Anda di halaman 1dari 55

PERSAMAAN DIFERENSIAL

Tujuan Mata Kuliah : mendiskusikan persamaan diferensial,


aplikasi,dan penyelesaiannya.
Deskripsi Mata Kuliah: Konsep Dasar, Klasifikasi Persamaan
Diferensial Orde Pertama,
Persamaan Diferensial Terpisah Orde Pertama,
Persamaan Diferensial Eksak Orde dua,
Aplikasi dari persamaan diferensial.

Rujukan : Tambahan . Bronson, R. (1994).


Schaum's Outline of Theory and Problems
of Differential Equations. USA: McGraw-Hill.
Persamaan Diferensial
• adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel atau lebih, yang
menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde.
• Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa
teknologi, dalam mengembangkan bidang ilmu dasar seperti fisika, ilmu teknik,
ilmu ekonomi dan lain lain
• Mengapa kajian ini sangat perlu dipelajari:
• karena Persamaan diferensial bisa digunakan untuk memprediksi berbagai
pengetahuan yang mengetahui hubungan analitik antara variable sebab dengan
variable akibat yang dimungkinkan dari berbagai variable sebab dan melihat
berbagai variable yang mempengaruhuinya
• Persamaan diferensial biasa disimbulkan :
2 n
dy d y d y
F ( x, y, , 2 ,...., n )  0
dx dx dx
Contoh Bentuk Persamaan Diferensial dalam gerak selaras

F  ma
d 2
at  r  L  L 2
dt
d 2 g g
m 2   m sin    m  (for small  )
dt L L

d 2
2
  2

dt
Contoh Bentuk Persamaan Diferensial dalam
rangkaian arus Bolak Balik ( R, L)
VR
dI
V0  VR  VL  IR  L
dt
V0

VL V0   Rt  
I 1  exp   L  
R  
and

Tegangan dalam Tegangan dalam


Induktor Resistor

 Rt    Rt  
VL  V0 exp  VR  V0 1  exp    
 L    L 
Transients in a series LRC circuit - Ringing

Vin
L
Dengan Menggunaakn
Hukum Khirchof.

dI Q
C
V0  VR  VL  VC  IR  L 
dt C
2
R
d Q dQ Q
L 2  R
Vout

dt dt C
Persamaan Gelombnag
Elektromagnet

Bagaimana Solusi dari semua


Fenomena Di atas:

Kita membutuhkan Satu


kajian tentang solusi
persamaan Diferensial
KLASIFIKASI TENTANG PERSAMAAN DIFERENSIAL

• Berdasarkan Jenis atau tipenya persamaan diferensial dibagi


menjadi persamaan diferensial biasa dan persamaan
diferensial parsial
• Berdasarkan ordenya merupakan persamaan diferensial orde
satu, orde dua dan seterusnya hingga pangkat tertinggi dari
turunan fungsi
• Berdasarkan sifatnya persamaan diferensial dibedakan
menjadi persamaan diferensial homogeny dan tak homogeny
• Ditinjau fdaroi sifatnya persamaan diferensial juga dibedakan
dengan PD linear dan Non Linear
• Banyak metoda untuk menyelesaikan persamaan diferensial
Klasifikasi Persamaan Diferensial
Persamaan yang mengandung turunan dari satu atau
lebih variabel tak bebas, terhadap satu atau lebih
variabel bebas.
• Dibedakan menurut:
• Tipe (ordiner/biasa atau parsial)
• Orde (ditentukan oleh turunan tertinggi yang ada
• Liniarity (linier atau non-linier)
dy
1. x  y 2  4  0
dx
d2y dy
2. 2  y  y sin x  0
dx dx
2 3
d y d y
3 2

Contoh : 3. 3    2   y  cos x


 dx   dx 
3 2
d y
3
d y 2
4. y 3   2 2   yx  4 x  0
 dx   dx 
2 3
 d y   dy 
4
5. 4      y  y 2 cos x
 dx   dx 
Persamaan Diferensial
• Persamaan paling penting dalam bidang rekayasa,
paling bisa menjelaskan apa yang terjadi dalam
sistem fisik.
• Menghitung jarak terhadap waktu dengan
kecepatan tertentu, 50 misalnya.

