Anda di halaman 1dari 124

Matematika 2

Oleh :

Drs. Soetrisno, MIKomp.


Kode Presensi : 582 097
Matematika 2

Matematika 2 mempelajari, mendiskusikan, dan mengkaji


teknik-teknik integrasi untuk fungsi transendental.

Topik Bahasan :

1. Fungsi Tansenden
2. Teknik Integrasi
3. Integrasi Numerik Dan Integrasi Tak Wajar
4. Aplikasi Integral Tertentu
5. Koordinat Kutub Dan Persamaan Parametrik
6. Barisan Dan Deret
Matematika 2

Bab 05
Koordinat Kutub
dan
Persamaan Parametrik
Bagian Pertama
( 5.1 - 5.3 )

𝒙 = 𝒓 𝐜𝐨𝐬 𝜽 dan 𝒚 = 𝒓 𝐬𝐢𝐧 𝜽


Subtopik Bahasan

5.1 Koordinat Kutub

5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

5.4 Persamaan Parametrik

5.5 Garis Singgung dan Panjang Kurva

5.6 Permukaan Benda Putar

5.7 Volume Benda Putar


5.1 Koordinat Kutub
5.1.1 Pengertian Koordinat Kutub
Koordinat kutub adalah alat bantu alternatif dalam menentukan posisi suatu titik pada
bidang, yaitu menggunakan variabel angular, 𝜃, dan variabel radial, r.
Komponen dari sistem koordinat kutub :
(1) Adanya satu titik tetap, O, yang disebut titik asal (atau kutub).
(2) Sebuah garis horisontal yang bermula dari titik asal yang disebut sumbu kutub.
(3) Sebuah garis dari titik asal ke sebarang titik, P, yang disebut garis sinar.
(4) Sebuah skala pengukuran yaitu satuan jarak yang digunakan untuk pengukuran.
(5) Koordinat radial, r, ialah jarak dari titik asal ke titik, P.
(6) Koordinat angular (atau sudut kutub), 𝜽, ialah sudut antara sumbu kutub dan
garis sinar.
Geometri dari sistem koordinat kutub diperlihatkan pada Gambar-5.1.1.
5.1 Koordinat Kutub

P(r,θ)

θ
𝑶
Titik asal Sumbu kutub

Gambar-5.1.1. Sistem koordinat kutub.


5.1 Koordinat Kutub
Dalam sistem koordinat kutub, posisi sebarang titik, P, pada bidang-𝑟𝜃 di-
nyatakan dengan sebuah pasangan terurut, 𝑟, 𝜃 , yang disebut koordinat kutub
dari titik P.

Sebagai contoh, Gambar-5.1.2 memperlihatkan titik-titik 6, 450 , 5, 1200 , dan


4, 2250 pada bidang-𝑟𝜃 yang diplot (digambarkan) dalam sebuah sistem koordinat
kutub.

Jika P adalah titik asal, maka : r = 0 dan 𝜃 untuk P tidak didefinisikan.


5.1 Koordinat Kutub

𝟓, 𝟏𝟐𝟎𝟎 𝟔, 𝟒𝟓𝟎

𝟏𝟐𝟎𝟎

𝟒𝟓𝟎
450
𝟐𝟐𝟓𝟎
O 𝐬𝐮𝐦𝐛𝐮 𝐤𝐮𝐭𝐮𝐛

𝟒, 𝟐𝟐𝟓𝟎

Gambar-5.1.2. Beberapa titik pada koordinat kutub.


5.1 Koordinat Kutub

Koordinat kutub dari suatu titik adalah tidak tunggal. Sebagai contoh, beberapa
koordinat kutub berikut ini :
7𝜋 7𝜋
2, 3150 = 2, = 2, + 2𝑛𝜋 , dan
4 4
0
𝜋 𝜋 7𝜋
2, −45 = 2, − = 2, − − 2𝑛𝜋 = 2, − 2𝜋 − 2𝑛𝜋
4 4 4
(untuk 𝑛 > 0) semuanya merepresentasikan titik yang sama, (Gambar-5.1.3).

Secara umum, jika sebuah titik P mempunyai koordinat kutub 𝑟, 𝜃 , maka


untuk setiap bilangan bulat n = 1, 2, 3, …
𝒓, 𝜽 + 𝟐𝒏𝝅 dan 𝒓, 𝜽 − 𝟐𝝅 − 𝟐𝒏𝝅
juga koordinat-koordinat kutub dari P.
5.1 Koordinat Kutub

7π/4 O
O -π/4

2
2

(2,-π/4)
(2,7π/4)

Gambar-5.1.3.
5.1 Koordinat Kutub
Sebagaimana didefinisikan di atas, koordinat radial r dari suatu titik P adalah
non negatif, karena menyatakan jarak dari P ke titik asal.

Akan lebih memudahkan apabila diperbolehkan juga nilai negatif untuk r.


Untuk menghasilkan definisi yang sesuai, perhatikan titik P dengan koordinat kutub
3, 2250 .
- Titik ini bisa dijangkau dengan memutar sumbu kutub melalui suatu sudut 2250
dan kemudian bergerak 3 satuan dari titik asal sepanjang sisi terminal dari sudut
tersebut, Gambar-5.1.4(a), atau
- Untuk mencapai titik P dapat dilakukan dengan memutar sumbu kutub sebesar
450 dan bergerak 3 satuan dari titik asal ke sepanjang perpanjangan sisi terminal,
dengan arah berlawanan, Gambar-5.1.4(b).
5.1 Koordinat Kutub
Hal ini mengisyaratkan bahwa titik 3, 2250 bisa juga direpresentasikan dengan
−3, 450 dengan tanda minus tersebut menunjukkan titik itu berada pada perpanjang-
an sisi terminal sudut dengan arah berlawanan, daripada pada sisi terminal itu sendiri.

Secara umum, sisi terminal sudut 𝜃 + 1800 merupakan perpanjangan sisi ter-
minal dari 𝜃, sehingga koordinat radial negatif didefinisikan dengan menyepakati
bahwa :

𝒓, 𝜽 dan −𝒓, 𝜽 + 𝟏𝟖𝟎𝟎 atau −𝒓, 𝜽 + 𝒏. 𝝅 , 𝑛 bilangan ganjil

merupakan koordinat-koordinat dari titik yang sama.


5.1 Koordinat Kutub

(3,π/4)

5π/4 3
O

3
O π/4

3
P(3,5π/4)

P(-3,π/4)

(a) (b)

Gambar-5.1.4.
5.1 Koordinat Kutub

5.1.2 Hubungan Antara Koordinat Kutub Dan Koordinat Siku-Siku


Seringkali, akan sangat membantu apabila digunakan koordinat kutub dan koordinat
siku-siku dalam masalah yang sama. Untuk melakukan hal ini, letakkan sumbu-x
positif dari sistem koordinat siku-siku sebagai sumbu kutub untuk sistem koordinat
kutub. Jika ini dilakukan, maka setiap titik P mempunyai koordinat (r,𝜃) dan
sekaligus koordinat siku-siku (x,y). Sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar-5.1.5,
koordinat-koordinat ini dihubungkan oleh persamaan-persamaan berikut :

𝒙 = 𝒓 𝐜𝐨𝐬 𝜽
(5.1)
𝒚 = 𝒓 𝐬𝐢𝐧 𝜽
dimana
𝒚
𝒓𝟐 = 𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 dan 𝐭𝐚𝐧 𝜽 = (5.2)
𝒙
5.1 Koordinat Kutub

y y
P(x,y) = P(r,θ) P
3√2

r r=6
y = r sin θ

𝟏𝟑𝟓0

θ x x

o x = r cos θ 3√2 o

Gambar-5.1.5. Gambar-5.1.6.
5.1 Koordinat Kutub
Contoh-5.1.1. Dapatkan koordinat kartesis siku-siku dari titik P yang mempunyai
koordinat kutub 6, 1350 , Gambar-5.1.6.
Pemecahan.
Dengan substitusi koordinat kutub r = 6 dan 𝜃 = 1350 dalam (5.1) menghasilkan

𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 = 6 cos 1350 = 6 . −12 2 = −3 2

𝑦 = 𝑟 sin 𝜃 = 6 sin 1350 = 6 . 1


2
2 =3 2

Jadi , koordinat siku-siku dari titik P adalah −3 2, 3 2 .


5.1 Koordinat Kutub
Contoh-5.1.2. Dapatkan koordinat kutub dari titik P yang mempunyai koordinat siku-
siku −2,2 3 .
Pemecahan.
Akan dicari koordinat kutub 𝑟, 𝜃 dari titik P sedemikian hingga 𝑟 > 0 dan
0 ≤ 𝜃 < 2𝜋.
- Dari persamaan pertama dalam (5.2) diperoleh
2
𝑟2 = 𝑥2 + 𝑦2 = −2 2 + 2 3 = 4 + 12 = 16 .
Dengan demikian r = 4.
- Dari persamaan kedua dalam (5.2) diperoleh
𝑦 2 3
tan 𝜃 = = =− 3, di kuadran II
𝑥 −2
5.1 Koordinat Kutub

Dari hasil ini dan faktanya bahwa −2,2 3 terletak di kuadran kedua, berarti
bahwa 𝜃 = 2𝜋/3.
Jadi, 4,2𝜋/3 adalah koordinat kutub dari P.

Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa : Untuk koordinat angular yang positif, maka
semua koordinat kutub dari P berbentuk :
2𝜋 5𝜋
4, + 2𝑛𝜋 atau −4, + 2𝑛𝜋 , 𝑛∈𝑍
3 3
5.1 Koordinat Kutub
Koordinat kutub menunjukkan cara baru menggambar persamaan-persamaan
tertentu. Sebagai contoh, perhatikan persamaan berikut :

𝒓 = 𝐬𝐢𝐧 𝜽 (5.3)

Dengan mensubstitusikan sampel nilai-nilai untuk 𝜃 dengan pertambahan sebesar 𝜋/6


(= 300 ) dan menghitung r, dapat dikonstuksi Tabel-5.1.1.

