Bila perhitungan di bidang fisika, teknik, atau geometri melibatkan silinder, kerucut,
atau bola, maka kita dapat menyederhanakan pekerjaan kita dengan menggunakan koordinat
silinder atau bola, yang diperkenalkan di bagian ini. Prosedur untuk mengubah koordinat ini
dan mengevaluasi integral lipat tiga yang dihasilkan agar serupa dengan transformasi ke
koordinat polar di bidang yang dibahas pada bagian sebelumnya.
lebih koordinat lipat tiga berbentuk (r, , z), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1
berikut ini.
Definisi:
Koordinat silinder mewakili titik P dalam ruang dengan mengatur lipat tiga (r, , z) di
mana
Nilai koordinat x, y, r, dan pada koordinat persegi dan silinder dihubungkan oleh
persamaan biasa.
Persamaan yang berkaitan dengan koordinat persegi panjang (x, y, z) dan silinder (r,
, z)
Dalam koordinat silinder, persamaan r=a menggambarkan tidak hanya sebuah
lingkaran di bidang-xy tapi keseluruhan silinder tentang sumbu-z (Gambar 2). Sumbu-z
r=0 . Persamaan = 0
diberikan oleh menggambarkan bidang yang berisi sumbu-z
0
dan membuat sudut dengan sumbu-x positif. Dan, seperti pada koordinat segi empat,
z=z 0
persamaan menggambarkan sebuah bidang yang tegak lurus terhadap sumbu z.
Gambar 2. Persamaan Koordinat Konstanta dalam Koordinat Silinder Menghasilkan Silinder dan
Bidang
kita memecah daerah menjadi n bagian silinder kecil, bukan ke dalam kotak persegi panjang.
k rk k zk
Dalam bagian silinder, r, dan z berubah oleh , dan , dan
yang terbesar dari angka-angka ini di antara semua potongan silinder disebut norma partisi.
kita mendefinisikan integral lipat tiga sebagai batas jumlah Riemann dengan menggunakan
Vk
potongan-potongan ini. Volume bagian silindris diperoleh dengan mengambil daerah
V = zr r
A k =r k r k k V k = z k r k r k k f
. Jadi dan jumlah Riemann untuk diatas D
memiliki bentuk
n
S n= f (r k , k , z k ) z k r k r k k
k=1
Integral lipat tiga dari fungsi f di atas D diperoleh dengan mengambil batas jumlah
Riemann dengan partisi yang normanya mendekati nol:
S n= f dV = f dz r dr d
D D
lim
n
Integral lipat tiga dalam koordinat silinder kemudian dievaluasi sebagai iterasi integral,
seperti pada contoh berikut.
fungsi I (r, ( , z) di atas wilayah D yang dibatasi di bawah bidang z = 0, secara lateral
2 2 2 2
oleh silinder melingkar x +( y1) =1 , dan di atas oleh paraboloid z=x + y
Solusi Dasar D juga merupakan proyeksi daerah R pada bidang-xy. Batas R adalah lingkaran
x 2 + ( y1 )2=1
x 2 + y 22 y +1=1
r 22 r sin =0
r=2 sin
Gambar 4. Menemukan Batasan Integrasi Untuk Mengevaluasi Integral dalam Koordinat Silinder
(Contoh 1)
Kita menemukan batasan integrasi, dimulai dengan batas-z. Garis M melalui titik
tipikal (r, ) pada R sejajar dengan sumbu-z memasuki D pada z = 0 dan daun pada
z=x 2+ y 2=r 2 .
dibuat dengan sumbu-x positif yang terbentuk dari = 0 sampai = . Intinya adalah
2
2 sin r
f (r , , z )dV = f ( r , , z ) dz r dr d
D 0 0 0
f (r , , z )dV
D
Di atas suatu daerah D dalam ruang dalam koordinat silinder, integrasi pertama dilakukan
berikut.
1. Sketsa. Buat sketsa daerah D bersamaan dengan proyeksi R pada bidang-xy. Beri label
pada permukaan dan kurva yang terikat D dan R.
2. Temukan batasan integrasi z . Gambarkan garis M melalui titik tipikal (r, ) untuk
3. Temukan batasan integrasi r . Gambarlah sinar L sampai (r, ) dari titik asal. Sinar
memasuku R saat r=h1 () dan daun saat r=h2 () . Ini adalah batasan
integrasi r .
4. Temukan batasan integrasi . Saat L melewati seluruh R, sudut yang dibuat
f (r , , z )dV = f ( r , , z ) dz r dr d
D = r=h1 ( ) z =g1(r , )
yang dibatasi oleh paraboloid z=x 2+ y 2 dan dibatasi di bawah oleh bidang-xy.
Solusi Kita membuat sketsa padatan, yang dibatasi oleh paraboloid z=r 2 dan di
Sentroid padat ( x , y , z ) terletak pada sumbu simetrinya, di sini sumbu-z. Hal ini
massa M.
Untuk menemukan batasan integrasi dari integral massa dan momen, kita melanjutkan
dengan empat langkah dasar. Kita menyelesaikan sketsa awal kita. Langkah yang tersisa
memberi batasan integrasi.
Batas-z. Garis M melalui titik tipikal (r, ) di dasar sejajar dengan sumbu z
Batas-r. Sebuah sinar L melalui (r, ) dari titik asal masuk R pada r = 0 dan daun
pada r = 2.
Batas- . Saat L melewati dasar seperti jarum jam, sudut terbentuk dari sumbu-
Karena itu,
M xy 32 1 4
z = = =
M 3 8 3
Dan centroid adalah (0, 0, 4/3). Perhatikan bahwa centroid terletak di luar padatan.
|
=|OP
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Koordinat pertama, , adalah jarak titik-
titik dari titik asal. Tidak seperti r, variabel tidak pernah negatif. Koordinat kedua, ,
OP
adalah sudut yang dibuat dengan sumbu-z positif. Hal ini diperlukan untuk berada
pada interval [0, ]. Koordinat ketiga adalah sudut yang diukur dalam koordinat
silinder.
