Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI DUA PEUBAH

Turunan berarah, Bidang singgung, nilai ekstrim


fungsi bag 1
Turunan Berarah
Andaikan f dapat didiferensialkan di (a, b), maka turunan
berarah di (a, b) pada arah vektor satuan u = u1î + u 2 ĵ
adalah hasilkali titik antara vektor gradien dengan vektor
satuan tersebut. Dengan demikian dapat ditulis :
Du f (p) = f (p) • u atau D u f(a, b) = fx (a, b)u1 + fy (a, b)u2
Perhatikan bahwa
    
Du f ( p) = f ( p) • u = f ( p) u cos = f ( p) cos
Sehingga, Turunan berarah akan
 bernilai maksimum (=0)jika
 f (p)
u= 
f (p) 
 f (p)
Sebaliknya akan minimum jika u = − 
f (p)
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 2
Contoh
1.Tentukan turunan berarah dari f(x,y) = 4x3y pada titik

P(2,1) dalam arah vektor a = 4ˆ
i + 3ˆ
j
Jawab:
Du f (2,1) = fx (2,1) u1 + fy (2,1) u2
Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a

 a 4ˆ
i + 3ˆ
j 4ˆ 3 ˆ
u=  = = i + j
a 5 5 5
fx (x,y)= 12 x2 y  fx (2, 1)= 12.22.1 =48
fy (x,y)= 4 x3  fy (2, 1)= 4.23 =32
Sehingga Du f (2,1) = fx (2,1) u1 + fy (2,1) u2
=48 . (4/5) + 32 . (3/5)
= 288/5
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 3
Contoh
2. Tentukan turunan berarah dari f(x,y,z)
 = xy sinz pada
a =ˆ
i +2ˆj + 2kˆ
titik P(1,2, /2) dalam arah vektor
Jawab:
   
Du f (1, 2, ) = f x (1, 2, ) u1 + fy (1, 2, ) u2 + f z (1, 2, ) u3
2 2 2 2
Vektor u diperoleh dengan menormalkan vektor a

 a ˆ
i + 2ˆ ˆ 1
j + 2k 2ˆ 2ˆ
u=  = ˆ
= i + j+ k
a 9 3 3 3
fx (x,y,z)= y sinz  fx (1,2,/2)= 2 sin(/2) =2
fy (x,y,z)= x sinz  fx (1,2, /2)= 1.sin(/2) =1
fz (x,y,z)= xy cosz  fz (1,2, /2)= 1.2 cos(/2) =0
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 4
Contoh (Lanjutan)
Sehingga
   
Du f (1, 2, ) = f x (1, 2, ) u1 + fy (1, 2, ) u2 + f z (1, 2, ) u3
2 2 2 2
=2 . (1/3) + 1 . (2/3) + 0 . (2/3)
= 4/3

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 5
Bidang Singgung
• Definisi: Misalkan suatu permukaan S mempunyai
persamaan F(x,y,z) = k. Maka bidang singgung dari S pada
titik Po(a,b,c) adalah sebuah bidang yang melalui Po dan
tegak lurus pada 
f (a, b, c)

Teorema:
Untuk permukaan F(x, y, z) = k, persamaan bidang
singgung di titik (a, b, c) adalah :
Fx(a,b,c) (x–a) + Fy(a,b,c) (y–b) + Fz(a,b,c) (z–c) = 0
Jika permukaan z = f(x, y) maka persamaan bidang
singgung di (a, b, f(a, b)) adalah :
z – f(a,b) = fx(a,b) (x – a) + fy(a,b) (y – b)
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 6
Contoh
1. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal
permukaan x2 + y2 + 2z2 = 23 di titik (1, 2, 3)
Jawab: Misalkan F(x,y,z) = x2 + y2 + 2z2

f (x, y, z) = 2x ˆ i + 2y ˆj + 4z kˆ

f (1, 2, 3) = 2 ˆ
i + 4ˆ j + 12 kˆ
Jadi persamaan bidang singgung di (1, 2, 3) adalah
2(x – 1) + 4(y – 2) + 12 (z – 3) = 0

2x + 4y + 12 z = 46

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 7
Contoh (Lanjutan)
Jadi persamaan parameter garis normal adalah

x = 1+2t, y = 2 + 4t , z = 3 + 12 t
Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal
x −1 y −2 z −3
= =
2 4 12

