Anda di halaman 1dari 35

Matrik dan Ruang Vektor

Jurusan/Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknik
2015/2016

DEFINISI MATRIKS
MATRIKS adalah kumpulan bilanganbilangan yang disusun secara khusus
dalam bentuk baris dan kolom sehingga
berbentuk empat persegi panjang.
Suatu matriks A yang terdiri dari m baris
dan n kolom dapat dituliskan sebagai
Am.n atau A(m x n).

MATRIKS Adalah kumpulan bilangan


yang disajikan secara teratur dalam baris
dan kolomyang membentuk persegi
panjang serta termuat di antara sepasang
tanda kurung

Ukuran Matrik atau Ordo Matrik A adalah


mxn
dimana :
m = banyak baris
n = banyak kolom
Elemen matrik aij artinya elemen baris ke-I dan
kolom ke-j pada matrik A

Sebuah matrik didefinisikan sebagai susunan persegi panjang dari


bilangan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matrik ditulis
sebagai berikut:

urutan di atas disebut sebuah matrik mXn, karena memiliki m baris dan n
kolom.

Aturan simbol matrik:


a. menggunakan kurung siku [ ]
b. menggunakan kurung biasa ( )
c. menggunakan bentuk
d. Nama matrik disimbolkan dengan hurup
besar, A, B dsb
e. Elemen matrik di simbolkan dengan
hurup kecil miring

karena matrik merupakan urutan urutan bilangan


berdimensi dua, maka diperlukan dua subskrip untuk
menyatatakan setiap elemennya. Menurut perjanjian,
subskrip pertama menyatakan baris, subskrip kedua
menyatakan kolom.
amn . m menyatakan baris, n menyatakan kolom. setiap
matrik yang memiliki baris dan kolom sama (m=n) disebut
matrik persegi (square matrice).
Contoh matrik

Beberapa Jenis Matriks


Berdasarkan Susunan Elemennya
1. Matriks kuadrat atau matriks bujur sangkar
2. Matriks Baris
3. Matriks Kolom
4. Matriks Tegak
5. Matriks Datar
6. Matriks Nol
7. Matriks Diagonal
8. Matriks Saklar
9. Matriks simetri miring
10. Matriks Identitas
11. Matriks Segitiga
12. Matrik Transpose

Bentuk Matriks
Matriks bujur sangkar bila ordo A adalah m
x n dimana m = n
Matriks bukan bujur sangkar bila ordo A
adalah m x n dimana m n

Matriks Transpose
Bila A (m x n) maka transpose dari A
dinyatakan dengan AT adalah matriks
berordo (n x m).
Dengan perkataan lain terjadi perubahan
dari baris menjadi kolom , sedangkan
kolom menjadi baris

OPERASI DENGAN MATRIKS


PENJUMLAHAN dua buah matriks hanya
didefinisikan apabila kedua matriks yang
dijumlahkan itu sejenis. Dua buah matriks
disebut sejenis bila ukuran keduanya sama.
Bila Am.n + Bm.n = Cm.n , dalam hal ini elemenelemen dari matriks Cm.n adalah:

Matrik C merupakan hasil penjumlahan dari matrik A dan matrik B,


dimana jumlah baris dan kolom matrik A harus sama dengan matrik B.
Didefinisikan:

pernyataan ini dapat diringkas menjadi


C = A+ B
Hukum Asosiatip
A+B=B+A
A + (B + C) = (A+B) + C

Contoh

Maka A + B =

PENGURANGAN Matriks
Bila Am.n - Bm.n = Cm.n , dalam hal ini elemenelemen dari matriks Cm.n adalah:

Hukum-hukum yang berlaku pada penjumlahan


matriks, berlaku juga pada pengurangan matriks

Aturan yang berlaku pada operasi


Pengurangan sama dengan yang
berlaku pada operasi penjumlahan.
A B = A + (-) B

Contoh
Maka A - B =

Maka A - B =

Pengurangan dan penjumlahan


A(m x n ) B( m x n ) = C( m x n )
Syarat dua buah matriks atau lebih agar
dapat dijumlahkan atau dikurangkan adalah
ordo masing-masing matriks harus sama

PERKALIAN Matriks
Dua buah matriks A dan B bisa dikalikan
apabila jumlah kolom matriks A sama
dengan jumlah baris matriks B. Dalam
bentuk umum dapat dituliskan:

Dalam hasil kali matrik AB, matrik A


disebut pengali muka dan B pengali
belakang. Hasil kali AB ditentukan hanya
kalau jumlah kolom di A sama
dengan jumlah baris di B

Maka hasil kali A dan B adalah :

a b c

AB
d e f

p s

q t
2 x3

r
u

as+bt+cu

dp+eq+fr

ds+et+fu

ap+bq+cr

3x2

Misalkan A, B, C adalah matriks berukuran sama


dan , merupakan unsur bilangan Riil,
Maka operasi matriks memenuhi sifat berikut :
1. A + B = B + A
2. A + ( B + C ) = ( A + B ) + C
( A + B ) = A + B
4. ( + ) ( A ) = A + A

Sifat-sifat Matriks

AT + BT = ( A + B ) T
( A B )T = BT AT
( k A )T = k AT , k = skalar
(AT )T = A

PERKALIAN VEKTOR BARIS


DENGAN MATRIKS

Perkalian antara keduanya dapat dikerjakan bila


jumlah kolom dari matriks yang pertama sama
dengan jumlah baris dari matriks yang kedua.
Dalam bentuk umum dapat dituliskan:

DEKOMPOSISI MATRIKS

Determinan Matriks
Jika suatu matriks adalah matriks bujur
sangkar
maka
mempunyai
nilai
determinannya
Determinan matriks A di dinotasikan
dengan | A |
Cara
menghitung
determinan
tergantung ordo matriks tersebut

Determinan matriks ordo 2 x 2

A=

a11

a12

a11

a12

det.A = |A| = a11a22 - a21a12

Determinan matriks ordo 3 x 3

A=

a11

a12

a13

a21

a22

a23

a31

a32

a33

Determinan matrik A ( 3 x 3
menggunakan metode SARRUS:

dihitung

| A | = a11 a22a33 + a12 a23a31 + a13 a21a32


- a31 a22a13 - a32 a23a11 - a33 a21a12

Beberapa sifat-sifat
Determinan
Bila matrik A dan B adalah bujur sangkar:
Det ( A B ) = det A det B
Det ( AB ) = det A . det B
Det ( AT )
= det A
Determinan A sama dengan nol jika unsurunsur pada salah satu baris atau kolom
semuanya nol

TERIMAKASIH
SAMPAI JUMPA MINGGU DEPAN

Anda mungkin juga menyukai