Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah. Makalah ini
berupa Critical Book Report dari Buku Media Pembelajaran (Daryanto) sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Integrasi ICT dalam Pembelajaran Matematika.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu hingga
makalah ini dapat terselesaikan, terkhusus kepada Bapak dosen pengampu atas bimbingannya
kepada penulis dalam merampungkan makalah ini. Terima kasih juga atas masukan dari
berbagai pihak termasuk teman-teman yang telah memberi berbagai gagasan kontributifnya
kepada penulis.
Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa dinantikan penulis demi
perbaikan makalah ini kedepannya hingga dapat lebih bermanfaat untuk kita semua. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Penulisan 2
1.3. Identitas Buku 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Ringkasan Buku 4
2.1.1. Buku Utama 4
2.1.2. Buku Pembanding 17
2.2. Perbandingan Buku 20
2.3. Kekuatan dan Kelemahan Buku 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan
dalam pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Para guru
dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan
tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan
bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut
untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang dapat
digunakan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam kaitannya dengan usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran, media
pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting. Media pembelajaran merupakan
sarana yang dapat membantu proses pembelajaran karena berkaitan dengan indera
pendengaran dan penglihatan. Adanya media pembelajaran bahkan dapat mempercepat
proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien dalam suasana yang kondusif,
sehingga dapat membuat pemahaman peserta didik lebih cepat. Dengan adanya media
pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya
dengan berbagai media pengajaran. Selanjutnya, guru pendidik dapat menciptakan
berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi
yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta
didik.
Lebih lanjut, media pembelajaran dapat membantu guru membawa dunia luar ke
dalam kelas. Dengan demikian ide yang abstrak dan asing (remote) sifatnya menjadi
konkrit dan mudah dimengerti oleh peserta didik. Bila media pembelajaran ini dapat
difugsikan secara tepat dan proporsional, maka proses pembelajaran akan dapat berjalan
efektif. Dengan demikian perlu bagi guru memahami dan mengetahui apa itu media
pembelajaran, apa saja jenis-jenis media pembelajaran dan bagaimana penggunaan
media pembelajaran dalam proses belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

1
Sekarang ini sudah banyak buku yang menyuguhkan informasi mengenai apa itu
media pembelajaran, apa saja jenis-jenis media pembelajaran yang dapat digunakan
dalam proses belajar dan bagaimana menggunakan media pembelajaran tersebut untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran. Setiap buku menyuguhkan hal-hal yang bermanfaat
dengan penggunaan bahasanya masing-masing yang menarik. Setiap teori yang ada
tidak dapat dibandingkan salah atau benarnya, mana yang lebih baik atau lebih buruk
dan sebagainya. Namum yang pasti setiap informasi berguna bagi pembaca.
Dalam tulisan ini penulis akan membahas mengenai isi buku yang berjudul
Media Pembelajaran yang ditulis oleh Daryanto. Buku ini terdiri dari 11 bab yang
masing-masing judulnya yaitu: BAB I Dasar konsep media Pembelajaran, BAB II
Pemanfaatan media audio dan radio untuk pembelajaran, BAB III Multimedia interaktif,
BAB IV Pembuatan media presentasi, BAB V Pembuatan media audio, BAB VI
Fotografi sebagai media pembelajaran, BAB VII Penggunaan media grafis, BAB VIII
Multinedia projector, BAB IX Media pembelajaran kontekstual berbasis teknologi,
BAB X Media pembelajaran berbasis internet, dan BAB XI Teknik penggunaan media
pembelajaran. Kemudian isi buku ini akan dibandingkan dengan buku Media
Pengajaran yang ditulis oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Adapun buku ini terdiri
dari 8 bab yang masing-masing judulnya yaitu: BAB I Penggunaan media pengajaran
dalam proses belajar, BAB II Keterbacaan Visual Sebagai Media Pengajaran, BAB III
Media Grafis (Grafika), BAB IV Gambar Fotografi, BAB V Media Proyeksi, BAB VI
Media Audio, BAB VII Media Tiga Dimensi, dan BAB VIII Lingkungan Sebagai
Media Pengajaran.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan critical book report ini adalah:
1. Mengulas isi buku sehingga memperdalam ilmu mengenai isi dari buku yang
dibaca.
2. Melatih diri berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh tiap buku.
3. Mengemukakan pendapat tentang isi buku.
4. Melatih kemampuan menganalisis buku agar kita dapat mengetahui kekurangan dan
kelemahan buku tersebut, sehingga kita dapat membandingkan suatu buku dengan
buku yang lainnya.

