DISUSUN OLEH :
1. MULIYATI (E1R018053)
3. NURHASANAH (E1R018063)
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya kepada kita semua terutama nikmat iman, kesempatan dan kesehatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah dengan mata kuliah “Persamaan Diferensial Parsial”. Shalawat
serta salam kita sampaikan kepada suri tauladan kita yaita Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan pedonam hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Dalam menyusun makalah ini kami mendapatkan materi dari berbagai sumber di
internet. Kami menyadari bahwa yang kami susun ini masih banyak kekuranganya. Kami
mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kedepanya agar kami dapat
menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya serta memberikan manfaat yang banyak bagi kami.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Ilustrasi/Deskripsi dan Gambar................................................................................
B. Pemodelan/Persamaan Diferensial Parsial.................................................................
C. Solusi atau Penyelesaian Umum Pemodelan.............................................................
D.Contoh Soal/Kasus.....................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lebih turunan parsial. Persamaan tersebut harus melibatkan paling sedikit dua variabel
bebas. Orde persamaan diferensial parsial adalah tingkat turunan tertinggi pada
fisis, seperti dalam masalah aliran panas, penyebaran zat, dan getaran senar.
Syarat-syarat ini terjadi secara fisis dalam dua peubah, yaitu syarat awal dan syarat batas.
Syarat awal menentukan keadaan fisis pada waktu t 0. Bentuk persamaan syarat
awal adalah u ( x ,t 0 )=ϕ(x), dimana x=( x , y ) dan ϕ ( x )=ϕ ( x , y ) adalah fungsi yang
diberikan. Persamaan diferensial parsial yang timbul dalam masalah-masalah fisis akan
mempunyai domain D. Contohnya, untuk masalah aliran panas, D adalah daerah bidang
dengan batas D adalah kurva tertutup. Untuk masalah getaran senar, D adalah interval
0< x <l dengan batas D adalah dua titik ujung yaitu x=0 dan x=l.
Pada pembahasan ini akan dibahas persamaan diferensial parsial linear orde dua
denggan dua variabel bebas yaitu persamaan Laplace 1 dimensi. Bentuk umum dari
persamaan diferensial parsial linear orde dua dengan dua variabel bebas yaitu :
A u xx + 2 B uxy +C u yy + D u x + E u y + Fu=S
Dengan x dan y adalah variabel bebas, u adalah variabel terikat, A , B , C , D , E , F , dan S
adalah fungsi dalam x dan y. Turunan u x , u y , uxy , dan u yx kontinu pada domain sehingga
u xy=u yx.
diferensial parsial linear orde dua dengan dua variabel bebas diklasifikasikan menjadi 3
bentuk, yaitu :
Persamaan Laplace memiliki bentuk ∇ 2 u=0 dengan ∇ 2 disebut sebagai Laplacian yang
merupakan operator diferensial parsial. Dalam koordinat kartesian tiga dimensi, bentuk
∂2 u ∂2 u ∂ 2 u
+ + =0
∂ x2 ∂ y2 ∂ z2
∂2 u
=0
∂ x2
Dengan u merupakan fungsi medan skalar. Kita misalkan u=T, maka kita hanya perlu
∂2 u ∂u
Karena =0 , maka = A . Jika kita misalkan u=T, maka kita dengan mudah dapat
∂x 2
∂x
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami ilustrasi/deskripsi dari penerapan persamaan
diferensial parsial.
2. Untuk mengetahui dan memahami pemodelan pada penerapan persamaan diferensial
parsial.
3. Untuk mengetahui dan memahami solusi atau penyelesaian umum dari pemodelan
pada penerapan persamaan diferensial parsial.
4. Untuk mengetahui dan memahami contoh soal/kasus dari model penerapan
persamaan diferensial parsial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilustrasi/Deskripsi
B. Pemodelan
Potensial di dalam dan di luar batang konduktor sepanjang sumbu x dapat
dinyatakan dengan Persamaan (1) yang merupakan solusi. Yang perlu dilakukan
selanjutnya hanyalah menentukan nilai konstanta A dan B pada persamaan tersebut.
Untuk menentukan kedua konstanta tersebut, akan digunakan salah satu fitur yang
dinamakan sebagai syarat batas. Penentuan syarat batas dalam hal ini pada dasarnya
merupakan penentuan nilai T dalam kondisi-kondisi tertentu yang lebih spesifik. Dengan
demikian, perlu menentukan syarat batas terlebih dahulu sebelum menentukan
konstanta A dan B.