Tabel-5.1.1.
𝜋 𝜋 𝜋 2𝜋 5𝜋 7𝜋 4𝜋 3𝜋 5𝜋 11𝜋
𝜽 0 𝜋 2𝜋
6 3 2 3 6 6 3 2 3 6

1 3 3 1 1 3 3 1
𝒓 = 𝐬𝐢𝐧 𝜽 0 1 0 − − −1 − − 0
2 2 2 2 2 2 2 2
5.1 Koordinat Kutub
Pasangan nilai yang diperlihatkan dalam tabel tersebut dapat diplot dalam satu dari dua
cara :
(1) Kemungkinan pertama, memandang 𝜃 dan r sebagai koordinat siku-siku dari
suatu titik dalam bidang-𝑟𝜃. Hal ini menghasilkan titik-titik pada kurva sinus
seperti biasanya (Gambar-5.17).
(2) Cara alternatif, masing-masing pasangan 𝑟, 𝜃 dipandang sebagai koordinat kutub
dari suatu titik dan setiap titik diplot dalam suatu sistem koordinat kutub, lihat
(Gambar-5.1.8).
Perhatikan bahwa ada 13 pasang nilai yang ditampilkan dalam Tabel-5.1.1, akan
tetapi hanya 6 titik yang diplot dalam Gambar-5.1.8. Hal ini disebabkan pasangan
nilai mulai 𝜃 = 𝜋 terletak pada lokasi yang sama dengan titik-titik sebelumnya.
Sebagai contoh, −1/2, 7𝜋 6 dan 1/2, 𝜋 6 merupakan titik yang sama.
5.1 Koordinat Kutub

(1,π/2) = (-1,3π/2)
r
1
r = sin θ (√3/2,2π/3) = (√3/2,π/3) =
(-√3/2,5π/3) (-√3/2,4π/3)

θ
O π/2 π 3π/2 2π π
(1/2,5π/6) = (1/2,π/6) =
(-1/2,11π/6) (-1/2,7π/6)
O
-1

(0,0) = (0,π) = (0,2π)

Gambar-5.1.7. Gambar-5.1.8.
5.1 Koordinat Kutub
Titik-titik dalam Gambar-5.1.8 tampak berada pada suatu lingkaran. Hal ini
boleh jadi diperlihatkan dengan menyatakan (5.3) dalam suku-suku x dan y. Untuk
melakukan ini, pertama, kalikan (5.3) dengan r untuk mendapatkan
𝑟 2 = 𝑟 sin 𝜃
yangmana ini dapat ditulis kembali menggunakan (5.1) dan (5.2) sebagai berikut
𝑥2 + 𝑦2 = 𝑦 atau 𝑥 2 + 𝑦 2 − 𝑦 = 0.
Selanjutnya, dengan menyatakan y dalam kuadrat sempurna, diperoleh
1 2 1
𝑥2 + 𝑦− = .
2 4

1 1
Ini adalah persamaan lingkaran dengan : jari-jari dan berpusat pada titik (0, )
2 2
dalam bidang-xy.
5.1 Koordinat Kutub
Contoh-5.1.3. Sketsalah kurva 𝑟 = sin 2𝜃 dalam koordinat kutub.
Pemecahan.
Dengan mengambil sampel nilai 𝜃, maka kita dapat mengkontruksi tabel pasangan
nilai 𝜃 dan nilai r.

- Untuk 𝜃 di kuadran pertama, menghasilkan tabel pasangan nilai yang pertama,


dimana r semuanya mempunyai nilai positif (Tabel-5.1.2). Tabel ini menghasilkan
kurva di kuadran pertama (Gambar-5.1.9).

- Untuk 𝜃 di kuadran kedua, menghasilkan tabel pasangan nilai yang kedua, dimana
r semua mempunyai nilai negatif (Tabel-5.1.3). Tabel ini menghasilkan kurva di
kuadran keempat (Gambar-5.1.10).
5.1 Koordinat Kutub
Tabel-5.1.2. 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋 2
𝜋 𝜋 𝜋 𝜋 2𝜋 3𝜋 5𝜋 𝜋
𝜽 0
12 8 6 4 6 8 12 2

1 2 3 3 2 1
𝒓 = 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜽 ≥ 𝟎 0 1 0
2 2 2 2 2 2

Tabel-5.1.3. 𝝅/𝟐 ≤ 𝜽 ≤ 𝝅

𝜋 7𝜋 5𝜋 4𝜋 3𝜋 5𝜋 7𝜋 11𝜋
𝜽 𝜋
2 12 8 6 4 6 8 12

1 2 3 3 2 1
𝒓 = 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜽 ≤ 𝟎 0 − − − −1 − − − 0
2 2 2 2 2 2
5.1 Koordinat Kutub

(0,π/2) = (0,π)

O (-1/2,11π/12)
(√3/2,2π/6)
(1/√2,3π/8) (1,π/4) (-1/√2,7π/8)

(1/2,5π/12) (-√3/2,5π/6)

(√3/2,π/6) (-1/2,7π/12)

(1/√2,π/8) (-1/√2,5π/8) (-1,3π/4)


(-√3/2,4π/6)
O (1/2,π/12)

(0,0) = (0,π/2)

Gambar-5.1.9. 𝑟 = sin 2𝜃 , 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋/2 Gambar-5.1.10. 𝑟 = sin 2𝜃, 𝜋/2 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋


5.1 Koordinat Kutub
- Untuk 𝜃 di kuadran ketiga, menghasilkan tabel pasangan nilai yang ketiga, dimana
r semuanya mempunyai nilai positif (Tabel-5.1.4). Tabel ini menghasilkan kurva
di kuadran ketiga (Gambar-5.1.11).

- Untuk 𝜃 di kuadran keempat, menghasilkan tabel pasangan nilai yang keempat,


dimana r semua mempunyai nilai negatif (Tabel-5.1.5). Tabel ini menghasilkan
kurva di kuadran kedua (Gambar-5.1.12).

Sketsa grafik secara keseluruhan (yaitu : pengambilan sampel nilai 𝜃 dari 0 sampai
dengan 2𝜋, diperoleh kurva sebagaimana diperlihatkan pada Gambar-5.1.13.
5.1 Koordinat Kutub
Tabel-5.1.4. 𝜋 ≤ 𝜃 ≤ 3𝜋 2
13𝜋 9𝜋 7𝜋 5𝜋 8𝜋 11𝜋 17𝜋 3𝜋
𝜽 𝝅
12 8 6 4 6 8 12 2

1 2 3 3 2 1
𝒓 = 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜽 ≥ 𝟎 0 1 0
2 2 2 2 2 2

Tabel-5.1.5. 3𝜋 2 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋

3𝜋 19𝜋 13𝜋 10𝜋 7𝜋 11𝜋 15𝜋 23𝜋


𝜽 2𝜋
2 12 8 6 4 6 8 12

1 2 3 3 2 1
𝒓 = 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜽 ≤ 𝟎 0 − − − −1 − − − 0
2 2 2 2 2 2
5.1 Koordinat Kutub

(0,π) = (0,3π/2)

(1/2,13π/12) O
(-√3/2,10π/6)
(1/√2,9π/8) (-1,7π/4)
(-1/√2,13π/8)

(√3/2,7π/6) (-1/2,19π/12)

(1/2,17π/12)

(-√3/2,11π/6)
(1,5π/4) (1/√2,11π/8)

(√3/2,8π/6) (-1/√2,15π/8)

(-1/2,23π/12) O

(0,3π/2) = (0,2π)

Gambar-5.1.11. 𝑟 = sin 2𝜃, 𝜋 ≤ 𝜃 ≤ 3𝜋/2 Gambar-5.1.12. 𝑟 = sin 2𝜃, 3𝜋/2 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋


5.1 Koordinat Kutub

r = sin 2θ

Gambar-5.1.13. Grafik 𝑟 = sin 2𝜃, 0 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋 .


5.1 Koordinat Kutub
5.1.3 Latihan
01 Plotkan titik-titik berikut ini dalam koordinat kutub.
a) 3, 𝜋/4 b) 5,2𝜋/3 c) 1, 𝜋/2
d) 4,7𝜋/6 e) 2,4𝜋/3 f) 0, 𝜋

02 Plotkan titik-titik berikut ini dalam koordinat kutub.


3
a) 2, −𝜋/3 b) , −7𝜋/4 c) −3,3𝜋/2
2
d) −5, −𝜋/6 e) −6, −𝜋 f) −1, −9𝜋/4

03 Dapatkan koordinat-koordinat siku-siku dari titik-titik yang koordinat-koordinat


kutubnya diberikan.
a) 6, 𝜋/6 b) 7,2𝜋/3 c) 8,9𝜋/4
d) 5,0 e) 7,17𝜋/6 f) 0, 𝜋
5.1 Koordinat Kutub

04 Dapatkan koordinat-koordinat siku-siku dari titik-titik yang koordinat-koordinat


kutubnya diberikan.
a) −8, 𝜋/4 b) 7, −𝜋/4 c) −6, −5𝜋/6
d) 0, −𝜋 e) −2, −3𝜋/2 f) −5,0

05 Titik-titik berikut ini diberikan dalam koordinat siku-siku. Nyatakan titik-titik ter-
sebut dalam koordinat kutub dengan 𝑟 ≥ 0 dan 0 ≤ 𝜃 < 2𝜋
a) −5,0 b) 2 3, −2 c) 0, −2
d) −8, −8 e) −3,3 3 f) 1,1

06 Nyatakan titik-titik dalam Latihan-05 dalam koordinat kutub dengan 𝑟 ≥ 0 dan


−π ≤ 𝜃 < 𝜋
5.1 Koordinat Kutub

07 Nyatakan titik-titik dalam Latihan-05 dalam koordinat kutub dengan 𝑟 ≥ 0 dan


0 ≤ 𝜃 < 2𝜋.
08 Dalam setiap bagian, dapatkan koordinat kutub yang memenuhi syarat yang di-
nyatakan untuk titik yang mempunyai koordinat siku-siku − 3, 1 .
a) 𝑟 ≥ 0 dan 0 ≤ 𝜃 < 2𝜋 b) 𝑟 ≤ 0 dan 0 ≤ 𝜃 < 2𝜋
c) 𝑟 ≥ 0 dan −2π < 𝜃 ≤ 0 d) 𝑟 ≤ 0 dan −𝜋 < 𝜃 ≤ 𝜋

09 Tentukan kurvanya dengan transformasi ke dalam koordinat siku-siku.


a) r = 2 b) 𝑟 = 3 c) 𝑟 sin 𝜃 = 4
d) 𝑟 = 5 sec 𝜃 e) 𝑟 = 3 cos 𝜃 f) 𝑟 = 2 sin 𝜃
2
g) 𝑟 2 sin 2𝜃 =8 h) 𝑟 2 cos 2𝜃 =9 i) 𝑟 =
2 + sin 𝜃
6 6
j) 𝑟 = k) 𝑟 = l) 𝑟 = sec 𝜃 tan 𝜃
2 − cos 𝜃 3 cos 𝜃 + 2 sin 𝜃
5.1 Koordinat Kutub
10 Dalam setiap bagian, nyatakan persamaannya dalam koordinat kutub.
a) x = 7 b) y = -3 c) 𝑥 2 + 𝑦 2 = 9
d) 𝑥 2 + 𝑦 2 = 5 e) 𝑥 2 +𝑦 2 − 6𝑦 =0 f) 𝑥 2 +𝑦 2 + 4𝑥 = 0
g) 𝑥 2 = 9𝑦 h) 𝑥 2 − 𝑦 2 = 4 i) 𝑥 2 + 𝑦 2 2 = 16 𝑥 2 − 𝑦 2
j) 4𝑥𝑦 = 9 k) 𝑥 2 + 𝑦 2 2 = 2𝑥𝑦 l) 𝑥 2 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑦 2