2
1.3 Identitas Buku:
Buku Utama
Judul Buku : Media Pembelajaran
Penulis : Daryanto
Penerbit : Gava Media
Tahun Terbit : 2013
Halaman : 191 halaman

Buku Pembanding
Judul Buku : Media Pengajaran
Penulis : Nana Sudjana, Ahmad Rivai
Penerbit : PT. Sinar Baru Algensindo
Tahun Terbit : 2013
Halaman : 220 halaman

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Ringkasan Buku


2.1.1. Buku Utama
BAB I DASAR KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim
1997; Ibrahim et.al., 2001). Jadi media pembelajaran dapat diartikan sebagai proses
komunikasi.
Secara umum, kegunaan media:
1. Memperjelas pesan agar tak terlalu verbal.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan indra.
3. Menimbulkan gairah belajar.
4. Memungkinkan anak untuk mandiri.
5. Member ransangan yang sama untuk pengalaman yang sama.
6. Meransang minat, perhatian dan pikiran siswa untuk mencapai tujuan belajar.

Media pembelajaran berfungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru)


menuju penerima (siswa). Secara rinci, fungsi media dalam pembelajaran adalah:
1. Menyaksikan benda atau peristiwa masa lampau dengan perantaraan potret, slide
atau video.
2. Mengamati peristiwa atau benda yang sukar dikunjungi.
3. Memperoleh keterangan jelas tentang benda yang sukar diamati langsung.
4. Mendengar suara yang sulit ditangkap telinga secara langsung.
5. Mengamati binatang yang sukar diamati langsung.
6. Mengamati peristiwa yang jarang terjadi.
7. Mengamati benda yang sukar diawetkan.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu.
9. Dapat menyaksikan proses yang berlangsung secara lambat.
10. Dapat melihat lambat sesuatu yang terjadi amat cepat.
11. Dan lain-lain.

4
Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Landasan filosofis: dengan penggunaan media, siswa diberi kebebasan menentukan
pilihan, baik cara belajar maupun alatnya. Dengan demikian, penggunaan teknologi
tak berarti dehumanisasi.
Landasan psikologis: media dan metode pembelajaran akan mempengaruhi hasil
belajar siswa. Siswa mengamati kejadian dengan menekankan stimulus yang dapat
diamati, apalagi jika objeknya konkrit.
Landasan teknologi: teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk
menganalisa masalah.
Landasan empiris: ada hubungan terkaitnya penggunaan media pembelajaran
dengan karakteristik belajar siswa sehingga penggabungan media audio visual akan
menjadi lebih efektif.

Perangkat Dan Klasifikasi Media Pembelajaran


Yang termasuk perangkat media adalah material, equipment, hardware dan
software. Material yaitu sesuatu yang dipakai untuk menyimpan pesan yang akan
disampaikan pada audien. Equipment dipakai untuk menyampaikan sesuatu yang
terdapat dalam material pada audien. Klasifikasi media secara garis besar adalah media
audio dan visual. Media grafis: penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik,
garis dan simbol visual untuk menggambarkan pesan yang akan disampaikan. Media
bentuk papan: terdiri atas papan tulis, papan temple dan papan magnet. Media cetak:
terdiri atas majalah, Koran, buku pelajaran, dll.

BAB II PEMANFAATAN MEDIA AUDIO DAN RADIO UNTUK PEMBELAJARAN


Audio maupun radio dua-duanya merupakan media pembelajaran berbasis visual
atau bunyi. Audio berasal dari kata audible yang artinya suara yang dapat didengar
wajar oleh manusia (20 Hz-20.000Hz). Audio digunakan menjadi media pembelajaran
ketika suara yang direkam disimpan memakai alat perekam kemudian diperdengarkan
kembali pada peserta didik.
Keterkaitan media radio adalah jangkauannya yang luas meliputi pelosok tanah
air. Harga media radio pun lebih murah namun radio adalah media komunikasi searah

5
sehingga ketika ada yang kurang jelas, para pendengar tak dapat bertanya langsung.
Saat ini teknologi berkembang pesat dan radio pun data dinikmati dari internet yang
diistilahkan radio streaming. Radio streaming dapat diakses di seluruh dunia dengan
syarat harus memiliki komputer.

Model Pemanfaatan Media Audio Untuk Pembelajaran


Terintegrasi dengan media cetak (buku/ modul).
Pemanfaatannya diintegrasikan dengan media cetak.
Pengintegrasiannya bias murni dan semi. Murni maksudnya antara audio dan cetak.
saling melengkapi satu sama lain dan tidak dapat dipakai secara masing-masing.
Semi masih memungkinkan penggunaan salah satu dari audio atau media cetak
Untuk pengintegrasian murni, mayoritas materi ada di radio.
Materi yang ada di audio biasanya membaca wacana.

BAB III MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF


Multimedia terbagi jadi multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia
linier adalah multimedia yang tidak dilengkapi alat pengontrol apapun yang dapat
dioperasikan pengguna contohnya tv dan film. Multimedia interaktif telah dilengkapi
alat pengontrol yang dapat digunakan pengguna contohnya game, pembelajaran
interaktif, dll. Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan sehingga
mendukung terjadinya proses belajar. Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai
aplikasi media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Manfaat multimedia pembelajaran, yaitu:
Memperbesar benda yang tak kasat mata sehingga mudah diamati.
Memperkecil benda yang sangat besar.
Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks.
Menyajikan peristiwa yang jauh.
Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya.
Meningkatkan daya tarik sehingga menambah minat belajar siswa.