dx
 50
dt
Persamaan Diferensial
• Solusinya, secara analitik dengan integral,

 dx  50dt x  50t  C
• C adalah konstanta integrasi
• Artinya, solusi analitis tersebut terdiri dari banyak ‘alternatif’
• C hanya bisa dicari jika mengetahui nilai x dan t. Sehingga, untuk contoh di
atas, jika x(0) = (x saat t=0) = 0, maka C = 0
Persamaan Diferensial Oordinar
Pers.dif. Ordiner = pers. yg mengandung sejumlah tertentu turunan
ordiner dari satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu variabel
bebas.
d 2 y (t ) dy (t )
2
 t  5 y (t )  e t

dt dt

y(t) = variabel tak bebas


t = variabel bebas
dan turunan y(t)
Pers di atas: ordiner, orde dua, linier
Solusi persamaan diferensial
• Secara analitik, mencari solusi persamaan diferensial
adalah dengan mencari fungsi integral nya.
• Contoh, untuk fungsi pertumbuhan secara
eksponensial, persamaan umum:

dQ q1 t1

I  dQ   I dt
dt q0 t0
SOLUSI INTEGRASI LANGSUNG
Selesaikan PD berikut!
dy
 x5
dx

Penyelesaian:

1 2
y  x  5x  C
2

(terlihat bahwa solusi persamaan Diferensial tersebut berupa


persamaan kuadrat
Contoh
Pengisian perubaahn tekanan pad tabung dalam industry
terhadap waktu sebanding dengan tekanannya
dirumuskan
dP
 kP
dt
Dengan k sebagai ko0ntanta k = (ln 2)/5, maka besarnya
tekanan tabung selama 5 jam akan menjadi dua kali lipat
Bila tekanan mula mula tabung tersebut sebesar 1 atm berapa
tekanannya setelah lima jam
Contoh
Pengisian perubaahn tekanan pad tabung dalam industry terhadap waktu sebanding dengan
tekanannya dirumuskan
dP
 kP
dt

P1
dP
t1
P
P P  t kdt ln  Ck (t  t0 )
0 0
P0

P (t )  P0 e kt
Solusi secara umum Persamaan diferensial linear

Dengan Metoda Pemisahan variabel Dengan Metoda Coba Coba


Bagaimana sulusi dari PD berikut : bila di titik x = -3 ;
nilai y = 2
1.1.4. Masalah Nilai awal ( syarat batas)
F ( x, y, y)  0, y ( x0 )  y0 
○ initial condition

Graphically, the particular integral curve passes through point ( x0 , y0 )

The objective is to obtain a unique solution

○ Example 1.4:

y  y  2 , initial condition y (1)  5

General solution:
1 x
y  2  ke  x,  k  7e, y  2  7e

 y (1)  2  ke 1  5
19
1.1.5. Direction Field

-- A set of line segments tangent to a curve

-- Give a rough outline of the shape of the curve

F ( x, y, y)  0
○ Giving , instead of solving for y,
slope
y   f ( x, y ) 
solving for direction field
20
y  y
2
○ Example 1.5:
2
Slope:
y , General Solution:
dy
y  y 2

dx
2
y dy  dx
1
y  xc
1
y
xc
Figure 1.5. Direction field for y'= y² and integral curves through

(0,1), (0,2), (0,3), - 1, (0, - 2), and (0, - 3).


21
Pers Diferensial Linier
Bentuk umum:

y  Py  Q
'

P dan Q adalah fungsi-fungsi dari x.