11 Buatlah sketsa grafik dari 𝑟 2 − 3𝑟 + 2 = 0 dalam koordinat kutub.


[Petunjuk: Faktorkan. ]

12 Gunakan cara dalam Contoh-5.1.3 untuk membuat sketsa kurva dari persamaan
dalam koordinat kutub yang diberikan.
a) 𝑟 = cos 2𝜃 b) 𝑟 = 2(1 + sin 𝜃)
c) 𝑟 = 4 cos 3𝜃 d) 𝑟 = 1 − cos 𝜃
5.1 Koordinat Kutub
13 Buktikan bahwa jarak antara titik-titik dengan koordinat kutub 𝑟1 , 𝜃1 dan
𝑟2 , 𝜃2 adalah

𝑑= 𝑟12 + 𝑟22 − 2𝑟1 𝑟2 cos 𝜃1 − 𝜃2

14 Buktikan : bahwa dalam koordinat kutub, persamaan 𝑟 = 𝑎 sin 𝜃 + 𝑏 cos 𝜃 me-


nyatakan suatu lingkaran.

15 Buktikan : bahwa luas segitiga yang titik-titiknya mempunyai koordinat kutub


(0,0), 𝑟1 , 𝜃1 , dan 𝑟2 , 𝜃2 adalah
1
𝐴 = 𝑟1 𝑟2 sin 𝜃2 − 𝜃1
2

(Asumsikan bahwa 0 ≤ 𝜃1 < 𝜃2 ≤ 𝜋 serta 𝑟1 dan 𝑟2 keduanya positif.)


5.1 Koordinat Kutub
16 Buktikan (5.1) dipenuhi jika r negatif.

17 Buktikan bahwa
𝑟𝑟1 sin 𝜃 − 𝜃1 + 𝑟𝑟2 sin 𝜃2 − 𝜃 + 𝑟1 𝑟2 sin 𝜃1 − 𝜃2 = 0
adalah persamaan dalam koordinat kutub untuk garis yang melalui titik-titik 𝑟1 , 𝜃1
dan 𝑟2 , 𝜃2 .
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

5.2.1 Garis Dalam Koordinat Kutub


Persamaan-persamaan kutub dari garis tegak (vertikal) dan garis datar (horisontal)
dapat diperoleh dengan mensubstitusikan 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 dan 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃.

Sebagai contoh, dalam persamaan garis vertikal x = a dan garis datar y = b dalam
sistem koordinat siku-siku, 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, dengan melakukan substitusi 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 dan
𝑦 = 𝑟 sin 𝜃, menghasilkan persamaan kutub :

Untuk garis tegak yang melalui (a,0) adalah


𝒓 𝐜𝐨𝐬 𝜽 = 𝒂 (5.4)

dan untuk garis datar yang melalui (0,b)


𝒓 𝐬𝐢𝐧 𝜽 = 𝒃 (5.5)
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Sebagaimana ditunjukkan oleh garis hijau dalam Gambar-5.2.1 dan Gambar-5.2.2,


persamaan-persamaan ini mempunyai makna secara geometrik, sebagai berikut :

- setiap titik P pada garis vertikal 𝑥 = 𝑎 menghasilkan suatu nilai a untuk setiap
𝑟 cos 𝜃, artinya setiap titik P pada garis vertikal tersebut berlaku 𝑟 cos 𝜃 = 𝑎, dan

- setiap titik P pada garis datar y = b menghasilkan suatu nilai b untuk setiap
𝑟 sin 𝜃, artinya setiap titik P pada garis datar tersebut berlaku 𝑟 sin 𝜃 = 𝑏.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Y Y Y Θ = θ0
r cos θ = a
(0,b) r sin θ = b P
P
P(r,θ0)

r
r r
b

θ θ X θ0 X
X

a (a,0)

Gambar-5.2.1. Gambar-5.2.2. Gambar-5.2.3.


5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Suatu garis yang melalui titik asal dan membuat sudut 𝜃 = 𝜃0 radian) dengan
sumbu kutub memuat semua titik dalam bentuk 𝑃 𝑟, 𝜃0 . Berarti bahwa garis tersebut
mempunyai persamaan

𝜽 = 𝜽𝟎 (5.6)

karena persamaan ini dipenuhi oleh koordinat dari P, tanpa mempedulikan nilai dari r
(Gambar-5.2.3).

Suatu persamaan kutub untuk sebarang garis dapat diperoleh dengan mensubsti
tusikan 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 dan 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃 dalam persamaan 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0; hal ini
menghasilkan bentuk umum suatu garis,

𝒓 𝑨 𝐜𝐨𝐬 𝜽 + 𝑩 𝐬𝐢𝐧 𝜽 + 𝑪 = 𝟎 (5.7)


5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.2.1. Sketsalah grafik dari persamaan-persamaan berikut ini dalam koordinat
kutub.
3𝜋
a) 𝑟 cos 𝜃 = 3 b) 𝑟 sin 𝜃 = −2 c) 𝜃 =
4
Pemecahan.
𝑥=𝑟 cos 𝜃
a) Dari (5.4) maka diperoleh 𝑟 cos 𝜃 = 3 ⇔ x = 3, grafiknya ditunjukkan
oleh garis hijau dalam Gambar-5.2.4(a).
𝑦=𝑟 sin 𝜃
b) Dari (5.5) maka diperoleh 𝑟 sin 𝜃 = −2 ⇔ 𝑦 = −2, grafiknya ditunjukkan
oleh garis hijau dalam Gambar-5.2.4(b).
3𝜋
c) Dari (5.6) maka 𝜃 = grafiknya ditunjukkan garis hijau dalam Gambar-5.2.4(c).
4
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Y Y Y

r cos θ = 3 Θ = 3π/4

3π/4

X X

X
3 -2
r sin θ = -2
c

(a) (b) (c)

Gambar-5.2.4.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.2.2. Sketsalah grafik dari persamaan-persamaan dalam koordinat kutub
berikut ini.
𝜋
a) 𝑟 cos 𝜃 = −2 b) 𝑟 sin 𝜃 = 4 c) 𝜃 =
4
Pemecahan.

a) Dari (5.4) maka diperoleh 𝑟 cos 𝜃 = −2 ⇔ 𝑥 = −2, grafiknya ditunjukkan oleh


garis hijau dalam Gambar-5.2.5(a).

b) Dari (5.5) maka diperoleh 𝑟 sin 𝜃 = 4 ⇔ y = 4, grafiknya ditunjukkan oleh


garis hijau dalam Gambar-5.2.5(b).
𝜋
c) Dari (5.6) maka 𝜃 = grafiknya ditunjukkan garis hijau dalam Gambar-5.2.5(c).
4
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

r cos θ = -2 Y Y Y
θ = π/4

4 r sin θ = 4

X π/4 X
-2

(a) (b) (c)

Gambar-5.2.5.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
5.2.2 Lingkaran Dalam Koordinat Kutub
Suatu lingkaran berjari-jari a yang berpusat di titik asal O memuat semua titik yang
berjarak a dari O, titik itu mempunyai koordinat kutub 𝑃 𝑎, 𝜃 . Artinya, bahwa
nilai 𝜃 sebarang, dan lingkaran tersebut mempunyai persamaan kutub
𝒓=𝒂 (5.8)
karena persamaan ini dipenuhi oleh koordinat-koordinat dari P, tanpa menghiraukan
nilai dari 𝜃, (Gambar-5.2.6).

Ingat bahwa, jika perasamaan (5.8) dikuadratkan dan kemudian di substitusi transfor-
masi koordinat kutub ke koordinat Kartesis diperoleh
dikuadratkan 𝑥2+ 𝑦2= 𝑟2
𝒓=𝒂 ⇔ 𝒓𝟐 = 𝒂𝟐 ⇔ 𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 = 𝒂𝟐
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

P(α,θ)

θ X

Gambar-5.2.6. 𝑟 = 𝑎
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Untuk mendapatkan persamaan kutub dari lingkaran yang dipusatkan pada
sumbu-x atau sumbu-y dan melalui titik asal, perlu diingat bahwa dalam geometri
bidang suatu segitiga siku-siku yang dibuat dalam lingkaran dengan suatu diameter
untuk salah satu sisinya pasti sebuah segitiga yang benar. Jadi, dari Gambar-5.2.7
persamaan dari suatu lingkaran yang berpusat di sumbu-x dan melalui titik asal mem-
nyai persamaan yang berbentuk

𝒓 = 𝟐𝒂 𝐜𝐨𝐬 𝜽 (5.9)
atau
𝒓 = −𝟐𝒂 𝐜𝐨𝐬 𝜽 (5.10)

dimana (5.9) diterapkan ke lingkaran berpusat pada sumbu-x positif dan (5.10) diterap-
kan ke lingkaran berpusat pada sumbu-x negatif.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Dengancara yang secara serupa, dari Gambar-5.2.8 suatu lingkaran yang dipusatkan
pada sumbu-y dan melalui titik asal mempunyai persamaan yang berbentuk
𝒓 = 𝟐𝒂 𝐬𝐢𝐧 𝜽 (5.11)
atau
𝒓 = −𝟐𝒂 𝐬𝐢𝐧 𝜽 (5.12)

dimana (5.11) diterapkan ke lingkaran berpusat pada sumbu-y positif dan (5.12) diterap
kan ke lingkaran berpusat pada sumbu-y negatif.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Y Y

P(r,θ) A

θ
r
P(r,θ)

θ X

O 2α A
r

θ X
O

𝒓 = 𝟐𝜶 𝐜𝐨𝐬 𝜽 𝒓 = 𝟐𝜶 𝐬𝐢𝐧 𝜽
Gambar-5.2.7. Gambar-5.2.8.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.2.3. Sketsalah grafik dari persamaan-persamaan berikut ini dalam koordinat
kutub.
a) 𝑟 = 3 b) 𝑟 = 4 cos 𝜃 c) 𝑟 = −5 sin 𝜃
Pemecahan.
Persamaan-persamaan tersebut adalah
a) r = 3 adalah bentuk dari (5.8), dan grafiknya ditunjukkan kurva hijau dalam
Gambar-5.2.9(a).
b) 𝑟 = 4 cos 𝜃 adalah bentuk dari (5.9), dan grafiknya ditunjukkan kurva hijau
dalam Gambar-5.2.9(b).
c) 𝑟 = −5 sin 𝜃 adalah bentuk dari (5.12), dan grafiknya ditunjukkan kurva hijau
dalam Gambar-5.2.9(c).
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Y Y Y

P(r,θ) O X
P(r,θ)
θ
r
r

r
(3,π) θ X θ X
0 (3,0) O (4,0)
P(r,θ)

r=3

(3,3π/2) (-5,π/2) = (5,-π/2)


r = 4 cos θ r = - 5 sin θ

(a) (b) (c)

Gambar-5.2.9.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
5.2.3 Uji Simetri
Pengujian dalam teorema berikut sangat membantu saat menggambarkan persamaan-
persamaan dalam koordinat kutub. Walaupun tidak dibuktikan, diharapkan hasilnya
jelas dari Gambar-5.2.10.
Y Y Y

(r,θ)
(r,θ)
(r,π-θ) (r,θ)

θ X
O X

θ X

(r,-θ) (-r,θ)

(a) (b) (c)


Gambar-5.2.10.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Teorema-5.2.1. Uji Simetri


(a) Suatu kurva dalam koordinat kutub adalah simetrik terhadap sumbu-x jika dengan
mengganti 𝜃 dengan −𝜃 dalam persamaannya menghasilkan suatu persamaan
yang ekivalen dengan persamaan semula, Gambar-5.2.10(a).