Karakteristik media dalam multimedia pembelajaran, yaitu:


Menggabungkan audio dan visual.

6
Bersifat interaktif.
Dapat digunakan tanpa bantuan orang lain.
Mampu memperkuat respon pengguna.
Memberi keluluasaan pada siswa untuk mengontrol kecepatan belajarnya.
Siswa dapat mengikuti suatu urutan yang jelas.

Kualitas dapat dimaknai dengan peningkatan mutu dan efektifitas. Secara


defenitif, efektifitas diartikan sebagai tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan.
Aspek-aspek dalam efektifitas belajar:
Peningkatan pengetahuan
Peningkatan keterampilan
Perubahan sikap
Perubahan perilaku
Kemampuan adaptasi
Peningkatan intergrasi
Peningkatan pertisipasi
Peningkatan interaksi cultural

Dampak multimedia pembelajaran interaktif, antara lain:


Belajar bersifat aktif, kolaboratif dan terkondisi dalam konteks dunia yang riil.
Punya tiga lingkungan belajar yaitu lingkungan belajar preskriptif, demokratis dan
sibernetik.
Pembuatan desain pembelajaran multimedia dibuat berdasarkan besar kecilnya
control siswa atas pembelajarannya.
Berkaitan dengan umpan balik.
Multimedia seolah-olah bersifat isolative tapi dapat diatasi dengan beberapa cara
sehingga siswa punya kontak yang baik dengan anggota kelompok lainnya.

Perbaikan kualitas pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas proses


pembelajaran, pengadaan buku bacaan serta alat-alat pembelajaran. Manfaat
perkembangan pembelajaran multimedia:
Solusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran

7
Memudahkan proses pembelajaran
Menggantikan ataupun melengkapi pembelajaran konvensional

BAB IV PEMBUATAN MEDIA PRESENTASI


Langkah-langkah dalam membuat media presentasi yaitu perencanaan, penulisan
naskah, produksi, preview, revisi serta finalisasi. Untuk memudahkan pembuatan media
presentasi, siapkan dulu hardware dan software yang diperlukan. Komputer minimal
setara dengan Pentium II, memory minilal 256 MB, hardisk 1 G, speaker aktif, monitor
ukuran 640x480 pixels dengan warna 16 bit. Software bias menggunakan operating
system seperti linux atau windows. Jenis aplikasi yang akan digunakan adalah
OpenOffice seperti program Inpress atau Microsoft PowerPoint XP 2003.

Pengenalan media presentasi dalam pembelajaran


Media presentasi berisi pesan atau materi yang dikemas dalam program computer
dan disajikan dengan perangkat alat saji (proyektor). Pesan / materi yang dikemas
berupa gambar, teks, animasi, video yang dikombinasikan sebagai kesatuan yang utuh.
Media presentasi yang umum digunakan adalah program Microsoft Office PowerPoint
karena computer biasanya telah diinstal dengan program ini dan penggunaannya cukup
mudah.
Prinsip pengembangan media presentasi untuk pembelajaran, yaitu:
Harus dikembangkan berdasarkan prosedur pengembangan instruksional.
Media presentasi hanyalah alat bantu mengajar.
Mempertimbangkan atau menggunakan secara maksimal karakteristik dan potensi.
yang dimiliki media presentasi ini.
Kebenaran materi dan kemenarikan sajian.

Teknis Penulisan Naskah Pada Media Presentasi


Tentukan topic sesuai materi yang akan disampaikan.
Siapkan materi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
Menyeleksi bahan materi.
Tulis materi dengan kalimat yang singkat dan hanya memuat poin penting saja.
Sajikan dengan berbagai format teks, gambar, dll.

8
Materi jelas, lengkap, mudah dipahami.

Langkah-Langkah Pembuatan Media Presentasi


Membuka program.
Mulai menulis.
Memberi warna teks.
Membuat animasi teks.
Member background pada tampilan slide.
Masukkan gambar dengan teknik insert.
Masukkan video dengan teknik insert.
Membuat hyperlink pada media presentasi.

Mengevaluasi Program Media Presentasi


Media presentasi yang dikembangkan untuk kepentingan pembelajaran terikat
dengan tujuan yang terukur dan terkontrol.
Media presentasi harus dikembangkan sesuai prinsip pengembangan instruksional.
Media presentasi dapat disesuaikan jenisnya dengan keadaan lapangan.
Media presentasi PowerPoint tidak serba cocok dengan semua jenis dan tujuan
pembelajaran. Guru harus tahu benar karakteristik media yang digunakan.

BAB V PEMBUATAN MEDIA VIDEO


Sebelum membuat film harus ada acuan pokok yang disebut naskah. Sebuah
naskah yang lengkap harus berisi semua informasi audio dan video untuk
mentransformasi kata tertulis menjadi bunyi dan gambar elektronik.

Pengenalan Media Pembelajaran Dan Karakteristik Media Video


Video sangat membantu proses pembelajaran massal, individual maupun
kelompok. Video juga dapat menghadirkan informasi secara lebih nyata pada siswa
dibanding penyajian materi dengan kapur dan papan tulis. Tingkat daya serap siswa pun
akan meningkat karena perolehan informasi melalui pendengaran dan penglihatan
sekaligus.

