Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

DASAR PENGUKURAN I

disusun sebagai syarat kelulusan mata kuliah fisika dasar


Dosen Pengampu :
Iin Lidia Putama Mursal, M.Si
Weni Tri Sasmi, M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Raja Yusufa Abhimanyu
Kelas : TI20D
NIM : 20416226201124

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2020/2021
I. Tujuan

Setelah mengikuti praktikum ini praktikan diharapkan mampu :


1. Mampu menggunakan beberapa alat ukur dasar (jangka sorong dan
mikrometer sekrup).
2. Mampu menentukan hasil dari pengukuran berulang.
3. Memahami penggunaan angka penting pada hasil pengukuran.

II. Teori

Fisika adalah upaya untuk mempelajari benda-benda dan fenomena


yang terkait dengan benda-benda tersebut. Untuk mendeskripsikan fenomena
yang terjadi,maka didefinisikan berbagai besaran-besaran fisika. Besaran-
besaran fisika selalu dapat terukur dan memiliki nilai (dapat dinyatakan dalam
angka-angka) yang merupakan hasil pengukuran. Untuk mengetahui nilai dari
suatu besaran fisika harus dilakukan pengukuran. Mengukur adalah
membandingkan antara dua hal dengan salah satunya menjadi pembanding atau
alat ukur, yang besarnya harus distandarkan. Sistem standar internasional untuk
ukuran saat ini dikenal dengan Sistem Internasional (SI).

Hasil pengukuran selalu terdiri dari beberapa angka pasti serta satu atau
dua angka (terakhir) yang tidak pasti atau berupa perkiraan. Ralat dari
pengukuran biasanya diambil dari skala terkecil atau setengah skala terkecil alat
ukur yang digunakan. Hasil pengukuran yang berada dalam daerah ralat
(ketidakpastian) merupakan hasil perkiraan pengukuran, sehingga tidak pasti
nilainya.
Alat ukur yang akan digunakan pada praktikum ini antara lain jangka
sorong, mikrometer sekrup dan stopwatch.

1. Jangka sorong.
Merupakan alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01
untuk yang di atas 30cm.
(Gambar 1. Jangka Sorong)

Kegunaan jangka sorong adalah:


1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa
lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda
dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur.
Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi
pemegang.

2. Mikrometer sekrup.
Merupakan salah satu alat ukur panjang yang memiliki tingkat
ketelitian cukup tinggi. Tingkat ketelitian micrometer sekrup mencapai
0,01mm atau 0,001cm. dengan tingkat ketelitian yang baik mikrometer
sekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang
sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau maupun kawat.

Gambar 2. Mikrometer sekrup


3. Stopwatch.
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama sebuah
mobil dapat mencapai jarak 60 km, atau berapa waktu yang dibutuhkan
seorang pelari yang dapat mencapai jarak 100 meter. Stopwatch ada dua
macam yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Stopwatch analog
memiliki batas ketelitian 0,1sekon sedangkan stopwatch digital
memiliki batas ketelitian hingga 0,01s.

III. Pertanyaan

1. Berapa skala terkecil dari mikrometer sekrup, jangka sorong dan


penggaris ?
Jawab : Skala terkecil dari mikrometer sekrup adlah 0,01mm. Skala
terkecil dari jangka sorong adalah 0,1mm. Skala terkecil dari penggaris
adalah 0,1cm.
2. Mengapa dalam pengukuran perlu diadakan pengulangan ?
Jawab : Dalam pengukuran sebaiknya dilakukan secara duplo atau triplo
karena pengulangan pengukuran bertujuan untuk meningkatkan ketepatan
percobaan. Jika suatu pengukuran dilakukan berulang kali sedangkan
variasinya kecil maka dapat dikatakanbahwa kecermatan pengukurannya
tinggi.
3. Jelaskan bagaimana mengukur ketebalan selembar kertas ?
Jawab : Untuk mengukur ketebalan selembar kertas diperlukan alat ukur
ydengan ketelitian yang sangat tinggi, alat ukur yang cocok adlah
mikrometer sekrup dengan ketebalan 0,01mm.

4. Berapa jumlah angka penting pada nilai terukur ini (a) 40 cm (b) 3,8953
(c) 5,89 x 10-9 m/s (d) 0,00570 ?
A. 40 cm = 1 angka penting C. 5,89 x 10-9 m/s = 3 angka penting
B. 3,8953 = 5 angka penting D. 0,00570 = 2 angka penting
IV. Alat dan Bahan
1. Jangka sorong.
2. Mikrometer sekrup.
3. Stopwatch.
4. Benda padat yang akan diukur berbentuk kubus, persegi panjang, silinder
dan bola.