(b) Suatu kurva dalam koordinat kutub adalah simetrik terhadap sumbu-y jika dengan
mengganti 𝜃 dengan π − 𝜃 dalam persamaannya menghasilkan suatu persamaan
yang ekivalen dengan persamaan semula, Gambar-5.2.10(b).

(c) Suatu kurva dalam koordinat kutub adalah simetrik terhadap titik asal jika dengan
mengganti 𝑟 dengan −𝑟 dalam persamaannya menghasilkan suatu persamaan
yang ekivalen dengan persamaan semula, Gambar-5.2.10(c).
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

5.2.4 Kardioida Dan Limacon


Persamaan dalam bentuk-bentuk berikut :

𝒓 = 𝒂 + 𝒃 𝐬𝐢𝐧 𝜽 (5.13)
atau
𝒓 = 𝒂 − 𝒃 𝐬𝐢𝐧 𝜽 (5.14)

𝒓 = 𝒂 + 𝒃 𝐜𝐨𝐬 𝜽 (5.15)
atau
𝒓 = 𝒂 − 𝒃 𝐜𝐨𝐬 𝜽 (5.16)

menghasilkan kurva-kurva kutub yang disebut limacons. Ada empat macam bentuk
yang mungkin untuk sebuah limacon, yang ditentukan dari perbandingan 𝒂/𝒃
jika 𝑎 > 0 dan 𝑏 > 0, Gambar-5.2.11.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

𝒂/𝒃 < 𝟏 𝒂 𝒃=𝟏 𝟏 < 𝒂/𝒃 < 𝟐 𝒂/𝒃 ≥ 𝟐


Limacon bundaran dalam Kardioida Limacon Cekung Limacon Cembung

Gambar-5.2.11. 𝑟 = 𝑎 + 𝑏 cos 𝜃.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.2.4. Dengan mengasumsikan a suatu konstanta positif, sketsalah grafik
dari persamaan 𝑟 = 𝑎 1 − cos 𝜃 .
Pemecahan.
Persamaan tersebut adalah persamaan dari bentuk (5.16) dengan a = b; yaitu persa-
maan suatu kardioida (cardioid). Karena cos −𝜃 = cos 𝜃, persamaan itu tidak
berubah apabila 𝜃 diganti dengan −𝜃; jadi kardioida tersebut simetrik terhadap
sumbu-x. Dalam kasus ini keseluruhan kurva bisa diperoleh dengan terlebih dahulu
membuat sketsa bagian kardioida di atas sumbu-x dan kemudian mencerminkannya
bagian ini terhadap sumbu-x.

Tabel-5.2.1 berisi sampel pasangan nilai yang menyatakan koordinat titik di-
atas sumbu-x, yang grafiknya diberikan pada Gambar-5.2.12(a).
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Tabel-5.2.1. 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋

𝜋 𝜋 2𝜋
𝜽 0 𝜋
3 2 3

𝒓 = 𝒂 𝟏 − 𝐜𝐨𝐬 𝜽 0 𝑎 a 3𝑎 2a
2 2

Dengan mencerminkan kurva dalam Gambar-5.2.12(a) terhadap sumbu-x, di-


peroleh seluruh kardioida, Gambar-5.2.12(b).
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

2π/3
π/2

3a/2 π/3
a
a/2 a

π 2a 2a
O O

r = a (1- cos θ)

(a) (b)
Gambar-5.2.12.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
5.2.5 Lemniscate
Jika 𝑎 > 0, maka persamaan-persamaan dalam bentuk-bentuk berikut :

𝒓𝟐 = 𝒂𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝟐𝜽 (5.17)
atau
𝒓𝟐 = −𝒂𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝟐𝜽 (5.18)

𝒓𝟐 = 𝒂𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜽 (5.19)
atau
𝒓𝟐 = −𝒂𝟐 𝐬𝐢𝐧 𝟐𝜽 (5.20)

menyatakan kurva-kurva bentuk baling-baling, disebut lemniscate (rose dua daun),


Gambar-5.2.13. Lemniscate berpusat di titik asal, tetapi posisi relatifnya ke sumbu
kutub bergantung pada : tanda di depan 𝑎2 dan apakah sin 2𝜃 atau cos 2𝜃 yang
muncul dalam persamaan.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

𝑟 2 = ± 𝑎2 cos 2𝜃 𝑟 2 = ± 𝑎2 sin 2𝜃
Gambar-5.2.13.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.2.5. Sketsalah kurva berikut dalam koordinat kutub.
𝑟 2 = 4 cos 2𝜃 (5.21)
Pemecahan.
Persamaan tersebut adalah tipe (5.17) dengan a = 2, dan menyajikan suatu lemniscate
Dengan menyelesaikan (5.21) untuk r dalam suku-suku 𝜃 menghasilkan dua fungsi
dari 𝜃 :
𝑟 = 2 cos 2𝜃 (5.22)
atau
𝑟 = −2 cos 2𝜃 (5.23)
Silahkan para pembaca menerapkan uji simetri dalam Teorema-5.2.1 untuk me-
nunjukkan grafik dari masing-masing persamaan tersebut adalah simetrik terhadap
sumbu-x dan sumbu-y. Dengan demikian, masing-masing grafiknya dapat diperoleh
dengan terlebih dahulu membuat sketsa bagian dari grafik dalam range 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋/2
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
dan kemudian mencerminkannya terhadap sumbu-x dan sumbu-y.
Selanjutnya, dengan 𝜃 yang berubah-ubah dari 0 ke 𝜋/4, nilai dari cos 2𝜃
terus berkurang dari 1 ke 0, sehingga 𝑟 = 2 cos 2𝜃 terus berkurang dari 2 ke 0
dan 𝑟 = −2 cos 2𝜃 terus bertambah dari -2 ke 0. Dengan informasi ini serta titik
yang diplot dari Tabel-5.2.2, diperoleh sketsa dalam Gambar-5.2.14 di kuadran
pertama dan ketiga.

Tabel-5.2.2. 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋/2
𝜋 𝜋
𝜽 0
6 4

𝒓 = 𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝟐𝜽 2 2 0

𝒓 = −𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝟐𝜽 −2 − 2 0
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
(Perhatikan bahwa kurva tersebut memotong titik asal bila 𝜃 = 𝜋/4, sehingga garis
𝜃 = 𝜋/4 merupakan garis singgung pada kurva itu di titik asal berdasarkan catatan
dibawah Contoh-5.24.

Untuk 𝜃 dalam range 𝜋/4 < 𝜃 < 𝜋/2, nilai cos 2𝜃 negatif , sehingga tidak
ada nilai riil r yang memenuhi (5.22) dan (5.23). Jadi tidak ada titik dalam grafik
untuk 𝜃 yang demikian. Keseluruhan grafik diperoleh dengan mencerminkan kurva
yang ada di kuadran pertama dan ketiga (Gambar-5.2.14) terhadap sumbu-x, maka
diperoleh grafik yang diperlihatkan oleh Gambar-5.2.14.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Θ = π/4
Θ = π/6

-2 √2 Θ=0

-√2 2

Gambar-5.2.14.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
5.2.6 Spiral
Suatu kurva yang mengelilingi titik asal (tak berhingga kali) sedemikian jarak titik
pada kurva, r, bertambah (atau berkurang) secara tetap (linier) tehadap pertambahan
sudut, 𝜃, disebut spiral.

Contoh yang paling umum adalah spiral Achimedes, yang mempunyai persamaan
berbentuk

𝒓 = 𝒂𝜽 𝜽≥𝟎 (5.24)
atau
𝒓 = 𝒂𝜽 𝜽≤𝟎 (5.25)

dimana dalam persamaan ini, 𝜃 dalam radian dan a adalah bilangan positif.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Contoh-5.2.5. Sketsalah kurva persamaan dalam koordinat kutub berikut.