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 8
Contoh
2. Tentukan persamaan bidang singgung dan garis normal
permukaan z = f(x,y)=x2+2xy-3xy2 +2 di titik (1, 2, -5)
Jawab:
f x ( x, y ) = 2 x + 2y − 3y 2  f x (1,2) = 2 + 4 − 12 = −6

fy (x, y) = 2x − 6xy  fy (1,2) = 2 − 12 = −10


Jadi persamaan bidang singgung di (1, 2, 3) adalah
(z + 5) = –6(x – 1) –10(y – 2)

6x + 10y + z = 21

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 9
Contoh
Jadi persamaan parameter garis normal adalah
x = 1+6t, y = 2 + 10t , z = –5 + t
Atau bisa ditulis persamaan simetri garis normal
x −1 y −2 z +5
= =
−6 − 10 −1

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 10
Maksimum dan Minimum Fungsi Dua Peubah

• Definisi
Misalkan (x0,y0)  Df, maka
• f(x0,y0) adalah nilai maksimum global dari f pada Df, jika
f(x0,y0)  f(x,y),  (x,y)  Df
• f(x0,y0) adalah nilai minimum global dari f pada Df, jika f(x0,y0)
 f(x,y),  (x,y)  Df
• f(x0,y0) adalah nilai ekstrim global dari f pada Df, jika ia
merupakan nilai maksimum global atau nilai minimum global.
Definisi yang sama berlaku dengan kata global diganti
dengan lokal, pada (i) dan (ii), kita hanya memerlukan
bahwa pertidaksamaan berlaku pada N  S, dengan N
suatu daerah di sekitar (x0, y0).

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 11
Di mana nilai ekstrim muncul?
• Titik di mana kemungkinan terjadinya nilai ekstrim
disebut titik kritis

• Titik Kritis ada 3 (tiga), yaitu


• Titik-titik batas Df
• Titik Stasioner
• Titik Singular

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 12
Uji Nilai Ekstrim
• Untuk menguji apakah di titik kritis terjadi nilai
ekstrim, kita gunakan uji turunan parsial kedua, yaitu:
Misalkan f(x,y) mempunyai fturunan
( x 0 , y 0 ) = 0parsial kedua
yang
dan
kontinu di sekitar (x0,y0),
D = D( x 0 , y 0 ) = f xx ( x 0 , y 0 ) . f yy ( x 0 , y 0 ) − (f xy ( x 0 , y 0 ) )
2

maka
1. f(x0,y0) nilai maksimum lokal jika D>0 dan f xx ( x 0 , y 0 )  0
2. f(x0,y0) nilai minimum lokal jika D>0 dan f xx ( x 0 , y 0 )  0
3. Jika D<0, f(x0,y0) bukan suatu nilai ekstrim
((x0,y0) merupakan titik pelana)
4. Jika D=0, tidak dapat ditarik kesimpulan
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 13
Contoh
1. Tentukan nilai ekstrim dan jenisnya, dari
f(x,y) = 2x4–x2+3y2
Jawab
fx(x,y) = 8x3 – 2x fy(x,y) = 6y
fxx(x,y) = 24x2 – 2 fyy(x,y) = 6
fxy(x,y) = 0
Titik kritisnya diperoleh dengan menyelesaikan
persamaan fx(x,y) = 0 dan fy(x,y)=0, yaitu

8x3 – 2x=0  2x (4x2 – 1)=0 x=0 , x =± ½


6y =0  y=0
Jadi titik-titik kritisnya adalah (0, 0), (½, 0) dan (-½,0)
[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 14
Contoh (lanjutan)
Mengenai jenis titik kritisnya, bisa dilihat pada tabel berikut:

fxx fyy fxy D Keterangan


(0,0) –2 6 0 –12 Titik pelana
(½, 0) 4 6 0 24 Titik Minimum
(-½, 0) 4 6 0 24 Titik Minimum
Jadi nilai minimum lokal = -1/8 dicapai pada (½,0) dan (-½,0),
sedangkan (0,0) merupakan titik pelana.

[MA 1124]
6/4/2020 KALKULUS II 15

Anda mungkin juga menyukai