Untuk menentukan syarat batas, pertama tentukan titiknya terlebih dahulu yang
akan digunakan sebagai kondisi, dan kemudian tentukan nilai T pada titik tersebut.
Misalkan, diinginkan pada titik x=0 potensial nya adalah T 1, maka secara otomatis di
peroleh bahwa B=T 1. Dari sini sudah ditentukan nilai konstanta B, sehingga selanjutnya
perlu menentukan konstanta A. Dengan cara yang sama, yaitu dengan menentukan syarat
batas yang lain. Misal, pada titik x=L diinginkan potensialnya adalah T 2, maka :
T =T 2= AL+T 1
T 2−T 1
A=
L
T 2−T 1
T ( x )= x +T 1
L
satu dimensi yang ingin dicari sebelumnya. Untuk kasus satu dimensi, pada dasarnya
hanya perlu melakukan hal yang sama persis dalam menentukan persamaan garis lurus
pada matematika, dengan menentukan syarat batas terlebih dahulu supaya kedua
konstanta dapat ditentukan dari syarat batas ini, dimana cukup dengan menggunakan dua
syarat batas saja, yaitu pada titik awal dan titik ujung.
D. Contoh Soal/Kasus
Suatu batang logam dengan panjang 10 m yang salah satu ujungnya dijaga agar
temperaturnya tetap. Ujung kiri suhunya 0 ℃, dan ujung kanan 100 ℃.
10 m
0℃ 100 ℃
Penyelesaian :
Untuk mempermudah, letakkan batang tersebut pada pusat sumbu koordinat. Batang
logam tersebut berada di sepanjang sumbu x.
y
0℃ 100 ℃ x
Sehingga dari gambar tersebut terlihat ujung kiri batang berada di pusat sumbu
koordinat, dan ujung kanan batang berada di x=10. Karena kasus ini merupakan kasus 1
dimensi, maka temperatur batang bergantung hanya satu variabel yaitu variabel x saja.
d2T
=0
d x2
Syarat batas :
Untuk x=0, T =0 ℃
T = Ax+ B
0=A ( 0 ) + B
B=0
Sehingga : T = Ax+0= Ax
T = Ax+ B
100= A .10+ 0
100=10 A
100
A=
10
A=10
Sehingga diperoleh solusi khusus dari persamaan tersebut dengan substitusi nilai A dan
B:
T = Ax+ B
T =10 x+ 0
T =10 x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konduktor silinder yang tak bermuatan dengan luas permukaan yang sangat
kecil dapat diasumsikan dengan konduktor garis terbentang dari titik pusat ke arah
menentukan syarat batas konduktor satu dimensi dapat menggunakan persamaan umum
T 2−T 1
T ( x )= x +T 1 . Sehingga untuk kasus satu dimensi, pada dasarnya hanya perlu
L
melakukan hal yang sama persis dalam menentukan persamaan garis lurus pada
matematika, dengan menentukan syarat batas terlebih dahulu supaya kedua konstanta
dapat ditentukan dari syarat batas ini, dimana cukup dengan menggunakan dua syarat
B. Saran
Diharapkan dalam penerapan persamaan diferensial parsial dalam kehidupan
sehari - hari lebih dimudahkan lagi agar para mahasiswa lebih cepat memahami tentang
penerapan persamaan diferensial parsial dalam kehidupan sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. “Solusi Persamaan Laplace : Satu Dimensi dan Syarat Batas”,
https://fukanzennakagakusha.com/2018/10/03/solusi-persamaan-laplace-satu-
dimensi-dan-syarat-batas/, diakses pada 23 Mei 2021 pukul 06.47.
Handayana, Yudi. (Yudi Handayana). 13 Mei 2020. Persamaan Diferensial Parsial
(Persamaan Laplace) (Video). Youtube. Diakses dari
https://youtu.be/A23QPwNvxJw
Hartanto, Antonius S. (2008). Penyelesaian Numerik Persamaan Laplace dan Persamaan
Poisson dalam Pelat Persegi Panjang dan Pelat Cakram dengan Metode Beda
Hingga. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2008) Diakses dari
https://repository.usd.ac.id/1724/2/023114015_Full.pdf.
Makrup, Lalu. 2015. Model Sistem Fisik Dengan Persamaan Diferensial Parsial Dan
Aplikasinya Dalam Keteknikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.