𝑟 = 𝜃, 𝜃≥0
Pemecahan.
Persamaan tersebut adalah persamaan dalam bentuk (5.24) dengan a = 1; jadi menya-
jikan suatu spiral Archimedes. Karena r = 0 bila 𝜃 = 0, berarti titik asal berada pa-
da kurva dan sumbu kutubnya merupakan garis singgung pasda spiral di titik asal.
Suatu sketsa yang cukup teliti bisa diperoleh dengan menempatkan titik potong
spiral dengan sumbu-x dan sumbu-y, dan dengan mengingat bahwa r terus bertambah
sesuai pertambahan 𝜃. Perpotongan-perpotongan itu terjadi bila
𝜋 3𝜋 5𝜋
𝜃 = 0, , 𝜋, , 2𝜋, ,…
2 2 2
dan nilai r adalah sama dengan nilai-nilai tersebut, Gambar-5.2.15.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

5π/2

π/2


π
3π O

3π/2

Gambar-5.2.15.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

5.2.7 Kurva Rose


Persamaan-persamaan dalam bentuk berikut :

𝒓 = ± 𝒂 𝐬𝐢𝐧 𝒏𝜽
dan
𝒓 = ± 𝒂 𝐜𝐨𝐬 𝒏𝜽

menyatakan kurva yang berbentuk bunga yang disebut rose (mawar). Rose tersebut
mempunai n daun (atau loop) yang sama jika n gasal, Gambar-5.2.16, dan 2n daun
yang sama jika n genap, Gambar-5.2.17. Tampak bahwa letak daun rose relatif ter-
hadap sumbu kutub bergantung pada tanda dari konstanta a dan apakah fungsi sinus
atau cosinus yang muncul dalam persamaan. Untuk n = 1, maka diperoleh sebuah
persamaan lingkaran, yang dapat dipandang sebagai rose dengan satu daun.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

𝑟 = 𝑎 sin 3𝜃 𝑟 = 𝑎 cos 3𝜃

Gambar-5.2.16.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

𝑟 = 𝑎 sin 2𝜃 𝑟 = 𝑎 cos 2𝜃

Gambar-5.2.17.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

5.2.8 Kerucut Dalam Koordinat Kutub


Hukum Kepler pertama mengenai gerak planet menyatakan bahwa setiap planet ber-
gerak mengelilingi Matahari dalam orbit elliptik dan Matahari terletak pada fokus
ellips tersebut. Hal tersebut merupakan akibat dari suatu hukum yang lebih umum,
yang menyatakan bahwa suatu benda yang bergerak berada dibawah suatu hukum ga-
ya invers kuadrat (semisal gravitasi) menuju suatu titik tetap (semisal pusat Matahari)
akan begerak sepanjang suatu lintasan yang berupa irisan kerucut dengan titik tersebut
sebagai suatu focus.

Karena kajian tentang gerakan semacam itu biasanya dikerjakan dalam koordinat
kutub menggunakan penyajian focus-direktriks dari kerucut, sebagai berikut :
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Perhatikan suatu titik tetap (focus) dan suatu garis tetap (direktris) yang diberi-
kan sedemikian hingga direktris tidak memuat focus itu. Jika suatu titik P bergerak
dalam bidang datar dan ditentukan oleh focus dan direktris tersebut sehingga jarak
antara P dan focus itu adalah sebanding dengan jarak antara P dan direktrisnya,
maka kurva yang ditelusuri oleh P adalah sebuah conic.

Jika F adalah focus, PF adalah jarak antara P dan focus, PD adalah jarak antara P
dan direktris, dan e (eksentrisitas) adalah konstanta perbandingan, maka :

𝑃𝐹 = 𝑒 𝑃𝐷 (5.28)

maka kurvanya berupa : ellips jika 0 < 𝑒 < 1, parabola jika e = 1, dan hiperbola
jika 𝑒 > 1.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

Sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar-5.2.18, jika focus F terletak pada


kutubnya dan direktrisnya tegak lurus pada sumbu kutub dan k satuan kearah kanan
kutubnya, maka PF = r dan PD = 𝑘 − 𝑟 cos 𝜃. Jadi, dari (5.28) diperoleh

𝑟 = 𝑒 𝑘 − 𝑟 cos 𝜃

yang dapat diselesaikan untuk r sebagai fungsi 𝜃 sebagai berikut


𝑒𝑘
𝑟=
1 + 𝑒 cos 𝜃
Untuk kasus dengan direktris tegak lurus pada sumbu kutub dan k satuan disebelah
kiri kutubnya, persamaan diatas menjadi
𝑒𝑘
𝑟=
1 − 𝑒 cos 𝜃
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

P(r,θ)
D

Direktris

F θ

r cos θ
k

Gambar-5.2.18.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Ringkasnya, sebuah persamaan dalam bentuk
𝑒𝑘
𝑟=
1 ± 𝑒 cos 𝜃
menyajikan suatu irisan kerucut dengan eksentrisitas e, suatu focus pada kutubnya
dan direktris yang tegak lurus terhadap sumbu kutub, dan k satuan ke arah kanan
kutubnya dalam kasus + dan k satuan kearah kiri kutubnya dalam kasus -.
Dengan cara serupa, persamaan dalam bentuk
𝑒𝑘
𝑟=
1 ± 𝑒 sin 𝜃
menyajikan suatu irisan kerucut dengan eksentrisitas e, suatu focus pada kutubnya
dan direktris yang sejajar dengan sumbu kutub, dan k satuan ke arah atas kutubnya
dalam kasus + dan k satuan kearah bawah kutubnya dalam kasus -.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
6
Contoh-5.2.7. Sketsalah grafik dari 𝑟 = dalam koordinat kutub.
2 +cos 𝜃
Pemecahan.
Dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan 2 diperoleh

3
𝑟=
1
1 + cos 𝜃
2
1
Grafiknya berupa ellips (kurva hijau) dengan : 𝑒 = , satu focus di kutub, dan satu
2
𝜋
direktris vertikal. Titik-titik pada grafik yang berkorespondensi dengan 𝜃 = 0, , 𝜋,
2
3𝜋 𝜋 3𝜋
dan adalah : (0,2), 3, , 6, 𝜋 , dan 3, . Gariknya diperlihatkan pada
2 2 2
Gambar-5.2.19.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
2
Contoh-5.2.7. Sketsalah grafik dari 𝑟 = dalam koordinat kutub.
1 + 2 sin 𝜃
Pemecahan.
Grafiknya berupa hiperbola (kurva hijau) dengan : 𝑒 = 2, satu focus di kutub, dan
satu direktris horisontal. Titik-titik pada grafik yang berkorespondensi dengan 𝜃 = 0,
𝜋 3𝜋 2 𝜋 3𝜋
, 𝜋, dan adalah : (0,2), , , 2, 𝜋 , dan −2, . Titik-titik balik berada
2 2 3 2 2
2 𝜋 3𝜋
di , dan −2, dengan pusat berada tepat ditengah-tengahnya. Karena r
3 2 2
1
tidak terdefinisi ketika sin 𝜃 = − , maka asimtot-asimtotnya yang melalui pusat
2
7𝜋 11𝜋
haruslah sejajar dengan garis 𝜃 = dan 𝜃 = . Grafiknya diperlihatkan pada
6 6
Gambar-5.2.20.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

3
2

6
2 2/3

-2 2

Gambar-5.2.19. Gambar-5.2.20.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
5.2.9 Latihan
01 Sketsalah kurva dalam koordinat kutub dan berikan namanya.
a) 𝜃 = 𝜋/6 b) 𝑟=5 c) 𝑟 = −6 cos 𝜃
d) 2𝑟 = cos 𝜃 e) 𝑟 = 3 1 − sin 𝜃 f) 𝑟 = 4 − 4 cos 𝜃
g) 𝑟 = −1 − cos 𝜃 h) 𝑟 = 1 − 2 cos 𝜃 i) 𝑟 = 3 + 2 sin 𝜃
j) 𝑟 = 2 + sin 𝜃 k) 𝑟 = 3 + 4 cos 𝜃 l) 𝑟 = 5 − 2 cos 𝜃
m) 𝑟 2 = −9 cos 2𝜃 n) 𝑟 2 = −16 sin 2𝜃 o) 𝑟 = 4𝜃 𝜃 ≤ 0
p) 𝑟 = cos 2𝜃 q) 𝑟 = sin 3𝜃 r) 𝑟 = 9 sin 4𝜃
02 Gambarkan sketsa kurva dalam koordinat kutub.
a) 𝑟 = 4 cos 𝜃 + 4 sin 𝜃 [Petunjuk: Ubahlah ke dalam koordinat siku-siku.]
b) 𝑟 = 𝑒 𝜃 (spiral logaritmik) c) 𝑟 = sin 𝜃/2
d) 𝑟 2 = 𝜃 (spiral parabolik)
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
Untuk Latihan-(03-08), dapatkan semua asimtot vertikal dan asimtot horisontal,
jika ada, dengan menyatakan koordinat siku-siku x dan y sebagai fungsi 𝜽,
dan kemudian sketsalah kurvanya.
03 𝑟 = 4 tan 𝜃 (kurva kappa). [Petunjuk: Tunjukkan bahwa 𝑥 → 4 atau 𝑥 → −4
dan 𝑦 → +∞ atau 𝑦 → −∞ untuk 𝜃 mendekati suatu kelipatan ganjil dari 𝜋/2]
04 𝑟 = 2 + 2 sec 𝜃 (conchoids Nicomedes). [Petunjuk: Tunjukkan bahwa 𝑥 → 2
dan 𝑦 → +∞ atau 𝑦 → −∞ untuk 𝜃 mendekati suatu kelipatan ganjil dari 𝜋/2]
05 𝑟 = 2 sin 𝜃 tan 𝜃 (cissoid). [Petunjuk: Lihat petunjuk Latihan-04.]
06 𝑟 = 1/𝜃 (𝜃 > 0) (spiral hiperbolik). [Petunjuk: Dapatkan lim+ 𝑦 untuk me-
𝜃→0
nunjukkan bahwa terdapat asimtot horisontal]
07 𝑟 = 1/ 𝜃 (𝜃 > 0) . [Petunjuk: Dapatkan lim+ 𝑦 untuk menunjukkan bahwa
𝜃→0
terdapat asimtot horisontal]
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub

08 𝑟 = 1/𝜃 2 (𝜃 > 0) . [Petunjuk: Dapatkan lim+ 𝑦 untuk menunjukkan bahwa


𝜃→0
tidak terdapat asimtot horisontal]

09 Dapatkan nilai maksimum koordinat-y dari titik-titik pada kardioida 𝑟 = 1 + cos 𝜃


untuk 𝜃 dalam selang [0,𝜋].

10 a) Tunjukkan bahwa nilai maksimum koordinat-y dari titik-titik pada kurva


𝑟 = 1/ 𝜃 untuk 𝜃 dalam selang [0, 𝜋] terjadi saat tan 𝜃 = 2𝜋.
b) Gunakan metode Newton untuk menyelesaikan persamaan dalam bagian (a)
untuk 𝜃 sekurang-kurangnya dengan ketelitian empat tempat desimal.
c) Gunakan hasil pada bagian (b) untuk menghampiri nimai maksimum dari y
untuk 0 < 𝜃 ≤ 𝜋.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
11 Tunjukkan bahwa lebar daun suatu rose berdaun empat 𝑟 = cos 2𝜃 adalah
2 6/9. [Petunjuk: Nyatakan y dalam suku-suku 𝜃 dan dapatkan nilai maksi-
𝜋
mum dari y untuk 0 ≤ 𝜃 ≤ ]
4

12 Lebar daun rose 𝑟 = cos 𝑛𝜃 adalah dua kali nilai maksimum dari y untuk 0 ≤
𝜃 ≤ 𝜋/(2𝑛). Tunjukkan bahwa nilai 𝜃 dimana y mencapai nilai maksimum
tersebut memenuhi persamaan 𝑛 tan 𝑛𝜃 tan 𝜃 = 1.

