn. Secara
matematik dapat ditulis sebagai berikut :

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:


Perkalian matriks dengan matriks umumnya tidak komutatif
Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama matriks sama dengan
jumlah banyaknya baris matriks kedua

Contoh :
Beberapa hokum perkalian matriks :

Hukum Distributif, A*(B+C) = AB + AC


Hukum Assosiatif, A*(B*C) = (A*B)*C
Tidak Komutatif A*B B*A
Jika A*B = 0, maka beberapa kemungkinan

A = 0 dan B = 0

A = 0 atau B = 0

A 0 dan B 0

Bila A*B = A*C, belum tentu B = C


e. Transpose suatu matriks
Jika = [ ] adalah matriks mxn maka matriks nxm dengan = [ ] dan =
(1 , 1 ) disebut dengan transpose dari matriks A.
Matriks mxn yang umum dapat ditulis :

f. Determinan matriks

Misalkan = [ ] adalah matriks nxn. Fungsi determinan dari A ditulis dengan det
(A) atau |A|. Secara matematiknya ditulis :
Det (A) = |A| = () 11 22

Dengan 1 , 2 , , merupakan himpunan S = {1, 2, , n}.

Teorema
Jika = [ ] adalah matriks nxn yang mengandung sebaris bilangan nol, maka
det(A) = 0.
Contoh :

Teorema
Jika A adalah sebarang matriks kuadrat, maka det(A) = det(AT)

Teorema
Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ordonya sama, maka det(AB) = det(A)(B)
Contoh :

g. invers matriks
Misalkan A matriks nxn disebut non singular (invertible) jika terdapat matriks B maka
AB = BA = I
Matriks B disebut invers dari A. jika tidak terdapat matriks B maka matriks A disebut
singular (non-invertible).
Secara umum invers matriks A adalah :

Adjoint matriks A adalah suatu matriks yang elemen-elemennya terdiri dari semua
elemen-elemen kofaktor matriks A, dengan adalah kofaktor elemen-elemen , , =
1,2, , . Sehingga dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut :
Sifat sifat invers :
a. Jika A adalah matriks non singular, maka 1 adalah non singular dan
(1 )1 =

b. Jika A dan B adalah matriks non singular, maka AB adalah non singular dan
()1 = 1 1
c. Jika A adalah matriks non singular maka

( )1 = (1 )

Anda mungkin juga menyukai