9
Kekurangan media video:
Tak dapat menampilkan objek hingga detail terkecil (apalagi media tayangnya
berupa TV).
Video tak dapat menampilkan objek berdasarkan ukuran yang sebenarnya.
Gambar yang ditampilkan berupa gambar dua dimensi.
Naskah yang tidak tepat dapat menimbulkan pengambilan gambar yang tidak jelas.
Setting harus diperhatikan sehingga penonton tahu dimana adegan itu diambil.

Pengembangan Naskah Video Pembelajaran


Langkah-langkah umum dalam membuat video pembelajaran:
1. Tentukan ide.
2. Rumuskan tujuan.
3. Lakukan survey bahan dan materi.
4. Buat garis besar isi.
5. Buat synopsis.
6. Buat treatment (pengembangan dari sinopsis).
7. Buat story board (setting audio dan visual).
8. Menulis naskah.

BAB VI FOTOGRAFI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


Gambar fotografi umumnya digunakan sebagai ilustrasi dari berbagai sumber
buku pelajaran, Koran maupun majalah. Fungsinya untuk meningkatkan gairah belajar
siswa dan meningkatkan daya ingat. Namun penyajian terlalu banyak gambar fotografi
akan menjadikan proses pembelajaran tidak efektif. Jadi pilihlah hanya gambar yang
mewakili inti penting dari materi yang akan disampaikan.

Gambar Potongan Fotografi Sebagai Media Pengajaran


Gambar fotografi cukup dikenal karena sederhana, tanpa perlengkapan dan tak
perlu proyeksi untuk melihatnya. Gambar fotografi termasuk gambar still picture yang
terdiri dari dua jenis yaitu flat opaque picture (tidak tembus pandang) dan transparent
picture (gambar tembus pandang).

10
Keuntungan gambar fotografi:
1. Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Harganya relative lebih murah dari jenis media lainnya.
3. Dapat digunakan untuk banyak hal.
4. Dapat menterjemahkan gagasan abstrak menjadi lebih realistic.

Kelemahannya:
1. Ukuran gambarnya tidak cukup besar jika dipresentasikan pada kelompok audien
yang besar.
2. Gambarnya berupa dua dimensi.
3. Tak dapat memperlihatkan gerak gambar secara hidup.

Prinsip Pemakaian Gambar Fotografi


Pergunakan gambar fotografi untuk tujuan pelajaran yang spesifik
Padukan gambar dengan pelajaran
Pergunakan gambar dengan efektif
Kurangi penambahan kata pada gambar
Mendorong pernyataan kreatif
Dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan kelas

Aplikasi Media Foto


1. Penggunaan media foto dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen.
2. Penggunaan foto yang tersusun dalam suatu urutan diharapkan dapat bercerita
tentang apa yang ingin disampaikan.

BAB VII PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS


1. BAGAN
Bagan adalah kombinasi media grafis, gambar dan fotoyang dirancang untuk
memvisualisasikan secara logis dan teratur tentang pokok bahasan/ ide. Kegunaan
bagan adalah untuk menunjukan hubungan, keterkaitan, dan proses tertentu.

11
a. Jenis-jenis bagan
Bagan pohon: visualisasinya menggambarkan proses dari bawah menuju ke
atas (akar ke batang).
Bagan alir: menunjukan bagaimana unsur penting dikombinasikan hingga
membentuk satu produksi.
Bagan arus: mempertunjukan fungsi, hubungan dan proses.
Bagan tabel: penyajian data dalam bentuk tabel.

b. Cara menggunakan bagan dalam pembelajaran


Pemilihan jenis bagan.
Mempersiapkan ruang kelas.
Mempersiapkan siswa.
Mempersiapkan pertanyaan dan penugasan yang mengaktifkan siswa.
Penggunaan bagan saat pembelajaran langsung.

2. GRAFIK
Grafik dapat diartikan sebagai media yang mempresentasikan data dalam bentuk
angka. Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukan perbandingan, informasi kualitatif
dengan cepat dan sederhana.

a. Jenis-jenis grafik
Grafik garis: melukiskan kecenderungan atau menghubungkan dua ringkasan
data.
Grafik batang: panjangnya melambangkan prosentase data dan lebarnya
berukuran sama.
Grafik lingkaran: visualisasi yang dibuat dalam bentuk lingkaran.

b. Penggunaan grafik dalam pembelajaran


Grafik divisualisasikan dengan bantuan objek berbentuk garis, batang dan
gambar. Menampilkan pesan dalam bentuk seperti ini akan lebih mudah dipahami oleh
siswa. Grafik paling baik digunakan dalam pembelajaran adalah berupa ringkasan
pelajaran setelah siswa memperoleh informasi lain dari berbagai sumber.