13 Dapatkan nilai minimum koordinat-x dari titik-titik pada kardioida 𝑟 = 1 + cos 𝜃


untuk 𝜃 dalam selang [0,𝜋].

14 Tunjukkan bahwa nilai minimum koordinat-x dari titik-titik pada kurva 𝑟 = 𝑎 +


𝑏 cos 𝜃, 𝑎 > 0, 𝑏 > 0 untuk 𝜃 dalam selang [0,𝜋] sama dengan −𝑎2 /(4𝑏)
jika 𝑎 < 2𝑏 dan sama dengan 𝑏 − 𝑎 jika 𝑎 ≥ 2𝑏.
5.2 Grafik dalam Koordinat Kutub
15 Dapatkan eksentrisitas 𝑒 dan sketsalah grafik kerucut berikut :
3 5 3
a) 𝑟 = b) 𝑟 = c) 𝑟 =
2 − 2 cos 𝜃 3 + 3 sin 𝜃 2 + sin 𝜃
4 4 3
d) 𝑟 = e) 𝑟 = f) 𝑟 =
3 − 2 cos 𝜃 2 + 3 cos 𝜃 3 − 4 sin 𝜃

16 Bagaimanakah hubungan geometrik antara grafik dari persamaan : 𝑟 = 𝑓(𝜃) dan


𝑟 = 𝑓(𝜃 + 𝛼) dalam koordinat kutub jika 𝛼 suatu konstanta ?

17 Buktikan bahwa rose berdaun genap dapat tergambar tepat satu kali untuk 𝜃 ber-
ubah-ubah dalam selang 0 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋 dan rose berdaun ganjil dapat terganbar
tepat sekali untuk 𝜃 berubah-ubah dalam selang 0 ≤ 𝜃𝜋.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
5.3.1 Masalah Luas Dalam Koordinat Kutub
Masalah Luas
Dapatkan luas daerah R yang dibatasi oleh kurva 𝑟 = 𝑓 𝜃 , garis 𝜃 = 𝛼 dan garis
𝜃 = 𝛽 dalam koordinat kutub dimana 0 ≤ 𝛽 − 𝛼 ≤ 2𝜋 dan 𝑓(𝜃) adalah kontinu
dan tak negatif untuk 𝛼 ≤ 𝜃 ≤ 𝛽, Gambar-5.3.1.

Dalam koordinat siku-siku, masalah luas yang telah dibahas dalam Matematika-
1 dapat diselesaikan dengan membagi daerah kedalam pias-pias. Dalam bagian ini,
daerah R akan dibagi dalam “n irisan-irisan “ dengan membangun garis-garis radial :
𝜃 = 𝜃1 , 𝜃 = 𝜃2 , … , 𝜃 = 𝜃𝑛−1
sedemikian hingga
𝛼 < 𝜃1 < 𝜃2 < ⋯ < 𝜃𝑛−1 < 𝛽.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

r = f(Θ)
R

Θ=β

Θ=α

Gambar-5.3.1.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar-5.3.2, garis-garis tersebut membagi daerah


R menjadi n irisan subdaerah dengan luas 𝐴1 , 𝐴2 , … , 𝐴𝑛 dan sudut-sudut pusat
∆𝜃1 , ∆𝜃2 , … , ∆𝜃𝑛 . Luas seluruh daerah dapat ditulis sebagai
𝑛

𝑅 = 𝐴1 + 𝐴2 + ⋯ + 𝐴𝑛 = 𝐴𝑘 (5.31)
𝑘=1

Selanjutnya, perhatikan luasan-luasan 𝐴1 , 𝐴2 , … , 𝐴𝑛 . Jika ∆𝜃𝑘 cukup kecil,


daerah 𝐴𝑘 dapat dihampiri dengan luasan suatu sektor (lingkaran) dengan sudut pu-
sat ∆𝜃𝑘 dan jari-jari 𝑓 𝜃𝑘∗ , dimana 𝜃𝑘∗ adalah sudut sembarang yang terletak dalam
subdaerah ke-k (Gambar-5.3.3). Sektor ini didekati dengan luas segitiga, diperoleh
1 1
𝐴𝑘 ≈ x Alas x Tinggi = . 𝑓 𝜃𝑘∗ ∆𝜃𝑘 . 𝑓 𝜃𝑘∗
2 2
Jadi, dari (5.31) dan rumus luasan untuk suatu sektor diperoleh
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
𝑛 𝑛
luas segitiga 1
𝑅= 𝐴𝑘 ≈ 𝑓 𝜃𝑘∗ 2 ∆𝜃
𝑘 5.32
2
𝑘=1 𝑘=1

Jika maks ∆𝜃𝑘 → 0 (atau 𝑛 → +∞) maka hampiran menggunakan sektor-sektor


tersebut akan menjadi semakin baik untuk subdaerah itu dan (5.32) nilainya akan men
dekati nilai sebenarnya dari luasan, R, yaitu :
𝒏
𝟏
𝑹= 𝐥𝐢𝐦 𝒇 𝜽∗𝒌 𝟐 ∆𝜽
𝒌
𝐦𝐚𝐤𝐬 ∆𝜽𝒌 →𝟎 𝟐
𝒌=𝟏
𝜷 𝜷
𝟏 𝟐
𝟏
= 𝒇 𝜽 𝒅𝜽 = 𝒓𝟐 𝒅𝜽
𝟐 𝟐
𝜽=𝜶 𝜽=𝜶
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Θ = Θ2 Θ = Θk-1
𝑓 𝜃𝑘∗ , 𝜃𝑘∗
Θ = Θ1
Θ = Θn-1 r = f(Θ)
Θ=β Θ=α Θ = Θk
A2
An
A3 A1
∆Θk
∆Θ2
∆Θn ∆Θ3 ∆Θ1

𝜃𝑘∗

Gambar-5.3.2. Gambar-5.3.3.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Teorema-5.3.1. Luas dalam Koordinat Kutub


Jika 𝑓 𝜃 kontinu dan tak negatif untuk 𝛼 ≤ 𝜃 ≤ 𝛽 dan jika 0 ≤ 𝛽 − 𝛼 ≤ 2𝜋,
maka luas daerah R yang dibatasi oleh kurva kutub 𝑟 = 𝑓 𝜃 , garis 𝜃 = 𝛼, dan
garis 𝜃 = 𝛽 adalah
𝜷 𝜷
𝟏 𝟐 𝒅𝜽
𝟏
𝑹= 𝒇 𝜽 = 𝒓𝟐 𝒅𝜽 (5.33)
𝟐 𝟐
𝜽=𝜶 𝜶
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Bagian yang paling sulit dari penerapan (5.33) adalah menentukan batas-batas
integrasi. Hal ini dapat dilakukan sebagai berikut :

Langkah-1. Sketsalah daerah R yang luasnya akan ditentukan.

Langkah-2. Gambar sebarang garis radial dari titik asal ke kurva batas 𝑟 = 𝑓(𝜃).

Langkah-3. Pada selang nilai yang manakah 𝜃 harus bergerak agar supaya garis
radial menyapu seluruh daerah R ?

Langkah-4. Jawaban Anda dalam Langkah-3 akan menentukan batas bawah dan
batas atas integrasi (dalam hal ini, nilai 𝜃 terkecil merupakan batas
bawah integrasi dan nilai 𝜃 terbesar adalah batas atas integrasi).
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.3.1. Dapatkan luas daerah di kuadran I yang merupakan bagian dari suatu
kardioida 𝑟 = 1 − cos 𝜃.
Pemecahan.
Dari Gambar-5.3.4, dapat dilihat bahwa garis radial menyapu daerah diantara 𝜃 = 0
𝜋 𝜋
dan 𝜃 = . Jadi batas bawah integrasi 𝛼 = 0 dan batas atas integrasi 𝛽 = . Jadi,
2 2
𝛽 𝜋/2 𝜋/2
1 1 1
𝑅= 𝑟 2 𝑑𝜃 = 1 − cos 𝜃 2 𝑑𝜃 = 1 − 2cos 𝜃 + cos 2 𝜃 𝑑𝜃
2 2 2
𝜃=𝛼 0 0
𝜋/2 𝜋/2
1 1 + cos 2𝜃 1 3 1
= 1 − 2cos 𝜃 + 𝑑𝜃 = − 2cos 𝜃 + cos 2𝜃 𝑑𝜃
2 2 2 2 2
0 0
𝜋/2
1 3 1 3
= 𝜃 − 2 sin 𝜃 + sin 2𝜃 = 𝜋−1 (𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠).
2 2 4 0 8
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

r = 1 - cos θ

Gambar-5.3.4.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Contoh-5.3.2. Dapatkan luas seluruh daerah di dalam kardioida pada Contoh-5.3.1.


Pemecahan.
Agar garis radial menyapu seluruh luas kardioida, 𝜃 harus bergerak dari 0 sampai 2𝜋.
Jadi, dari (5.33) dengan 𝛼 = 0 dan 𝛽 = 2𝜋, diperoleh
𝛽 2𝜋 2𝜋
1 1 1
𝑅= 𝑟 2 𝑑𝜃 = 1 − cos 𝜃 2 𝑑𝜃 = 1 − 2cos 𝜃 + cos 2 𝜃 𝑑𝜃
2 2 2
𝜃=𝛼 0 0
2𝜋
1 1 + cos 2𝜃
= 1 − 2cos 𝜃 + 𝑑𝜃
2 2
0
2𝜋
1 3 1 1 3 3
= 𝜃 − 2 sin 𝜃 + sin 2𝜃 = 2𝜋 − 0 + 0 = 𝜋.
2 2 4 0 2 2 2
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Pemecahan Alternatif.
Karena kurva simetrik terhadap sumbu-x, maka
𝛽 2𝜋 𝜋
1 1 1
𝑅= 𝑟 2 𝑑𝜃 = 1 − cos 𝜃 2 𝑑𝜃 =2. 1 − 2cos 𝜃 + cos 2 𝜃 𝑑𝜃
2 2 2
𝜃=𝛼 0 0
𝜋
1 + cos 2𝜃
= 1 − 2cos 𝜃 + 𝑑𝜃
2
0
𝜋
3 1 3 3
= 𝜃 − 2 sin 𝜃 + sin 2𝜃 = 𝜋−0+0 = 𝜋.
2 4 0 2 2
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Contoh-5.3.3. Diberikan persamaan kurva 𝑦 = 𝑥 2 , 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, dan titik P(1,1).