Definisi:
Koordinat bola mewakili titik P di ruang dengan mengatur lipat tiga ( , , ) di mana
2. adalah sudut OP yang dibuat dengan sumbu-z positif ( 0 ).
Pada peta Bumi, berhubungan dengan garis meridian titik di Bumi dan ke
= 0
(Gambar 7). Persamaan menggambarkan sebuah kerucut tunggal yang titik
puncaknya terletak pada titik asal dan sumbu yang terletak di sepanjang sumbu z. (Kita
0 /2 , kerucut = 0
lebih besar dari akan terbuka ke bawah. Persamaan
= 0 0
menggambarkan bidang setengah yang berisi sumbu z dan membuat sudut
Gambar 7. Persamaan Koordinat Konstanta dalam Koordinat Bola menghasilkan bola, kerucut
tunggal, dan setengah bidang.
Persamaan Yang Mengaitkan Koordinat Bola dengan Koordinat Cartesian dan Silinder
r= sin , x=r cos = sin cos
p= x 2+ y 2+ z 2= r 2 + z 2 (1
)
CONTOH 3 Tentukan persamaan koordinat bola untuk bola x 2+ y 2 +(z1)2 =1
1
cos
Persamaan (1)
2 sin2 cos 2 + 2 sin2 sin2 +
cos
( 2 +sin )+ cos 2 2 cos + 1=1
2 2
2 sin 2
sin
( 2 +cos2 )=2 cos
2
1
2=2 cos
=2 cos
tidak muncul dalam ekspresi untuk , yang mencerminkan simetri tentang sumbu-z (lihat
Gambar 8).
Solusi 1 Gunakan geometri. Kerucutnya simetris berkenaan dengan sumbu z dan memotong
kuadran pertama bidang-yz sepanjang garis z = y. Sudut antara kerucut dan sumbu-z positif
adalah /4 radians. Kerucut terdiri dari titik-titik yang koordinat bolanya memiliki
cos =sin
= 0
4
Koordinat bola berguna untuk menggambarkan bola yang berpusat pada titik asal, setengah
bidang bergantung sepanjang sumbu-z, dan kerucut yang simpulnya terletak pada titik asal
dan sumbu yang terletak di sepanjang sumbu-z. Permukaan seperti ini memiliki persamaan
nilai koordinat konstanta:
=4 Bola, radius 4, berpusat di titik asal
= Kerucut membuka dari titik asal,
3
membuat
positif
= Setengah bidang, bergantung sepanjang
3
Saat menghitung integral lipat tiga di atas wilayah D dalam koordinat bola, kita
mempartisi daerah ke n bola bagian. Ukuran k bagian bola, yang mengandung satu titik (
k k
bola semacam itu memiliki satu tepi busur lingkaran yang panjangnya , ujung lain
k sin k k k
busur melingkar panjangnya , dan ketebalan . Bagian bulat mendekati
k , k dan k
sekumpulan dimensi ketika semuanya kecil (Gambar 10). Dapat
k , k , k
untuk titik ( ) yang dipilih di dalam bagian.
d = 2 sin d dd
Gambar 10. Dalam Koordinat Bola dV =d. d . sin
,,
Jumlah Riemann yang sesuai untuk fungsi f ) adalah
n
S n= f ( k , k , k ) 2k sin k k k k
k=1
Sebagai norma dari sebuah partisi mendekati nol, dan bagian bola semakin kecil, jumlah
Riemann memiliki batas ketika f kontinu:
lim S n= f ( , , ) dV = f ( , , ) 2 sin d dd
n D D
Untuk mengevaluasi integral dalam koordinat bola, biasanya kita integrasikan terlebih
dahulu . Prosedur untuk menemukan batasan integrasi adalah sebagai berikut. Kita
membatasi perhatian kita untuk mengintegrasikan daerah domain yang merupakan padatan
revolusi sumbu-z (atau bagiannya) dan yang mana batasan untuk dan konstan.
Di atas suatu daerah D dalam ruang dalam koordinat bola, integrasi pertama dilakukan
berikut.
1. Sketsa. Buat sketsa daerah D bersamaan dengan proyeksi R pada bidang-xy. Beri
label pada permukaan yang terikat D.
2. Temukan batas integrasi . Gambarlah sinar M dari titik asal melalui D membuat
sudut dengan sumbu-z positif. Juga tarik proyeksi M pada bidang-xy (sebut
proyeksi L). Sinar L membuat sudut dengan sumbu-x positif. Seiring kenaikan
integrasi .
3. Temukan batas integrasi . Untuk setiap , sudut yang dibuat M dengan
= min = max
sumbu-z dari ke . Ini adalah batas integrasi .
f ( , , ) dV = f ( , , ) 2 sin d dd
D = = min =g1( ,)
CONTOH 5 Carilah volume "kerucut es krim" D yang dipotong dari bola padat 1 oleh
kerucut = /3 .
Untuk menemukan batasan integrasi untuk mengevaluasi integral, kita mulai dengan
membuat sketsa D dan proyeksi R pada bidang-xy (Gambar 11).
Gambar 11. Kerucut Ice Cream dalam Contoh 5
Batas integrasi . Kita menggambar sinar M dari titik asal melalui D membuat
sudut dengan sumbu-z positif. Kita juga menggambar L, proyeksi M pada bidang-xy,
bersamaan dengan sudut yang dibuat oleh L dengan sumbu-x positif. Sinar M memasuki D
Volumenya adalah