12
3. KOMIK
Komik dapat didefenisikan sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
dan menerapkan suatu cerita dalam urutan yang erat hubungannya dengan gambar yang
dirancang untuk member hiburan pada pembaca.
Karena kesukaan masyarakat pada komik terutama anak-anak maka itu menjadi
inspirasi untuk membuat komik pendidikan. Anak yang gemar membaca komik
minimal satu buku per bulan, sama halnya dengan membaca satu buku pelajaran dalam
setiap tahunnya.
Kelebihan komik adalah penyajiannya yang mengandung unsure visual dan cerita
yang kuat. Komik pelajaran diharapkan dapt meningkatkan minat belajar siswa
sehingga akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

4. POSTER
Poster mampu mempengaruhi perilaku, sikap dan tata nilai masyarakat untuk
berubah atau melakukan sesuatu karena kekuatan poster adalah lebih ditonjolkannya
kekuatan visual dan warna.
Kegunaan poster:
Memotivasi siswa.
Peringatan terhadap suatu hal.
Pengalaman kreatif (membuat karangan atau mencari ide dari poster yang
dipajang).
Penggunaan poster dalam pembelajaran:
Sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar.
Digunakan diluar jam pelajaran yang bertujuan memotivasi siswa, sebagai
peringatan dan ajakan untuk melakukan sesuatu yang positif.

BAB VIII MULTIMEDIA PROJECTOR


Perangkat Presentasi
Ada berbagai jenis perangkat presentasi mulai dari OHP sampai proyektor video
yang berteknologi tabung (CRT) maupun solid state (LCD, DLP, dll.)
OHP memiliki beberapa kelebihan yaitu materi presentasi dapat diubah saat itu
juga. Atau bilamana ada masukan dari audiens maka dapat langsung ditambahkan pada

13
materi presentasi. Namun OHP tidak dapat menayangkan bentuk tiga dimensi dengan
jelas.
Untuk mengajar, akan lebih memungkinkan bila guru mengajar menggunakan
multimedia projector dengan jenis LCD karena beratnya yang ringan, bisa dibawa
kemana-mana dan harganya lebih terjangkau.

Kelebihan Multimedia Projector


Multimedia projector dapat menampilkan unsure suara, gambar, teks, video
maupun animasi. Multimedia projector juga dapat disambungkan pada perangkat lain
seperti computer, laptop, kamera, dll.

Karakteristik Multimedia Projector


Resolusi: jumlah pixel yang dihasilkan.
Kecerahan: ukuran cahaya yang diterima.
Warna: ukuran corak dan saturasi cahaya.
Contrast Ratio: ukuran perbandingan warna hitam dan putih.

Cara Penggunaan Multimedia Projector


Instalasi projector.
Matikan projector setelah digunakan.
Bersihkan lensa projector agar tampilan layar bersih.
Tutup lensa jika tak digunakan.
Projector punya ventilasi untuk mengatur sirkulasi udara yang masuk/ keluar.
Tas LCD berfungsi sebagai tempat penyimpanan projector.
Membersihkan koneksi kabel agar serat kabel tidak rusak.
Lipatlah kabel agak besar agar tidak mempengaruhi kekuatan kabel.
Gunakan stabilizer/ UPS.

BAB IX MEDIA PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS TEKNOLOGI


Belajar adalah proses internal dalam diri manusia, maka guru bukanlah satu-
satunya sumber belajar melainkan salah satu dari sumber belajar. AECT (Association

14
for Educational Communication and Technology) membedakan ada 6 jenis sumber
belajar:
Pesan (kurikulum dan mata pelajaran)
Orang (guru, orang tua, dsb.)
Bahan (buku, film, dll.)
Alat (OHP, tape recorder, dll.)
Teknik (ceramah, bermain, Tanya jawab, roleplay, dll.)
Latar/ setting (pengaturan ruang, pencahayaan, dsb.)

Media Berbasiskan Komputer


Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan:
Praktek dan latihan
Tutorial
Permainan
Simulasi
Penemuan
Pemecahan masalah

Pemakaian computer dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tiga tujuan:


Tujuan kognitif: komputer dapat mengajarkan konsep aturan, prinsip, langkah,
proses dan kalkulasi yang kompleks sehingga cocok untuk pembelajaran mandiri
Tujuan psikomotor: pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games dan simulasi
sangat bagus untuk menciptakan kondisi dunia kerja
Tujuan afektif: akan terpenuhi jika program dirancang secara tepat dengan member
potongan clip suara atau video yang menggugah perasaan

Kegiatan Pembelajaran Dan Pemilihan Media Pembelajaran


Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian
pengalaman belajar. Pembelajaran efektif menguatkan praktek dalam tindakan dan
mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum inti.

15
Pembelajaran efektif menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi
untuk mengambangkan, mengimplementasikan, menemukan praktek mengajar yang
professional.

Teknologi Informatika
Teknik informatika berkembang pesat hingga merambah ke dunia pendidikan
ditandai dengan munculnya berbagai inovasi dan kreasi dalam proses penyampaian
bahan ajar. Penggunaan teknologi informatika dalam pembelajaran:
Courese management: membantu pengajar maupun peserta didik dalam melakukan
interaksi, kooperasi maupun komunikasi.
Virtual class: proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh.
Knowledge portal: sekumpulan alamat web yang memiliki berbagai referensi
disiplin ilmu.
Cyber community: kegiatan yang menggunakan internet.

BAB X MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET


E- learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik
sebagai alat bantu kegiatan pembelajaran. Ironisnya masih sedikit dari para guru yang
telah menggunakan media internet sebagai alat bantu pembelajaran. Mungkin karena
ketidakpahaman dengan media tersebut sehingga guru merasa minder mengajak
siswanya menggunakan internet.
Dengan perkembangan pesat dalam dunia internet, multimedia dan informasi,
mencatat dan mendengarkan ceramah adalah sesuatu yang ketinggalan jaman. Arti
informasi dan teknologi dalam dunia pendidikan berarti tersedianya saluran dan sarana
yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.

Implikasi Informasi Dan Teknologi Bagi Dunia Pendidikan Indonesia


Ada beberapa hal yang menghambat perkembangan IT dan internet di Indonesia.
Yang pertama dipertanyakan adalah kesiapan pemerintah. Salah satu penyebabnya yaitu
kurangnya sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya, infrastruktur juga
telekomunikasi.

16
BAB XI TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Penggunaan Media Berdasarkan Tempat
Berdasarkan tempat penggunaannya, ada teknik penggunaan media pembelajaran:
Penggunaan media di kelas
Penggunaan media di luar kelas

Penggunaan Media Tidak Terprogram


Hal ini berkaitan erat dengan media massa. Media tidak terprogram berarti
pembuat media tersebut dapat dengan bebas mendistribusikan program media tersebut
pada masyarakat baik dengan diperjual belikan ataupun publikasi dengan tujuan khusus.
Contohnya adalah penggunaan kaset dalam pelajaran bahasa inggris.

Penggunaan Media Secara Terprogram


Hal ini berarti penggunaan media dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur
secara sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya penggunaan radio di SLTP
Terbuka atau penggunaan E-Learning pada beberapa sekolah di Indonesia.

Variasi Penggunaan Media


Media dapat digunakan secara perorangan
Media dapat digunakan secara berkelompok
Media yang digunakan secara massal

2.1.2. Buku Pembanding


BAB I PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
Kedudukan media pengajaran ada dalam metode mengajar sebagai salah satu
upaya untuk mempertinggi proses interaksi antara guru dan siswa, serta siswa dan
lingkungannya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media penagajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar, yaitu untuk menunjang penggunaan metode mengajar yang di gunakan
oleh pengajar. Melalui media pengajaran diharapkan dapat membantu mempertinggi
kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat memprtinggi hasil belajar
siswa.

17
BAB II KETERBACAAN VISUAL SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN
Hasil penelitian tentang keterbacaan visual dihubungkan dengan hasil belajar.
Hasilnya adalah bahwa visualisasi pesan pada kedua kutub, yang abstrak dan konkret
membawa pengaruh yang sama terhadap hasil belajar siswa. Dapat dikatakan juga
penggunaan gambar yang kurang jelas dapat membingungkan siswa. Begitu juga
dengan gambar yang terlalu jelas dapat juga membingungkan siswa. Penggunaan media
visual dalam proses belajar mengajar perlu memperhatikan keterbacaan visual untuk
mencapai tujuannya yaitu pesan tersampaikan kepada murid dengan efektif. Untuk
merancang media visual perlu memperhatikan susunannya yaitu kesederhanaan,
keterpaduan, komposisi, penekanan, keseimbangan, ruang, tekstur, dan warna yang
berguna untuk mempertinggi motivasi belajar dan daya tarik siswa.

BAB III MEDIA GRAFIS (GRAFIKA)


Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan
gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi penggunaan kata-kata dan
gambar-gambar. Penggunaan media grafis ini memiliki hubungan satu sama lain dari
masing-masing komponennya. Jenis dari media dan merupakan komponen dari media
grafis adalah bagan, diagaram, grafik, poster, kartun, dan komik. Setiap komponen
tersebut memiliki kelebiahn masing-masing dan memiliki keunikan terutama dalam
panggunaannya dalam proses belajar mengajar.

BAB IV GAMBAR FOTOGRAFI


Gambar fotografi yang dimaksud adalah hasil dari foto kamera. Pada dasarnya
memotret adalah menggambar dengan cahaya. Oleh karena, itu perlu mengetahui tiga
macam kombinasi variabel yang serasi. Kombinasi variabel tersebut adalah jarak,
diafragma, dan kecepatan. Gambar memiliki sifat dua dimensi. Gambar dua dimensi
memiliki karakteristik yamg berguna untuk memperoleh keuntungan dalam
keefektifitasan proses belajar mengajar. Karakteristiknya adalah bersifat dua dimensi,
sehinga perlu ditambahkan unsur tiga dimensinya agar kesan yang timbul jelas. Bersifat
diam, sehingga sesuai untuk mengungkapkan fakta yang aktual. Bersifat rekaman fakta,
sesuai untuk tujuan pengajaran yang mengungkapkan rincian fotografis yang
memerlukan ketelitian dalam pengambilan gambar. Berkesan hidup, karena media

18
memerlukan sentuhan komposisi, keseimbangan, titik perhatian, pewarnaan dan kualitas
teknik.