(a) Nyatakan persamaan kurva itu dalam bentuk kutub; (b) Gambarkan grafik dari
persamaan tersebut; (c) Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva dan garis OP.
Pemecahan.
a) Transformasi koordinat kartesis ke koordinat kutub : 𝑥 = 𝑟 cos 𝜃 ; 𝑦 = 𝑟 sin 𝜃.
Dari 𝑦 = 𝑥 2 , diperoleh 𝑟 sin 𝜃 = 𝑟 cos 𝜃 2 = 𝑟 2 cos 2 𝜃
sin 𝜃
⇔ 𝑟=
cos2 𝜃
sin 𝜃
⇔ = 𝑟 cos 𝜃 ⇔ tan 𝜃 = 𝑟 cos 𝜃
cos 𝜃

Dari 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, diperoleh 0 ≤ 𝑟 cos 𝜃 ≤ 1 ⇔ 0 ≤ tan 𝜃 ≤ 1


⇔ 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋/4
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
b) Grafik persamaan kurva kutub diperlihatkan sebagai kurva berwarna hijau pada
Gambar-5.3.5.

Θ = π/4
𝒚 = 𝒙𝟐

𝝅
P(1,1)=P( 𝟐, )
𝟒
R
𝐬𝐢𝐧 𝜽 𝝅
𝒓= , 𝟎 ≤ 𝜽 ≤
𝐜𝐨𝐬 𝟐 𝜽 𝟒

X
0 1

Gambar-5.3.5.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

c) Luas daerah, R, dihitung dengan (5.33) dengan 𝛼 = 0 dan 𝛽 = 𝜋/4 sebagai berikut
𝛽 𝜋/4 2 𝜋/4
1 2
1 sin 𝜃 1 sin2 𝜃
𝑅= 𝑟 𝑑𝜃 = 𝑑𝜃 = 𝑑𝜃
2 2 cos2 𝜃 2 4
cos 𝜃
𝜃=𝛼 0 0
𝜋/4 𝜋/4
2
1 sin 𝜃 1 1
= 2
. 2
𝑑𝜃 = tan2 𝜃 . sec 2 𝜃 𝑑𝜃
2 cos 𝜃 cos 𝜃 2
0 0
1
𝑢=tan 𝜃 1
1 1 1 3
= 𝑢2 𝑑𝑢 = 𝑢
2 2 3 0
𝑢=0
1 3 1
1 1
= 𝑢 0 = (1)3 − 0 = (𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠) .
6 6 6
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
6
Contoh-5.3.4. Diberikan persamaan kurva dalam bentuk kutub 𝑟 = .
1 + cos 𝜃
(a) Nyatakan persamaan kurva dalam sistem koordinat kartesis;
(b) Gambarkan grafik dari persamaan tersebut;
(c) Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva tersebut yang berada di kuadran I.
Pemecahan.
6 6 6 6𝑟 6
𝑎) 𝑟 = = 𝑥 =𝑟 + 𝑥= ⇔ 1=
1 + cos 𝜃 1 + 𝑟 + 𝑥 𝑟 + 𝑥
𝑟 𝑟
⇔ 𝑟+𝑥 =6 ⇔ 𝑟 =6−𝑥
⇔ 𝑟= 𝑥2 + 𝑦2 = 6 − 𝑥 ⇔ 𝑥2 + 𝑦2 = 6 − 𝑥 2

⇔ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 36 − 12𝑥 + 𝑥 2 ⇔ 𝑦 2 = 36 − 12𝑥
1 2 1 2
⇔ 𝑦2 = −12 𝑥 − 3 ⇔ 𝑥−3= − 𝑦 .⇔ 𝑥 =3 − 𝑦
12 12
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
b) Grafik persamaan kurva diperlihatkan kurva berwarna hijau pada Gambar-5.3.6.
Y

6
1 2
𝑅 𝑥−3=− 𝑦
12

X
O 3

-6

Gambar-5.3.6.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

c) Karena pengintegralan dalam koordinat kutub adalah rumit, maka akan lebih
mudah apabila dilakukan perhitungan dalam koordinat kartesis.
Pengintegralan terhadap x, maka luas daerah, R, dihitung sebagai berikut :
𝑏 3 0
1 𝑢=36−12𝑥 1 1
𝑅= 𝑦 𝑑𝑥 = 36 − 12𝑥 2 𝑑𝑥 = 𝑢2 (− 𝑑𝑢)
12
𝑥=𝑎 𝑥=0 𝑢=36
36
36
1 1 1 2 3
= 𝑢2 𝑑𝑢 = 𝑢2
12 12 3 0
𝑢=0

1 3 36 1 3
= 𝑢2 0 = (36)2 − 0
18 18
1
= (6)3 = 12 (𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠) .
18
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Pengintegralan terhadap y, maka luas daerah, R, dihitung sebagai berikut :


𝑑 6
6
1 2 1 3
𝑅= 𝑥 𝑑𝑦 = 3 − 𝑦 𝑑𝑦 = 3𝑦 − 𝑦
12 36 0
𝑦=𝑐 𝑦=0

1 3
= 18 − 6 − 0 = 18 − 6
36

= 12 (𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠) .
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

5.3.2 Menggunakan Simetri


Perlu diingat bahwa (5.33) memerlukan 𝑟 = 𝑓 𝜃 yang tak negatif. Sebagai contoh,
misalkan ingin dihitung luas daerah yang dibatasi oleh rose 𝑟 = sin 2𝜃 yang ditunjuk
kan dalam Gambar-5.20.

Meskipun daerah ini disapu habis oleh garis-garis radial untuk 𝜃 yang bergerak dari
0 sampai 2𝜋, nilai 𝑟 = sin 2𝜃 adalah negatif pada bagian dalam selang ini (jika
𝜋/2 < 𝜃 < 𝜋 atau 3𝜋/2 < 𝜃 < 2𝜋). Jadi (5.33) tidak dapat diterapkan pada seluruh
selang 0 ≤ 𝜃 ≤ 2𝜋.

Berikut ini adalah contoh yang menunjukkan bagaimana menghindari kesulitan ini
dengan cara menghitung suatu bagian dari luasan dan dengan menggunakan simetri.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.3.5. Dapatkan luas daerah yang dibatasi oleh kurva rose 𝑟 = sin 2𝜃.
Pemecahan.
Daun yang berada di kuadran pertama disapu bersih untuk 𝜃 bergerak pada selang
𝜋
0 ≤ 𝜃 ≤ (Gambar-5.3.7), dan untuk nilai 𝜃 tersebut, nilai 𝑟 = sin 2𝜃 adalah tak
2
negatif, sehingga (5.33) dapat digunakan untuk mendapatkan luas daun ini.
Dengan menggunakan sifat simetri, luasan yang ditutupi satu daun adalah seperempat
dari luas daerah secara keseluruhan, R, sehingga
𝛽=𝜋/2 𝜋/2 𝜋/2
1
𝑅=4 𝑟 2 𝑑𝜃 = 2 sin 2𝜃 2 𝑑𝜃 =2 sin2 2𝜃 𝑑𝜃
2
𝛼=0 0 0
𝜋/2
𝜋/2
1 − cos 4𝜃 1 𝜋
=2 𝑑𝜃 = 𝜃 − sin 4𝜃 = .
2 4 0 2
0
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

𝑟 = sin 2𝜃
Gambar-5.3.7.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.3.6. Dapatkan luas daerah yang dibatasi oleh kurva rose 𝑟 = cos 3𝜃.
Pemecahan.
Daun yang berada di kuadran pertama disapu bersih untuk 𝜃 bergerak pada selang
𝜋
0 ≤ 𝜃 ≤ (Gambar-5.3.8), dan untuk nilai 𝜃 tersebut, nilai 𝑟 = cos 3𝜃 adalah tak
6
negatif, sehingga (5.33) dapat digunakan untuk mendapatkan luas daun ini.
Dengan menggunakan sifat simetri, maka luasan yang ditutupi setengah daun adalah
seperenam dari luas daerah secara keseluruhan, R, sehingga
𝛽=𝜋/6 𝜋/6 𝜋/6
1
𝑅=6 𝑟 2 𝑑𝜃 = 3 cos 3𝜃 2 𝑑𝜃 =3 cos2 3𝜃 𝑑𝜃
2
𝛼=0 0 0
𝜋/6
𝜋/6
1 + cos 6𝜃 3 1 𝜋
=3 𝑑𝜃 = 𝜃 + sin 6𝜃 = .
2 2 6 0 4
0
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

𝜋
6

𝑟 = cos 3𝜃
Gambar-5.3.8.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
Contoh-5.3.7. Dapatkan luas daerah yang berada didalam rose 𝑟 = 2𝐴 cos 2𝜃 dan
diluar lingkaran 𝑟 = 𝐴 2, A bilangan real positif .(sketsa grafik daerah tersebut).
Pemecahan.
Grafik daerah yang akan dihitung diperlihatkan pada Gambar-5.3.9.
1
Dari 𝑟 = 2𝐴 cos 2𝜃 dan 𝑟 = 𝐴 2 diperoleh 𝐴 2 = 2𝐴 cos 2𝜃 atau cos 2𝜃 = 2
2
𝜋 𝜋
2𝜃 = + 2𝑘𝜋 ⇔ 𝜃 = + 𝑘𝜋.
4 8

Dengan sifat simetri, luas daerah yang dicari = 8 x luas daerah-1 dikuadran I
𝜋
yang disapu oleh sinar 𝜃 = 0 𝑠/𝑑 . Jadi, luasnya dihitung sebagai berikut :
8

𝜋
𝛽= 8
1 2 2
𝑅=8 𝑟𝑟𝑜𝑠𝑒 − 𝑟𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝜃
2
𝛼=0
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

3 2

4 1

5 8

6 7

Gambar-5.3.9.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
𝜋
𝛽= 8
1 2 2
𝑅=8 𝑟𝑟𝑜𝑠𝑒 − 𝑟𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑑𝜃
2
𝛼=0
𝜋/8 𝜋/8
2
2
=4 2𝐴 cos 2𝜃 − 𝐴 2 𝑑𝜃 = 4 4𝐴2 cos2 2𝜃 − 2𝐴2 𝑑𝜃
0 0
𝜋/8 𝜋/8
1 + cos 4𝜃
= 8𝐴2 2cos2 2𝜃 − 1 𝑑𝜃 = 8𝐴2 2. − 1 𝑑𝜃
2
0 0
𝜋/8 𝜋/8

= 8𝐴2 1 + cos 4𝜃 − 1 𝑑𝜃 = 8𝐴2 cos 4𝜃 𝑑𝜃


0 0
𝜋/8 𝜋
= 2𝐴2 sin 4𝜃 0 = 2𝐴2 sin − sin 0
2
2 2
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

5.3.3 Pemakaian Sudut Negatif


Dalam penurunan (5.33) telah diasumsikan bahwa 𝛼 < 𝛽. Terkadang akan lebih baik
dengan menggunakan sudut negatif untuk satu atau kedua batas integrasi. Contoh
berikut mengilustrasikan hai ini.