Contoh
Contoh 1. Selesiakan persamaan diferensial berikut ini

Penyelesaiannya
Terlihat bahwa dengan = dy/dx maka dengan pemisahan variabel bisa
didapatkan

Karena nilai C adalah variabel besas konstan (ingat integral tak tentu , maka
Contoh 2. Selesiakan persamaan diferensial berikut ini

• Bagaimana menyelesaikannya

• Sehingga akan menjadi Bisa kita buat menjadi bentuk

Seperti contoh 1, dengan nilai y (x=0 )= 1


Maka dapat doselesaikan Selesiakan
Penyelesaian dengan metoda coba coba

Persamaan diferensial biasa (ordinary diferential equation) ialah persamaan


yang memuat hubungan antara x suatu fungsi y dari x, atau dengan kata lain
adalah sebarang persamaan dengan yang tidak diketahui berupa suatu fungsi,
dan yang mencakup turunan dari fungsi yang tidak diketahui.
Dalam menyelesaikan suatu persamaan diferensial adalah mencari fungsi yang
tidak diketahui dengan mencoba satu bentuk solusi. Metoda ini biasanya perlu
latihan yang sering menyelesaikan solusi secara analitik

Teknik tebakan-tebakan awal yang baik harus tersedia, dan diperlukan banyak
sekali perhitungan coba-coba serta sejumlah fungsi.
Perkerjaan Rumah dikumpulkan minggu depan
Selesaiak persamaan diferensial orde satu di bawah ini.
Saudara dapat mencocokkan bahwa hasil solusi dari soal soal PD di bawah adalah pada sebelah kanan .
Pilihlah dengan benar !!!!
Perkerjaan Rumah dikumpulkan minggu depan
Solusi persamaan diferensial
dengan separasi variabel
1
y  A( x) B ( y )  y  A( x), B( y )  0
B( y)

1 dy 1
  A( x)  dy  A( x )dx
B ( y ) dx B( y )

1
  B( y ) dy   A( x ) dx
31
2 x
Contoh y  y e y0
1 x
 2 y  e,
y
1 dy 1 x
 2 e
x  2 dy  e dx
y dx y
1 1 x
 2
dy   e dx
x
   e  k
y y
1
y 
x
e k 32
Pers Diferensial Eksak
Bentuk umum:

P ( x, y )dy  Q( x, y )dy  0 .........(*)


adalah PD eksak bila ruas kiri adalah
diferensial dari f(x,y) =0.
f f
df ( x, y )  dx  dy  0
x y
f f
P Q
x y
Maka :

P  f 2
Q  f
2
 
y xy x xy
Jika persamaan (*) merupakan PD Eksak,
maka berlaku P Q

y x
Jika
P Q

y x
maka persamaan (*) merupakan PD Eksak.
Soal latihan
Selesaikan persamaan di bawah ini!

1. (2 x  3 y )dx  (3x  4 y )dy  0


Penyelesaian:

P  2x  3y Q  3x  4 y
P Q
3 3 (PDE)
y x
f f
P  2x  3y , Q   3x  4 y
x y
f ( x, y )   (2 x  3 y )dx  C ( y )
 x 2  3 xy  C ( y )
f
 3x  C ' ( y )  3x  4 y
y
C ' ( y)  4 y
C ( y )   4 y dy 2 y  C1
2

f ( x, y )  x  3 xy  2 y  C
2 2

x  3xy  2 y  C
2 2
home
FAKTOR INTEGRASI
Dik: P(x, y)dx + Q(x, y)dy = 0 ……(*)
Jika pers (*) tidak eksak, maka dapat
dijadikan PDE. Caranya yaitu kalikan pers
(*) dengan suatu fungsi tertentu, misal
u(x, y) yang dinamakan faktor integrasi.
Sehingga persamaan (*) menjadi:
uP(x, y)dx + uQ(x, y)dy = 0 ……(**).
Persamaan (**) sudah menjadi PDE,
selajutnya selesaikan persamaan tersebut
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Bila diberikan suatu persamaan diferensial
yang tidak eksak, maka faktor integrasi dapat
dicari dengan beberapa kemungkinan berikut.
Faktor integrasi hanya
tergantung dari fungsi x,  P Q 
  
maka fungsi x dapat
dicari dengan cara:
 y x   f (x)
Q

Maka faktor integrasi


dapat ditentukan
dengan cara:
e  f ( x ) dx
Faktor integrasi hanya  P Q 
tergantung dari fungsi y,   
maka fungsi y dapat  y x   g ( y )
dicari dengan cara:
P

Maka faktor integrasi


dapat ditentukan
dengan cara: e  g ( y ) dy

Bila faktor integrasi sudah diperoleh kalikan


terhadap pers (*) untuk mengasilkan pers (**)
sehingga terbentuk PDE.
Contoh soal
Selesaikan persamaan di bawah ini!