BAB V MEDIA PROYEKSI


Dalam hal ini yang dimaksud adalah media-media yang bersifat memproyeksikan
pesan yang akan disampaikan. Overhead projector(OHP), manfaat dari OHP dalam
pengajaran adalah mempertahankan komunikasi tatap muka antara guru dan murid.
OHP memiliki kelemahan yaitu pemborosan ruang dan waktu dalam penggunaannya
dalam menyampaikan pesan. Media yang kedua adalah slides and strips. Media ini
lebih memiliki kelebiahn dibanding dengan OHP. Media ini mampu membangkitkan
semangat belajar siswa dan mampu mendorong siswa untuk bereksperimen. Media ini
mampu mewujudkan yang semula abstrak menjadi nyata. Anmun demikian guru perlu
memperhatikan materi terhadap relevansi pemilhan slides yang sesuai. Kedua media ini
merupakan media yang sering di gunakan guru dalam menyampaikan pesan dari materi
yang di ajarkan.

BAB VI MEDIA AUDIO


Pengertian media audio sebagai pembelajaran adalah sebagai bahan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif, yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Pengembangan
media ini sama seperti media yang lainnya nyaitu memperhatikan tiga aspek utama yang
meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi. Manfaat dari media ini adalah
untuk melatih berbahasa asing, pembelajaran yang berlandaskan pada musik, belajar
jarak jauh, dan belajar mandiri.

BAB VII MEDIA TIGA DIMENSI


Media tiga dimensi berimplementasi pada penggambaran objek yang hidup
maupun yang tidak. Oleh karenanya modal berpengaruh dalam membantu proses
komunikasi dari bebrbagai benda, baik yanng terlalu besar, terlalu kecil, terlalu jauh
ataupun terlalu dekat sehingga dapat tersampaikan kepada siswa dan di pahami oleh
siswa. Sebuah model dapat dibuat untuk memperlihatkan karaktersistik bagian luar saja,
misalnya solid model atau struktur bagian dalam objek misalnya cutaway model, urutan

19
bagian misalnya build-up model, cara kerja misalnya working model, dan aspek lain
dari benda nyata. Diorama dan bineka merupakan variasi bentuk model untuk
menggambarkan wujud salinya. Penggunaan media tiga dimensi dalam proses belajar
mengajar bertujuan untuk memperkenalkan suatu pelajaran tertentu, proses kerja suatu
objek tertentu, serta bagian lain yang perlu di perhatikan.

BAB VIII LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN


Lingkungan sebagai wadah untuk siswa belajar dapat di maksimalkan untuk
memperkaya bahan dan kegiatan belajar di sekolah. Aturan untuk belajar di lingkungan
adalah dengan survey, berkemah, karya wisata pendidikan, praktik lapangan, pelayanan
pada masyarakat, dan manusia sebagai sumber belajar. Ada tiga macam lingkungan
belajar yaitu lingkungan sosial, lingkungan alami, dan lingkungan buatan. Tahapan
untuk melaksanakan belajar di lingkungan ada tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahapan tindak lanjut. Dalam pelaksanaannya perlu adanya
pengawasan dari guru. Namun dalam laporan pertanggung jawaban adalah tanggung
jawab dari murid. Sedangkan evaluasi adalah milik siswa dan murid.

2.2. Perbandingan Buku


Hal yang akan dibahas dalam tulisan Critical Book Report ini adalah mengenai isi
dalam buku Media Pembelajaran yang dijadikan sebagai buku utama dalam tulisan
ini dan ditulis oleh Daryanto yang kemudian akan dibandingkan dengan isi dalam buku
Media Pengajaran yang ditulis oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.
Pemaparan perbandingannya adalah sebagai berikut:
1. BAB I pada buku utama Media Pembelajaran yang ditulis oleh Daryanto
membahas mengenai dasar konsep media pembelajaran. Pada bab ini penulis
mengkaji mengenai pengertian media pembelajaran, kegunaan media
pembelajaran, fungsi media pembelajaran, landasan penggunaan media
pembelajaran dan klasifikasi media pembelajaran. Sedangkan BAB I pada buku
pembanding Media Pengajaran yang ditulis oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
membahas megenai penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar.
Walaupun kedua buku membahas konsep media pembelajaran namun pada buku
pembanding, penulis lebih menekankan ke pada penggunnaannya dalam proses