V. Cara Kerja

1. Menggunakan jangka sorong.


- Ukurlah panjang, lebar dan tinggi benda padat yang akan diukur, lalu
ulangi pengukuran sebanyak 5 kali.
2. Menggunakan mikrometer sekrup.
- Ukurlah diameter benda berbentuk bola, lalu lakukan pengukuran
sebanyak 5 kali.
3. Menggunakan Stopwatch.
- Peganglah nadi anda lalu hitunglah berapa waktu yang dibutuhkan
untuk 10 kali denyut nadi, lakukan pengukuran sebanyak 5 kali,
lalu nyatakan hasilnya dalam sekon dan jam.
VI. Data Pengamatan

A. Membaca Skala Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

Sebagai pengganti praktikum pengukuran berulang yang


dilakukan di laboratorium fisika dasar, akan dilakukan latihan
membaca skala (dituliskan detail skala utama dan skala nonius).

Jangka Sorong :

1.
Skala utama : 2,1 cm
Skala nonius : 0,05 cm
Total : 2,15 cm

2.

Skala utama : 3,1 cm


Skala nonius: 0,09 cm
Total : 3,19 cm

3.
Skala utama : 11 cm
Skala nonius : 0,02 cm
Total : 11,02 cm
Mikrometer Sekrup :
1.

Skala utama : 4 mm
Skala nonius : 0,30 mm
Total : 4,30 mm

2.
Skala utama : 6,5 mm
Skala nonius : 0,14 mm
Total : 6,64 mm

3.

Skala utama : 2,5 mm


Skala nonius : 0,22 mm
Total : 2,72 mm
B. Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong

Pada pengukuran menggunakan alat jangka sorong dilakukan pada


benda padat yang berbebentuk balok. Berikut data hasil pengukuran
menggunkan jangka sorong :

Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Jangka Sorong Pada Balok.

panjang lebar tinggi volume massa massa jenis


Pengukuran ke-
(cm) (cm) (cm) (cm³) (g) (g/cm³)
1 9,28 3,22 1,56 46,61 6.55 0,140
2 9,20 3,42 1,45 45,62 6,52 0,142
3 9,50 3,33 1,55 49,03 6,58 0,134
4 9,19 3,35 1,57 48,33 6,49 0,134
5 9,22 3,29 1,48 44,89 6,49 0,144
Total 0,694

Dari data tersebut hutinglah simpangan baku massa jenis (ρ) masing-
masing benda.

Tabel 1.2 Menghitung Simpangan Baku.

Pengukuran ke- 𝜌 𝜌 (𝜌i − 𝜌) (𝜌i − 𝜌)2


1 0,140 0,138 0,002 0,000004
2 0,142 0,138 0,004 0,000016
3 0,134 0,138 -0,004 0,000016
4 0,134 0,138 -0,004 0,000016
5 0,144 0,138 0,006 0,000036
Total 0,000088

Menghitung simpangan baku dengan rumus berikut :

√∑(𝜌𝑖−𝑝)2 0,000088
=√ = 0,0047
𝑛−1 4
C. Pengukuran Menggunakan Mikrometer Sekrup

Pada pengukuran menggunakan alat mikrometer sekrup dilakukan


pada benda padat yang berbebentuk bola. Berikut data hasil
pengukuran menggunkan Mikrometer Sekrup:

Tabel 1.3 Hasil Pengukuran Mikrometer Sekrup Pada Bola.


Pengukuran diameter jari-jari volume volume massa massa jenis
ke- (mm) (mm) (mm³) (cm³) (g) (g/cm³)
1 9,23 4,615 335,14 33,514 5,22 0,155
2 9,22 4,61 410,16 41,016 5,24 0,127
3 9,21 4,605 408,82 40,882 5,24 0,128
4 9,24 4,62 412,84 41,282 5,21 0,126
5 9,25 4,625 414,18 41,418 5,20 0,125
Total 0,661

Dari data tersebut hitunglah simpangan baku massa jenis (ρ) masing-
masing benda.

Tabel 1.4 Menghitung Simpangan Baku.