1. ( x  2 y )dx  xdy  0
Penyelesaian:
Karena P  2  Q  1 maka bukan PDE.
y x

P Q

Selanjutnya y x 1
  f ( x)
Q x
Sehingga faktor integrasi yang dicari adalah:
1
 dx
e x
e ln x
x
Kemudian kalikan faktor tersebut terhadap
persamaan semula, maka diperoleh
persamaan baru (PDE), yaitu:

( x  2 xy )dx  x dy  0
2 2
Setelah menjadi PDE, selesaikan sesuai dengan
prosedur yang benar, untuk memperoleh:

x  3x y  C
3 2
Kemungkinan lain untuk mencari faktor
integrasi adalah:

Jika pers (*)


merupakan PDH dan Px  Qy  0

maka faktor 1
integrasi adalah Px  Qy
Jika pers (*) dapat ditulis dalam bentuk
yf(xy)dx+xg(xy)dy=0 dan f(xy) ≠ g(xy),
maka faktor integrasi adalah:

1
Px  Qy
Soal latihan

2. ( x  y  x)dx  xydy  0
2 2

3. (2 xy e  2 xy  y )dx 
4 y 3

( x y e  x y  3 x)dy  0
2 4 y 2 2

4. (2 x y  4 x y  2 xy  xy  2 y )dx 
3 2 2 2 4

(2 y  2 x y  2 x)dy  0
3 2

5. ( x  y )dx  xy dy  0
4 4 3
Pers Diferensial Linier
Bentuk umum:

y  Py  Q
'
………(i)

P dan Q adalah fungsi-fungsi dari x.


Salah satu cara untuk menyelesaikan
persamaan (i) di atas adalah dengan
memisalkan y = uv, dimana u dan v
masing-masing fungsi dari x.

Karena y = uv, maka y’ = u’v + uv’ ……….(ii)

Dari pers (i) dan (ii) diperoleh:


u’v +uv’ + Puv = Q atau
v(u’ + Pu) + uv’ = Q, dalam hal ini ambil
syarat (u’ + Pu)=0 atau uv’ = Q ……(iii)
Karena (u’ + Pu)=0, maka

du
'
u dx
  P atau   P,
u u
du
maka   Pdx atau ln u    Pdx
u
ln u  ln e   Pdx
atau u  e
  Pdx
.......(*)
Example: RC in series
• Dari hokum khirchof untuk arus listrik
• Voltage drop across resistor = VR(t) = R I(t)
• Voltage drop across inductor = C VC(t) = Q(t) Vc

C
From Kirchoff voltage law
VC(t) + VR(t) = sin(t) Charge

sin(w t)
R

dQ
Dengan Q 
'
sehingga
dt 49
• Dengan menggunakan bentuk standard,
maka

• Multiply by an unknown function u(t)


Integrating factor
• Seandainya kita memiliki fungsi u(t) sedemikian sehingga

• u’(t) = u(t)/RC ?

• Maka dengan mengintegralkan fungsi tsb shg  Choose u(t) = exp(t/RC)


Now we can integrate

Use a standard fact from calculus

52
• General solution

• If it is known that Q(0) = 0, then

Steady-state solution approaches zero


as t  
53
Karena

uv  Q maka e 
 Pdx
'
.v  Q atau
'

v  Q.e
'  Pdx  Pdx
maka v   e .Qdx  C .....(**)

Berdasarkan pemisalan y = uv, maka


dari persamaan (*) dan (**) diperoleh:

y  uv

ye   Pdx
[ e  Pdx
.Qdx  C ]
Soal latihan
Selesaikanlah persamaan di bawah ini!

dy
1.  2 y  cos 2 x
dx
dy
2.  y  sin x
dx
dy sin x  y
2
3. 
dx tan x home

Anda mungkin juga menyukai