PADA FISIKA
JENEVA SAMOSIR
TIKA NURJANNAH
PPS PENDIDIKAN FISIKA B 2018
TOPIK YANG AKAN DI BAHAS
1.BILANGAN KOMPLEKS
2.OPERASI BILANGAN KOMPLEKS
3.PERSAMAAN BILANGAN KOMPLEKS
4.PENERAPAN BILANGAN KOMPLEKS PADA
FISIKA
Latar Belakang Masalah
• Matakuliah Fisika Matematika
sebaiknya menggambarkan terapan
konsep-konsep matematika untuk
permecahan soal-soal fisika.
• Bilangan kompleks adalah salah satu
pokok bahasan yang dipelajari pada
cabang Aljabar Geometri, khususnya
di bagian pembahasan aljabar
kompleks
Rumusan Masalah
bagian real 5
5 + 3i
bagian imajiner 3i
𝑎 + 𝑏𝑖 + 𝑐 + 𝑑𝑖 = 𝑎 + 𝑐 + 𝑏 + 𝑑 𝑖
Operasi 𝑎 + 𝑏𝑖 − 𝑐 + 𝑑𝑖 = 𝑎 − 𝑐 + 𝑏 − 𝑑 𝑖
Bilangan 2
𝑖
Kompleks 𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 = 𝑎𝑐 + 𝑏𝑐𝑖 + 𝑎𝑑𝑖 + 𝑏𝑑
= 𝑎𝑐 − 𝑏𝑑 + 𝑏𝑐 + 𝑎𝑑 𝑖
sepasang 𝑎, 𝑏 + 𝑐, 𝑑 = 𝑎 + 𝑐, 𝑏 + 𝑑
bilangan real
(a,b) 𝑎, 𝑏 . 𝑐, 𝑑 = (𝑎𝑐 − 𝑏𝑑, 𝑏𝑐 + 𝑎𝑑)
Alat dan Bahan
• Klosur (Closure)
Klosur berarti saat 2 buah bilangan dengan jenis yang
sama dioperasikan, akan menghasilkan bilangan jenis itu
sendiri. Klosur pada bilangan kompleks terdiri dari
penjumlahan dan perkalian. Karena saat dua bilangan
kompleks dikali atau dijumlah, akan menghasilkan bilangan
kompleks kembali.
• Identitas
Bilangan kompleks memiliki 2 buah bilangan identitas
layaknya bilangan real. Yaitu saat penjumlahan, bilangan
identitasnya 0. Lalu, saat perkalian bilangan identitasnya 1.
• Invers
Dalam penjumlahan, sebuah bilangan kompleks z
memiliki invers (-z) memiliki invers (1/z) sehingga hasil
perkaliannya 1.
Persamaan Bilangan Kompleks
Mekanika
Kelistrikan
Mekanika
Berikut ini adalah penerapan bilangan kompleks
pada mekanika
Contoh:
Sebuah partikel bergerak pada bidang (x,y), dengan
posisinya bergantung pada waktu t, yang diberikan
oleh:
𝑖+2𝑡
𝑧 = 𝑥 + 𝑖𝑦 =
𝑡−𝑖
Tentukan magnitude, atau besaran kecepatan dan
percepatan partikel tersebut sebagai fungsi waktu!
Penyelesaian
Penyelesaian:
Didefenisiskan kecepatan kompleks dan percepatan
kompleks
𝑑𝑧 𝑑𝑥 𝑑𝑦
= +𝑖
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
dan
𝑑2 𝑧 𝑑2 𝑥 𝑑2 𝑦
= + 𝑖 2
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 2 𝑑𝑡
Lanjutan:
𝑑𝑙
𝑉𝐿 = 𝐿
𝑑𝑡
Sedangkan arus dan teganagan yang melalui sebuah kapasitor
berkapasitansi C dihubungkan melalui persamaan
𝑑𝑉𝐶 𝐼
=
𝑑𝑡 𝐶
Ditinjau
Ditinjau sebuah rangkain seri dengan tegangan bolak-
balik V dan arus bolak-balik I yang disajikan pada
gambar di bawah ini. V dan I bervariasi terhadap
waktu yang diberikan oleh persaman
= 𝐼0 sin 𝜔𝑡
Lanjut!
𝑉𝐿 = 𝑅𝐼0 𝑒 𝑖𝜔𝑡
𝑉𝐿 = 𝑖𝜔𝐿0 𝑒 𝑖𝜔𝑡 = 𝑖𝜔𝐿𝐼
1 𝑖𝜔𝑡 1
𝑉𝐶 = 𝐼0 𝑒 =
𝑖𝜔𝐶 𝑖𝜔𝐶
Sehingga
1
𝑉 = 𝑉𝑅 + 𝑉𝐿 + 𝑉𝐶 = 𝑅 + 𝑖 𝐼 𝜔𝐿
𝑖𝜔𝐶
Dari persamaan terakhir didefinisikan besaran
impedensi (kompleks) sebagai
1
𝑍 = 𝑅 + 𝑖 𝜔𝐿
𝑖𝜔𝐶
Karena itu tegangan V dapat ditulis sebagai
𝑉 = 𝑍𝐼
Yang mana penampilannya nampak seperti hokum Ohm. Besar Z dapat dicari
dengan menentukan modulusnya sebagai
𝑧 = 𝑅2 + 𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 2
𝑋𝐿 = 𝜔𝐿
minimum jika
𝑋𝐿 = 𝑋1𝐶
𝜔=
𝐿𝐶 tidak mengandung bagain kompleks
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH