[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 5
Bidang Singgung
• Definisi: Misalkan suatu permukaan S mempunyai
persamaan F(x,y,z) = k. Maka bidang singgung dari S pada
titik Po(a,b,c) adalah sebuah bidang yang melalui Po dan
tegak lurus pada
f (a, b, c)
Teorema:
Untuk permukaan F(x, y, z) = k, persamaan bidang
singgung di titik (a, b, c) adalah :
Fx(a,b,c) (x–a) + Fy(a,b,c) (y–b) + Fz(a,b,c) (z–c) = 0
Jika permukaan z = f(x, y) maka persamaan bidang
singgung di (a, b, f(a, b)) adalah :
z – f(a,b) = fx(a,b) (x – a) + fy(a,b) (y – b)
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 6
Contoh
1. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal
permukaan x2 + y2 + 2z2 = 23 di titik (1, 2, 3)
Jawab: Misalkan F(x,y,z) = x2 + y2 + 2z2
f (x, y, z) = 2x ˆ i + 2y ˆj + 4z kˆ
f (1, 2, 3) = 2 ˆ
i + 4ˆ j + 12 kˆ
Jadi persamaan bidang singgung di (1, 2, 3) adalah
2(x – 1) + 4(y – 2) + 12 (z – 3) = 0
2x + 4y + 12 z = 46
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 7
Contoh (Lanjutan)
Jadi persamaan parameter garis normal adalah
x = 1+2t, y = 2 + 4t , z = 3 + 12 t
Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal
x −1 y −2 z −3
= =
2 4 12
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 8
Contoh
2. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal
permukaan z = f(x,y)=x2+2xy-3xy2 +2 di titik (1, 2, -5)
Jawab:
f x ( x, y ) = 2 x + 2y − 3y 2 f x (1,2) = 2 + 4 − 12 = −6
6x + 10y + z = 21
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 9
Contoh
Jadi persamaan parameter garis normal adalah
x = 1+6t, y = 2 + 10t , z = –5 + t
Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal
x −1 y −2 z +5
= =
−6 − 10 −1
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 10
Maksimum dan Minimum Fungsi Dua Peubah
• Definisi
Misalkan (x0,y0) Df, maka
• f(x0,y0) adalah nilai maksimum global dari f pada Df, jika
f(x0,y0) f(x,y), (x,y) Df
• f(x0,y0) adalah nilai minimum global dari f pada Df, jika f(x0,y0)
f(x,y), (x,y) Df
• f(x0,y0) adalah nilai ekstrim global dari f pada Df, jika ia
merupakan nilai maksimum global atau nilai minimum global.
Definisi yang sama berlaku dengan kata global diganti
dengan lokal, pada (i) dan (ii), kita hanya memerlukan
bahwa pertidaksamaan berlaku pada N S, dengan N
suatu daerah di sekitar (x0, y0).
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 11
Di mana nilai ekstrim muncul?
• Titik di mana kemungkinan terjadinya nilai ekstrim
disebut titik kritis
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 12
Uji Nilai Ekstrim
• Untuk menguji apakah di titik kritis terjadi nilai
ekstrim, kita gunakan uji turunan parsial kedua, yaitu:
Misalkan f(x,y) mempunyai fturunan
( x 0 , y 0 ) = 0parsial kedua
yang
dan
kontinu di sekitar (x0,y0),
D = D( x 0 , y 0 ) = f xx ( x 0 , y 0 ) . f yy ( x 0 , y 0 ) − (f xy ( x 0 , y 0 ) )
2
maka
1. f(x0,y0) nilai maksimum lokal jika D>0 dan f xx ( x 0 , y 0 ) 0
2. f(x0,y0) nilai minimum lokal jika D>0 dan f xx ( x 0 , y 0 ) 0
3. Jika D<0, f(x0,y0) bukan suatu nilai ekstrim
((x0,y0) merupakan titik pelana)
4. Jika D=0, tidak dapat ditarik kesimpulan
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 13
Contoh
1. Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya, dari
f(x,y) = 2x4–x2+3y2
Jawab
fx(x,y) = 8x3 – 2x fy(x,y) = 6y
fxx(x,y) = 24x2 – 2 fyy(x,y) = 6
fxy(x,y) = 0
Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan
persamaan fx(x,y) = 0 dan fy(x,y)=0, yaitu
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 15