Contoh-5.3.8. Dapatkan luas daerah yang berada dalam kardioida 𝑟 = 4 + 4 cos 𝜃


dan diluar lingkaran 𝑟 = 6.
Pemecahan.
Untuk membuat sketsa daerah tersebut, perlu diketahui perpotongan kardioida dan
lingkaran. Untuk mendapatkan titik-titik perpotongan tersebut, kita eliminasi r lewat
kedua persamaan tersebut, dan kita peroleh
4 + 4 cos 𝜃 = 6
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

Dari sini diperoleh


1 𝜋 𝜋
cos 𝜃 = ⇒ 𝜃=𝛽= atau 𝜃=𝛼=−
2 3 3
Daerah ini disketsa dalam Gambar-5.3.10. Luas yang dicari dapat diperoleh dengan
mengurangkan luasan daerah berarsir dalam bagian (b) dan (c) dari Gambar-5.3.10.
Jadi,
𝛽 𝛽
1 2
1 2
𝑅= 𝑟𝐿𝑢𝑎𝑟 𝑑𝜃 − 𝑟𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝜃
2 2
𝛼 𝛼
𝜋
𝜋/3 3 𝜋/3
1 2 𝑑𝜃
1 1
= 4 + 4 cos 𝜃 − 62 𝑑𝜃 = 4 + 4 cos 𝜃 2 − 36 𝑑𝜃
2 2 2
−𝜋/3 𝜋 −𝜋/3
−3
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
𝜋/3 𝜋/3
1
𝑅 = 32 cos 𝜃 + 16 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 − 20 𝑑𝜃 = 16 cos 𝜃 + 8 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 − 10 𝑑𝜃
2
−𝜋/3 −𝜋/3
𝜋/3 𝜋/3

= 16 cos 𝜃 + 4 + 4 cos 2𝜃 − 10 𝑑𝜃 = 16 cos 𝜃 + 4 cos 2𝜃 − 6 𝑑𝜃


−𝜋/3 −𝜋/3
𝜋/3
= 16 sin 𝜃 + 2 sin 2𝜃 − 6𝜃 −𝜋/3

1 1 1 1 𝜋 𝜋
= 16 3+ 3 +2 3+ 3 −6 +
2 2 2 2 3 3

= 18 3 − 4𝜋 (𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑎𝑠).
5.3 Luas Derah dalam Koordinat Kutub

θ = π/3 θ = π/3 θ = π/3


r=6 r=6 r=6

r = 4 + 4 cos θ r = 4 + 4 cos θ r = 4 + 4 cos θ


θ = -π/3 θ = -π/3 θ = -π/3

(a) (b) (c)

Gambar-5.3.10.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
Peringatan
Dalam contoh terakhir ditentukan perpotongan antara kurva, yaitu : 𝑟 = 4 + 4 cos 𝜃
dan r = 6 dengan mengeliminasi r dari kedua persamaan dan menyelesaikannya
untuk 𝜃 . Proses seperti ini memungkinkan terjadinya hilangnya titik persekutuan dua
kurva. Sebagai contoh, pada kardioida berikut :

𝑟 = 1 − cos 𝜃 dan 𝑟 = 1 + cos 𝜃 (5.34)


𝜋
Pada kenyataannya mempunyai tiga titik persekutuan, yaitu : titik asal, titik 1, ,
2
3𝜋
dan titik 1, , Gambar-5.3.11. Di sini, dengan mengeliminasi r dari kedua per-
2
samaan dalam (5.34) menghasilkan

1 − cos 𝜃 = 1 + cos 𝜃 ⇔ cos 𝜃 = 0


5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

sehingga
𝜋
𝜃 = + 𝑘𝜋, 𝑘 = 0, ±1, ±2, …
2
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam (5.34) menghasilkan r = 1,
𝜋
sehingga hanya diperoleh dua titik persekutuan yang berbeda, yaitu : titik 1, ,
2
sedangkan titik asal tampak hilang jejaknya.
Apabila menghitung titik persekutuan dalam koordinat kutub; akan lebih baik
jika dibuat sketsa kurvanya juga untuk membantu menentukan berapa banyaknya titik
persekutuan yang seharusnya ada.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

r = 1 - cos θ r = 1 + cos θ

(1,π/2)

(1,3π/2)

Gambar-5.3.11.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

5.3.4 Latihan
01 Daerah di kuadran pertama yang dibatasi oleh loop pertama dari spiral 𝑟 = 𝜃
𝜃 > 0 dan garis-garis 𝜃 = 𝜋/6 dan 𝜃 = 𝜋/3.
02 Daerah di kuadran pertama yang berada di dalam kardioida 𝑟 = 1 + sin 𝜃 .
03 Daerah yang dibatasi oleh kardioida 𝑟 = 2 + 2 cos 𝜃.
04 Daerah diluar kardioida 𝑟 = 2 − 2 cos 𝜃 dan di dalam lingkaran 𝑟 = 4.
05 Daerah di dalam lingkaran 𝑟 = 5 sin 𝜃 dan diluar limacon 𝑟 = 2 + sin 𝜃 .
06 Daerah yang dibatasi oleh loop dalam dari limacon 𝑟 = 1 + 2 cos 𝜃 .
07 Daerah di dalam kardioida 𝑟 = 2 + 2 cos 𝜃 dan diluar lingkaran 𝑟 = 3 .
08 Daerah didalam lingkaran 𝑟 = 2𝑎 sin 𝜃
09 Daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑟 2 = sin 2𝜃.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
10 Daerah irisan dua lingkaran 𝑟 = 4 cos 𝜃 dan 𝑟 = 4 sin 𝜃 .
11 Daerah yang dibatasi oleh rose 𝑟 = 4 cos 3𝜃 .
12 Daerah didalam rose 𝑟 = 2𝑎 cos 2𝜃 dan diluar lingkaran 𝑟 = 𝑎 2 .
13 Daerah irisan dari lingkaran 𝑟 = 3 cos 𝜃 dan kardioida 𝑟 = 1 + cos 𝜃.
1
14 Daerah diantara loop-loop limacon 𝑟 = + cos 𝜃.
2

15 Daerah didalam lingkaran 𝑟 = 10 dan dikanan garis 𝑟 cos 𝜃 = 6.


16 Daerah didalam kardioida 𝑟 = 𝑎 1 + sin 𝜃 dan diluar lingkaran 𝑟 = 𝑎 sin 𝜃.
2 1
17 Daerah yang dibatasi oleh 𝑟 = 𝑎 sec 𝜃 dangaris lurus yang mempunyai sudut
2
kutub 𝜃 = 0 dan 𝜃 = 𝜋/2.
18 Daerah didalam kardioida 𝑟 = 2 + 2 cos 𝜃 dan disebelah kanan garis
𝑟 cos 𝜃 = 3/2
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

19 Daerah yang tersapu habis oleh garis radial dari titik asal ke kurva 𝑟 = 3𝑒 −2𝜃
untuk 𝜃 yang bergerak dalam selang 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋.

20 Daerah yang tersapu habis oleh garis radial dari titik asal ke kurva 𝑟 = 2/𝜃
untuk 𝜃 yang bergerak dalam selang 1 ≤ 𝜃 ≤ 3.

21 Daerah yang tersapu habis oleh garis radial dari titik asal ke kurva 𝑟 = 1/ 𝜃
untuk 𝜃 yang bergerak dalam selang 1/9 ≤ 𝜃 ≤ 4.

22 a) Dapatkan kesalahannya. Luas daerah didalam lemniscate 𝑟 2 = 𝑎2 cos 2𝜃


(Gambar-5.3.12) adalah
2𝜋 2𝜋
1 2
1 2
1 2 2𝜋
𝐴= 𝑟 𝑑𝜃 = 𝑎 cos 2𝜃 𝑑𝜃 = 𝑎 sin 2𝜃 0 = 0.
2 2 4
0 0

b) Dapatkan luas yang benar.


5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

y y

𝑥 3 − 𝑥𝑦 + 𝑦 3 = 0
𝑟 2 = 𝑎2 cos 2𝜃

x x

𝑥 + 𝑦 + 1/3 = 0
Asimtot

Gambar-5.3.12. Gambar-5.3.13.
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub
23 Dapatkan luas daerah didalam lemniscate 𝑟 2 = 4 cos 2𝜃 dan diluar lingkaran
𝑟 = 2.

24 Satu garis radial digambar dari titik asal ke spiral 𝑟 = 𝑎𝜃 𝑎 > 0 dan 𝜃 ≥ 0 .
dapatkan luas daerah yang tersapu bersih selama putaran yang kedua dari garis
radial tadi yang tidak tersapu selama putaran pertama.

25 Grafik dari 𝑥 3 − 𝑥𝑦 + 𝑦 3 = 0 dinamakan lolium Descartes, yang ditunjukkan


dalam Gambar-5.3.13.
a) Tunjukkan bahwa dalam koordinat kutub persamaannya adalah
sin 𝜃 cos 𝜃
𝑟=
cos 3 𝜃 + sin3 𝜃
b) Dapatkan luas daerah yang dibatasi oleh loop.
[Petunjuk: Tunjukkan bahwa 𝑟 = sec 𝜃 tan 𝜃 1 + tan3 𝜃 ]
5.3 Luas Daerah dalam Koordinat Kutub

26 Tunjukkan bahwa jika 𝑓 𝜃 kontinu dan tak negatif untuk 𝛼 ≤ 𝜃 ≤ 𝛽 dan


0 ≤ 𝛽 − 𝛼 ≤ 2𝜋, maka luas darerah yang dibatasi oleh 𝑟 = 2𝑓 𝜃 dan garis-
garis 𝜃 = 𝛼 dan 𝜃 = 𝛽 adalah empat kali luas daerah yang dibatasi oleh
𝑟 = 𝑓 𝜃 dan garis-garis 𝜃 = 𝛼 dan 𝜃 = 𝛽.
Daftar Pustaka

Anton, H., CALCULUS, A New Horizon, 6th Edition, John Wiley & Sons, Inc., New
York, 1999.

Kreyszig, E., Advanced Engineering Mathematics, 6th Edition, John Wiley & Sons,
Inc., Singapore, 1988.

Purcell, J.E. Rigdon, S.E. Varberg, D., CALCULUS, 8th Edition, Prentice-Hall,
New Jersey, 2000.

Anda mungkin juga menyukai