Pengukuran ke- 𝜌 𝜌 (𝜌i − 𝜌) (𝜌i − 𝜌)2


1 0,155 0,132 0,023 0,000529
2 0,127 0,132 -0,005 0,000025
3 0,128 0,132 -0,004 0,000016
4 0,126 0,132 -0,006 0,000036
5 0,125 0,132 -0,007 0,000049
Total 0,000655

Menghitung simpangan baku dengan rumus berikut :

√∑(𝜌𝑖−𝑝)2 √0,000655
= = 0,0127
𝑛−1 4
D. Pengukuran Menggunakan Stopwatch

Pada pengukuran menggunkan stopwatch menggunakan data denyut


nadi. Untuk 10 denyut dibutuhkan waktu sebagai berikut :

Tabel 1.5 Hasil Pengukuran Stopwatch

Pengukuran ke- Denyut Nadi t (s)


1 10x 7,66
2 10x 7,78
3 10x 7,69
4 10x 7,51
5 10x 7,58
Total 38,22

Dari data tersebut hutinglah simpangan baku waktu yang dihasilkan dalam
10 kali denyut nadi.

Tabel 1.6 Menghitung Simpangan Baku Waktu

Pengukuran ke- 𝜌 𝜌 (𝜌i − 𝜌) (𝜌i − 𝜌)2


1 7,66 7,64 0,02 0,0004
2 7,78 7,64 0,14 0,0196
3 7,69 7,64 0,05 0,0025
4 7,51 7,64 -0,13 0,0169
5 7,58 7,64 -0,06 0,0036
Total 0,0430

Menghitung simpangan baku dengan rumus berikut :

√∑(𝜌𝑖−𝑝)2 0,0430
=√ = 0,1036
𝑛−1 4
VII . Pembahasan
Dalam praktikum fisika ini yaitu tentang cara menggunakan alat
ukur dasar yaitu jangka sorong, micrometer sekrup, serta stopwatch. Dalam
praktikum yang pertama yaitu jangka sorong merupakan alat ukur yang
ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. terdiri dari dua
bagian yaitu skala utama dan skala nonius, Skala panjang yang terdapat
pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang
geser adalah skala nonius atau vernier,
diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm
dan mm, sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10
skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama
adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah
0,1 mm atau 0,01 cm. Sehingga ketidakpastian jangka sorong adalah 0,05
mm atau 0,005 cm.
Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk
mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung dalam (poros
tetap) dan selubung luar (poros ulir). Dan sama seperti jangka sorong
mempunyai dua bagian ada skala utama dan skala nonius , Skala panjang
pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir
merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm,
sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala
nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer
sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari alat yang telah disebutkan
sebelumnya, yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm. Ketidakpastiannya adalah 0,005
mm atau 0,0005 cm, maka micrometer sekrup adalah alat ukur tingkat
ketelitiannya paling tinggi.
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya
waktu yang diperlukan dalam kegiatan, misalnya: berapa lama sebuah mobil
dapat mencapaijarak 60 km, atau berapa waktu yang dibutuhkan seorang
pelari yang dapat mencapai jarak 100 meter. Stopwatchada dua macam yaitu
stopwatch analog dan stopwatch digital. Stopwatch analog memiliki batas
ketelitian 0,1sekon sedangkan stopwatch digital memiliki batas ketelitian
hingga 0,01s.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
untuk menggunakan alat ukur jangka sorong yaitu jepit benda yang akan diukur
dann dikunci dengan memutar sekrup pengunci. Kemudian baca skala utama
dan skala nonius yang tepat berimpit dengan garis skala utama.
Sedangkan cara menggunakan mikrometer sekrup yaitu benda yang
akan diukur ketebalannya diletakkan di antara landasan dan sumbu.
Kemudian jepit dan dikunci dengan memutar pengunci. Baca skala utama
dan skala nonius yang tepat berimpit dengan garis skala utama dengan satuan
mm.
Sedangkan cara menggunakan stopwatch Tekan tombol start untuk
memulai mengukur waktu. Setelah tombol tersebut diputar, jarum akan
berputar dan berkalibrasi secara periodik. Lalu tekan tombol tersebut untuk
kedua kalinya. Untuk tekanan yang kedua bukan untuk mematikan, tetapi
berfungsi untuk membuat kombinasi secara mekanik. Kemudian jarum pun
akan berhenti dan menunjukkan yang telah dilalui terhitung sejak menekan
tombol start pertama. Untuk menentukan hasil pengukuran berulang dengan
cara mencari nilai rata-rata dari banyaknya pengukuran.

IX. Daftar Pustaka


1. MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR TEKNIK INDUSTRI 2020
2. Lembar Kerja Modul 1
3. https://www.anashir.com/fisika/alat-ukur-panjang-mistar-jangka-sorong-
dan-mikrometer/#google_vignette
4. https://www.studiobelajar.com/mikrometer-sekrup/
5. https://www.coursehero.com/file/p1jtc6s/Dalam-pengukuran-sebaiknya-
dilakukan-secara duplo-atau-triplo-karena/Course Hero

Anda mungkin juga menyukai