20
belajar mengajar sedangkan pada buku utama dikhususkan untuk mengkaji konsep
dasar media pembelajaran.
2. Jika pada buku pembanding BAB I mengkaji mengenai penggunaan media
pengajaran dalam proses belajar mengajar, pada buku utama BAB XI juga
membahas mengenai penggunaan media pembelajaran namun lebih ditekankan
kepada teknik dalam penggunaan media pembelajaran.
3. Baik buku utama maupun buku pembanding terdapat bab-bab yang membahas
mengenai penggunaan Media Grafis, Media Fotografi, Media Proyeksi/Projector.
Namun pada buku utama bab tersebut tidak hanya membahas mengenai pengertian
jenis, dan manfaat media tersebut dalam proses belajar mengajar tetapi juga
membahas mengenai pembuatan media pembelajaran tersebut.
4. Pada buku pembanding terdapat satu bab yang membahas mengenai keterbacaan
visual sebagai media pembelajaran. penulis ingin menekankan bahwa penggunaan
gambar atau tampilan yang jelas dapat membantu ketercapaian tujuan atau pesan
yang ditujukan kepada murid secara lebih efektif. Walaupun beberapa media yang
yang lain juga dapat dikelompokkan kedalam media visual, namun penulis ingin
menekankan pentingnya keterbacaan visual sebagai media pembelajaran.
5. Pada buku utama membahas mengenai media pembelajaran interaktif, media
pembelajaran berbasis teknologi dan internet yang masing-masing di bahas dalam
satu bab. Pada BAB III media pembelajaran interaktif penulis menekankan bahwa
penggunaan media interaktif dapat membantu siswa secara aktif dan mandiri dalam
pembelajaran. Pada BAB IX media pembelajaran berbasis teknologi penulis
menekankan bahwa media berbasis teknologi merupakan salah satu sumber belajar
bagi siswa yang telah dirancang agar siswa dapat belajar mandiri dan sesuai dengan
kondisi dunia kerja. Pada BAB X media pembelajaran berbasis internet membahas
mengenai pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai saluran dan
sarana dalam kegiatan pembelajaran.

2.3. Kelebihan dan Kelemahan Buku


Setelah membaca Buku utama dan Buku pembanding sebagai sumber referensi,
didapat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Media Pembelajaran yang ditulis oleh
Daryanto yaitu:

21
Kekuatan:
1. Penulis memaparkan secara rinci mengenai dasar konsep media pembelajaran yang
meliputi pengertian media pembelajaran, kegunaan media pembelajaran, fungsi
media pembelajaran, landasan penggunaan media pembelajaran dan klasifikasi
media pembelajaran .
2. Penulis memaparkan jenis-jenis media pembelajaran, meliputi: media audio, media
presentasi, media interaktif, media audio, media fotografi, media grafi, media
projektor, media berbasis teknologi dan media berbasis internet beserta pembuatan
dari masing masing media.
3. Penulis juga memaparkan teknik-teknik penggunaan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.

Kelemahan:
Setelah membahas buku Media Pembelajaran yang ditulis Daryanto penulis
menemukan kelemahan yang dimiliki oleh buku ini, yaitu dalam buku Media
Pembelajaran penulis tidak mengkhususkan penggunaan media pembelajaran ke dalam
mata pelajaran tertentu. Alangkah baiknya jika dalam buku ini penulis memaparkan
secara gamblang bagaimana pemanfaatan atau implementasi penggunaan media
pembelajaran ke dalam mata pelajaran tertentu.

22
BAB III
PENUTUP

Upaya meningkatkan kualitas Pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab


guru. Karena guru lah yang membina para siswa di sekolah melalui proses kegiatan
belajar mengajar. Namun mengupayakan kualitas Pendidikan ini bukanlah hal yang
mudah. Dan buku ini akan memberikan gambaran dan memperkaya wawasan guru
untuk memilih, merancang dan menggunakan media pengajaran yang efektif sebagai
salah satu upaya yang dimaksud.
Saat proses belajar mengajar, guru akan mengambil alih seluruh kelas dan
menjadi satu titik yang menjadi pusat pengendali keadaan belajar siswa. Ini adalah
sebuah tantangan bagaimana agar siswa selalu tetap fokus dan tertarik, bersemangat dan
antusias dalam mengikuti kegiatan belajar. Tidak heran, saat guru mengajar di kelas
suasana kelas mulai tidak kondusif dan membosankan, siswa akan mengalihkan
perhatian mereka pada hal lain seperti mengobrol dengan temannya, melamun,
mencoret coret buku catatan, dan sebagainya.
Hal ini menjadi suatu topik yang perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut. Karena dari
masa ke masa hal ini akan terus terjadi. Dari pengkajian hal tersebut muncullah ide dan
inovasi dalam proses belajar mengajar, yaitu dengan cara menginovasi gaya belajar
dengan melibatkan media media yang menunjang untuk kegiatan belajar. Media
pengajaran ini dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil hasil belajar yang dicapainya.
Oleh karena itu, suatu peninjauan suatu buku atau sama halnya dengan critical Buku
report, sangatlah berguna untuk pemahaman kita. Seperti pemahaman isi Buku,
bertambahnya ilmu atau pengetahuan dari isi Buku tersebut, serta menjadikan kita sebagai
pribadi yang kritis. Dimana kita dapat menentukan dan menilai bagaimana Buku tersebut.
Dari sisi manfaat, sisi positif dan sisi negatif, yang mana berguna atau tidaknya untuk kita
dan orang banyak.

23
DAFTAR PUSTAKA
.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2013. Media Pengajaran. Bandung: PT. Sinar Baru
Algesindo

24

Anda mungkin juga menyukai